KRISTALFIX
KRISTALFIX
KRISTALOGRAFI
1. HUSNA DHIA
(1510442017)
2. JIJIM FADILLA WARMAN
(1510442024)
KRISTAL & STRUKTUR-KRISTAL
Kubik a = b = c a = b = g = 900
Tetragonal a = b c a = b = g = 900
Ortorombik a b c a = b = g = 900
Monoklinik a b c a - g - 900 b
Triklinik a b c a b g = 900
Hexagonal a = a c a = b = 900 ; g = 1200
Rombohedral a = b = c a = b = g 900
Konstanta kisi dapat dihitung dan diukur secara analitik dan dinyatakan
dalam jari-jari atom penyusun kristal tersebut. Konstanta kisi kristal juga
dapat ditentukan secara experimental, misalnya dengan difraksi sinar X.
Misalnya pada atom-atom BCC sebagaimana dibawah ini :
Terlihat bahwa a sebagai konstanta kisi dan R sebagai jari-jari atom akan
memiliki hubungan sebagai berikut :
( Ö2 a )2 + ( a )2 = ( 4 R )2 3 a2 = ( 4 R )2
Sehingga akan didapat bahwa : a = (4/3 ) ( Ö3 ) R
2. VOLUME DENSITY ( r )
Adalah massa atom per volume sel satuannya.
3. ATOMIC PACKING FACTORS (APF)
Atomic packing factors (APF) atau faktor tumpukan padat adalah volume
atom dalam 1 sel satuan per volume sel satuan itu sendiri.
4. COORDINATION NUMBERS (CN)
Coordination numbers atau diterjemahkan sebagai bilangan koordinasi
(BK) adalah suatu bilangan yang menunjukkan berapa jumlah atom-atom
tetangga terdekat (atom-atom yang bersentuhan).
Bilangan koordinasi tergantung pada 2 faktor, yaitu :
1. Kovalensi .
Jumlah ikatan kovalen di sekitar suatu atom tergantung pada
jumlah elektron valensinya.
2. Penumpukan atom.
Karena sejumlah energi bebas, bila ion dengan muatan berbeda saling
mendekati , bahan dengan ikatan ion , umumnya memiliki bilangan
koordinasi yang tinggi yaitu mempunyai sebanyak mungkin atom tetangga
terdekat tanpa menimbulkan gaya tolak-menolak yang kuat
antara ion dengan muatan sama.
BIDANG KRISTAL
Bidang kristal adalah bidang-bidang atom dalam suatu kisi kristal. Arah ^
(tegak lurus) bidang kristal disebut sebagai arah kristal.
Suatu kristal tentunya memiliki bidang-bidang atom yang mempenga-ruhi sifat
dan perilaku bahan. Baik bidang, maupun arah bidang dinyatakan dalam 3
angka yang disebut sebagai indeks miller .
Untuk membedakannya, maka :
a. Untuk arah bidang digunakan simbol atau lambang [ h, k, l ]
Contoh : [ 1, 1, 1 ]
b. Untuk bidang kristal digunakan lambang ( h, k, l )
Contoh : ( 1, 1, 1 )
Bidang kisi yang paling mudah digambarkan adalah bidang-bidang yang
membatasi sel satuan di samping bidang lainnya. h, k, l, tersebut adalah bilang-
bilangan bulat seperti 0, 1, 2, 3, dan seterusnya yang dapat ditentukan dengan
cara sebagai berikut :
1. Tentukan panjang perpotongan bidang kristal terhadap ketiga sumbu
kristal misalnya x1, y1 , z1. x1, y1 dan z1 dinyatakan dalam kelipatan besaran-
besaran sel satuan a, b, dan c.
Contoh : x1 = p1 a y1 = p2 b z1 = p3 c.
2. Ketiga nilai p1 , p2 dan p3 dapat dikalikan/dibagi dengan faktor yang sama
untuk memberikan bilang-bilangan integer terkecil (tentukan dulu
kebalikannya !)
DENSITAS BIDANG DAN DENSITAS GARIS
Densitas bidang atau Planar Density (PD) adalah fraksi bidang kristal yang
ditempati oleh atom-atom kristal. Sedangkan densitas garis atau Linier
Density (LD) adalah fraksi garis sepanjang arah kristal yang melewati pusat-
pusat atom.
STRUKTUR HEXAGONAL
Berbeda dengan sistem kristal lainnya, maka bidang-bidang dan arah-arah
bidang kristal pada sistem hexagonal menggunakan 4 indeks yaitu (h, k, i, l ).
Karena sistem ini disusun oleh 3 sumbu bidang dan 1 sumbu tegak lurus (^)
bidang basalnya.. Sumbu pada bidang basal adalah a1, a2 dan a3 yang mana satu
dan lainnya menbentuk sudut 1200. Indeks h, k, i adalah reciprocal/potongan
bidang kristal terhadap sumbu a1, a2 dan a3, sedangkan indeks l adalah
perpotongan dengan sumbu c.
TERIMAKASIH