• Pada ketika itu Dr. Ishikawa sendang berkerja dengan syarikat Kawasaki
Steel Works dan di minta untuk mempersembahkan factor impact and
interface on the quality characteristic.
• Diagram ini dinamakan fishbone oleh kerana bentuknya menyerupai
kerangkatulang ikan yang bahagianya menyerupai kepala, dan tulang2.
2. Langkah ke dua adalah menuliskan masalah tersebut pada kepala ikan yang merupakan akibat atau
effect.
3. Langkah ketiga, Manajer produksi menuliskan faktor – faktor yang mungkin menjadi penyebab utama
masalah pada banyaknya produk cacat di akhir kuartal tahun 2015. Dimisalkan yang menjadi faktor
penyebab utama masalah ini adalah : a) Machine (Mesin), b) Method (Metode atau proses produksi),
c) Material (Bahan asas), d) Man power (Tenaga kerja).
4. Langkah Keempat. Pada tahap ini manajer produksi mencari penyebab – penyebab sekunder yang
mungkin mempengaruhi penyebab utama. misalnya kemungkinan penyebab masalah sekunder pada
tulang Machine bersumber dari kerusakan mesin dan kesalahan setting mesin produksi. Kemungkinan
penyebab masalah sekunder pada tulang Metode dimisalkan terkait layout produksi. Kemungkinan
penyebab masalah sekunder pada Tulang Material misalkan disebabkan oleh dua kemungkinan yakni
kualitas bahan asas rendah dan pembekal barang baku. Sedangkan, kemungkinan penyebab masalah
sekunder pada tulang Man Power dimisalkan berasal dari kemampuan tenaga kerja dan kemampuan
pengurus pekerja.
5. Pada langkah kelima, manajer produksi mencari penyebab – penyebab ketiga dalam yang mungkin
mempengaruhi penyebab – penyebab sekunder. Jadi terjadi analisis lagi pada tahap ini. Apabila
memang tidak ditemukan penyebab ketiga, penyebab sekunder dinyatakan cukup menjadi akar
permasalahan pada tiap pokok tulang permasalahan. Diandaikan hasil analisis penyebab ketiga pada
kes ini yakni 1). Kemungkinan penyebab masalah ketiga pada tulang Machine bagian tulang
kerosakan mesin adalah mesin tua dan mesin tidak diservis dengan rutin. Sedang kemungkinan
penyebab ketiga pada tulang kesalahan setting mesin produksi adalah rendahnya pengetahuan
tentang SOP.
2).Kemungkinan penyebab masalah ketiga pada tulang Method pada bagian tulang
layout produksi bersumber dari desain layout yang kurang efektif.
3). Kemungkinan Penyebab masalah ketiga pada tulang
Material dimisalkan tidak ada, dan
4) Kemungkinan penyebab masalah tersier pada tulang Man
Power bagian tulang kemampuan tenaga kerja dimisalkan
menyangkut keterampilan, pengalaman kerja, dan
motivasi. Sementara penyebab ketiga pada bagian tulang
kemampuan mandor dimisalkan juga terkait dengan.
6. Pada langkah keenam, manajer produksi menetukan item-item yang penting dari seiap faktor pada
hasil diagram langkah kelima dan menandai (dalam hal ini diberi warna hijau) bahwa faktor-faktor
tersebut yang paling mungkin mempunyai pengaruh nyata terhadap banyaknya produk sepatu yang
cacat
Dari diagram tulang ikan , dapat dilihat bahwa ternyata, banyaknya produk cacat tidak hanya disebabkan
oleh material atau bahan baku yang tidak berkualiti, namun juga dipengaruhi oleh tenaga kerja, metode
atau system operasi dan mesin yang digunakan.
Tahap terakhir adalah Kesimpulan. Dari hasil analisis, Manajer produksi menyimpulkan ada beberapa cara
yang dapat dilakukan untuk kembali menjaga kualitas produk untuk awal tahun 2016 iaitu:
solusi .
• Kesalahan setting mesin yang tidak memenuhi standard
MACHINE produk yang ingin dihasilkan.
Diagram Fishbone dapat digunakan untuk menganalisis permasalahan baik pada level individu, tim,
maupun organisasi. Terdapat banyak kegunaan atau manfaat dari pemakaian Diagram Fishbone ini dalam
analisis masalah. Manfaat penggunaan diagram fishbone tersebut antara lain:
1. Memfokuskan individu atau organisasi pada permasalahan utama.Penggunaan Diagram
Fishbone dalam organisasi untuk menganalisis permasalahan akan membantu anggota dalam
menfokuskan permasalahan pada masalah prioriti.
2. Memudahkan dalam mengilustrasikan gambaran singkat permasalahan organisasi. Diagram Fishbone
dapat mengilustrasikan permasalahan utama secara ringkas sehingga menangkap permasalahan
utama.
3. Menentukan kesepakatan mengenai penyebab suatu masalah. Dengan menggunakan teknik
brainstorming para anggota organisasi akan memberikan sumbang saran mengenai penyebab
munculnya masalah. Berbagai sumbang saran ini akan dibincangkan untuk menentukan mana
penyebab tersebut yang berhubungan dengan masalah utama termasuk menentukan penyebab
yang dominan.
4. Membangun dukungan anggota organisasi untuk menghasilkan solusi. Setelah ditentukan penyebab
dari masalah, langkah untuk menghasilkan solusi akan lebih mudah mendapat dukungan dari semua
anggota.
5. Memfokuskan pada penyebab masalah. Diagram Fishbone akan memudahkan anggota pada
penyebab masalah. Juga dapat dikembangkan lebih lanjut dari setiap penyebab yang telah ditentukan.
6. Memudahkan visualisasi hubungan antara penyebab dengan masalah.
Hubungan ini akan terlihat dengan mudah pada Diagram Fishbone yang telah dibuat.
7. Memudahkan organisasi untuk melakukan diskusi dan menjadikan diskusi lebih terarah pada
masalah dan penyebabnya.
RUJUKAN
• Wealleans, D. (2001). The Organizational Measurement Manual: Gower.
• Robson, M. (2002). Problem-solving in Groups: Gower.
• Mutiara, K. E. Delta-8 Langkah&7 Alatstat: Elex Media Komputindo.
• Teknik2 Statistik dalam Bisnis dan Ekonomi 2 (ed.13). Penerbit Salemba.
• Fryman, M. A. (2002). Quality and Process Improvement: Delmar/Thomson Learning.