Anda di halaman 1dari 11

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tanda Gejala Kecukupan Nutrisi


1. Penampilan umum

Tanda dari nutrisi yang baik dapat dilihat dari penampilan umumnya yang
responsive. Gejala yang dapat dilihat jjika nutrisi yang kurang baik adalah lesu.

2. Postur
Tanda nutrisi yang baik dapat lihat dari postur yang tegak, lengan dan tungkai
lurus.Gejala yang timbul jika nutrisi kurang baik adalah bahu kendur, dada
cekung dan punggung bungkuk.

3. Otot
Tanda yang dapat dilihat jika nutrisi terpenuhi dengan baik adalah otot
berkemban dengan baik, kuat, dan terdapat lemak dibawah kulit.
Sedangkan gejala yang dapat dilihat jika kecukupan nutrisi buruk adalah
penampilan lemah, sering merasa nyeri dan edema.

4. Kontrol system saraf


Seseorang yang memiliki nutrisi yang baik dapat dilihat kurang iritabilitas atau
kelelahan dan memiliki kestabilan psikologis.
Gejala yang timbul jika nutrisi kecukupan nutrisi kurang baik adalah
hjiritabilitas, bingung, tangan dan kaki terasa terbakar dan kesemutan.

5. Fungsi kardiovaskuler
Tanda kecukupan nutrisi: laju denyut dan irama jntung normal, tekanan darah
normal.
Tanda nutrisi kurang : laju denyut janung cepat (di atas 100 kali/menit),irama
tidak normal dan tekanan darah meningkat.

6. Vitalitas umum
Tanda kecukupan nutrisi : bertenaga, penampilan kuat
Tanda nutrisi kurang : mudah lelah, kurang energy, mudah tertidur dan mudah
capek.

7. Rambut
Tanda kecukupan nutrisi baik: rambut berkilau, kuat, kulit kepala sehat.
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : rambut kusam, kusut, kering, tipis dan
kasar, mudah rontok.
8. Kulit
Tanda kecukupan nutrisi yang baik : kulit halus dan sedikit lembab dengan
warna baik.
Gejala yang dapat dilihat jika nutrisi tidak baik : kasar, kering, bersisik, pucat
wajah dan leher.
Tanda kecukupan nutrisi yang baik : warna merata, halus, penampilan
sehat. Gejala yang dapat dilihat jika nutrisi buruk : wajah berminyak, bersisik,
kulit gelap pipi dan dibawah mata, wajah kasar disekitar hidung dan mulut.
Bibir
Tanda kecukupan nutrisi yang baik : halus, penampilan lembab (tidak pecah-
pecah atau bengkak).
Gejala jika nutrisi buruk : kering, lesi angular pada sudut mulut.

9. Gusi
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : warna merah muda, tidak bengkak atau
berdarah.
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : gusi bengkak dan mudah berdarah.

10. Lidah
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : warna merah muda, halus. Gejala jika
kecukupan nutrisi buruk : penampilan bengkak, kasar, warna daging.

11. Gigi
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : gigi tidak berlubang dan nyeri.
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : penampilan salah posisi.

12. Mata
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : mata terang, jernih, penampilan bersinar
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : kekeringan membrane mata, kemerahan,
kering.

13. Kuku
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : penampilan keras, merah muda
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : kuku mudah patah.

14. Kaki atau tungkai


Tanda jika kecukupan nutrisi baik : tidak nyeri, lemah, dan bengkak.
Gejala jika kecukupan nutrisi tidak baik : edema betis, kesemutan dan lemah.

2.2 Masalah Gangguan pemenuhan Nutrisi


2.3 Faktor yang Mempengaruhi Status Nutrisi
RIWAYAT DIET
1. Gangguan pada fungsi mengunyah dan menelan
2. Asupan makanan yang tidak adekuat
3. Diet yang salah atau ketat
4. Kurangnya persedian makanan selama 10 hari atau lebih
5. Pemberian nutrisi melalui intravena (total parenteral nutrisi ) selama 10 hari
atau lebih
6. Tidak adekuatnya dana untuk penyediaan makanan
7. Ketidakmampuan fisik
8. Lansia yang tinggal dan makan sendiri

Riwayat penyakit

1. Adanya riwayat berat badan berlebih atau berkurang


2. Penurunan berat badan
3. Mengalami penyakit tertentu
4. Riwayat pembedahan pada sistem GI
5. Anoreksia
6. Mual dan muntah
7. Diare
8. Alkoholisme
9. Disabilitas mental
10. Kehamilan remaja
11. Terapi radiasi

2.4 Konsep Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
1. Komponen pengkajian nutrisi :

Data skrining Data tambahan


Antropometri · Tinggi badan · Lipatan trisep
· Berat badan · LILA
· Berat badan ideal · Lingkar otot lengan
tengah
· Indeks massa tubuh
· Lingkar lengan tengah
Biokimia · Hemoglobin · Kadar transferin serum
· Albumin serum · Nitrogen urea kemih
· Hitung limfosit total · Ekskresi kreatinin
kemih
Clinical · Kulit · Analisis rambut
· Rambut dan kuku · Neurologi
· Membran mukosa
Diet · Porsi makan dalam 24 jam · Riwayat diet
· Frekuensi makan
Environment · Lingkungan
Fatique · Tingkat aktivitas · Penyakit tertentu yang
berhubungan dengan
aktivitas
2. Riwayat keperawatan
a. Usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas
b. Kesulitan makan (gangguan mengunyah atau menelan)
c. Perubahan nafsu makan
d. Perubahan berat badan
e. Ketidakmampuan fisik
f. Kepercayaan budaya dan agama yang mempengaruhi dalam pemilihan
makanan
g. Status kesehatan umum dan kondisi medis
h. Riwayat pengobatan
3. Pemeriksaan fisik
Pengkajian tidak hanya berfokus pada jaringan yang berproliferasi secara
cepat seperti kulit, rambut, kuku, mata, dan mukosa tetapi juga meliputi
tinjauan sistematis yang dapat dibandingkan dengan setiap pemeriksaan
fisik yang rutin.

Tanda Klinis malnutrisi :


Area pemeriksaan Tanda- tanda
Penampilan umum Apatis, tidak bersemangat, lelah, mudah letih
BB Berlebih/ kurang
Kulit Kering, berlapis, bersisik, pucat/ berpigmen,
ada petekie/ memar, lemak subkutan kurang
Kuku Rapuh, pucat, melengkung, bentuk seperti
sendok
Rambut Kering, kusam, jarang, warna memudar, rapuh
Mata Konjungtiva pucat/merah,, kering, kornea
lunak, kornea berawan
Bibir Bengkak, pecah berwarna merah di pinggir
mulut, fisura vertical
Lidah Bengkak, berwarna merah, penampakan halus
Gusi Berspons, bengkak, mudah berdarah,
meradang
Otot Lemah, mengecil
System Anoreksia, tidak mampu mencerna, diare,
gastrointestinal konstipasi, pembesaran hati
Saraf Penurunan refleks, kehilangan sensorik, rasa
terbakar, kesemutan di tangan dan kaki,
iritabilitas

4. Riwayat diet
Mencakup data mengenai pola dan kebiasaan makan klien yang biasa;
pilihan makanan, alergi, dan intoleransi; frekuensi, jenis, dan kuantitas
makanan yang dikonsumsi; dan factor social, ekonomi, etnis atau agama
yang mempengaruhi nutrisi.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d.:
a. Kesulitan untuk mencerna makanan
b. Kesulitan untuk menelan makanan
c. Anoreksia, muntah
d. Ketidakmampuan untuk mengabsorbsi nutrien
e. Depresi, stress, isolasi social
f. Peningkatan kebutuhan protein dan vitamin untuk penyembuhan luka
dan penurunan asupan sekunder akibat: pembedahan, medikasi ( mis.
kemoterapi), terapi radiasi, rekontruksi bedah mulut, kawat rahang
g. Penurunan asupan oral, ketidaknyamanan mulut, akibat : terapi radiasi,
kemoterapi, tonsilektomi

Ditandai dengan:

Data obyektif Data subyektif


· Berat badan 20% atau lebih di bawah Pasien mengatakan :
BB ideal · Nyeri abdomen
· Diare · Kram abdomen
· Bising usus hiperaktif · Menghindari makan
· Penurunan BB dengan asupan · Cepat kenyang setelah
makanan adekuat mencerna makanan
· Membran mukosa pucat
· Ketidakmampuan mencerna makanan
· Tonus otot menurun
· Sariawan di rongga mulut
· Steatorea
· Kelemahan otot
· Gangguan menelan
Laborat
· Albumin serum
· Transferin
· Elektrolit
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pasien dapat menunjukan
peningkatan pemenuhan kebutuhan nutrisi.

Kriteria Hasil:

 Nafsu makan meningkat


 Peningkatan masukan oral
 Peningkatan aktivitas
 Massa otot
 Berat badan

Intervensi Keperawatan :

Mandiri :

 Timbang BB setiap hari


 Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
 Berikan kondisi yang relaks saat menyajikan makanan
 Ajarkan atau bantu individu untuk beristirahat sebelum makan
 Pertahankan kebersihan mulut yang baik sebelum dan sesudah makan
 Berikan makan dalam porsi kecil namun sering
 Instruksikan individu yang mengalami penurunan nafsu makan untuk
:
 Makan makanan kering (crakers) saat bangun tidur
 Makan makanan asin bila tidak ada pantangan
 Hindari makanan yang terlalu manis
 Makan kapan saja bila dapat ditoleransi
 Pada kondisi menurunnya nafsu makan, batasi asupan cairan saat
makan dan hindari mengonsumsi cairan satu jam sebelum dan
sesudah makan.

Kolaborasi :

 Konsulkan kebutuhan kalori harian yang realistis dan adekuat pada


ahli gizi
 Berikan suplemen makanan
 Beri makanan tinggi kalori dan tinggi protein
 Enteral. Pemberian makanan melalui selang nasogastrik (NGT)
 Nutrisi parenteral total (TPN), menggunakan larutan hiperosmolar.

2. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d.:


 Perubahan pola kepuasan makan
 Penurunan indera pengecapan dan penciuman
 Obat-obatan (kortikosteroid, antihistamin, estrogen)
 Penurunan pola aktivitas, penurunan kebutuhan metabolic
 Kurang pengetahuan terhadap nutrisi dasar
 Pola makan disfungsional
 Peningkatan nafsu makan
 Pemilihan makanan yang tidak memenuhi kebutuhan sehari-hari

Ditandai dengan :

Data Obyektif Data Subyektif


· Disfungsi pola makan (mis. Makan Pasien mengatakan :
sambil melakukan aktivitas lain) · Adanya pola makan yang
· Aktivitas monoton tidak diinginkan
· Lipatan otot triseps > 25mm pada · Adanya kelebihan frekuensi
wanita; >15mm pada pria makan
· Obesitas, BB 20% melebihi tinggi
dan kerangka tubuh ideal
· Kelebihan BB 10% melebihi tinggi
dan kerangka tubuh ideal
Laborat :
· Albumin serum
· Transferin
· Elektrolit

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pasien dapat menunjukan


pemenuhan kebutuhan nutrisi adekuat.
Kriteria Hasil :

 Peningkatan aktivitas dengan penurunan BB


 Mengidentifikasi pola makan yang menunjang penambahan BB
 Penurunan BB
 Lipatan otot triseps…
 BB ideal ….
 Menahan diri untuk tidak makan banyak dalam satu waktu tertentu
 Masukan adekuat tapi tidak berlebihan, cukup kalori, lemak, protein,
karbohidrat, vitamin, mineral, besi, dan kalsium

Intervensi Keperawatan :

Mandiri :

 Observasi aktivitas klien


 Tentukan factor penyebab peningkatan BB
 Timbang BB klien
 Tentukan keinginan dan motivasi klien untuk mengurangi BB
 Bantu klien untuk menentukan pola makan tentang apa, kapan,
dan di mana pasien makan.
 Berikan informasi yang sesuai tentang kebutuhan nutrisi
adekuat dan bagaimana dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
 Anjurkan klien untuk mengikuti diet yang terdiri dari karbohidrat
kompleks dan protein, dan hindari gula, makanan cepat saji,
kafein atau minuman ringan.
 Ajarkan pemilihan makanan yang sesuai.
 Bantu pengurangan BB:
 Bantu pasien untuk mengidentifikasi motivasi untuk makan dan
isyarat internal dan eksternal yang dikaitkan dengan makan
 Tentukan dengan klien tentang jumlah penurunan BB yang
diinginkan
 Bantu dengan menyesuaikan diet terhadap gaya hidup dan tingkat
aktivitas
 Rencanakan program latihan , pertimbangkan aktivitas klienyang
dibatasi
 Susun rencana yang realistis dengan klien untuk memasukkan
pengurangan asupan makanan dan peningkatan penggunaan
energy
 Ajarkan teknik modifikasi perilaku untuk mengurangi asupan
kalori :
 Jangan makan pada saat melakukan kegiatan
 Minum segelas air sesaat sebelum makan
 Kurangi porsi makanan tambahan, makanan berlemak, makanan
manis, dan alcohol.
 Siapkan makanan dalam porsi kecil cukup untuk satu kali makan
 Makan dengan perlahan dan kunyah makanan hingga sempurna

Kolaborasi :

 Diskusikan dengan ahli gizi, program penurunan BB yang


meliputi pengelolaan diet dan pengeluaran energi

Anda mungkin juga menyukai