Anda di halaman 1dari 18

Ureterolitiasis

Ery Saputra, Kiani Laras, Elvi Nurul Hidayati, Rahmayani Isma


Pendahuluan
• Perempuan dewasa 7
% dan laki-laki dewasa
13 %
Kalsium,
• Supersaturasi • Nefrolitiasis kasus urologi
oksalat, yang sering ditemukan
kalsium fosfat
• Aceh (0,9%) nomor 2
terbanyak kasus
nefrolitiasis.

Batu

• Batu ginjal
• Batu ureter
• Batu kandung Nukleasi
kemih
Tinjauan Pustaka

 Batu ureter (ureterolitiasis) : terdapat 1 atau lebih batu dalam ureter


 Faktor intrinsik : umur, jenis kelamin, faktor keturunan, riwayat batu usia
muda, penyakit asam urat
 Faktor ekstrinsik : geografis, iklim, kebiasaan minum dan makan,
pekerjaan
Tinjauan Pustaka

 Jenis batu saluran kemih : batu kalsium, batu struvit, batu asam urat,
batu sistin, batu xanthine, batu triamteren, dan batu silikat
 Zat yang menghambat pembentukan batu : ion magnesium, sitrat,
protein Tamn Horsfall (THP), dan glikosaminoglikan
Tinjauan Pustaka

 Penegakan diagnosis
 Klinis :
• Keluhan nyeri pinggang ke arah bawah dan depan
• Nyeri dapat bersifat kolik/nonkolik
• Nyeri menetap
• Mual dan muntah
• Warna urin merah/coklat dan keruh
 Evaluasi skrining yang terdiri dari sejarah rinci medis dan makanan, kimia darah,
dan urin pada pasien
 Foto rontgen abdomen, BNO IVP, USG abdomen, CT urografi
Tinjauan Pustaka

 Tujuan tatalaksana adalah mengatasi nyeri, menghilangkan batu yang


sudah ada, dan mencegah terjadinya pembentukan batu yang
berulang
 ESWL
 PCNL
 Bedah terbuka
 Konservatif
Tinjauan Pustaka

 Komplikasi akut : Kematian, kehilangan fungsi ginjal, kebutuhan transfusi


dan tambahan intervensi sekunder yang tidak direncanakan
 Komplikasi jangka panjang : Striktur, obstruksi, hidronefrotis, berlanjut
dangan atau tanpa pionefrosis, dan berakhir dengan kegagalan faal
ginjal yang terkena
Laporan Kasus

 Nama : Tn. J
 Umur : 46 tahun
 Jenis kelamin : Laki-laki
 No. CM : 1-05-79-28
 Alamat : Kota Lhokseumawe
 Tanggal masuk : 31 Desember 2017
 Tanggal Pemeriksaan : 03 Januari 2017
Laporan Kasus
 Keluhan Utama : Nyeri pinggang kanan
 Keluhan Tambahan : Mual, muntah, demam, lemas.
 Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien dibawa dengan keluhan nyeri pinggang kanan sejak 6 tahun yll.
Nyeri dirasakan hilang timbul, nyeri timbul sewaktu-waktu bisa pada saat tidur
maupun sedang duduk dan hilang dengan obat penghilang nyeri. Nyeri sejak
6 tahun sampai sekarang dirasaksan pasien semakin bertambah, sehingga
menyulitkan pasien untuk melakukan pekerjaannya. Nyeri juga memberat
saat pasien melakukan aktivitas seperti berjalan dan nyeri tersebut hanya
pada satu tempat saja/tidak menjalar. Pasien mengatakan bahwa keluhan ini
telah berulang kali dirasakan sejak 6 tahun yang lalu dan mengaku telah
”ditembak” sekitar seminggu yang lalu di rumah sakit swasta di kota Medan,
namun gagal sehingga pasien dirujuk ke RSUDZA. Pasien juga mengeluhkan
mual, muntah, demam dan lemas apabila nyeri pinggang ini kambuh. Pasien
juga mengeluhkan BAK yang sedikit, berwarna kuning pekat, dan berpasir.
Tidak ada nyeri pada saat BAK.
Laporan Kasus

 Riwayat Penyakit Dahulu :


Pasien pernah mengalami keluhan yang sama pada tahun 2009.
Pasien dirawat di rumah sakit kota Lhokseumawe. pada saat itu pasien
mengaku telah dicuci darah sebanyak kurang lebih 5 kali. Pasien juga
telah dilakukan tindakan ”tembak batu” sekitar seminggu SMRS namun
gagal sehingga dirujuk ke RSUDZA
 Riwayat Penggunaan Obat :
Natrium bikarbonat, harnal, ranitidin, procold
 Riwayat Kebiasaan Sosial :
Pasien terbiasa minum air sedikit
Laporan Kasus

Tanda Vital
 Kesadaran : Compos mentis
 Tekanan Darah : 149/90 mmhg
 Nadi : 92 x/menit
 Laju Pernapasan : 18 x/ menit
 Suhu : 37,5 oC
Laporan Kasus
Pemeriksaan Fisik
 Kepala : Normochepali
 Mata : Konjungtiva palpebra inferior pucat (+/+), sklera ikterik (-/-),
pupil isokor (3 mm/ 3mm), refleks cahaya langsung (+/+),
refleks cahaya tidak langsung (+/+).
 Telinga : Tanda radang (-/-), pengeluaran sekret (-/-), fungsi
pendengaran dalam batas normal
 Hidung : Napas cuping hidung (-/-), rinorrhea (-/-), nyeri tekan sinus (-/-)
deformitas septum nasi (-)
 Mulut : Stomatitis (-), leukoplakia (-), atrofil papil lidah (-)
 Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening, tidak teraba
pembesaran kelenjar tiroid, tidak terdapat peningkatan JVP.
Laporan Kasus
Thoraks Jantung
Inspeksi Simetris, penggunaan alat bantu Inspeksi Ictus cordis tidak terlihat
napas (-), barrel chest (-), jejas (- Ictus cordis teraba di ICS V linea
Palpasi
) spider nevi (-) midclavikula sinistra
Palpasi Stem fremitus kanan = Stem Perkusi Batas jantung kesan normal
fremitus kiri BJ I > BJ II, reguler, tidak ada
Auskultasi
Perkusi Sonor Sonor bising atau gallop S3
Auskultasi Vesikuler Vesikuler Abdomen
(+/+), (+/+)
Distensi (-), collateral vein (-)
wheezing (- wheezing (-
Inspeksi spider neivi (-), darm steifung (-
/-) /-)
), darm contour (-)
Ronkhi(-/-) Ronkhi(-/-)
Nyeri tekan (-) H/L/R tidak
Palpasi
teraba.
Shifting dullness (-), nyeri ketok
Perkusi
CVA (+)
Auskultasi Peristaltik usus (+) 3-5 kali/menit
Laporan Kasus

10/06/2016 25/04/2016
Hemoglobin 13,8 7,8
Hematokrit 39 24
Eritrosit 4,8 3,2
Leukosit 18,1 6,6
Trombosit 250 171
GDS 378 -
Na/K/Cl 130/3,8/89 -
Ur/Cr 119/4,70 -
Laporan Kasus

 CT scan abdomen :

• CT-Scan tanpa kontras : suspect massa


di gaster mengenai curvature minor,
mayor, corpus dan fundus. Ascites dan
efusi pleura sinistra
• CT-Scan dengan kontras : Massa di
gaster mengenai curvature minor,
mayor, corpus, dan fundus. Ascites dan
efusi pleura sinistra.
Laporan Kasus

Terapi konservatif
 Bed rest
 IVFD NaCL 0,9% 20 gtt/i
 Inj. Ketorolac 1 amp/8jam
 Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam
 Harnal Ocas 1x1 tab
Laporan Kasus

Prognosis
 Quo ad vitam : dubia ad bonam
 Quo ad fuctionam : dubia ad bonam
 Quo ad sanactionam : dubia ad bonam
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai