Sistitis
Virulensi bakteri host :
- memperkuat
perlekatan ke sel uroepitel
- Refluks vesiko ureter
- Refluks intrarenal
pielonefritis akut - Tersumbatnya saluran kemih
- Benda asing(kateter)
Pyelonefritis akut
singkat dan sering terjadi infeksi berulang (selama 1
sampai 2 minggu)
20 % dari infeksi yang berulang terjadi setelah dua
minggu terapi selesai.
abses dapat di jumpai pada kapsul ginjal dan pada
taut kortikomedularis.
Terjadi atrofi dan kerusakan tubulus serta glomerulus.
Pielonefritis kronik
Bakteri, obstruksi saluran kemih dan refluks urin.
Merusak jaringan ginjal secara permanen akibat
inflamasi yang berulang kali dan timbul jaringan parut
dan dapat menyebabkan terjadinya renal faiure.
Ginjal membentuk jaringan parut progresif,
berkontraksi dan tidak berfungsi.
Proses perkembangan kegagalan ginjal kronis dari
infeksi ginjal yang berulang –ulang berlangsung
beberapa tahun atau setelah infeksi yang gawat.
Gejala Klinis Pielonefritis
Pembengkakan ginjal atau pelebaran penumpang ginjal.
Demam tinggi, menggigil
Nausea
Nyeri pada pinggang sampai perut
Sakit kepala
Nyeri otot , kelemahan fisik.
Disuria, frequency, urgency dalam beberapa hari.
Nyeri ketok pada regio flank
Pemeriksaan urin:urin berwarna keruh piuria, bakteriuria
dan hematuria dengan bau yang tajam, peningkatan sel
darah putih.
Pemeriksaan darah : leukositosis disertai meningkatnya LED
Penurunan fungsi ginjal
Pemeriksaan Penunjang Pielonefritis
Radiologi : foto polos perut : kekaburan dari bayangan
otot psoas
ultrasound
Kultus urine dan tes sensitivitas
Pemeriksaan IVP : Pielogram intravena (IVP)
Cara penampungan Jumlah koloni Kemungkinan infeksi