Anda di halaman 1dari 18

PRINSIP DAN KONSEP

PEMENUHAN KEBUTUHAN
CAIRAN-ELEKTROLIT
KELOMPOK 1

FITRI NURJANAH
GHINA APRIYANDA
INA AINAYA
M. NAUFAL RAMADHAN
KIKI KURNIAWAN
ASAM
Asam didefinisikan sebagai zat yang dapat memberikan ion
H+ ke zat lain (disebut sebagai donor proton).

Sifat utama :
Jika dilarutkan dalam larutan akan melepaskan ion
hydrogen yang juga di kenal sebagai proton.

Sifat lainnya :
1. Memiliki rasa asam
2. Bersifat korosif ( membakar jaringan )
3. Membuat kertas lakmus menjadi merah
4. Bereaksi dengan basa membentuk garam dan air(
netralisasi )
5. Memiliki PH < 7

3
Asam Kuat
Asam yang ion nya dapat
disosiasi sempurna alam
larutan

Asam Lemah
Asam yang ion nya
berdisoiasi sebagian
dalam larutan

4
BASA

Merupakan akseptor ion hidrogen


Sifat basa :
1. Memiliki rasa sedikit pahit atau rasa logam
2. Berfat korosif ( membakar jaringan )
3. Membuat kertas lakmus menjadi biru
4. Bereaksi dengan asam membentuk garam dan air
5. ( netralisasi )
6. Memiliki PH >7

5
BASA KUAT
Basa yang dapat berdisosiasi
sempurna dalam larutan

BASA LEMAH
Basa yang berdisosiasi
sebagian dalam larutan

6
PENGATURAN KESEIMBANGAN ASAM BASA

Tubuh memiliki mekanisme pengaturan agar menjaga keasaman


tetap dalam keadaan normal melalui 3 cara, yaitu:
1. Sistem penyangga asam basa
2. Pusat pernafasan
3. Pengaturan jangka panjang oleh ginjal

7
1. Buffer kimiawi
Buffer (penyangga) adalah larutan kimia yang menahan perubahan pH jika terdapat penambahan asam atau basa.

Sistem buffer kimiawi utama dalam tubuh adalah:


1. Sistem buffer bikarbonat
2. Sistem buffer fosfat
3. Sistem buffer protein

8
Sistem buffer bikarbonat

Sistem buffer bikarbonat merupakan buffer ekstraseluler utama dan bertanggung jawab mempertahankan pH darah.
Sistem bikarbonat menyangga 90 % ion hidrogen dalam darah dan sangat penting.

9
Sistem buffer fosfat

Buffer fosfat terutama mempertahankan pH fluida intraseluler dan tubulus ginjal,


sehingga tidak akan mempertahankan Ph darah, namun merupakan buffer yang penting
untuk urin.

10
3. Sistem buffer protein

Buffer protein merupakan sistem yang sangat kompleks dan akan mempertahankan pH fluida intraseluler dan
flasma. Protein hemoglobin memilki dua fungsi khusus, yaitu , mentranspor oksigen ke jaringan dan juga
menyangga ion hidrogen yang transit dari sel paru.

11
2. PENGATURAN PERNAFASAN

• Perubahan pernafasan (ventilasi) dapat mengubah pH dengan dramatis. Pada


orang sehat produksi CO2 adalah 10 mmol /menit, dan dikeluarkan melalui paru
dengan kecepatan yang sama seperti kecepatan pembentukannya dijaringan
• Kecepatan ventilasi diregulasi secara tepat sesuai kadar PCO2 dan konsentrasi ion
hidrogen dalam darah arteri kadar CO2 dimonitor oleh kemoreseptor perifer dan
kemoreseptor sentral. Respon yang diberikan adalah perubahan kecepatan dan
kedalaman ventilasi.

12
Nilai normal PCO2:
4,7-6,0 kPa atau 35-45 mmHg.
• Asidosis respiratorik : akumulasi CO2 dalam darah dan peningkatan PCO2 diatas normal.
• Alkalosis respiratorik: jika CO2 dibuang dari darah dan PCO2 turun dibawah normal. Regulasi Ph
oleh ventilasi terjadimelalui dua mekanisme berikut:

PH NORMAL DARAH

HASIL P co2 h+ PH PCO2 H+ PH

RESPONS Hiperventilasi hiverpentilasi

PENYEBAB Pco2 H+ PH Pco2 H+ PH

13
Reaksi sistem respirasi lebih lambat dibandingkan sistem buffer, yaitu sekitar 1-3 menit, sedangkan sistem
buffer bekerja dalam hitungan detik. Namun demikian sistem respirasi tidak seperti sistem buffer yang akan
mengeluarkan ion hidrogen dari tubuh, sehingga tidak ada batasan untuk kapasitas sistem respirasi

14
3. Regulasi PH oleh ginjal
Ginjal meregulasi pH secara selektif dengan membuang atau mengambilkan ion-ion dan
produk lainnya ke darah.

Ginjal bertanggung jawab membuang asam-asam seperti asam laktat dan asam fosfat yang terbentuk selama metabolisme.

Asidosis Metabolik : penurunan pH akibat akumulasi asam dalam darah.


Alkalosis Metabolik : Akumulasi ion bikarbonat dalam darah.
Faktor yang merpengaruhi pengaturan cairan dan elektrolit

1. Umur
2. Iklim
3. Diet
4. Stress
5. Kondisi Sakit
6. Penyakit ginjal dan kardiovaskuler
7. Tindakan Medis
8. Pengobatan
9. Pembedahan

16
Jenis Cairan dan Elektrolit
1. Cairan nutrient
Pasien yang istirahat ditempat tidur memerlukan sebanyak 450 kalori setiap harinya. Cairan nutrien (zat gizi) melalui
intravena dapat memenuhi kalori ini dalam bentuk karbohidrat, nitrogen dan vitamin yang penting untuk metabolisme.
Kalori dalam cairan nutrient dapat berkisar antara 200-1500/liter. Cairan nutrient terdiri atas:
a. Karbohidrat dan air, contoh: dextrose (glukosa), levulose (fruktosa), invert sugar ( ½ dextrose dan ½ levulose).
b. Asam amino, contoh: amigen, aminosol dan travamin.
c. Lemak, contoh: lipomul dan liposyn.
d. Blood Volume Expanders

2. Jenis Cairan Elektrolit


Contoh cairan elektrolit:
1. Cairan Ringer’s, terdiri atas: Na+, K+, Cl, Ca2+
2. Cairan Ringer’s Laktat, terdiri atas: Na+, K+, Mg2+, Cl, Ca2+, HCO3
3. Cairan Buffer’s, terdiri atas: Na+, K+, Mg2+, Cl, HCO3
17
Gangguan /Masalah Kebutuhan Elektrolit

1) Hiponatremia
• Merupakan suatu keadaan kekurangan kadar natrium dalam plasma darah yang ditandai dengan adanya kadar natrium plasma yang
kurang dari 135 mEq/L
2) Hipernatremia
• Suatu keadaan dimana kadar natrium dalam plasma tinggi
3) Hipokalemia
• M erupakan suatu keadaan kekurangan kadar kalium dalam darah. Merupakan suatu keadaan dimana kadar kalium dalam darah tinggi.
Keadaan ini sering terjadi pada pasien luka bakar, penyakit ginjal, asidosis metabolik. Hiperkalemia dditandai dengan adanya mual,
hiperaktifitas system pencernaan, dll.
5) Hipokalsemia
• Merupakan kekurangan kadar kalsium dalam plasma darah.
6) Hiperkalsemia
• Merupakan suatu keadaan kelebihan kadar kalsium dalam darah.
7) Hipomagnesia
• Merupakan kekurangan kadar magnesium dalam darah.
8) Hipermagnesia
• Merupakan kelebihan kadar magnesium dalam darah. Hal ini ditandai dengan adanya koma, gangguan pernapasan, dan kadar 18
magnesium lebih dari 2,5 mEq/L.

Anda mungkin juga menyukai