Anda di halaman 1dari 19

Laporan kasus

Ulkus Traumatikus
Disusun Oleh :
Fadiah Annisa S (22010216140002)
Shabika (22010216140030)
Mochamad Haldi Tri H (22010216140033)
Rosalia Indri Dewi (22010216140037)
Dandy Iqbal S (22010216140038)
Pasien perempuan 70 tahun dengan rahang atas tanpa
gigi, rahang bawah hanya tampak gigi-gigi 3.3 s/d 4.3
ekstruded dan goyang 3 derajat, gigi 3.7 dan 3.8 karies
dengan sisa mahkota tajam dan linguoversi, 4.8 goyang 4
derajat. Keluhan saat ini rasa terganggu dan sakit waktu
menelan, juga mengeluh sariawan pada pangkal lidah kiri
yang tidak sembuh-sembuh, kadang sakit kadang tidak,
sudah kumur larutan betadine tidak hilang.
anamnesis
01
IDENTITAS PASIEN

Nama : -
Usia : 70 tahun
Jenis Kelamin : wanita
TTL :-
Alamat : -
Goldar : -
Pekerjaan: -
No Telfon : -
Keluhan Utama

02
Pada Kasus, pasien mengeluhkan sakit saat
menelan dan merasa tidak nyaman dan sariawan
pada pangkal lidah kiri yang tidak kunjung sembuh.
Rasa sakit hilang timbul, sudah berkumur larutan
betadine namun tidak hilang.
Riwayat Penyakit Sekarang
A

Lokasi : sariawan pangkal lidah kiri


Kualitas :
Kuantitas : mengganggu penelanan B
Onset :-
Kronologi :
Faktor : rasa sakit hilang timbul
Keluhan Penyerta:
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN INTRA ORAL Simple PowerPoint Presentation
Simple PowerPoint Presentation
• Inspeksi : terdapat karies pada gigi 3.7
dan 3.8 dengan sisa mahkota tajam
dan linguoversi, dan gigi 3.3 hingga 4.3 INTRA ORAL EKTRA ORAL
ekstruded.


Palpasi :
Sondasi : pada gigi karies
A B PEMERIKSAAN EKTRA ORAL

• Inspeksi
• Perkusi • Palpasi
• Tes Mobilitas : gigi 4.8 goyang derajat
4
• Tes Suhu
• Tes Elektrik
ULKUS TRAUMATIKUS
DIAGNOSIS SEMENTARA
UKLUS
TRAUMATIKUS

Untuk menegakkan suatu diagnosis biasanya berdasarkan


pada riwayat dan pemeriksaan klinis, kemudian dapat
dilihat juga gejala, penyebab lesi yang muncul.
Dari kasus yang telah diberikan, diketahui bahwa pasien
dengan rahang atas tanpa gigi, kemudian ada beberapa
gigi yang ektrusi dan karies dengan mahkota tajam.
Adanya lesi yang tidak sembuh-sembuh, kadang terasa
sakit kadang tidak, dan sudah kumur menggunakan
larutan betadine tetapi tidak hilang.
Hal tersebut mungkin disebabkan oleh trauma, jadi
diagnosis penyakit tersebut adalah ulkus traumatikus.
Apabila etiologi belum di hilangkan, maka tidak akan
sembuh.
ETIOLOGI DAN FAKTOR PREDISPOSISI

Trauma fisik yang disebabkan oleh permukaan tajam, seperti


cengkeram atau tepi-tepi protesa, peralatan ortodonti, kebiasaan
menggigit bibir, atau gigi yang fraktur. Ulser dapat diakibatkan oleh
kontak dengan gigi patah, cengkeram gigi tiruan sebagian atau
mukosa tergigit secara tak sengaja.
Trauma mekanis, serta stimulus kimia, listrik, atau termal, mungkin
juga karena fraktur, karies, maloklusi, malposisi gigi.
Faktor predisposisi trauma dari fisik, gaya mekanik, kimia, listrik
DIFFERENSIAL DIAGNOSIS
Differensial diagnosis dari ulkus traumatik adalah stomatitis aphthous rekuren, squamous
carcinoma cell, dan ulkus tuberkulosis.

Beberapa ulkus karena trauma dapat menyerupai Squamous Cell Carcinoma atau
ulkusgranulomatosa (yaitu ulkus yang disebabkan karena infeksi jamur atau kuman tuberkulosis).
Bila ulkus tidak responsif terhadap pengobatan, pengambilan sampel untuk biopsi dapat
dipertimbangkan untuk menyingkirkan keganasan.

Reccurent Apthous Stomatitis (RAS) merupakan suatu keadaan yang ditandai oleh ulkus rekuren
pada mukosa oral dan orofaring. Penyebab RAS sering dikaitkan dengan trauma, stress, faktor
mikroba, bakteri, beberapa jenis makanan, drug reaction, defek imun, ketidakseimbangan hormon,
kebiasaan merokok, defisiensi vitamin B, kelainan gastrointestinal, dan inflammatory bowel disease
(IBD).
stomatitis aphthous rekuren squamous carcinoma cell

Ulkus traumatikus
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Apabila setelah diterapi tidak ada perubahan,maka
dalam kasus dapat dilakukan pemeriksaan penunjang
yaitu HPA.
Rencana perawatan
Mencari faktor etiologi penyebab terjadinya ulkus traumatikus, lalu
menghilangkan faktor penyebab dan pemberian suplemen pendukung
regenerasi sel seperti vitamin C dan obat kumur serta DHE.

Perawatan pada kasus ini:

• DHE
Pasien dijelaksan mengenai ulkus traumatikus serta penyebab terjadinya,
pada kasus ini penyebabnya adalah adanya gesekan tajam pada sisa
mahkota gigi 3.7 dan 3.8 yang mengalami karies.

• Menghilangkan faktor penyebabnya, pada kasus ini bisa dilakukan


perawatan pada gigi yang karies dan Selective Grinding pada mahkota gigi
3.7 dan 3.8.

• Pemberian suplemen serta obat kumur, pasien disarankan untuk tidak


menggerakan lidah terlalu sering selama masa penyembuhan.
Diagnosis Pasti
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang diperoleh pada kasus yaitu rahang atas tanpa
gigi, rahang bawah hanya tampak gigi 3.3 sampai dengan gigi 4.3 ekstruded dan goyang derajat
3, gigi 3.7 dan 3.8 karies dengan sisa mahkota tajam dan linguoversi, 48 goyang derajat 4. Serta
pasiem memiliki keluhan yaitu rasa terganggu dan sakit waktu menelan, juga mengeluh adanya
sariawan pada pangkal lidah kiri yang tidak sembuh-sembuh, kadang terasa sakit dan kadang
tidak. Dapat ditarik kesimpulan bahwa diagnosis pastinya yaitu Traumatic Ulcer (Ulkus
Traumatikus) karena memiliki ciri-ciri yang sama sesuai dengan pada kasus.
Terapi Definitif
Terapi definitif merupakan terapi yang diberikan setelah adanya hasil kultur dan hasil tes
sensitivitas mikroba / Antimicroba Susceptability Test (AST). Terapi antibiotik (biasanya penisilin)
diberikan untuk mencegah adanya infeksi sekunder jika lesi yang terjadi parah dan dalam.
Kebanyakan traumatic ulcer sembuh tanpa memerlukan terapi antibiotik. Terapi yang biasa
diberikan yaitu:

 Menghilangkan iritan atau penyebab


 Menggunakan obat kumur
 Mengonsumsi makanan yang halus dan lunak
 Aplikasi kortikosteroid topikal
 Aplikasi anestesi topikal
Edukasi pasien
Pasien diberikan instruksi untuk lebih berhati-hati dalam menyikat gigi,
serta menjelaskan kepada pasien cara penggunaan obat dan pasien
diminta datang control setelah 7 hari. Dan pasien harus di sarankan
untuk menjaga oral hygiene lebih baik sehingga ulkus tidak bertambah
parah. Pasien harus patuh untuk pengobatan yang diberikan.
konsultasi

Apabila ulkus terjadi tanda-


tanda keganasan maka konsulan ke
bagian Histologi untuk di cek apakah
ulkus itu menjadi malign atau tidak,
dan selama kondisi pasien tidak
memburuk tidak di sarankan untuk
mengajukan konsultasi ke dokter
lainya atau bagian lainya.
Thank you
Insert your subtitle here
Daftar pustaka :
 Apriasari, Maharani Laillyza. The management of chronic traumatic ulcer in oral cavity (case report).Department of
Oral Medicine-Study Program of Dentistry, Faculty of Medicine, Lambung Mangkurat University. Kalimantan Selatan
– Indonesia. Dental Journal. 2012
 Field, A. dan Lesley Longman. 2003. Tyldesley’s Oral Medicine 5th ed. Oxford University Press.
 Houston,G. 2009. Traumatic Ulcers. Available online at http://emedicine.medscape.com/article/1079501-
treatment#showall (diakses tanggal 27 September 2013).
 Mei RM, Lima AA, Filho JC, Tanaka OM, Filho OG, Camargo ES. 2013. A cytological analysis of the oral mucosa
adjacent to orthodontic devices. Europ J of GenDent; 2(2): 119-123. 9.
 Liu C, Qin ZP, Fan ZN, et al. 2014. New treatment strategy for granulomatous epulis: intralesional injection of
propranolol. Med Hypotheses;78 2:327–329
 Oyetola EO, Mogaji I.K, Agho T.O, Ayilara O.A. Pattern of presentation of Oral Ulcerations in Patients Attending an
Oral Medicine Clinic in Nigeria. Ann Ibd Pg. Med. Vol.16 No.1 9-11. 2018

Anda mungkin juga menyukai