Selain Dissenting Opinion, ada juga istilah lain yang disebut dengan
Concurring Opinion yaitu pendapat yang sama atau setuju dengan
pendapat majelis hakim atau suara mayoritas namun dengan
menggunakan alasan yang berbeda.
Menurut Hakim Konstitusi H.M. Laica Marzuki, pendapat alasan yang
berbeda (concurring opinion) mendukung pendapat hakim mayoritas
(majority opinion) tetapi dengan alasan berbeda. Hakim yang
mengajukan alasan yang berbeda (concurring opinion), pada hakikatnya
mendukung the outcome of the case yang hendak dicapai hakim-hakim
mayoritas namun didasarkan pada alasan ten aanzien van het recht yang
berbeda.
Alasan yang berbeda (concurring opinion) menurut Hakim Konstitusi
H.M. Laica Marzuki (Wiwie Heryani: 2008), diandaikan bagaikan sebuah
bus yang menempuh tujuan yang sama dengan bus lainnya namun
masing-masing mengambil jalan yang berbeda. Kedua bus kelak
bertemu di stasiun tujuan yang sama. Tujuan kedua bus adalah sama,
namun bus yang satu menyusuri jalan yang sepi (the lonely way)
(7) Pelaksanaan pengambilan putusan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (6) dicatat dalam buku himpunan putusan yang disediakan khusus
untuk keperluan itu dan isi buku tersebut sifatnya rahasia.
Perubahan dan perkembangan:
Uu kekuasaan kehakiman
Pasal 14
(1) Putusan diambil berdasarkan sidang permusyawaratan hakim yang
bersifat rahasia.
(2) Dalam sidang permusyawaratan, setiap hakim wajib menyampaikan
pertimbangan atau pendapat tertulis terhadap perkara yang sedang
diperiksa dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari putusan.
(3) Dalam hal sidang permusyawaratan tidak dapat dicapai mufakat
bulat, pendapat hakim yang berbeda wajib dimuat dalam putusan.
8) Putusan pengadilan negeri dapat
dijatuhkan dan diumumkan pada hari itu juga
atau pada hari lain yangsebelumnya harus
diberitahukan kepada penuntut umum,
terdakwa atau penasihat hukum.
Putusan Pengadilan
Putusan Bebas
Putusan
pemidanaan
Putusan Bebas (vrij spraak)