Anda di halaman 1dari 33

Hj. SRI UTAMI, SKM.MM.

1.1. Pengertian :

Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah :


 Kejadian kesakitan dan atau kematian yang
menarik perhatian umum dan mungkin
menimbulkan kehebohan dan ketakutan
masyarakat
 Atau yang menurut pengamatan Epidemiologis
dianggap ada peningkatan yang berarti dari
kejadian kesakitan/kematian tersebut
1.2. Yang termasuk didalam KLB :

 Kejadiankesakitan/kematian yg disebabkan
oleh penyakit-penyakit, baik yang menular
maupun yang tidak menular

 Kejadianbencana alam yang disertai wabah


penyakit.
1.3. Suatu kejadian dpt disebut KLB bila meme-
nuhi salah satu atau lebih ketentuan-2 sbb :

a. Angka kesakitan/kematian suatu penyakit menu-


lar di suatu Kecamatan menunjukkan kenaikan
3 x atau lebih selama 3 minggu ber-turut2.

b. Jumlah penderita baru dalam 1 bulan dari suatu


penyakit menular di suatu Kecamatan menunjuk-
kan 2 x lipat atau lebih bila dibandingkan dgn
angka rata-2 sebulan dlm setahun sebelumnya
dari penyakit menular yg sama di Kecamatan tsb.
c. Angka rata-rata bulanan selama 1 tahun dari
penderita baru suatu penyakit menular di satu
Kecamatan menunjukkan kenaikan 2 X lipat
atau lebih bila dibandingkan dg angka rata-
rata bulanan dalam tahun sebelumnya dari
penyakit yang sama di Kecamatan yang sama.

d. CFR dari suatu penyakit menular tertentu dlm


satu bulan di satu Kecamatan menunjukkan ke-
naikan 50 % atau lebih, bila dibandingkan dg CFR
penyakit yg sama dlm bulan yg lalu di Kec tsb.
e. Proportional Rate penderita baru dari suatu
penyakit menular dalam waktu 1 (satu) bulan
dibandingkan dengan Proportional Rate
penderita baru penyakit menular yang sama
selama periode waktu yang sama dari tahun
yang lalu menunjukkan kenaikan 2x atau lebih.

f. Adanya kesakitan atau kematian oleh keracu-


nan yg timbul di suatu kelompok masyarakat.
g. Khusus untuk penyakit Kholera, Cacar, Pes,
DHF/DSS berlaku :
- Setiap peningkatan jumlah penderita penyakit
tsb diatas, disatu daerah endemis yg sesuai
dengan ketentuan-ketentuan diatas.
- Terdapatnya satu atau lebih penderita /
kematian karena penyakit menular tsb diatas
di satu Kecamatan yang telah bebas dari
penyakit-penyakit tersebut. (Paling sedikit
bebas selama 4 minggu berturut-turut)
Catatan :
 Bila KLB yg dicurigai bersumber dari beberapa
jenis makanan/minuman, dengan menghitung
Attack Rate, maka dapat ditentukan makanan
yg mana yg paling mungkin menjadi sumber
KLB. Rumus Attack Rate :

∑ yang sakit
x 100 %
∑ orang yg terancam (Exposed to risk)

 Jenis makanan yg mungkin mengandung bahan


penyebab adalah yang mempunyai perbedaan
Attack Rate terbesar antara yang makan dengan
yg tidak makan
1.4. Penanganan Kejadian Luar Biasa
a. Pertolongan pada Penderita.
b. Penyelidikan Epidemiologi di lapangan :
b.1. Konfirmasi/menegakkan diagnosa
- Menganalisis gejala & tanda klinis penderita
- Pemeriksaan Lab utk konfirmasi diagnosa
- Pemeriksaan Lab utk menentukan tipe
organisme penyebab penyakit
b.2. Menentukan peristiwa tsb suatu letusan/bukan
- Bandingkan info tentang penderita dengan
definisi wabah
- Bandingkan ∑ penderita dg Incidence penya-
kit tsb pd minggu/bulan/tahun sebelumnya
- Langkah tsb dpt mengidentifikasikan suatu
masalah dan menentukan langkah penyeli-
dikan selanjutnya
c. Melihat adanya letusan/wabah dg faktor waktu
tempat dan orang.
- Melakukan survei cepat terhadap penderita utk
mengetahui situasi penduduk dan daerah/ling-
kungan sekitarnya
- Menanyakan pd penderita kapan mulai sakit,
dimana mendpt infeksi siapa orangnya
- Menghitung ∑ pendrt & menghub dg ∑ penddk
(menghitung rate)
- Menentukan population at risk (untuk menghi-
tung attack rate)
d. Merumuskan hipotesa (sementara) :
- Hal ini perlu untuk menerangkan :
 Adanya kemungkinan suatu penyebab
 Sumber infeksi
 Distribusi penderita
- Hipotesa didasarkan pada data dan kenyataan
yang telah dikumpulkan.

e. Merencanakan Penyelidikan Epidemiologi (PE)


yang lebih detail :
- Berdasarkan data yg telah terkumpul, menentu-
kan data tambahan yg diperlukan dan sumber
info yg tersedia untuk melakukan tes hipotesa
- Melakukan survei dg sampel yg jmlhnya memadai
f. Melaksanakan penyelidikan yg sdh direncanakan :
- Mewawancarai penderita yang ditemukan
- Mewawancarai yg mengalami kejadian tp tdk sakit
- Menyelidiki sumber yang mungkin jadi penyebab
- Mengambil sampel untuk pemeriksaan Laboratorium
g. Analisis dan interpretasi data :
- Melakukan pemeriksaan Lab dan membuat ring-
kasan penyelidikan lapangan
- Membuat tabulasi, analisis & interpretasi data/
informasi yg telah dikumpulkan
- Membuat kurve epidemik, menghitung rate,
membuat grafik & terakhir melakukan uji statistik.
h. Melakukan tes hipotesis & merumuskan kesimpulan :
- Tes hipotesis dilakukan berdasarkan penyelidikan,
data yg tersedia & perhitungan yg telah dilakukan
- Stlh melakukan tes hipotesis, pilih hipotesis yg
paling sesuai dan mendekati kebenaran agar
dapat menerangkan pola penyakit, penyebab
penyakit dll.

i. Melakukan tindakan penanggulangan :


- Menentukan cara yg paling efektif kemudian mela-
kukan penanggulangan dg menggunakan informasi
yang telah terkumpul
- Melakukan surveilance dengan ketat
j. Membuat laporan lengkap ttg penyelidikan
epidemiologi yang telah dilakukan :
- Melaporkan penyelidikan dengan lengkap
dan melaporkan temuan-temuan yang
telah didapat, melaporkan penanggulang-
an yang telah dilaksanakan dll.
2.1. Pengertian :
- Data penyakit (menular/tdk menular) di suatu daerah
merupakan hasil dari sistem pengamatan yg dilakukan
petugas kesehatan di daerah tsb. Dari data ini dapat
diketahui apakah didaerah tsb pernah terjadi KLB.
- Pengamatan Epidemiologis penyakit (menular/tidak
menular) ialah suatu keg yg teratur ttg pengumpulan,
peringkasan dan analisis data insidensi penyakit
(menular/tdk menular) utk mengidentifikasi kelompok
penduduk dg resiko tinggi, memahami cara penyebar-
an & mengurangi atau memberantas penyebarannya.
- Setiap kasus hrs dilaporkan secara jelas & lengkap
meliputi diagnosis, mulai timbulnya gejala & variabel
demografi (ciri2 individu, alamat) dan asal data.
- Dengan menganalisis data secara teratur dapat diper-
oleh berbagai informasi tentang penyakit musiman,
kecenderungan jangka panjang, perubahan daerah
penyebaran, kelompok penduduk risiko tinggi yang
dirinci menurut ciri2 pribadi.
- Pengamatan Epidemiologis (surveilance) dapat
dilakukan secara aktif maupun pasif.
- Surveilans aktif adalah : pengumpulan data yg dilaku-
kan secara langsung utk mempelajari penyakit tertentu
dalam waktu yang relatif singkat dan dilakukan oleh pe-
tugas kesehatan secara teratur 1 mgg 1 x atau 2 mgg
1 x utk mencatat ada/tdknya kasus baru penyakit t’tentu.
.
- Jadi Surveilans aktif dilakukan bila :
a. Ditemukan penyakit baru
b. Penelitian tentang cara penyebaran baru suatu
penyakit
c. Risiko tinggi terjadinya penyakit musiman
d. Penyakit tertentu yg timbul di daerah baru atau
insidence yg rendah mendadak meningkat
- Surveilance pasif adalah : pengumpulan data
yg diperoleh dari laporan bulanan Sarana Pela-
yanan Kesehatan di daerah.
- Dari data yg diperoleh pada surveilance pasif
dapat diketahui distribusi geografis tentang
berbagai penyakit menular, perubahan-2 yang
terjadi dan kebutuhan tentang penelitian
sebagai tindak lanjut.
- Jd sebenarnya surveilance adl: keg yg dilakukan sec
rutin & teratur berupa pencatatan lengkap hsl penga-
matan ttg ada atau tdknya kasus baru penyakit tertentu
atau ada/tdknya peningkatan jumlah kasus baru utk
utk memantau perubahan yg terjadi pd pnyakit yg
mempunyai risiko wabah
- Umumnya pengamatan epidemiologis dilakukan pd :
1. Penyakit yg dapat menimbulkan wabah
2. Penyakit kronis
3. Penyakit endemis
4. Penyakit baru yg dpt menimblkan mslh epidemi
5. Penyakit yg dpt menimbulkan epidemi ulang.
2.2. Tujuan :

a. Mengetahui distribusi geografis penyakit endemis


dan penyakit yang dapat menimbulkan epidemi,
misal : (a). Malaria (c). Kolera
(b). Gondok (d). Campak
b. Mengetahui periodisasi s/ penyakit  utk menen-
tukan apakah peningkatan insidensi penyakit dika-
renakan KLB atau karena periodisitas penyakit tsb..
c. Mengetahui situasi penyakit tertentu  misalnya :
situasi penyakit rabies di Jawa Timur yg dilaporkan
ke Dinas Kesehatan Prop Jatim.
d. Memperoleh gambaran epidemiologis ttg penyakit
tertentu misalnya berdasarkan laporan KLB yg terjadi
bulan lalu. Contoh : Di Kab Jember terjadi letusan
campak dg penderita 277 meninggal 5. Di Kab Luma-
jang : letusan diare 112 meninggal 1
e. Mengetahui adanya letusan ulang penyakit yg per-
nah menimbulkan Epidemi. Misalnya pengamatan
cacat bawaan yg dilakukan secara intensif stlh terjadi
epidemi th 1951 dan 1962 akibat obat talidomide
f. Surveilance dilakukan thd influenza utk mendeteksi
adanya tipe baru virus influenza karena ada dugaan
timbulnya pandemi influenza dg virus influenza tipe
baru
2.3. Sasaran :
a. Individu
b. Populasi Lokal / Kelompok Individu
c. Populasi Nasional
d. Populasi Internasional

Keterangan :
a. Individu :
Pengamatan dilakukan pada individu yg terinfeksi
dan punya potensi utk menularkan penyakit serta
dilakukan dg tidak membahayakan individu tsb
maupun lingkungannya. Misalnya : penderita,
karier, orang dg risiko tinggi.
(Lanjutan Individu :) …..
Surveilance dimaksudkan untuk mengetahui :
- Contact Person
- Terjadinya infeksi lebih lanjut
- Pengobatan yang dilakukan
- Pengamatan lanjutan
b. Populasi Lokal :
Pengamatan terbatas pd population at risk, se –
dangkan pengamatannya dilakukan pada :
- Individu yg kontak dg penderita atau karier
- Pejamu yg rentan
- Kelompok individu yg punya peluang kontak dg
penderita
c. Populasi Nasional :
Pengamatan yg dilakukan terhadap semua pendu-
duk secara nasional. Hal ini dilakukan pd program
pemberantasan suatu penyakit yg telah dilakukan
secara Nasional kmd diamati juga secara Nasional.
d. Populasi Internasional :
Pengamatan thd penyakit yg dilakukan oleh berba-
gai negara secara bersama-sama. Pengamatan
dilakukan thd penyakit2 yg mempunyai potensi
menimbulkan epidemi atau pandemi. Tujuannya utk
saling memberi informasi ttg epidemi/pandemi yg
terjadi  mencegah penyebaran.
.
2.4. Kegiatan Pokok :
Surveilans ini dilakukan melalui 4 kegiatan pokok :
a. Pengumpulan data
b. Pengolahan data
c. Analisis data dan penarikan kesimpulan
d. Penyebaran informasi.
Keterangan :
a. Pengumpulan data :
Dilakukan dg teknik wawancara dan atau pemerik
saan. Misalnya : kaitan pencatatan vektor meliputi
reservoir, distribusi vektor dan siklus perkembangan
vektor.
b. Pengolahan data : secara manual dan komputer
c. Analisis data dan penarikan kesimpulan :
Secara diskriptif dg memperhatikan variabel orang,
tempat dan waktu shg diperoleh gambaran yg sis-
tematis ttg penyakit yg sdg diamati.
Analisis dilakukan berdasarkan tempat pemukiman,
umur dan rasio jenis kelamin.
Hasil analisis disimpulkan  menunjukkan attack
rate tertinggi didaerah mana.
d. Penyebaran informasi :
Hasil dari analisis data dan penarikan kesimpulan
kemudian dipublikasikan/disebarluaskan.
Pengumpulan Pengolahan & Analisis &
Data Penyajian Data Interpretasi Data

Tindakan Pencegahan Pembuatan laporan,


Dan Penanggulangan Rekomendasi Tindak
Lanjut & Desiminasi
Informasi
Penelitian & Pe- Orang
ngembangan (R&D) Tempat
Waktu
Program Studi Diskriptif
Screening Massal

Adm Analisis Penyusunan


& Yan Hasil Hypothesis &
Kes. Pemelitian Pembtk Model
Penanggulangan
Epidemi Studi Analitik
Mtd Retrosptf
Pengamatan Observational
Epidemi Mtd Prospktf
Trial obat E. Binatang
Trial Pnceghn Experimental E. Manusia
Mdt Simulasi
Rumus Umum :

Rate : a
a+b

Ratio : a
b

Proporsi : a + b = 100 %
a. Incidence Rate :
Adalah : Jumlah kasus baru yg terjadi dikalangan
penduduk selama periode waktu tertentu
Rumus :

∑ kasus baru suatu penyakit selama


periode tertentu
x 1.000
Populasi yang mempunyai Resiko
pada periode yang sama
b. Prevalence Rate :

Adalah : Jumlah kasus baru ditambah jumlah kasus


lama suatu penyakit yg terjadi di kalangan
penduduk pd periode wkt tertentu, dibagi
penduduk terisiko dlm periode wkt yg sama
Rumus :

∑ kasus baru + kasus lama suatu


penyakit pada suatu periode waktu
x 1.000
∑ penduduk seluruhnya pada
periode waktu yang sama

Anda mungkin juga menyukai