Anda di halaman 1dari 20

Journal Reading

Stress Kerja

Pembimbing :

Penyusun :

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN KERJA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
Jakarta
PERIODE 05 NOVEMBER-08 DESEMBER 2018
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Tiga dari lima orang menyatakan bahwa stres kerja
berhubungan langsung dengan masalah kesehatan akut
dan kronis sehingga dalam laporan pemerintah Amerika
Serikat di tahun 1992, stres kerja dijuluki sebagai penyakit
abad ke 20. (1)

Stres terkait pekerjaan mempengaruhi delapan


belas koma empat persen laki-laki dan lima belas
poin satu persen dari pekerja perempuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Stress
Kerja Stres adalah keadaaan yang bersifat internal, yang
disebabkan oleh tuntutan fisik (badan) atau
lingkungan, dan situasi sosial yang berpotensi
merusak dan tidak terkontrol.

stres kerja didefinisikan sebagai suatu keadaan atau kondisi yang


dirasakan karyawan dimana tuntutan pekerjaan melebihi kemampuan
yang dimilikinya sehingga dapat menimbulkan berbagai macam reaksi
berupa reaksi fisiologis, psikologis dan perilaku. (1)
EPIDEMIOLOGI

Di kawasan Asia-Pasifik, menurut Survei Stres dan Kesejahteraan Australia tahun 2014,, lebih dari
tujuh dari sepuluh orang Australia (72%) melaporkan bahwa stres saat ini memiliki setidaknya
beberapa dampak pada kesehatan fisik, dengan hampir satu dari lima (17%) melaporkan bahwa stres
saat ini adalah memiliki dampak yang kuat hingga sangat kuat pada kesehatan fisik

Dalam Survei Kondisi Kerja Korea pertama yang dilakukan di Republik Korea (2006), stres terkait
pekerjaan mempengaruhi 18.4% laki-laki dan 15.1% dari pekerja perempuan, dan secara signifikan
terkait dengan jam kerja dan tuntutan pekerjaan
PENYEBAB STRESS KERJA

Menurut
Spector

Menurut
Robbin
MENURUT SPECTOR
Role Ambiguity and Role Conflict

• Merupakan ketidakjelasan peran adalah suatu taraf dimana pekerja tidak jelas tentang tanggung jawab dan fungsi-fungsi
kerjanya.

Workload

• Merupakan beban kerja diarahkan kepada tuntutan kerja terhadap individu. Hal ini dapat dilihat dari dua sisi yaitu kualitatif
dan kuantitatif.

Control

• Adalah taraf keluasan dimana para pekerja dapat membuat keputusan tentang pekerjaannya, seperti apa, kapan,
bagaimana, dimana pekerjaan dilakukan.

Machine pacing

• Berhubungan dengan kontrol-kontrol mesin yang harus direspon oleh pekerja. Pekerja yang machine-paced (low control)
memiliki taraf adrenalin dan nonadrenalin yang lebih tinggi dari pada pekerja yang self-paced (high control).

The Demand/ Control Model

• Menyatakan bahwa pengaruh job stressor adalah komplek dan saling mempengaruhi tuntutan dan control pekerja.
MENURUT ROBBIN

FAKTOR FAKTOR
INDIVIDU LINGKUNGAN

FAKTOR ORGANISASI
PENYEBAB
STRESS
KERJA
PATOFISIOLOGI PROSES TERJADINYA STRESS

Tingkat stres yang dialami tergantung pada berfungsinya


dua mekanisme fisiologis pelindung: (4)

• "Reaksi alarm". Ketika dihadapkan dengan ancaman terhadap


keselamatan kita, respon pertama kita adalah gairah fisiologis:
otot-otot kita tegang dan bernapas dan detak jantung menjadi
lebih cepat. Ini melayani kita dengan baik ketika ancaman adalah
banteng pepatah di lapangan bergegas ke arah kita. Kami
bertarung atau melarikan diri. Ancaman saat ini cenderung lebih
bersifat psikologis — misalnya, serangan verbal yang tidak
disengaja oleh atasan di tempat kerja. Biasanya tidak dapat
diterima secara sosial untuk bertindak dengan "melawan atau
lari", dan sarana alternatif untuk mengekspresikan energi
emosional dan fisik yang dihasilkan diperlukan. Ini jatuh di arena
komunikasi tegas. (4)
PATOFISIOLOGI PROSES TERJADINYA STRESS

Tingkat stres yang dialami tergantung pada berfungsinya


dua mekanisme fisiologis pelindung: (4)

• "Adaptasi". Mekanisme adaptif kedua memungkinkan kita


berhenti merespons ketika kita belajar bahwa rangsangan di
lingkungan tidak lagi menjadi ancaman bagi keselamatan kita.
Misalnya, ketika pertama kali kita menghabiskan waktu di rumah
dekat jalur kereta api, respons kita terhadap kereta api yang
melintas di masa lalu harus dikagetkan, seperti dijelaskan di atas.
Seiring waktu, respons kami berkurang. Jika proses ini tidak
berfungsi, kita akhirnya akan pingsan akibat kerusakan fisik, dan
kelelahan mental. (4)
PATOFISIOLOGI PROSES TERJADINYA STRESS

Stres dialami ketika salah satu dari


mekanisme ini tidak berfungsi dengan Ini membentuk dasar
baik atau ketika kita merasa sulit untuk pendekatan individual terhadap
beralih secara tepat dari satu ke yang manajemen stres
lain.
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS

Gejala stres kerja menurut Beehr & Newman terbagi menjadi tiga,
yaitu; (1)
• Gejala psikologis, yang ditandai dengan adanya kecemasan, ketegangan, bingung,
mudah tersinggung, kelelahan mental, depresi, komunikasi yang tidak efektif,
kebosanan. (1)
• Gejala fisiologis, perubahan fisiologis ditandai dengan adanya gejala seperti merasa
letih/lelah, kehabisan tenaga, pusing, gangguan percernaan, gangguan pernafasan,
tekanan darah tinggi, gangguan tidur, kelelahan secara fisik, gangguan kulit,
meningkatnya denyut jantung. (1)
• Gejala perilaku seperti absensi, menurunnya prestasi dan produktivitas, menurunya
kualitas hubungan interpersonal dengan keluarga dan teman, gelisah.(1)
MANIFESTASI KLINIS

Tanda-tanda stres dapat dilihat


pada perilaku orang, terutama
dalam perubahan perilaku.
Respon akut terhadap stres
mungkin berada di area
perasaan, Perilaku, berpikir, atau
gejala fisik.
PENGELOLAAN STRESS

PEER EMPLOYEE
IN HOUSE
SUPPORT ASSISSTANCE
SUPPORT
GROUP PROGRAM

MANAJEMEN
MEDIATION
STRESS
FACILITY
INDIVIDU
KESIMPULAN
Stres timbul karena adanya tuntutan fisik atau lingkungan
dan situasi sosial yang menyebabkan perubahan
psikologis dan perilaku individu.

Sumber-sumber yang menyebabkan stress kerja ada yang


berhubungan dengan pekerjaan dan di luar pekerjaan.

Sumber-sumber stress kerja yang berhubungan dengan


pekerjaan adalah organisasi, kelompok kerja, keamanan
kerja, relocation, remuneration, career, dan workload
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai