Auliadi Anshar
Kiani Laras
Supervisior
dr. Armia Indra Nur Alam Sp. OT
Laporan Kasus
• Nama : Tn. M
• Tanggal Lahir : 24-10-1992
• Umur : 24 Tahun
• Jenis Kelamin : Laki-Laki
• Agama : Islam
• Suku : Aceh
• Alamat : Aceh Utara
• CM : 1-11-35-04
• Tanggal Masuk : 21/12/2016
• Tanggal Pemeriksaan : 03/01/2016
Identitas Pasien
• Penurunan kesadaran
Keluhan Utama
• Pasien datang rujukan Rumah Sakit Kasih Ibu Lhokseumawe
dengan CKS + Fraktur Antebrachii Dektra dan Sinistra.
Pasien diketahui post Kecelakaan Lalu Lintas 12 jam SMRS
dengan menggunakan sepeda motor dan bertabrakan dengan
mobil. Berdasarkan anamnesa dengan yang membawa korban,
korban diketahui setelah kecelakaan mengalami meronta-ronta
dan berteriak, lalu tidak sadarkan diri. Sebelum tidak sadarkan
diri, pasien mengeluhkan adanya nyeri yang begitu hebat
dikepala, tangan sebelah kanan dan kiri serta pada dekat
kemaluan, pasien juga merasakan adanya gerakan yang
terbatas daerah tersebut.
Status Internus
Konjungtiva anemi
Normocepali,
(+/+),ikterik (-/-), pupil bulat
Vulnus laceratum,
isokor 3mm/3mm, RCL (+/+),
dan RCTL (+/+)
Serumen (-/-)
Sekret (-/-) NCH (-)
Sianosis - - - -
Nyeri + + + +
Status Internus
Hematologi Nilai Normal Hasil 12 Oktober 2016 Satuan
Darah Rutin
Hemoglobin 10,5 – 12,9 11,1 gr/dl
Hematokrit 53-56 33 %
Eritrosit 4,4 – 5,8 4.0 106/mm3
Leukosit 6,0 – 17,5 14.3 103/mm3
Trombosit 150 – 450 321 103/mm3
MCV 80-100 81 fL
MCH 27-31 28 Pg
MCHC 32-36 34 %
RDW 11,5-14,5 12,6 %
MPV 7,2-11,1 8,7 fL
Hitung Jenis
Eosinofil 0–6 0 %
Basofil 0–2 0 %
Neutrofil Batang 2–6 0 %
Neutrofil Segmen 50 – 70 83 %
Limfosit 20 – 40 10 %
Monosit 2–8 7 %
Pemeriksaan Penunjang
Cervical Ap/Lat
Thorak
Genu
Antebrachii Ap/Lat
Antebrachii Ap/Lat
Pelvis Ap/Lat
CT Scan
• Cedera Kepala Sedang + Diffuse Aksonal Injury
• Close Fr. Dislokasi Radius Dektra
• Close Fr. Ramus Pubis Interna Sinistra
Diagnosa Kerja
• O2 4 Liter/Menit
• IVFD NACL 0.9% 20 gtt/menit
• Inj. Ceftriaksone 2 gram/24 jam
• Inj. Ketorolac 3% 1 amp/8 Jam
• Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam
• Pasang Back Slap
• Rawat Ruangan
• ORIF elektif
Penatalaksanaan
• Quo ad vitam : Dubia Ad Bonam
• Quo ad functionam : Dubia Ad Bonam
• Quo ad Sanactionam : Dubia Ad Bonam
Prognosis
Pembahasan
Berdasarkan Data dari Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia tahun 2010, didapatkan sekitar
delapan juta orang mengalami fraktur dengan jenis
fraktur yang berbeda-beda
Latar Belakang
• Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, tulang
rawan sendi, dan atau tulang rawan epiphysis, baik
bersifat total maupun parsial, yang pada umumnya
disebabkan oleh trauma dimana terdapat tekanan yang
berlebihan pada tulang, baik berupa trauma langsung
maupun trauma tidak langsung, biasanya disertai cedera
di jaringan sekitarnya.
Definisi
• Etiologi fraktur terbagi menjadi tiga, yaitu:
Cedera traumatik
Fraktur patologik
Secara spontan
Etiologi
• Klasifikasi fraktur terbagi menjadi, yaitu:
Berdasarkan penyebabnya
Berdasarkan klinis
Berdasarkan radiologis
Berdasarkan kondisi
Berdasarkan fragmen
Klasifikasi
• Berdasarkan penyebabnya menjadi:
Traumatik
Patologis
Stress
Klasifikasi
• Berdasarkan klinisnya menjadi:
Fraktur tertutup
Fraktur terbuka
Fraktur dengan komplikasi
Klasifikasi
• Berdasarkan radiologisnya menjadi:
Fraktur transversal
Fraktur kominutif
Fraktur oblik
Fraktur segmental
Fraktur impaksi
Fraktur spiral
Klasifikasi
• Berdasarkan kondisinya menjadi:
Fraktur komplit
Fraktur inkomplit
Klasifikasi
• Berdasarkan menurut hubungan antar fragmen menjadi:
Tidak bergeser
Bergeser
Klasifikasi
• Pada dasarnya, mekanisme terjadinya fraktur dapat terjadi
akibat:
Peristiwa trauma tunggal,
Tekanan yang berulang ulang,
Kelemahan abnormal pada tulang.
Patofisiologi
• Diagnosis dari fraktur berdasarkan:
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Diagnostik
Enam prinsip penanganan Fraktur:
Firstly do no harm
Base treatment on an accurate diagnosis and
prognosis.
Select treatment with specific aims.
Cooperate with the”law of nature”.
Be realistic an practical in your treatment.
Select treatment for your patient as an individual.
Penanganan
• Penanganan fraktur dibedakan menjadi:
Penanganan fraktur terbuka
Pembalutan luka
Profilaksis antibiotik
Debridemen
Stabilisasi fraktur
Penanganan fraktur tertutup
Reduksi (terbuka, tertutup)
Penanganan
• Terdapat beberapa tahapan dalam penyembuhan tulang:
Inflamasi
Proliferasi sel
Pembentukan kalus
Penulangan kalus (osifikasi)
Remodeling menjadi tulang dewasa
Tahapan Penyembuhan
• Fraktur radius distal adalah salah satu dari macam
fraktur yang biasa terjadi pada pergelangan tangan.
• Fraktur radius distal merupakan 15 % dari seluruh
kejadian fraktur pada dewasa.