102012270
E9
Tidak ada
Faktor Hiperaktif
Perilaku
Anamnesis
Faktor
Kognitif
Retardasi
Anak tidak bisa diam dan mental
selalu berbuat onar Faktor pola asuh
dan lingkungan
Etiologi
Prognosis
Gejala klinis
Pertanyaan yang diajukan pada ibunya dapat berupa :
Apa perilaku yang paling sering dijumpai pada anak?
Postnatal
Infeksi Ensefalitis, Epilepsi,
toksin
keracunan, tumor
otak, kemiskinan
masalah psikososial
Retardasi Mental Ringan ( IQ 50-69 )
• Saat anak menjadi lebih besar, defisit kognitif
Retardasi Mental Sedang ( IQ 35-49 )
• Ketrampilan komunikasi berkembang lebih lambat
Retardasi Mental Berat ( IQ 20-34 )
• Bicara anak terbatas & perkembangan motoriknya buruk
Retardasi Mental Sangat Berat ( IQ <20 )
• Ketrampilan komunikasi & motoriknya sangat terbatas,
membutuhkan perawatan orang lain
• dapat timbul hiperaktivitas, toleransi frustasi yang
rendah, agresi, ketidakstabilan afektif, perilaku
motorik stereotipik berulang, dan perilaku melukai diri
sendiri
Anak ditempatkan dikelas/sekolah yang sesuai
taraf kemampuannya yang terbatas—Sekolah
Anak Berkebutuhan Khusus (kerjasama antara
Psikiater dengan dokter anak, rehab medic,
psikolog terapis wicara, terapi okupiasi,
fisioterapis dan tenaga pendidik/remedial)
Edukasi dan support orang tua untuk dapat
menerima kondisi anaknya
Perilaku anak yang selalu berbuat onar dan tidak bisa
diam tersebut menunjukkan gejala klinis inatensi,
impulsivitas dan hiperaktivasi yang merupakan gejala
klinis dari penderita ADHD (Attention
Deficit/Hyperactivity Disorder). Penderita dapat
diterapi dengan cara bimbingan dan perhatian dari
orang tua untuk membatasi dan mengajari anak agar
lebih baik, namun jika orang tua tidak mampu
membatasi aktivitas anak dapat diberi Methylphenidate
yang harus disertai dengan supresi pertumbuhan.