Nurina Hasanatuludhhiyah, dr
Introduction
Introduction
Anestesia – hilangnya sensasi nyeri
yang disertai maupun tidak disertai
hilangnya kesadaran
Anestetik – obat yang digunakan untuk
menimbulkan anestesia
umum
umum
Anestetik
lokal
Anestetik
Anestetikintravena
Anestetikinhalasi
Balanced anesthesia
Sistem anestesia
• Tetes terbuka (open drop)
• Tetes setengah terbuka (semi-open drop
system)
• Semi tertutup/sistem Mappleson (semi-closed
system)
• Tertutup (closed)
Obat anestetik ideal
Gradien konsentrasi
Anestetik inhalasi - farmakokinetik
• Eliminasi
adanya arus balik obat dari SSP ke
aliran darah dan dikeluarkannya obat
dari aliran darah ke paru
Sistim Kardiovascular
hampir semua me tekanan arteri
halothane, enflurane me CO (bradikardi)
Isoflurane, desflurane,sevoflurane me tahanan
vaskuler sistemik
Sistem Respiratori
semua agent menurunkan fungsi respirasi
menurunkan kepekaan pada CO2
menurunkan tidal volume
Efek sistem organ anestetik inhalasi
Otak
•↓ metabolic rate otak
•Agen dg kelarutan tinggi → ↑ aliran darah otak
(tidak dibolehkan pada tumor otak dan head injury
•Ginjal
↓ aliran darah ginjal
•Hepar
↓ aliran darah hepar
Perubahan fungsi hepar terutama Halothane
•Otot rahim
Relaksasi otot polos (Gol. Halogenated)
Toksisitas
• Hepatotoksisitas
Halothane → pembentukan metabolit reaktif
• Nefrotoksisitas
metabolisme methoxyflurane, enflurane,
sevoflurane → pembentukan ion florida
methoxyflurane tidak dipakai lagi
Toksisitas
Hipertermia maligna
• Kelainan genetik AD
• Pada pemakaian anestetik general bersamaan
relaksan otot
antidot
•Takikardi Hipertensi
•Rigiditas otot berat ↑ kalsium
•Hipertermi bebas dalam Dantrolene
•Hiperkalemi
sel otot
rangka
•asidosis
Nitrous oxide (dinitrogen monoxide; N2O)
• Depolarisasi :
Rangsangan permiabilitas membran terhadap ion
Na meningkat Na masuk kedalam selMuatan
dalam sel + + + depolarisasi
• Repolarisasi :
Ion K keluar sel lewat kanal diperkuat menurunnya
pemasukan ion natrium ke dalam sel
Efek Anestetik Lokal pada serabut saraf :
• Kardiovaskular :
Jantung : aktifitas “pace maker” menurun
eksitabilitas & konduksi menurun antiaritmia
Biotransformasi :
Gol Ester : hidrolisa dalam plasma oleh pseudo
Kholinesterase P.A.B.A (Para Amino Benzoic Acid)
penyebab Alergi.
Gol Amida : metabolisme di hepar oleh enzim mikrosom
metabolit aktif setara senyawa asal
• Ekskresi : melalui ginjal
2. Gol. Amida :
a. Silidin : Lidokain, Mepivakain, Bupivakain,
Etidokain
b. Toluidin : Prilokain
Procain (Gol. Ester)
Lidocain (golongan amida)
Local Anesthetics
Amides Esters
Medium action Long action Short action Long action Surface action
(lidocaine) (bupivacaine, (procaine) (tetracaine) (benzocaine,
(Xylocaine ®) (Novocaine ®) cocaine)
ropivacaine)
• Detoksikasi di hepar
FARMAKODINAMIK
Potensi lebih lemah dari kokain
Toksisitas lebih kurang dari kokain
Dapat menyebabkan CNS dan CVS depresi (dosis
tinggi)
Farmakokinetik prokain
• OOA lambat (3-5 menit)
• DOA pendek (vasodilatasi), ikatan prot kecil, dihidrolisa oleh
pseudocholinesterase
• Metabolit PABA menyebabkan alergi
• Anestesi blok
PENGGUNAAN KLINIS :
• Anestesi topikal : mata 0,5 % : hidung &
tenggorokan larutan 2%
• Anestesi spinal
• Tergeser oleh bupivakain
LIDOKAIN ( XILOKAIN )
1. Anestesi permukaan/topikal
pada ujung saraf sensorik : luka, luka bakar, ulkus
2. Anestesi Infiltrasi: intra dermal/ subkutan/
submukosa, daerah lebih luas, ring blok (hati-hati
pada jari, telinga, hidung & penis)
3. Anestesi Blok: memblok impuls pada batang saraf
sehingga tidak diteruskan ke cabang saraf :
anestesi mandibular, anestesi spinal, anestesi
epidural, anestesi kaudal
• Anestesi spinal
-injeksi AL ke dlm CSF di dlm lumbar space
(L2-S) mhasilkan anestesi pada bagian
tubuh yang diinginkan dengan efek sistemik
yg dpt diabaikan.