Anda di halaman 1dari 44

Operations Management

OPERATIONS
RESEARCH

William J. Stevenson

8th edition
METODE TRANSPORTASI

suatu metode yang digunakan untuk mengatur


distribusi dari sumber-sumber yang
menyediakan produk yang sama, ke tempat-
tempat yang membutuhkan secara optimal

METODE INI DIGUNAKAN UNTUK MENGATUR DISTRIBUSI


DARI SUMBER YANG MENYEDIAKAN PRODUK
KE TEMPAT TUJUAN SECARA OPTIMAL

ALOKASI PRODUK KE TEMPAT TUJUAN, DGN MEMPERTIMBANGKAN


BIAYA PENGENGKUTAN YG BERVARIASI KARENA JARAK & KONDISI
ANTAR LOKASI YANG BERBEDA

JADI :

METODE TRANSPORTASI BERTUJUAN UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA


MODEL METODE TRANSPORTASI

Model Transportasi Terbagi 2 :


1. Model Awal yang Optimal
 North West Center
 Least Cost (Biaya Terkecil)
 VAM
2. Model Penyelesaian yang Optimal
(lanjutan dari Model Awal)
 Stepping Stone
 MODI
Contoh Soal :
 Suatuperusahaan yang mempunyai
3 buah pabrik di W, H, P.
Perusahaan menghadapi masalah
alokasi hasil produksinya dari
pabrik-pabrik tersebut ke gudang-
gudang penjualan di A, B, C
Tabel Kapasitas pabrik

Pabrik Kapasitas produksi tiap bulan

W 90 ton

H 60 ton

P 50 ton

Jumlah 200 ton


Tabel Kebutuhan Gudang

Gudang Kebutuhan tiap bulan


A 50 ton
B 110 ton
C 40 ton
Jumlah 200 ton
Tabel Biaya pengangkutan setiap ton
dari pabrik W, H, P, ke gudang A, B, C

Biaya tiap ton (dalam ribuan Rp)


Dari
Ke gudang A Ke gudang B Ke gudang C

Pabrik W 20 5 8
Pabrik
H 15 20 10
Pabrik
P 25 10 19
Penyusunan Tabel Alokasi

Aturan
1. jumlah kebutuhan tiap-tiap gudang
diletakkan pada baris terakhir
2. kapasitas tiap pabrik pada kolom terakhir
3. biaya pengangkutan diletakkan pada segi
empat kecil
Ke Kapasitas
Dari Gudang A Gudang B Gudang C Pabrik
Pabrik 20 5 8
X11 X12 X13 90
W
Pabrik 15 20 10
X21 X22 X23 60
H
Pabrik 25 10 19
X31 X32 X33 50
P
Kebutuhan 110 40 200
Gudang
50
Penggunaan Linear Programming dalam
Metode Transportasi

Tabel Alokasi
Ke Gudang A Gudang B Gudang C
Kapasitas
Dari Pabrik

Pabrik 20 5 8
X11 X12 X13 90
W
Pabrik 15 20 10
X21 X22 X23 60
H
Pabrik 25 10 19
X31 X32 X33 50
P
Kebutuhan 110 40 200
Gudang 50

Minimumkan Z = 20XWA + 15XHA + 25XPA + 5XWB + 20XHB + 10XPB +


8XWC + 10XHC + 19XPC
Batasan XWA + XWB + XWC = 90 XWA + XHA + XPA = 50
XHA + XHB + XHC = 60 XWB + XHB + XPB = 110
XPA + XPB + XPC = 50 XWC + XHC + XPC = 40
1. Metode North West Center

pedoman prosedur alokasi Metode sudut barat laut


(nortwest corner rule).

1. Mulai dari sudut kiri atas dari X11 dialokasikan


sejumlah maksimum produk dengan melihat
kapasitas pabrik dan kebutuhan gudang
2. Kemudian setelah itu, bila Xij merupakan kotak
terakhir yang dipilih dilanjutkan dengan
mengalokasikan pada Xi,j+1 bila i mempunyai
kapasitas yang tersisa
3. Bila tidak, alokasikan ke Xi+1,j, dan seterusnya
sehingga semua kebutuhan telah terpenuhi
1. Metode North West Center
Tabel Alokasi tahap pertama
dengan pedoman sudut barat laut
Ke Gudang A Gudang B Gudang C
Kapasitas
Pabrik
Dari
Pabrik 20 5 8
50 40 90
W

Pabrik 15 20 10
60 60
H

Pabrik 25 10 19
10 40 50
P

Kebutuhan 110 40 200


Gudang 50

Biaya Yang Dikeluarkan = 50.(20) + 40.(5)+ 60.(20) + 10.(10) + 40.(19)


= 3260
2. Metode Biaya Terkecil (least cost)
Tabel Alokasi dengan mencari dan
memenuhi biaya terkecil dulu
Ke Gudang A Gudang B Gudang C
Kapasitas
Pabrik
Dari
Pabrik 20 5 8
90 90
W

Pabrik 15 20 10
20 40 60
H

Pabrik 25 10 19
30 20 50
P

Kebutuhan 110 40 200


Gudang 50

Biaya Yang Dikeluarkan = 90.(5) + 20.(15)+ 40.(10) + 30.(25) + 20.(10)


= 2400
3. Metode Vogel’s Approximation (VAM)

Langkah-langkah nya:
1. Susunlah kebutuhan, kapasitas masing-masing sumber,
dan biaya pengangkutan ke dalam matrik
2. Carilah perbedaan dari dua biaya terkecil (dalam nilai
absolut), yaitu biaya terkecil dan terkecil kedua
untuk tiap baris dan kolom pada matrik (Cij)
3. Pilihlah 1 nilai perbedaan-perbedaan yang terbesar di
antara semua nilai perbedaan pada kolom dan baris
4. Isilah pada salah satu segi empat yang termasuk dalam
kolom atau baris terpilih, yaitu pada segi empat yang
biayanya terendah di antara segi empat lain pada
kolom/baris itu. Isiannya sebanyak mungkin yang bisa
dilakukan
3. Metode Vogel’s Approximation (VAM)

Tabel 5.11. Feasible solution mula-mula dari metode VAM

Gudang Perbedaan
Kapasitas
A B C baris
W 20 5 8 90 3
Pabrik H 15 20 10 60 5
P 25 10 19 50 9
Kebutuhan 50 110 40 Pilihan XPB = 50
Perbedaan Kolom 5 5 2 Hilangkan baris P

P mempunyai perbedaan baris/kolom terbesar


dan B mempunyai biaya angkut terkecil
3. Metode Vogel’s Approximation (VAM)

Tabel 5.11. Feasible solution mula-mula dari metode VAM

Gudang Perbedaan
Kapasitas
A B C baris
W 20 5 8 90 3
Pabrik H 15 20 10 60 5

Kebutuhan 50 60 40 Pilihan XWB = 60


Perbedaan Kolom 5 15 2 Hilangkan kolom B

Kebutuhan Gd B menjadi
B mempunyai 60 krn
perbedaan telah diisi
baris/kolom
kapasitas
terbesar pabrik
dan WP=50 (dihilangkan)
mempunyai biaya
angkut terkecil
3. Metode Vogel’s Approximation (VAM)

Tabel 5.11. Feasible solution mula-mula dari metode VAM

Gudang Perbedaan
Kapasitas
A B C baris
W 20 8 30 12
Pabrik H 15 10 60 5

Kebutuhan 50 40 Pilihan XWC = 30


Perbedaan Kolom 5 2 Hilangkan baris W

Kapasitas Pabrik W
W mempunyai menjadi 30
perbedaan krn telah
baris/kolom
diangkut ke pabrik
terbesar dan B=60 (dihilangkan)
C mempunyai biaya angkut
terkecil
3. Metode Vogel’s Approximation (VAM)

Tabel 5.11. Feasible solution mula-mula dari metode VAM

Gudang Perbedaan
Kapasitas
A B C baris
W
Pabrik H 15 10 60 5

Kebutuhan 50 10 Pilihan XHA = 50


Perbedaan Kolom Pilihan XHC = 10

H mempunyai
Kebutuhan gudang C menjadi 10 krn perbedaan baris/kolom
terbesar
telah diisi pabrik W=30 dan C mempunyai biaya angkut
(dihilangkan)
terkecil
Matrik hasil alokasi dengan metode VAM
Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas
Dari A B C Pabrik

Pabrik 20 5 8
60 30 90
W
Pabrik 15 20 10
50 10 60
H
Pabrik 25 10 19
50 50
P
Kebutuhan
Gudang
50 110 40 200

Setelah terisi semua, maka biaya transportasinya yang harus


dibayar adalah
60(Rp 5,-) + 30(Rp 8,-) + 50(Rp 15,-) + 50(Rp 15,-) + 10(Rp
10,-) + 50(Rp 10,-) = Rp 1.890,-
Contoh Soal VAM Yang Lain

Pabrik/ G1 G2 G3 G4 G5 S I
Gudang
P1 50 80 60 60 30 800 50 – 30 =
20
0

P2 40 70 70 60 50 600 50 – 40 =
10
0

P3 80 40 60 60 40 1100 40 – 40 =
0
400
d 400 400 500 400 800

I 50- 40 = 70 – 40 60 – 60 60 – 60 40– 30=


10 = 30 =0 =0 10
Terbesar
Pabrik/ G1 G2 G3 G4 G5 S II
Gudang

P1 50 80 60 60 30 800 50-30=
20
0 0 0 0 800

P2 40 70 70 60 50 600
50-40=
0 0 10

P3 80 40 60 60 40 1100
60-40=
400 0 (700) 20

d 400 400 500 400 800

II 50-40= 0 60-60= 60-60= 40-30=


10 0 0 10
Pabrik/ G1 G2 G3 G4 G5 S III
Gudang

P1 50 80 60 60 30 800 0

0 0 0 0 800
P2 40 70 70 60 50 600
60-40=
400 0 0 200 30

P3 80 40 60 60 40 1100
(700) 60-60=
0 400 0 0

d 400 400 500 400 800

III 80-40= 0 70-60= 60-60= 0


40 10 10
Pabrik/ G1 G2 G3 G4 G5 S IV
Gudang
P1 50 80 60 60 30 800 0
0 0 0 0 800

P2 40 70 70 60 50 600 70-60=
400 (200) 10
0 0 200 0
P3 80 40 60 60 40 1100
60-60=
0 400 (700) 0
500 200 0
d 400 400 500 400 800

IV 0 0 70-60= 60-60= 0
10 10

 Biaya Total = (400.40) + (800.30) + (400.40)


+ (500.60) + (200.60) + (200.60) = 1.100.000
4. Metode Stepping Stone
Tabel Alokasi tahap pertama dengan pedoman Metode
North West Center / Sudut Barat Laut
Ke Gudang A Gudang B Gudang C
Kapasitas
Pabrik
Dari
Pabrik 20 5 8
50 40 90
W

Pabrik 15 20 10
60 60
H

Pabrik 25 10 19
10 40 50
P

Kebutuhan 110 40 200


Gudang 50

Biaya Yang Dikeluarkan = 50.(20) + 40.(5)+ 60.(5) + 10.(10) + 40.(19)


= 3260
4. Metode Stepping Stone

Tabel Alokasi Perbaikan Pertama dengan Trial and Error

Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas


A B C Pabrik
Dari
Pabrik 20 5 8
50 40 90 90
W
(-) (+)
Pabrik 15 20 10
50 60 10 60
H (+) (-)
Pabrik 25 10 19
10 40 50
P
Kebutuhan 110 40 200
Gudang 50
4. Metode Stepping Stone
Tabel Hasil Perbaikan Pertama
Gudang Gudang Gudang Kapasitas
Ke A B C Pabrik
Dari
Pabrik 20 5 8
90
W 90
Pabrik 15 20 10
60
H 50 10
Pabrik 25 10 19
50
P 10 40
Kebutuhan 110 40 200
Gudang 50

Biaya transportasi = 90(5) + 50(15) + 10(20) + 10(10) + 40(19)


= 2260
4. Metode Stepping Stone

Tabel Alokasi Perbaikan Kedua dengan Trial and Error

Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas


A B C Pabrik
Dari
Pabrik 20 5 8
50 40
90 90
W (-) (+)
Pabrik 15 20 10
50 10 60
H
Pabrik 25 10 19
10 50 40
50
P (+) (-)
Kebutuhan 110 40 200
Gudang 50
4. Metode Stepping Stone

Tabel Hasil Perbaikan Kedua

Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas


A B C Pabrik
Dari
Pabrik 20 5 8
50 40 90
W
Pabrik 15 20 10
50 10 60
H
Pabrik 25 10 19
50 40 50
P
Kebutuhan 110 40 200
Gudang 50

Biaya transportasi = 90(5) + 50(15) + 10(20) + 10(10) + 40(19)


= 2020
4. Metode Stepping Stone

Tabel Alokasi Perbaikan Ketiga

Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas


A B C = 14 Pabrik
Dari
Pabrik 20 5 8
50 60 30 90
W (-) (+) 40
Pabrik 15 20 10
50 10 (+) (-) 10 60
H
Pabrik 25 10 19
40 50
P
50

Kebutuhan 110 40 200


Gudang 50
4. Metode Stepping Stone
Tabel Hasil Perbaikan Ketiga
Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas
A B C Pabrik
Dari
Pabrik 20 5 8
60 30 90
W
Pabrik 15 20 10
10 10 60
H
50

Pabrik 25 10 19
40 50
P
50

Kebutuhan 110 40 200


Gudang 50

Biaya transportasi = 60(5) + 30(8) + 50(15) + 10(10) + 50(10)


= 1890 (paling optimal)
Jika hasil belum optimal, lakukan perbaikan terus sampai hasilnya optimal
5. Metode MODI (Modified Distribution)

Formulasi

Ri + Kj = Cij

Ri = nilai baris i
Kj = nilai kolom j
Ci j = biaya pengangkutan dari
sumber i ke tujuan j
5. Metode MODI (Modified Distribution)

Langkah Penyelesaian Gudang A Gudang B Gudang C


Kapasitas
Pabrik
KA= KB= KC=
Pabrik CWA CWB
1. Isilah tabel pertama dari sudut kiri atas ke RW=0 X11
20
X12
5
X13
8
90

kanan bawah W

Pabrik CHB
2. Menentukan nilai baris dan kolom dengan RH X21
15
X22
20
X23
10
60

cara : H

Pabrik
25 10 19
RP X31 X32 X33 50
• Baris pertama selalu diberi nilai 0 P

• Nilai baris yang lain dan nilai semua Kebutuhan


Gudang
50
110 40 200

kolom ditentukan berdasarkan rumus


Ri + Kj = Cij. Mencari nilai kolom dan baris yg lain:

Nilai baris W = RW = 0 RW + KB = CWB; 0 + KB = 5; KB = 5


Mencari nilai kolom A: RH + KB = CHB; RH + 5 = 20; RH = 15
RW + KA = CWA RP + KB = CPB; RP + 5 = 10; RP = 5
0 + KA = 20, nilai kolom A = KA = 20 RP + KC = CPC; 5 + KC = 19; KC = 14
Tabel Pertama
Baris pertama = 0RW + KA = CWA RP + KC = CPC;
RW + KB = CWB
0 + KA = 20; KA = 20
0 + KB = 5; 5KB+=K5C = 19; KC = 14

Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas


A = 20 B =5 C = 14 Pabrik
Dari
Pabrik 20 5 8
50 40 90
W = 0 RH + KB = CHB
RH + 5 = 20; RH = 15
Pabrik 15 20 10
60 60
H = 15 RP + KB = CPB
RP + 5 = 10; RP = 5
Pabrik 25 10 19
10 40 50
P =5
Kebutuhan 110 40 200
Gudang 50

FORMULASI
Ri + Kj = Cij
3. Menghitung Indeks perbaikan

Indeks perbaikan adalah nilai dari segi empat air


(segi empat yang kosong).
Rumus : Cij - Ri - Kj = indeks perbaikan
Tabel Indeks Perbaikan :
indeks
Segi empat air Cij - Ri - Kj
perbaikan
HA 15 – 15 - 20 -20
PA 25 – 5 – 20 0
WC 8 – 0 – 14 -6
HC 10 – 15 – 14 -19
Segi Empat Yang Kosong
Indeks perbaikan adalah nilai dari segi empat air
(segi empat yang kosong).
Rumus : Cij - Ri - Kj = indeks perbaikan
Gudang Gudang Gudang Kapasitas
Ke Pabrik
Dari A = 20 B = 5 C = 14
Pabrik 20 5 8
WC = 90
W = 0 50 40 -6
Pabrik 15 20 10
HA = HC = 60
H = 15 -20 60 -19
Pabrik 25 10 19
PA = 50
P 0 10 40
=5
Kebutuhan 110 40 200
Gudang 50
4. Memilih titik tolak perubahan

Segi empat yang merupakan titik tolak perubahan


adalah segi empat yang indeksnya
bertanda negatif dan angkanya terbesar

Segi empat air Cij - Ri - Kj indeks perbaikan


HA 15 – 15 - 20 -20
PA 25 – 5 – 20 0
WC 8 – 0 – 14 -6
HC 10 – 15 – 14 -19

yang memenuhi syarat adalah segi


empat HA dan dipilih sebagai segi
empat yang akan diisi
5. Memperbaiki alokasi

1. Berikan tanda positif pada terpilih (HA)


2. Pilihlah 1 terdekat yang mempunyai isi dan sebaris
(HB),
3. Pilihlah 1 terdekat yang mempunyai isi dan sekolom
(WA); berilah tanda negatif keduanya
4. Pilihlah 1 sebaris atau sekolom dengan 2 yang bertanda
negatif tadi (WB), dan berilah ini tanda positif
5. Pindahkanlah alokasi dari yang bertanda negatif ke
yang bertanda positif sebanyak isi terkecil dari yang
bertanda positif (50)
Jadi HA kemudian berisi 50, HB berisi
60 – 50 = 10, WB berisi 40 + 50 = 90,
WA menjadi tidak berisi
Tabel Perbaikan Pertama

Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas


A = 20 B =5 C = 14 Pabrik
Dari
Pabrik 20 5 8
50 40 90 90
W = 0
(-) (+)
Pabrik 15 20 10
50 60 10 60
H = 15 (+) (-)
Pabrik 25 10 19
10 40 50
P =5
Kebutuhan 110 40 200
Gudang 50
A) Tabel Pertama Hasil Perubahan

Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas


A = 20 B =5 C = 14 Pabrik
Dari
Pabrik 20 5 8
90 90
W = 0
Pabrik 15 20 10
50 10 60
H = 15
Pabrik 25 10 19
10 40 50
P =5
Kebutuhan 110 40 200
Gudang 50

Biaya transportasi = 90(5) + 50(15) + 10(20) + 10(10) + 40(19)


= 2260
6. Ulangi langkah-langkah tersebut mulai langkah nomor 2
sampai diperoleh biaya terendah
Tabel Kedua Hasil Perubahan
Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas
A = 20 B =5 C = 14 Pabrik
Dari
Pabrik 20 5 8
90 90
W = 0
Pabrik 15 20 10
50 10 10 60
H = 15 (-) (+)
Pabrik 25 10 19
10 20 40 30 50
P=5
(+) (-)
Kebutuhan 110 40 200
Gudang 50

Segi empat air Cij - Ri - Kj indeks perbaikan


WA 20 – 0 - 20 0
PA 25 – 5 – 20 0
WC 8 – 0 – 14 -6
HC 10 – 15 – 14 -19
B) Tabel Kedua Hasil Perubahan

Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas


A = 20 B =5 C = 14 Pabrik
Dari
Pabrik 20 5 8
90 90
W = 0
Pabrik 15 20 10
50 10 60
H = 15
Pabrik 25 10 19
20 30 50
P =5
Kebutuhan 110 40 200
Gudang 50

Biaya transportasi = 90(5) + 50(15) + 10(10) + 20(10) + 30(19)


= 2070
C) Tabel Ketiga Hasil Perubahan

Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas


A = 20 B =5 C = 14 Pabrik
Dari
Pabrik 20 5 8
90 60 30 90
W = 0
(-) (+)
Pabrik 15 20 10
50 10 60
H = 15
Pabrik 25 10 19
20 50 30 50
P =5
(+) (-)
Kebutuhan 110 40 200
Gudang 50

Biaya transportasi = 60(5) + 30(8) + 50(15) + 10(10) + 50(10)


= 1890
D) Tabel Keempat Hasil Perubahan
Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas
A = 20 B =5 C = 14 Pabrik
Dari
Pabrik 20 5 8
60 30 90
W = 0
Pabrik 15 20 10
50 10 60
H = 15
Pabrik 25 10 19
50 50
P =5
Kebutuhan 110 40 200
Gudang 50

Tabel Indeks perbaikan


Segi empat air Cij - Ri - Kj indeks perbaikan
Tabel D. tidak bisa
WA 20 – 0 – 5 15 dioptimalkan lagi, karena
HB 20 – 2 – 5 13 indeks perbaikan tidak ada
PA 25 – 5 – 13 7 yang negatif
PC 19 – 5 – 8 6
Latihan
Ke Tujuan Tujuan Tujuan
Penawaran
Asal 1 2 3

10 8 4
45
A

9 5 7
50
B

3 6 9
C 45

D 5 7 6
30

Permintaan 90 30 50
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai