Anda di halaman 1dari 16

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

Sinergi untuk
Transformasi
Ekonomi

Seminar Akademisi
Bank Indonesia
Upaya Menghadapi Pelemahan Nilai
Tukar Rupiah untuk Menjaga
Stabilitas Perekonomian Nasional
Ternate, 22 November 2018
Dinamika Nilai Tukar 2013-2018
Kombinasi faktor eksternal dan kondisi domestik memicu fluktuasi (depresiasi) nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS.
Tidak hanya Rupiah yang terdampak. Meskipun masih tergolong lebih “aman” dibandingkan mata uang lain, depresiasi
Rupiah menandai kebutuhan perubahan perekonomian secara struktural
15500
14608
14500 13788
13500
13471
12388
12500

11500 12171

10500

9500
1/1 1/8 1/15 1/22 1/29 2/5 2/12 2/19 2/26 3/5 3/12 3/19 3/26 4/2 4/9 4/16 4/23 4/30 5/7 5/14 5/21 5/28 6/4 6/11 6/18 6/25 7/2 7/9 7/16 7/23 7/30 8/6 8/13 8/20 8/27 9/3 9/10 9/17 9/24 10/1 10/810/1510/2210/2911/511/1211/1911/2612/312/1012/1712/2412/31

2018 2017 2016 2015 2014 2013

Perbandingan Kurs BRICS dan ASEAN, 2013 – 2018 (YTD)


Negara 2013 2014 2015 2016 2017 Nov-18
Brazil -13.41 -11.25 -32.94 21.97 -1.77 -11.51
Russia -7.02 -44.2 -20.3 20.12 6.32 -12.67
India -11.03 -1.97 -4.7 -2.61 6.35 -11.2
China 2.91 -2.44 -4.44 -6.5 6.74 -5.87
Afrika Selatan -19.24 -5.16 -25.2 12.58 10.96 -11.51
Indonesia -20.81 -1.74 -10.18 2.34 -0.7 -7.14
Thailand -6.92 -0.12 -8.81 0.79 9.88 -1.21
Singapura -3.26 -4.72 -6.56 -1.96 8.29 -2.7
Malaysia -6.62 -6.32 -17.54 -4.32 10.87 -3.46
Filipina -7.55 -0.72 -5.22 -5.15 -0.38 -5.3
Sumber: Bloomberg 2
Imbas Eksternal Menjadi Sorotan
Imbas “krisis” negara-negara emerging (Argentina, Turki dan Afrika Selatan) membentuk sentimen negatif investor asing
terhadap negara berkembang lainnya.

Nilai Tukar USD/ARS Nilai Tukar USD/TRY Nilai Tukar USD/ZAR


9/5/2018
7 8/13/2018 16
9/3/2018 15.4234
41 6.5 6.8838
38.4861 15
36 6
5.5 14
31
8/27/2018, 5 13
26 7/30/2018
30.9522 4.5 6/5/2018
4.8818 12
21 4 12.7696
16 3.5 11

Suku bunga AS naik progresif, paralel dengan Perang dagang antara AS dan China mengakibatkan Kenaikan harga minyak mentah dunia sepanjang
perbaikan ekonomi AS. Selama pemerintahan defisit neraca perdagangan AS dengan mitra tahun (14,5%) lalu menurun karena kekhawatiran
Trump, suku bunga AS sudah naik 6 kali dagangnya pasar atas kelebihan pasokan produksi
2.5 North 90.00 WTI (USD/bbl) Brent (USD/bbl)
Africa ASEAN Europe America Asia South Euro Area
2 20 80.00
-
1.5 (20) 70.00
(40) 66.62
1 (60) 60.00
(80) 56.46
0.5 (100) 50.00
(120)
0 (140) 40.00
1/1/2013
5/1/2013
9/1/2013
1/1/2014
5/1/2014
9/1/2014
1/1/2015
5/1/2015
9/1/2015
1/1/2016
5/1/2016
9/1/2016
1/1/2017
5/1/2017
9/1/2017
1/1/2018
5/1/2018
9/1/2018

(160)
(180)
(200)
Sumber: Bloomberg 3
Upaya Menjaga Ekspektasi terhadap Rupiah
Bank Indonesia sudah intensif menenangkan pasar, namun tekanan masih cenderung menguat. Intervensi Moneter harus
diperkuat dengan upaya perbaikan struktural lainnya

Total Operasi Moneter (Miliar Rupiah) Non-Deliverable Forward (NDF)


600,000 16,000

15,500
500,000
15,000

400,000 14,500

14,000
300,000

13,500

200,000
13,000

12,500
100,000

12,000

0
7/11/2018 11,500
4/01/2016
5/02/2016

8/09/2016

1/03/2017
5/04/2017

5/09/2017

4/10/2018
15/05/2017
14/03/2016
18/04/2016
24/05/2016
27/06/2016
04/08/2016

13/10/2016
16/11/2016
21/12/2016
25/01/2017

20/06/2017
31/07/2017

10/10/2017
13/11/2017
18/12/2017
19/01/2018
23/02/2018
29/03/2018
07/05/2018
21/06/2018
25/07/2018
30/08/2018

Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bloomberg


4
Natural Resource Bonanza : Pertumbuhan Ekspor lebih lambat dari
Impor karena ketergantunga komoditas berbasis sumber daya alam
Pertumbuhan Nilai Ekspor dan Impor Indonesia (%yoy) Harga Batu Bara, Australia
Harga Minyak Sawit (USD/MT)
(USD/MT)
135 1250
55
125 1150
35 115 1050
105 950
15 95
850
85
-5 75 750
65 650
-25
55 550
-45 45 450

01/2009
12/2009
11/2010
10/2011
09/2012
08/2013
07/2014
06/2015
05/2016
04/2017
03/2018

12/2009
01/2009

11/2010
10/2011
09/2012
08/2013
07/2014
06/2015
05/2016
04/2017
03/2018
12/2016
01/2009
06/2009
11/2009
04/2010
09/2010
02/2011
07/2011
12/2011
05/2012
10/2012
03/2013
08/2013
01/2014
06/2014
11/2014
04/2015
09/2015
02/2016
07/2016

05/2017
10/2017
03/2018
08/2018
Ekspor Impor

10 Besar Komoditas Ekspor Indonesia 2006 (berdasarkan HS 4) 10 Besar Komoditas Ekspor Indonesia 2017 (berdasarkan HS 4)

Komoditas berbasis SDA Komoditas berbasis non SDA Sumber: BPS, TradeMap, WB 5
Import Absorber : Kebutuhan impor bahan baku dan barang modal
untuk industri domestik semakin meningkat
Komposisi Barang Impor (%)

14.99 15.37 16.56 21.11 19.84 18.66 19.90 16.90 16.45 17.34 16.48 15.93 15.95

77.25 75.85 77.01 71.92 72.79 73.79 73.10 76.06 76.44 75.04 74.41 75.10 74.92

7.76 8.78 6.43 6.97 7.36 7.55 6.99 7.04 7.11 7.62 9.11 8.97 9.13
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 s.d Okt 2018
Bahan Baku/Penolong Barang Modal Barang Konsumsi

Nilai (Juta USD) Perubahan (%) Share


Kode
Barang Modal Okt Sep Okt Jan-Okt Jan-Okt Thd Okt Thd
BEC MtM YoY YTD
2017 2018 2018 2017 2018 2018 Jan-Okt 2018
Barang Modal 2,141.2 2,382.2 2,753.2 19,263.0 24,672.7 15.57 28.58 28.08 15.63 15.78
410 Barang Modal Kecuali Alat Angkutan 1,933.1 2,103.2 2,411.2 16,856.9 21,277.5 14.64 24.73 26.22 13.68 13.60
510 Mobil Penumpang 53.5 34.4 43.7 501.8 476.0 27.06 -18.31 -5.14 0.25 0.30
521 Alat Angkutan Untuk Industri 154.6 244.6 298.3 1,904.3 2,919.2 21.95 92.94 53.30 1.69 1.87
Bahan Baku/Penolong 10,856.8 10,902.0 13,364.8 96,146.1 117,444.8 22.59 23.10 22.15 75.85 75.09
111 Makanan & Minuman(Primary), Unt. Industri 504.8 476.7 589.0 4,490.6 4,629.6 23.57 16.69 3.09 3.34 2.96
121 Makanan & Minuman(Process), Unt. Industri 350.8 272.9 349.6 2,984.3 2,703.4 28.10 -0.34 -9.41 1.98 1.73
210 Bahan Baku Untuk Industri (Primary) 493.4 469.0 513.4 4,072.6 5,036.8 9.49 4.06 23.67 2.91 3.22
220 Bahan Baku Untuk Industri (Processed) 5,071.6 5,028.5 6,149.1 44,889.2 54,825.6 22.28 21.24 22.14 34.90 35.06
310 Bahan Bakar & Pelumas (Primary) 806.4 752.8 1,013.2 6,228.1 8,578.1 34.60 25.64 37.73 5.75 5.48
321 Bahan Bakar Motor 659.2 742.8 925.9 6,296.3 7,976.0 24.65 40.46 26.68 5.25 5.10
322 Bahan Bakar & Pelumas (Processed) 716.7 746.0 1,025.8 6,970.8 8,497.3 37.50 43.13 21.90 5.82 5.43
420 Suku Cadang & Perlengkapan Barang Modal 1,511.4 1,632.6 1,912.0 13,741.0 17,018.6 17.11 26.50 23.85 10.85 10.88
530 Suku Cadang & Perlengkapan Alat Angkutan 742.5 780.8 886.8 6,473.1 8,179.4 13.58 19.44 26.36 5.03 5.23
Sumber: BPS
6
Surplus Transaksi Modal dan Finansial menipis
Transaksi modal dan finansial Q3-2018 surplus USD4,17 Mil, ditopang dominan oleh investasi langsung (USD3,9 Mil)
Surplus karena meningkatnya penempatan simpanan penduduk dan tagihan lainnya perbankan domestik dari sisi aset
pada bank di luar negeri
Kontribusi dari investasi Portofolio menurun
Upaya menarik dan mempertahankan investasi langsung saat ini dilakukan dengan mengelola keran investasi melalui DNI

Transaksi Modal dan Finansial (Juta USD)

Investasi Langsung Investasi Portfolio Derivatif Finansial Investasi Lainnya Transaksi Modal dan Finansial
20,000

15,000

10,000

5,000

-5,000

-10,000

-15,000
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018


Sumber: Bank Indonesia 7
Mengelola Secara Ketat Posisi Jangka Waktu Asal Utang Luar Negeri …
Struktur ULN pada akhir September 2018 masih didominasi ULN Jangka Panjang (86,8% dari total ULN), dengan share
swasta lebih tinggi (50,20%)
September
Juta USD 2014 2015 2016 2017 Porsi (%)
2018
1. Pemerintah dan Bank Sentral / Government and
3,661 2,957 845 2,416 1,046 0.29
Porsi Utang Luar Negeri Menurut Jangka Waktu Central Bank
Asal (%) 1.1 Pemerintah / Government 822 682 258 1,926 788 0.22
1. Utang Jangka Pendek
/
1.2 Bank Sentral / Central Bank 2,838 2,276 587 490 258 0.07
Short Term Debt
≤ 1 tahun/ Year
2. Swasta / Private 41,390 35,758 39,746 44,700 46,310 12.87

80.5 84.6 86.8 Total 45,050 38,716 40,590 47,117 47,356 13.16
1. Pemerintah dan Bank Sentral / Government and
126,075 139,650 157,439 178,206 178,120 49.51
Central Bank
1.1 Pemerintah / Government 122,983 136,714 154,617 175,392 175,344 48.73
2. Utang Jangka Panjang
/
19.5 15.4 13.2 1.2 Bank Sentral / Central Bank 3,092 2,937 2,821 2,814 2,777 0.77
Long Term Debt
> 1 tahun/ Year
2. Swasta / Private 122,203 132,364 121,977 127,768 134,317 37.33

Total 248,278 272,015 279,415 305,973 312,437 86.84


1. Pemerintah dan Bank Sentral / Government and
129,736 142,608 158,283 180,622 179,166 49.80
Central Bank
Utang Jangka Pendek Utang Jangka Panjang 1.1 Pemerintah / Government 123,806 137,396 154,875 177,318 176,131 48.95
TOTAL
1.2 Bank Sentral / Central Bank 5,930 5,212 3,408 3,304 3,035 0.84
(1+2 )

2. Swasta / Private 163,592 168,123 161,722 172,468 180,627 50.20

TOTAL 293,328 310,730 320,006 353,090 359,794 100.00

8
… dan komposisi pembayarannya

Rasio Pembayaran Utang – Tier 1* (%) Rasio Pembayaran Utang – Tier 2** (%)
35.35 62.95 61.56
30.57 52.59 53.42 54.63

23.95 25.61 41.34


22.02 35.64
17.49 17.28 18.43
20.72 22.89
12.48

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Q3-2018 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Q3-2018

Rasio Utang thd Ekspor (%) Rasio Utang thd PDB (%)
168.39 176.14 167.91
157.82 36.09 34.75 34.50
32.95 34.30
139.46
123.12 27.41 29.13
114.92 113.82 26.55 25.03
100.97

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Q3-2018 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Q3-2018

Notes:
*) Tier 1 pembayaran pokok dan bunga atas utang jangka panjang dan pembayaran bunga atas utang jangka pendek
**)Tier 2 pembayaran pokok dan bunga atas utang dalam rangka investasi langsung selain dari anak perusahaan di luar negeri, serta pinjaman dan utang dagang kepada non-afiliasi Sumber: Bank Indonesia 9
Mengelola Likuiditas Perbankan
NFA sedikit melambat karena tekanan Rupiah dan kewajiban Bank kepada non-residen meningkat,
NDA meningkat didukung salah satunya oleh ekspansi Pemerintah
NFA Bank Umum dan BPR (Triliun Rupiah)
NDA dan NFA (Triliun Rupiah)
36 2010
1,606 2011
2010 -54
865
-91 2012
1,965 NDA NFA -158 2013
2011
912 -246 2014
-246 2015
2,342
2012 -227 2016
965
-186 2017
2,719 -205 s.d Sep 2018
2013
1,011
-300 -250 -200 -150 -100 -50 0 50
3,068
2014
1,106 NFA BI (Triliun Rupiah)
3,372 829 2010
2015
1,177 966 2011
3,706 1,056 2012
2016
1,299 1,170 2013
1,351 2014
3,877
2017 1,422 2015
1,542
1,526 2016
4,136 1,728 2017
s.d Sep 2018
1,471 1,714 s.d Sep 2018
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 0 500 1000 1500 2000

10
Sumber: Bank Indonesia
Kebijakan pemerintah untuk mendorong investasi, ekspor, dan
pemerataan ekonomi
1 2 3 4 5

KEBIJAKAN
PERBAIKAN KEBIJAKAN
PERCEPATAN MENDORONG MENGENDALIKAN PENGEMBANGAN
PEMERATAAN
BERUSAHA UNTUK
MENDORONG
EKSPOR IMPOR INFRASTRUKTUR
EKONOMI
INVESTASI • Perluasan pasar ekspor baru
• Penggunaan biodiesel (B20)
sebagai subtitusi impor (per
• Paket Deregulasi & PKE XVI dan mendorong perlakuan 1 September 2018)
• Online Single Submission MRA di negara tujuan • Kenaikan tarif Pph 22 impor
(OSS) • Mempercepat proses untuk 1147 pos tarif barang
• Insentif Fiskal restitusi PPN konsumsi
• Mendorong sektor pariwisata • Peningkatan penggunaan
komponen lokak (TKDN)
pada proyek infrastruktur

11
PA K E T D E R E G U L A S I & P K E X V I
16 Paket Kebijakan Ekonomi diluncurkan untuk meningkatkan daya saing dan ekonomi domestik


Sistem UMR yang lebih
terprediksi


Insentif pajak untuk
industri padat karya
 
Pengurangan waktu
Dwelling time
Daftar negatif
investasi yang lebih
terbuka

Kebijakan kemudahan
entry visa
233
TOTAL
REGULASI
SEMULA I–XV


TOTAL
11 222
 
DIKELUARKAN


REGULASI

Insentif untuk
Percepatan
pengembangan Layanan perizinan 3 Tarif listrik yang lebih
 SELESAI 220
99%
industri transportasi rendah untuk industri Insentif pajak untuk
infrastruktur dan jam di BKPM
properti
pembangkit listrik

2 DALAM 1%
e- PEMBAHASAN

 EODB % commerce
Logistik
Dokumen elektronik
melalui INSW dan 170
KEMENTERIAN/LEMBAGA
Ease of Doing 169
Percepatan perizinan
tanah
Business
Improvement
Perumahan
terjangkau untuk
rakyat
Insentif untuk
pengembangan e-
Penurunan biaya
logistik TOTAL 99%
commerce
PRESIDENSIAL
PRESIDENTIAL

4752
TOTAL
TOTAL
4251
SELESAI
SELESAI
96 %
PKE I (9 September 2015) s.d. PKE XVI (16 November 2017)
Devisa Hasil Ekspor UPDATE: 26 Sept 2018

12
P K E X V I : P O K O K - P O K O K P E R L U A S A N TA X
H O L I D AY
Latar Belakang
Dalam rangka lebih mendorong peningkatan nilai investasi di Indonesia diperlukan perluasan sektor dan KBLI yang
diberikan fasilitas tax holiday serta proses penyederhanaan untuk mendapatkan tax holiday sesuai Online Single
Submission (OSS).

Tujuan dan Manfaat


1) Meningkatkan investasi dan memperkokoh sektor industri dari hulu ke hilir melalui perluasan cakupan sektor
usaha dan KBLI industri pionir dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang dapat diberikan fasilitas tax holiday.
2) Meningkatkan kecepatan dan kemudahan dalam proses pengajuan dan pemberian fasilitas tax holiday.

PMK 35/2018 Penyederhanaan KBLI Perluasan Tax Penambahan


KETERANGAN
4 April 2018 pada PMK 35/2018 * Holiday Sektor dan KBLI
JUMLAH SEKTOR 17 17 18 1 **
JUMLAH KBLI 153 KBLI 99 KBLI 169 KBLI 70 KBLI
* Penyederhanaan KBLI
** Penambahan Sektor Usaha, meliputi:
- Penambahan dua sektor usaha (1. industri pengolahan berbasis hasil pertanian, perkebunan, atau kehutanan; 2.
ekonomi digital) dan
- Penggabungan dua sektor usaha dalam PMK 35/PMK.010/2018 (1. industri komputer; dan 2. industri smartphone) 13
P K E X V I : D A F TA R N E G AT I F I N V E S TA S I ( D N I ) : G A M B A R A N
PERUBAHAN
JUMLAH BIDANG USAHA
LAMPIRAN PERSYARATAN PERUBAHAN
PERPRES 44/2016 DNI 2018
I Tertutup 20 20 Tetap

II Dicadangkan Untuk UMK dan Koperasi 95 105 +10


III Terbuka dengan Persyaratan dan Kemitraan (usaha 400 267 -133
besar dengan UMKM dan Koperasi)
Jumlah Bidang Usaha Dalam DNI 515 392 -123
Catatan: Sesuai dengan UU 25/2007 bahwa pada prinsipnya semua bidang usaha terbuka untuk investasi kecuali yang diatur dalam DNI dan bidang usaha yang diatur dalam DNI
selalu berkurang (dalam 2 DNI terakhir berkurang 149 bidang usaha).
JUMLAH BIDANG USAHA KETERBUKAAN DALAM
URAIAN
PERPRES 44/2016 DNI 2018 2 DNI

Porsi PMA dalam DNI 329 (64%) 303 (83%) Terus meningkat
Peningkatan PMA pada DNI 2018: 90 87 +177
1. PMA 100% (Dikeluarkan dari DNI) 41 54 +95
2. Dari dicadangkan UMKM menjadi kemitraan (PMA dan/atau PMDN) 2 16 +18
3. Dari PMDN menjadi PMA 51% 13 7 +20
4. Dari PMA 33% meningkat menjadi PMA 67% 2 - +2
5. Dari PMA 49% meningkat menjadi PMA 51%/67%/75% 21 6 +27
6. Dari PMA 51% meningkat menjadi PMA 75% 8 - +8
7. Dari PMA 65% meningkat menjadi PMA 67% 3 - +3
8. Dari PMA 67% meningkat menjadi PMA 75% - 3 +3
9. Dari PMA 67% meningkat menjadi Syarat Khusus - 1 +1
Catatan:
 Peluang UMKM untuk bermitra dengan PMA dan/atau PMDN dalam 2 tahun terakhir meningkat 18 bidang usaha.
 Persentase porsi PMA dalam DNI 2018 meningkat 19% 14
 Terdapat bidang usaha PMA yang tidak dapat ditingkatkan kepemilikannya karena UU, misalnya bidang usaha perbenihan hortikultura (PMA maksimal 30%), dsb.
PKE XVI: Skema Dana Hasil Ekspor (DHE)
Pertambangan
Ekspor SDA 90
Perkebunan

Perikanan
DHE Hari

(masuk ke SKI)

Rekening
Kehutanan Khusus di Bank Penggunaan
Devisa

PP 131/200 jo PP 123/2015 Pinjaman Luar Negeri


Impor Bahan Baku

Konversi Keuntungan / Deviden


US Dollar
Rupiah Keperluan Lain Dari
Penanaman Modal

Deposito Deposito
1 Bln = 10%
1 Bln = 7,5%
3 Bln = 7,5%
3 Bln = 5%
6 Bln = 2,5%
≥ 6 Bln = 0%
> 6 Bln = 0% 15
Terima Kasih
asdepmnp@ekon.go.id
Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran

Anda mungkin juga menyukai