Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KELOMPOK

KRISTALOGRAFI

TENTANG KRISTAL DAN STRUKTUR


KRISTAL
OLEH:

1. HUSNA DHIA
(1510442017)
2. JIJIM FADILLA WARMAN
(1510442024)
KRISTAL & STRUKTUR-KRISTAL

Kristal adalah atom-atom atau ion-ion ataupun molekul-


molekul yang tersusun secara ber-ulang dan memiliki keteraturan
jarak-jauh dalam ruang 3(tiga) dimensi.

Struktur kristal terdapat dalam bentuk-bentuk yang sederhana sampai ke bentuk


yang kompleks. Secara umum biasanya struktur kristal yang sederhana dapat
diwakilkan oleh kebanyakan bahan logam, sedangkan struktur yang kompleks
biasanya diwakilkan oleh bahan-bahan polimer, keramik , dan lain lain.

Bagian terkecil dari kristal disebut sel satuan (unit cells).


Satu kristal tentunya tersusun oleh sel-sel satuan tersebut, sehingga karena pola
atom yang berulang-ulang tersusun dalam kristal sedemikian banyaknya (~) untuk
mudahnya kisi-kisi kristal yang mewakilinya dibagi dalam sel satuan (unit cells) saja.
Parameter-parameter kristal terdiri atas :
1. Konstanta kisi.
2.Volume density (r).
3.Atomic packing factors.
4. Coordination numbers.
1. KONSTANTA KISI
Adalah jarak yang selalu terulang dalam pola jangkau kristal yang menentukan
sel satuan dalam kristal. Untuk sistem kubik konstanta kisinya adalah a,
sedangkan untuk sistem tetragonal konstanta kisinya adalah a, b, dan c. Hal ini
sesuai dengan sistem kristal sebagaimana tertera dibawah ini :
Sistem Sumbu (axes) Sudut sumbu (axial angles)

Kubik a = b = c a = b = g = 900
Tetragonal a = b  c a = b = g = 900
Ortorombik a  b  c a = b = g = 900

Monoklinik a  b  c a - g - 900  b
Triklinik a  b  c a  b  g = 900
Hexagonal a = a  c a = b = 900 ; g = 1200

Rombohedral a = b = c a = b = g  900
Konstanta kisi dapat dihitung dan diukur secara analitik dan dinyatakan
dalam jari-jari atom penyusun kristal tersebut. Konstanta kisi kristal juga
dapat ditentukan secara experimental, misalnya dengan difraksi sinar X.
Misalnya pada atom-atom BCC sebagaimana dibawah ini :
Terlihat bahwa a sebagai konstanta kisi dan R sebagai jari-jari atom akan
memiliki hubungan sebagai berikut :
( Ö2 a )2 + ( a )2 = ( 4 R )2 3 a2 = ( 4 R )2
Sehingga akan didapat bahwa : a = (4/3 ) ( Ö3 ) R
2. VOLUME DENSITY ( r )
Adalah massa atom per volume sel satuannya.
3. ATOMIC PACKING FACTORS (APF)
Atomic packing factors (APF) atau faktor tumpukan padat adalah volume
atom dalam 1 sel satuan per volume sel satuan itu sendiri.
4. COORDINATION NUMBERS (CN)
Coordination numbers atau diterjemahkan sebagai bilangan koordinasi
(BK) adalah suatu bilangan yang menunjukkan berapa jumlah atom-atom
tetangga terdekat (atom-atom yang bersentuhan).
Bilangan koordinasi tergantung pada 2 faktor, yaitu :
1. Kovalensi .
Jumlah ikatan kovalen di sekitar suatu atom tergantung pada
jumlah elektron valensinya.
2. Penumpukan atom.
Karena sejumlah energi bebas, bila ion dengan muatan berbeda saling
mendekati , bahan dengan ikatan ion , umumnya memiliki bilangan
koordinasi yang tinggi yaitu mempunyai sebanyak mungkin atom tetangga
terdekat tanpa menimbulkan gaya tolak-menolak yang kuat
antara ion dengan muatan sama.
BIDANG KRISTAL
Bidang kristal adalah bidang-bidang atom dalam suatu kisi kristal. Arah ^
(tegak lurus) bidang kristal disebut sebagai arah kristal.
Suatu kristal tentunya memiliki bidang-bidang atom yang mempenga-ruhi sifat
dan perilaku bahan. Baik bidang, maupun arah bidang dinyatakan dalam 3
angka yang disebut sebagai indeks miller .
Untuk membedakannya, maka :
a. Untuk arah bidang digunakan simbol atau lambang [ h, k, l ]
Contoh : [ 1, 1, 1 ]
b. Untuk bidang kristal digunakan lambang ( h, k, l )
Contoh : ( 1, 1, 1 )
Bidang kisi yang paling mudah digambarkan adalah bidang-bidang yang
membatasi sel satuan di samping bidang lainnya. h, k, l, tersebut adalah bilang-
bilangan bulat seperti 0, 1, 2, 3, dan seterusnya yang dapat ditentukan dengan
cara sebagai berikut :
1. Tentukan panjang perpotongan bidang kristal terhadap ketiga sumbu
kristal misalnya x1, y1 , z1. x1, y1 dan z1 dinyatakan dalam kelipatan besaran-
besaran sel satuan a, b, dan c.
Contoh : x1 = p1 a y1 = p2 b z1 = p3 c.
2. Ketiga nilai p1 , p2 dan p3 dapat dikalikan/dibagi dengan faktor yang sama
untuk memberikan bilang-bilangan integer terkecil (tentukan dulu
kebalikannya !)
DENSITAS BIDANG DAN DENSITAS GARIS

Densitas bidang atau Planar Density (PD) adalah fraksi bidang kristal yang
ditempati oleh atom-atom kristal. Sedangkan densitas garis atau Linier
Density (LD) adalah fraksi garis sepanjang arah kristal yang melewati pusat-
pusat atom.
STRUKTUR HEXAGONAL
Berbeda dengan sistem kristal lainnya, maka bidang-bidang dan arah-arah
bidang kristal pada sistem hexagonal menggunakan 4 indeks yaitu (h, k, i, l ).
Karena sistem ini disusun oleh 3 sumbu bidang dan 1 sumbu tegak lurus (^)
bidang basalnya.. Sumbu pada bidang basal adalah a1, a2 dan a3 yang mana satu
dan lainnya menbentuk sudut 1200. Indeks h, k, i adalah reciprocal/potongan
bidang kristal terhadap sumbu a1, a2 dan a3, sedangkan indeks l adalah
perpotongan dengan sumbu c.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai