Anda di halaman 1dari 20

JOURNAL READING

Disusun Oleh: Pembimbing:


Aulia Livia 1620221162 dr. Andi Elizar Asriyni, M.Kes., Sp.M
Title : The Use of One Muscle Recession for
Horizontal Strabismus

Contributors : Almahmoudi Fyqah H, Mohammed Al


Shamrani, Mohammed Khan Abdullah

Publisher : Saudi Journal of Opthalmology (2018)


Penggunaan Resesi Satu Otot pada
Strabismus Horizontal
ABSTRAK
Tujuan Kesimpulan
untuk mengevaluasi outcome resesi satu • pembedahan otot strabismus tunggal
otot terhadap strabismus komitant untuk memperbaiki strabismus
horizontal pada rumah sakit rujukan horizontal memiliki beragam outcome
utama di timur tengah. pada pasien.
• Resesi terbesar mungkin dapat
Metode memberikan outcome yang lebih baik.
Retrospektif terhadap hasil post operatif
pada 90 pasien

Hasil 60 pasien resesi rektus medial


Angka kesuksesan akhir adalah
63,3 % pada kedua kelompok 30 pasien resesi rektus lateral
PENDAHULUAN
Berdasarkan riwayat terdahulu, pembedahan satu otot untuk strabismus
komitant adalah suatu hal yang kontroversial karena khawatir akan
tingginya persentasi kasus yang tidak bisa terkoreksi dengan cara

Kajian literatur terbaru menemukan bahwa resesi rektus medial dan


lateral untuk sudut strabismus derajat sedang dan resesi untuk
strabismus yang belum terkoreksi ternyata memberikan hasil yang
sangat baik
METODE
Retrospektif yang mengevaluasi Kriteria eksklusi
hasil postoperatif pada pasien – pola A atau V
yang menjalani pembedahan
– tercatat alami strabismus
satu otot di rumah sakit khusus
komitant
mata King Khaled (KKESH),
riyadh, arab saudi – riwayat operasi pada otot
yang sama atau pernah
operasi stabismus
Kriteria inklusi nya adalah setiap sebelumnya
pasien dengan exotropia atau
esotropia yang menjalani resesi
rektus medial atau rektus lateral
mulai dari tahun 2009 hingga
2013
Usia saat operasi awal, daya
penglihatan dan amblyopia jika ada,
sesuai diagnosis dokter yang merawat,
error refraktif, riwayat operasi atau Penilaian sudut saat atau
injeksi toksin botulinum sebelumnya, setelah 6 bulan post operatif
sudut preoperatif dari deviasi untuk dianggap sebagai hasil yang
koreksi bias jarak dekat dan jauh yang
telat, jumlah dan jenis operasi satu otot utama
serta deviasi postoperatif saat awal dan
akhir kunjungan postoperatif

Hasil dari masing masing Korelasi antara variabel yang


kelompok (esotropia dan dianalisis menggunakan chi
exotropia) dianalisis secara square atua fisher exact turut
terpisah. digunakan
60 pasien

hasil
Resesi Rektus
dengan resesi
rektus medialis
Resesi rektus medialis Sudut deviasi
Medialis
4 – 8 mm 24 ± 6,2 PD

26 pasien 5 pasien 14,62 ± 8,94 PD

5,1 – 6 mm 7,1 – 8 mm

61,5% 80%
• 30% pasien pernah
menjalani injeksi botulinum
sebelumnya pada rektus
medialis dengan angka
kesuksesan 50% saat
kunjungan follow up pasien
terakhir
• 42 pasien tidak pernah
menjalani intervensi
sebelumnya dengan angka
kesuksesan sebesar 64.3%

Namun perbedaan pada angka


kesuksesan ini saat follow up
selama 6 bulan antara kedua
kelompok tidak signifikan
secara statistik (nilai P=0,30)
Ada korelasi yang signifikan
dalam jumlah resesi ke
sudut operasi preoperatif
(r = 0,56; p <0,001), yaitu
pasien dengan sudut deviasi
yang lebih besar mengalami
resesi yang lebih besar
30 pasien dengan resesi

hasil
Resesi Rektus
rektus lateralis

Resesi rektus lateralis Sudut deviasi


Medialis
6 – 11 mm 24 ± 6,2 PD

10 pasien 5 pasien

7,6 – 8 mm 9,6 – 11 mm

9 ± 8,55 PD
2 pasien yang pernah menjani
injeksi botulinum sebelumnya
pada rektus lateralis dan 1
menjalani resesi MR dengan
exotropia residual sebelumnya,
diantara pasien pasien ini, 1
pasien alami keberhasilan saat
kunjungan follow up terakhir
Terdapat peningkatan yang
signifikan secara stastistik
pada jumlah resesi yang
proporsional terhadap
peningkatan sudut deviasi
preoperatif (r=0,49’P=0,004)
DISKUSI - Reseksi Rektus Medialis
Chmaberlian • Resesi rektus medial unilateral dari 3.5 mm hingga 4
mm untuk 20 PD esotropia
(1997) • Angka kesuksesannya yang hanya sebesar 43%

• 6 mm untuk 30 PD
Grin dan Nelson • 6.5 mm untuk 35 PD
• Angka kesuksesannya menjadi 80%

• 5 mm, 5.5 mm, 6 mm, 6,5 mm dan 7 mm


Wang dan • 15 PD ke 18 PD, 19 PD ke 20 PD, 21 PD ke 25 PD, 26
Nelson PD ke 30 PD dan 31 PD ke 35 PD
• Angka keberhasilan sebesar 96.5%
Pada penelitian kami, jumlah resesi adalah bervariasi, tergantung sudut
penyimpangan pra operasi yang tersedia sesuai dengan keputusan
masing-masing ahli bedah

Dilakukan resesi 6 mm pada 53 pasien untuk sudut operasi preoperatif


mulai dari 14 PD hingga 20 PD
Melaporkan tingkat keberhasilan 100%

15
Injeksi toksin botulinum ke otot ekstraokular dapat memberikan efek
perubahan ketegangan
Namun, kami tidak menemukan perbedaan dalam keberhasilan operasi
antara mereka yang memiliki injeksi botulinum sebelumnya dan mereka
yang tidak
DISKUSI - Resesi Rektus Lateralis
Nelson • Resesi rektus lateralis unilateral dari 7.5 mm hingga 8
mm untuk 15 - 20 PD esotropia

(1992)
• Angka kesuksesannya yang hanya sebesar 94%

Wang dan • 7 mm hingga 10 mm untuk deviasi 15 – 35 PD

Nelson
• Angka keberhasilan sebesar 76%
Wang dan nelson melaporkan bahwa adanya hubungan yang signifikan
antara sudut deviasi preoperatif dan angka kesuksesan saat kunjungan
terahir, yang berbeda dari penelitian kami.

Pada penelitian ini, sudut maksimum dari deviasi preoperasi adalah dua kali
lipatnya dari penelitian nelson dan angka kesuksesannya lebih rendah dari
nelson, namun kami menemukan tidak ada korelasi yang signifikan secara
statistik antara angka kesuksesan dengan sudut deviasi preoperatif.
KESIMPULAN
Operasi otot strabismus tunggal Hasil dari penelitian ini
untuk mengkoreksi strabismus sebaiknya dikaji dengan
horizontal memiliki hasil yang keterbatasannya karena
beragam pada berbagai dosis menggunakan desain
operasi retrospektif dengan berbagai
ahli bedah dan rencana yang
berbeda beda pula

Resesi terbesar mungkin dapat


membantu mencapai outcome Penelitian berdesain prospetif
yang lebih baik. mungkin dapat membantu
mengidentifikasi faktor yang
mempengaruhi outcome dari
operasi otot strabismus tunggal.
TERIMAKASIH

20

Anda mungkin juga menyukai