Anda di halaman 1dari 21

Vika Nurjanah

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


Sejarah
penemuan
wolfram

Tungsten ditemukan oleh Juan Jose dan Fausto de Elhuyar pada


tahun 1783 di Vergara, Spain.
Pada tahun 1779, Peter Woulfe menguji mineral yang sekarang
dikenal sebagai tungstenit dan menyimpulkan bahwa terdapat zat
baru dalam tungstenit.
Scheele, pada tahun 1781, menemukan bahwa asam
yang baru dapat dibuat dari tungsten (nama yang diberikan pada
tahun 1758 untuk mineral yang sekarang dikenal sebagai scheelite).
WOLFRAM

Sumber
Tungsten, terdapat dalam mineral tungstenit wolfram
wolframit Fe(Mn)WO4, scheelit CaWO4, huebnerit
MnWO4, dan ferberit FeWO4

Kelimpahan tungsten di alam sebesar 0,0005 ppm,


matahari sebesar 0,004 ppm, meteorit sebesar 0,12
ppm, kerak bumi sebesar 1,1 ppm, dan air laut sebesar
1,2x10-4 ppm
WOLFRAM

Nama, Lambang, Nomor atom : Wolfram, W, 74


Deret kimia : Logam transisi
Golongan, Periode, blok : VIB, 6, d
Penampilan : Putih keabu-abuan dan
mengkilap
Massa atom : 183,948 g/mol
Konfigurasi electron : [Xe] 4f14 5d4 6s2
Jumlah elektron tiap kulit : 2, 8, 18, 32, 12, 2
WOLFRAM

Sifat
fisika
Fase : Padat
wolfram
Massa jenis (sekitar suhu kamar) : 19,25 g/cm3
Titik lebur : 3695 K, 3422 oC, 6192 oF
Titik didih : 5828 K, 5555 oC, 10031 oF
Kalor peleburan : 35,3 kJ/mol
Kalor penguapan : 806,7 kJ/mol
Kapasitas kalor : 24,27 J/(mol.K)
Resistivitas listrik : (20 °C) 52,8 nΩ·m
Konduktivitas termal : (300 K) 173 W/(m·K)
Ekspansi termal : (25 °C) 4,5 µm/(m·K)
WOLFRAM

Sifat
kimia
Struktur Kristal : Cubic body centered (kubus berpusat muka) wolfram
Bilangan oksidasi : +2, +3, +4, +5, +6 (oksida asam lemah)
Elektronegativitas : 1,7 (skala Pauling)
Energi Ionisasi : E1: 770 kJ/mol
E2: 1700 kJ/mol
E3: 2300 kJ/mol
Jari-jari atom : 139 pm
Jari-jari kovalen : 162 (7) pm
WOLFRAM
Isotop
wolfram

Kelimpahan di alam
Isotop Massa Atom Waktu paruh
(%)

180W 179,9 1,8x1018 tahun 0,10

182W 181,9 8,3x1018 tahun 26,3

183W 183 29x1018 tahun 14,3

184W 184 13x1018 tahun 0

186W 186 27x1018 tahun 28,6


WOLFRAM
Pembuatan
wolfram

De Elhuyar menemukan bahwa asam dalam tungstenit pada


tahun 1783 adalah sama dengan asam tungsten (asam tungstat)
yang dibuat Scheele, dan pada tahun yang sama, mereka berhasil
memperoleh unsur tungsten dengan mereduksi asam tungstat
dengan arang. Pada tahun 1781, Scheele dan T. Bergmann
mengisolasi oksida baru yang lain dari mineral yang kemudian
disebut skelit, CaWO4. Hasilnya disebut tungsten yang artinya batu
berat. Dua tahun kemudian dua bersaudara, J.J dan F. De Elhuyar
dari Spanyol menunjukkan bahwa oksida yang sama merupakan
konstituen dari mineral wolframit, dan pemanasan oksida ini
dengan batubara berhasil mereduksinya menjadi logam yang
kemudian diberi nama wolfram dengan simbol W.
Reaksi yang terjadi pada
wolfram

1. Reaksi dengan air


Pada suhu ruangan, tungsten tidak bereaksi dengan air.
2. Reaksi dengan udara
2W (s) + 3 O2 2WO3 (s)
3. Reaksi dengan halogen
Pada suhu ruangan, tungsten beraksi langsung dengan fluorin
membentuk tungsten(VI) fluoride.

W (s) + 3F2 (g) 3F6 (g)


W (s) + 3Cl2 (g) WCl6 (s)
W (s) + 3Br2 (g) WBr6 (s)
2W (s) + 5Cl2 (g) 2WCl5 (s)
Reaksi yang terjadi pada
wolfram

4. Reaksi dengan asam

Secara umum, logam tungsten tidak terpengaruh oleh kebanyakan


asam. Menurut Cotton dan Wilkinson (1989) wolfram tidak diserang
oleh asam selain HF. Artinya logam tungsten tidak dapat bereaksi
dengan asam selain HF.

5. Reaksi dengan basa

Logam tungsten tidak bereaksi dengan larutan basa lemah.


WOLFRAM
KEGUNAAN
wolfram

 Untuk pembuatan filament lampu pijar, tabung electron, dan


televisi
 Untuk titik kontak pada distributor mobil, unsure windings
(proses pencarian logam dalam tungku listrik)
 Pemanas pada tungku listrik, paduan logam untuk alat
pemotong bersuhu tinggi dan pada pesawat luar angkasa
 Tungsten karbida digunakan dalam proses penempaan logam,
penambangan logam dan industry minyak bumi.
 Tungsten karbida juga digunakan sebagai bahan anti gores
untuk perhiasan termasuk arloji dan cincin perkawinan
WOLFRAM
EFEK KESEHATAN
wolfram

Karena tungsten jarang dan


senyawanya umumnya inert, efek
tungsten pada lingkungan cukup
terbatas
Tungsten mudah terbakar dan dapat
bertindak sebagai iritan pernapasan
SEABORGIUM (Sb)
Sejarah penemuan
seaborgium

Seaborgium pertama kali diproduksi oleh tim ilmuwan Albert Ghiorso 1974.
Mereka menciptakan Seaborgium dengan membombardir atom Californium-249
dengan ion Oksigen-18 dengan menggunakan mesin yang disebut Super-Heavy.

Tiga bulan sebelum kelompok Berkeley mengumumkan penemuan mereka,


sebuah tim ilmuwan yang bekerja di Institut Bersama untuk Penelitian Nuklir di
Dubna, Rusia, mengklaim telah menghasilkan seaborgium. Metode mereka yaitu
dengan membombardir atom Timah-207 dan memimpin Timah-208 dengan ion
Chromium-54 menggunakan alat yang disebut siklotron. Mereka percaya bahwa
mereka telah menghasilkan atom Seaborgium-259. Kelompok Berkeley
dikonfirmasi pada tahun 1993 dan mereka dinobatkan sebagai penemu
Seoborgium.
SEABORGIUM (Sb)
Sumber
seaborgium

Sb unsur yang sangat tidak stabil, dengan isotop yang


memiliki waktu paruh (kebanyakan) diukur dalam detik.
Ketidakstabilan ini membuat seaborgium mustahil untuk
ditemukan di alam, tetapi harus disintesis di laboratorium
oleh para peneliti yang akan mempelajarinya, seaborgium
memancarkan sinar alfa.
SEABORGIUM (Sb)
Pembuatan
SEABORGIUM

 Seaborgium dibuat dengan membombardir atom Californium-


249 dengan ion Oksigen-18 dengan menggunakan mesin yang
disebut Super-Heavy. Benturan atom dihasilkan Seaborgium-263
dan kemudian emisi alfa menjadi Nobelium, dilanjutkan dengan
peluruhan alfa antara Seaborgium dan Nobelium.

 Sb juga dibuat dengan membombardir atom Timah-207 dan


memimpin Timah-208 dengan ion Chromium-54 menggunakan
alat yang disebut siklotron.
SEABORGIUM (Sb)

Nama, Lambang, Nomor atom Seaborgium, Sg, 106

Deret kimia Logam transisi

Golongan, Periode, blok VIB, 7, d

Tidak diketahui, kemungkinan putih keperakan atau


Penampilan
abu-abu metalik

Massa atom 269 g/mol

Konfigurasi electron Diperkirakan [Rn] 7s2 5f14 6d4

Jumlah elektron tiap kulit 2, 8, 18, 32, 32, 12, 2


SEABORGIUM (Sb)
Sifat fisika
SEABORGIUM
Fase Dianggap Padat

Massa jenis (sekitar suhu


35 g/cm3
kamar)

Titik lebur -

Titik didih -

Kalor peleburan -

Kalor penguapan -

Kapasitas kalor -

Resistivitas listrik -

Konduktivitas termal -

Ekspansi termal -
SEABORGIUM (Sb)
Sifat KIMIA
SEABORGIUM

Cubic body centered (kubus


Struktur Kristal
berpusat muka)

-1, +1, +2, +3, +4, +5, +6 (oksida


Bilangan oksidasi
asam lemah)

Elektronegativitas -

Energi Ionisasi -

Jari-jari atom (terhitung) 132 pm

Jari-jari kovalen 63 pm
Isotop Massa Atom Waktu paruh Kelimpahan di
alam (%)
271Sg - 1,9 min -

269Sg - 2,1 min -


267Sg - 1,4 min -
266Sg - 0,36 s -
265bSg - 16,2 s -
265aSg - 8,9 s -
264Sg - 68 ms -
263mSg - 0,9 s -
263gSg - 0,3 s -
262Sg - 15 ms -
261mSg - 9 µs -
261gSg - 0,18 s -
260Sg - 3,6 ms -
259Sg - 0,48 s -
258Sg - 2,9 ms -
Reaksi yang terjadi pada
SEABORGIUM
Sedikit penelitian yang dilakukan tentang seaborgium
secara kimia yaitu menyatakan bahwa seaborgium
cenderung memilih bilangan oksidasi +6 dan membentuk
oksi-anion SgO42- dan senyawa SgO2Cl2 yang sesuai dengan
posisinya yang terletak pada golongan VI B dalam tabel
periodik

KEGUNAAN SEABORGIUM

Manfaat dan kegunaan seaborgium belum diketahui


aplikasinya secara pasti
SEABORGIUM (Sb)
BAHAYA
wolfram

Bahaya unsur seaborgium belum diketahui. Karena sangat


tidak stabil, nilai yang terbentuk akan terurai menjadi unsur-
unsur lainnya sangat cepat sehingga tidak ada alasan untuk
mempelajari pengaruh terhadap kesehatan manusia. Karena
sangat singkat-setengah hidupnya (21 detik), tidak ada alasan
untuk mempertimbangkan efek seaborgium di lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai