Anda di halaman 1dari 55

MINI CEX

UAP dengan Coronary Angiography Transradial

OLEH:
VINCHA RAHMA LUQMAN

PEMBIMBING :
D R . R I AN A H AD AYA N I , S P. J P

S M F I L M U P E N YAK I T D AL A M
R S U D D R . H . AB D U L M O E L O E K P R O V I N S I L AM P U N G
2018
Nama : Tn. Marsal Arifin

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tanggal Lahir : 01 April 1968

Umur : 50 tahun

Agama : Islam

Suku Bangsa : Lampung

Pekerjaan : Pedagang
KELUHAN UTAMA

Nyeri dada sejak 4


bulan SMRS.

Your Text Here


KELUHAN
ANAMNESIS TAMBAHAN

Anamnesis dilakukan
secara autoanamnesis Berkeringat
pada tanggal Berdebar-debar
27 November 2018 Mual muntah
 Pasien datang dengan keluhan nyeri dada sejak 4
bulan SMRS, nyeri terasa seperti rasa tidak nyaman
dan seperti tertimpa beban berat di seluruh bagian
dada dan menjalar sampai ke punggung kiri,
dengan lama > 20 menit, dan dapat timbul saat
beristirahat maupun beraktivitas ringan.
 Nyeri dada dapat timbul minimal 1x/hari dan paling
sering timbul ketika bangun tidur di pagi hari.
 Pasien mengaku nyeri berkurang setelah
meminum 1 tablet obat di bawah lidah dan
diminum saat pasiem mengeluh nyeri dada.
 Nyeri dada yang timbul selalu disertai perasaan
berdebar-debar dan berkeringat.
 Sesak (-), Batuk (-), BAK BAB volume normal,
Bengkak (-)
 Mual (+) muntah (+) berisi makanan dan cairan
sebanyak 1x sehari. Badan terasa lemas, dan nafsu
makan berkurang.
 Riwayat HT (-) DM (-).
 Riwayat merokok 40 batamh/hari
Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak terdapat riwayat penyakit dahulu.

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak terdapat anggota keluarga dengan keluhan
yang sama
STATUS PRESENT STATUS GENERALIS

Kelainan mukosa kulit/subkutan yang


menyeluruh :
KU : Tampak sakit sedang Pucat : (-)
Kesadaran : Compos mentis Sianosis : (-)
Nadi : 72 x/menit Ikterus : (-)
Nafas : 20 x/menit Oedem : (-)
Suhu : 36,4 C Turgor kulit : Baik
TD : 110/70 mmHg Pembesaran KGB : Oksipital (-),
SpO2 : 98% retroaurikular (-), aksila (-), inguinal (-)
1

Kepala : Normocephal 2
Muka : Simetris, edema (-)
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera
ikterik (-/-), reflek cahaya (+/+) LEHER
isokor, sekret (-/-) Bentuk : Simetris
Telinga : hiperemis (-), sekret (-) JVP : Normal (5+2)
Hidung : Deviasi (-), deformitas (-), sekret KGB : Tidak teraba
(-/-), nafas cuping hidung (-) pembesaran
Mulut : Sianosis (-), mulut kering (-)
THORAKS
3
Inspeksi : Normothoraks, simetris, retra
ksi (-), luka (-), warna kulit 4
normal, Iktus kordis tidak
terlihat.
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V
ABDOMEN
garis midklavikula sinistra,
Inspeksi : datar
nyeri (-). Fremitus ka=ki
Palpasi : Massa (-), nyeri (-),
menurun
asites (-), pembesaran
Perkusi : Batas jantung kiri di ICS V
hepar (-) pembesaran
linea midclavicula sinistra.
lien (-)
Paru– Sonor
Perkusi : timpani
Auskultasi : Bunyi jantung I – II reguller,
Auskultasi : Bising usus (+) 12x /
murmur (-), gallop (-)
menit
5

GENITALIA EKSTERNA 6
Dalam batas normal.

EKSTREMITAS
Superior : Akral hangat, sianosis (-/-),
edema (-/-), CRT < 2 detik
Inferior : Akral hangat, sianosis (-/-),
edema (-/-), CRT < 2 detik
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal Interpretasi

Hemoglobin 14,6 g/dl 13-18 Normal


Leukosit 7,390 Ribu/ul 4.5-11 Normal
Eritrosit 4,8 Ribu/ul 4,5-6,5 Normal
Trombosit 270.000 Ribu/ul 150-400 Normal
Hematokrit 41 % 40-52 Normal
Basofil 0 % 0-1 Normal
Eosinofil 5 % 1-3 Normal
Batang 0 % 2-6 Normal
Segment 60 % 50-70 Normal
Limfosit 27 % 20-40 Normal
Monosit 8 % 2-6 Normal
LED 30 mm/jam 0-10 Meningkat
Pemeriksaan Hasil
Creatinine 0,88 mg/dl
GDS 126 mg/dl
Kolesterol Total 251 mg/dl
HDL 44 mg/dl
Trigliserida 120 mg/dl
LDL 180 mg/dl

Biomarker Hasil
CK-MB 13 U/L
CK- Nac 94 U/L
Tanggal : 27 November 2018
 Pasien datang dengan nyeri dada sejak 4 bulan SMRS, terasa
seperti berat di seluruh bagian dada, dengan lama > 20 menit,
dan dapat timbul saat beristirahat maupun beraktivitas ringan,
nyeri terasa seperti rasa tidak nyaman dan seperti tertimpa
beban berat di seluruh bagian dada dan menjalar sampai ke
punggung kiri, dan timbul saat beristirahat. Nyeri disertai
perasaan berdebar-debar dan berkeringat,.
 Nyeri dada dapat timbul minimal 1x/hari dan paling sering
timbul ketika bangun tidur di pagi hari.
 Pasien mengaku nyeri berkurang setelah meminum 1 tablet
obat di bawah lidah dan diminum saat pasiem mengeluh nyeri
dada.
 Batuk (-),BAK normal.Bengkak(-). Mual (+) muntah (+)
sebanyak 1x sehari. Bada lemas,dan nafsu makan berkurang.
Riwayat HT(-) DM (-).
 Dari pemeriksaan fisik didapatkan denyut nadi normal,
iktus kordis teraba di ICS V garis midklavikula sinistra,
batas jantung kiri ICS V linea mid clavicula sinistra.
 Pemeriksaan EKG menunjukan ST depresi pada
lead V2, V3
Diagnosis Kerja
• UAP

Diagnosis Banding
• AP, NSTEMI, STEMI
 IVFD RL 500 cc 20 tpm
 ISDN 5 gram 3x1 tab
 Plavix 300mg 1x1 tab
 Aspilet 80mg 1x1 tab
 Simvastatin 1x20 mg
 Ranitidin injeksi 1 ampul /12 jam
 R/ catheter angiography.
Quo ad • Dubia ad
Vitam malam

Quo ad • Dubia ad
Functionam malam

Quo ad • Dubia
ad
Sanationam malam
TINJAUAN PUSTAKA
PENYAKIT JANTUNG KORONER
Penyakit jantung koroner adalah suatu keadaan
dimana terjadi penyempitan, penyumbatan, ata
u kelainan pembuluh darah koroner. Penyempit
an atau penyumbatan ini dapat menghentikan
aliran darah ke otot jantung yang sering ditanda
i dengan rasa nyeri.
A
T
H
E
R
O
S
K
L
E
O
S
I
S
PJK

Angina
Sindrom
Pectoris
Koroner Akut
Stabil

Angina
Pectoris NSTEMI STEMI
Tidak Stabil
SINDROM KORONER AKUT
Suatu gambaran kumpulan proses penyakit yan
g disebabkan oleh perkembangan cepat dari ne
krosis miokardium karena ketidakseimbangan
kritis antara suplai oksigen dan kebutuhan miok
ardium. Pada umumnya disebabkan oleh ruptur
plak dan trombus di dinding pembuluh darah ko
roner.
PATOFISIOLOGI
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan el
ektrokardiogram(EKG), dan pemeriksaan marka jantung,
Sindrom Koroner Akut dibagi menjadi:

1. Infark miokard dengan elevasi segmen ST (STEMI: ST


segment elevation myocardial infarction)

2. Infark miokard dengan non elevasi segmen ST (NSTEMI:


non ST segment elevation myocardial infarction)

3. Angina Pektoris tidak stabil (UAP: unstable angina pectoris)


Rasa nyeri atau Nyeri Kepala, pus
Sesak Nafas Mual muntah
tidak nyaman di ing, dan sinkop
dada

Nyeri abdominal Diaforesis Rasa Lelah


Perbedaan Karateristik SKA

UAP NSTEMI STEMI


Keluhan Klinis
Angina saat istirahat, durasi > 20 menit; atau angina p Gejala SKA, namun kadan
ertama kali hingga aktivitas fisik sangat terbatas; atau g disertai gejala atipikal: s
angina progresif. esak nafas akut, sinkop, a
Biasanya disertai gejala tipikal (diaforesis, mual munta ritmia
h, lemas)
Pemeriksaan Fisis
Seingkali normal. Kecemasan, sesak, norm
otensi atau hipertensi, tan
da levine. Lainnya dapat
menilai perburukan gagal
jantung dengan klasifikasi
killip
Perbedaan Karateristik SKA
UAP NSTEMI STEMI
EKG
Gambaran depresi segmen ST pada dua atau lebih Elevasi segmen ST ≥0,1
sadapan, dan/atau inversi gelombang T ≥0,1 mV deng mV.
an gembang P prominen atau rasio R/S < 1.
Pada keadaan tertentu dapat Normal.
Pemeriksaan Biomarka Jantung
Tidak ada peningkatan tro Peningkatan troponin T da Peningkatan troponin T (u
ponin T dan/atau CKMB n/atau CKMB (4-6 jam set ntuk diagnosis akut) dan/a
elah onset) tau CKMB (untuk diagnosi
s dan melihat luas infark)
Pemeriksaan EKG
Adanya ST elvasi pada lead EKG.
Evolusi EKG ketika IMA-EST (juga dikenal dengan “infark miokard akut gelomb
ang Q). Bila reperfusi dini dari oklusi koroner terjadi, elvasi segmen ST kembali
ke dasar tanpa diikuti gelombang T atau pembentukan gelombang Q.
Pemeriksaan Marker Jantung
Kreatinin kinase-MB (CK-MB) atau troponin I/T merupakan marka
nekrosis miosit jantung dan menjadi marka untuk diagnosis infark
miokard. Troponin I/T sebagai marka nekrosis jantung mempunya
i sensitivitas dan spesifisitas lebih tinggi dari CK-MB.
Pemeriksaan Non Infasif
Exercise Stress Test

Pemeriksaan Infasif
Angiografi Koroner

Pemeriksaan Laboratorium
DL, GDS, elektrolit, koagulasi darah, tes fungsi
ginjal,dan panel lipid

Pemeriksaan foto polos dada


T
E
R
A
P
I
TINDAKAN UMUM DAN LANGKAH AWAL

1. Tirah baring
2. Suplemen oksigen dapat diberikan pada semua pasien SKA dalam 6 jam perta
ma, tanpa mempertimbangkan saturasi O2 arteri
3. Aspirin 160-320 mg diberikan segera pada semua pasien yang tidak diketahui i
ntoleransinya terhadap aspirin
4. Penghambat reseptor ADP (adenosine diphosphate)
 Dosis awal ticagrelor yang dianjurkan adalah 180 mg dilanjutkan dengan d
osis pemeliharaan 2 x 90 mg/hari kecuali pada pasien STEMI yang direnc
anakan untuk reperfusi menggunakan agen fibrinolitik
 Dosis awal clopidogrel adalah 300 mg dilanjutkan dengan dosis pemelihar
aan 75 mg/hari (pada pasien yang direncanakan untuk terapi reperfusi me
nggunakan agen fibrinolitik, penghambat reseptor ADP yang dianjurkan ad
alah clopidogrel)
TINDAKAN UMUM DAN LANGKAH AWAL

5. Nitrogliserin (NTG) spray/tablet sublingual bagi pasien dengan nyeri


dada yang masih berlangsung saat tiba di ruang gawat darurat. Jika ny
eri dada tidak hilang dengan satu kali pemberian, dapat diulang setiap
lima menit sampai maksimal tiga kali. Nitrogliserin intravena diberikan
pada pasien yang tidak responsif dengan terapi tiga dosis NTG subling
ual dalam keadaan tidak tersedia NTG, isosorbid dinitrat (ISDN) dapat
dipakai sebagai pengganti
6. Morfin sulfat 1-5 mg intravena, dapat diulang setiap 10-30 menit, bagi
pasien yang tidak responsif dengan terapi tiga dosis NTG sublingual.
FARMAKOTERAPI SKA

ANTI
ISKEMIA

Penyekat Calsium
Beta (Beta Nitrat Canal Blocker
Blocker) CCBs
Beta-Blocker
Nitrat
Calsium Canal Blokers
Antiplatelet
Antikoagulan
Inhibitor ACE dan Penghambat Reseptor Angotensin

Statin
Terapi Reperfusi

Intervensi Koroner Perkutan


Primer
Terapi Fibrinolitik

CABG
Coronary Angiography
Transradial
Coronary Angiography Transradial adalah
pencitraan pembuluh darah koroner
menggunakan kontras sinar X disuntikan
melalui arteri radialis menuju aorta ke
pembuluh darah koroner
PENGERTIAN
Indikasi

1. Infark Miocard
2. Unstable Angina Pectoris
1. TMT +
2. Nyeri dada
3. Evaluasi:
1. Post CABG
2. Post PTCA
Kontraindikasi
1. CHF tidak terkontrol
2. Cerebrovascular disease
3. Infeksi
4. Kehamilan
5. Gagal ginjal
6. Keracunan obat
7. Perdarahan gastrointestinal akut
Prosedur Tindakan
1. Pasien tiba di ruangan cathlab pukul 11.05
2. Pasien dibaringkan di meja OK
3. Dilakukan perekaman EKG 12 lead
4. Dilakukan desinfektan dengan povidone iodine 10% di daerah radialis kanan
5. Dilakukan penutupan dengan doek steril
6. Dilakukan anestesi lokal dengan liokain 2% di regio radialis kanan
7. Dilakukan pungsi arteri radialis dengan jarum 18 G secara seldinger
8. Masuk introducer Sheath 5F dengan bantuan wire
9. Masuk Cocktail melalui Arteri radialis
10. Masuk kateter pig tiger 5f menuju LCA kemudian dilakukan sine
11. Masuk kateter pig tiger 5f menuju RCA kemudian dilakukan sine
12. Prosedur selesai, pullout seua alat, total kontras 60cc Xolmetras
13. Dilakukan pemeriksanan EKG Post procedural
Diagnosis

1. LM : Normal
2. LAD : Stenosis 80% poximal
3. LCX : Normal
4. RCA : Normal
Coronary Angiography Transfemoral
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai