Anda di halaman 1dari 32

ATRESIA ANI

Pembimbing: dr. Beren Rukur


Sembiring, Sp.B FINACS

MELANDA SEPTIANA (17360338)


BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Malformasi anorektal merupakan suatu spektrum dari anomali


kongenital yang terdiri dari anus imperforata dan kloaka
persisten. Anus imperforata atau atresia ani merupakan kelainan
kongenital tanpa anus atau dengan anus tidak sempurna,
sedangkan kloaka persisten merupakan suatu kondisi yang
diakibatkan karena pemisahan antara traktus urinarius, traktus
genitalia, dan traktus digestivus tidak terjadi.
Company Logo
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. DEFINISI
“a” : tidak ada
“trepsis”: makanan atau nutrisi
Atresia : suatu keadaan tidak adanya
atau tertutupnya lubang badan normal
atau organ tubular secara kongenital.
Company Logo
Atresia ani adalah kelainan
kongenital yang dikenal
sebagai anus imperforata
meliputi anus, rektum, atau
keduanya. Atresia ani adalah
malformasi kongenital dimana
rektum tidak mempunyai
lubang keluar. Ada juga yang
menyebutkan bahwa atresia
ani adalah tidak lengkapnya
perkembangan embrionik
pada bagian distal anus atau
tertutupnya anus secara
abnormal.
Company Logo
Company Logo
2.2 Anatomi
Embriologi Saluran Pencernaan

a. Usus sederhana
depan (fore gut)
b. usus sederhana
tengah (mid gut)
c. Usus sederhana
Company Logo

belakang (hind gut)


2.3. EPIDEMIOLOGI

1: 5000 kelahiran

Laki-laki = Perempuan

40-60 % penderita mengalami satu


atau lebih defek tambahan
• Defek urologi adalah anomali yang paling sering
berkaitan dengan kelainan ini, diikuti defek pada
vertebra, ekstremitas, dan sistem
Company Logo

kardiovaskular
2.4. ETIOLOGI

Belum diketahui pasti, diduga :


 genetik
 Karena kegagalan pembentukan septum urorektal
secara komplit
 Putusnya saluran pencernaan dari atas dengan
dubur,  bayi lahir tanpa lubang anus
 Gangguan organogenesis dalam kandungan
 Kelainan bawaan
Company Logo

 Ex: sindrom down


2.5. KLASIFIKASI

Secara fungsional
 Tanpa anus, tetapi dengan dekompresi adekuat
traktus gastrointestinal dicapai melalui saluran fistula
eksterna.

 Tanpa anus dan tanpa fistula atau traktus yang tidak


adekuat untuk jalan keluar feses.
Company Logo
Berdasarkan letak

Berdasarkan letak
terminasi rektum
trhdp dasar pelvis

1. Anomali letak rendah


(infralevator)
2. Anomali letak tinggi
(supralevator)
Company Logo
Alberto Pena

Laki-laki
Fistula perineal Fistula
rektouretral
Company Logo
Fistula rektovesikal Anus imperforata
(bladder neck) tanpa fistula
Company Logo
Alberto Pena
Perempuan
Fistula vestibular Kloaka persisten
Company Logo
Klasifikasi Wingspread

Kelainan Tindakan
Fistel urin Kolostomi neonatus;
Atresia rektum Operasi definitif pada usia 4-6 bulan
Perineum datar
Fistel datar
Invertogram: udara > 1cm dari kulit
Laki-laki (kelompok II)
Kelainan Tindakan
Fistel perineum Operasi langsung pada neonatus
Membran anal
Company Logo

Stenosis anus
Fistel tidak ada
Invertogram: < 1cm dari kulit
Perempuan (kelompok I)
Kelainan Tindakan
Kloaka Kolostomi neonatus
Fistel vagina
Fistel anovestibuler/rektovestibuler
Atresia rektum
Fistel tidak ada
Invertogram: udara > 1 cm dari kulit
Perempuan (kelompok II)
Kelainan Tindakan
Fistel perineum Operasi langsung pada neonatus
Company Logo

Stenosis usus
Fistel tidak ada
Invertogram: udara < 1cm dari kulit
Patofisiologi
Kelainan Kongenital

Gangguan pertumbuhan, fusi dan


Abnormalitas
perkembangan dari tonjolan Agenesis sacral
embriologik urethra dan vagina
Perkembangan dan migrasi kolon pada fetal usia 7-
10 minggu yang tidak sempurna

Pembentukan septum urogenital


yang gagal

Atresia Ani
Company Logo

Tidak adanya pembukaan Hubungan abnormal rektum


usus besar melalui anus dengan vagina/uretra
Atresia Ani

Tidak adanya pembukaan Hubungan abnormal rektum


usus besar melalui anus dengan vagina/uretra

Feses tidak keluar & Kebocoran isi anus


menumpuk

Tekanan abdominal Feses masuk ke urethra


meningkat

Mual & Muntah


Mikroorganisme masuk
kedalam saluran kemih
Company Logo

Infeksi Saluran Kemih


2.7. DIAGNOSIS

1. Anamnesis
a. Bayi kembung : 4-8 jam setelah lahir
b. bayi tidak terdapat meconium
c. bayi muntah-muntah

2. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan umum
Periksa apakah terdapat kelainan penyebab (VACTERL),
Yaitu Vertebra defects, Anal atresia, Cardiac defects,
Tracheoesophageal fistel, Esophagus atresia, Renal
abnormality (Renal displasia)& Limb defects
Company Logo
b. Pemeriksaan Abdomen
INSPEKSI • perut tampak kembung

• distensi, nyeri tekan tidak


PALPASI dijumpai

PERKUSI • Hipertimpani

• Peristaltik meningkat, dapat


AUSKULTASI
Company Logo

terdengar metalic sound


Pemeriksaan Penunjang
Invertogram
 Untuk menilai jarak puntung
distal rektum terhadap tanda
timah atau logam lain pada
tempat bakal anus di kulit
peritoneum. Prinsipnya
adalah agar udara
menempati tempat tertinggi
• Wangensteen & Rice (kedua
kaki dipegang dengan posisi
badan vertikal dengan kepala
di bawah) (dengan fistula)
Company Logo

• knee chest position: sujud


(tanpa fistula)
 USG
 USG abdomen dapat membantu menentukan apakah
ada anomali saluran kemih atau saraf pada tulang
belakang. Selain itu, Ultrasound pada perineum
(daerah dubur dan vagina) juga berguna untuk
menentukan jarak antara rektum distal mekonium.
Company Logo
DIAGNOSIS BANDING
Hirschsprung’s disease

Meconium plug syndrom

Mekonium Ileus
Company Logo
PENATALAKSANAAN
Prinsip penatalaksanaan pada atresia ani berpusat pada
penentuan klasifikasinya, yaitu anomali letak tinggi atau letak
rendah, ada atau tidak adanya fistula, dan mengevaluasi
apakah terdapat kelainan kongenital lain yang menyertai.
Dibutuhkan waktu sampai 24 jam sebelum fistula dapat
ditemukan, oleh karena itu, observasi pada neonatus sangat
dibutuhkan sebelum operasi definitif dilakukan.
 Pemasangan NGT
 Terapi Cairan ,Antibiotik & Cegah Hipotermi
 Operatif
Company Logo
Operatif

Kolostomi
 pembuatan lubang sementara atau permanen dari
usus besar melalui dinding perut untuk mengeluarkan
feses
Posterosagital Anorectoplasty (PSARP)
 Suatu tindakan operasi definitif pada pasien atresia
ani dengan teknik operasi menggunakan irisan kulit
secara sagital mulai dari tulang koksigeus sampai
batas anterior bakal anus.
Company Logo
LANJUTAN

Minimal PSRAP

PSRAP Limited PSRAP

Full PSRAP
Company Logo
Teknik operasi psarp
Company Logo
Sebelum dan sesudah psarp
Company Logo
Prognosis
Prognosis tergantung pada fungsi
klinis.

Pada atresia letak tinggi masalah


fungsi saluran cerna / pengendalian
defekasi.

Pada atresia letak rendah 


Company Logo

mempunyai kontrol baik.


komplikasi
 Komplikasi yang terjadi post operasi banyak
disebabkan oleh karena kegagalan
menentukan letak kolostomi, persiapan
operasi yang tidak adekuat, keterbatasan
pengetahuan anatomi, dan keterampilan
operator yang kurang serta perawatan post
operasi yang buruk.
 Komplikasi awal dari PSARP adalah infeksi
dari luka, perdarahan, anus salah letak, fistula
berulang, serta cedera pada uretra dan
kandung kemih.
 Dan sebagian besar pasien yang melakukan
operasi untuk memperbaiki atresia ani
Company Logo

memiliki berbagai derajat konstipasi


Company Logo
Company Logo
TERIMA KASIH
Company Logo

Anda mungkin juga menyukai