ruangan di belakang hidung (nasofaring) dengan predileksi di fossa rossenmullar dan atap nasofaring Epidemiologi • Ras mongoloid • Laki-laki > perempuan Etiologi • Faktor genetik • Infeksi virus Eipstein Barr • Faktor lingkungan makanan berpengawet, iritasi bahas kimia. Klasifikasi dan histopatologi • Karsinoma sel skuamosa (berkeratinisasi) • Karsinoma tidak berkeratinisasi • Karsinoma tidak berdiferensiasi Gejala dan tanda • Gejala nasofaring • Gejala mata dan saraf Epistaksis ringan N. III, IV, VI Sumbatan hidung o Diplopia • Gejala telinga o Neuralgia trigeminal Tinitus (tumor dekat dg muara N. IX, X, XI, dan XII tuba eustachius fossa o Sindrom jackson rossenmuller) kelumpuhan pada lidah, Otalgia palatum, faring dan laring, m. Sternocleidomstoideus, m. Trapezius o Sindroma unilateral mengenai seluruh saraf otak o Destruksi tulang tengkorak • Gejala metastasis Pembesaran kelenjar limfoid leher Stadium Ca Nasofaring Untuk menentukan stadium • N : pembesaran kelenjar getah dipakai sistem TNM menurut bening regional UICC (2002) NX : pembesaran kelenjar getah • T : tumor primer bening tidak dapat dinilai T0 : tidak tampak tumor N0 : tidak ada pembesaran T1 : tumor tebatas di nasofaring N1 : metastasis kelenjar getah T2 : tumor meluas ke jarigan lunak bening unilateral, dengan ukuran T2a : perluasan tumor ke terbesar < 6 cm, di atas fossa orofaring dan/ rongga hidung tanpa supraklavikula. perluasan ke parafaring N2 : metastasis kelenjar getah T2b : disertai perluasan ke bening bilateral, dengan ukuran parafaring terbesar < 6 cm, di atas fossa supraklavikula. T3 : tumor menginvasi struktur tulang dan/ sinus paranasal N3 : metastasis kelenjar getah bening bilateral, dengan ukuran T4 : tumor dengan perluasan terbesar > 6 cm, di atas fossa intrakranial dan/ terdapat supraklavikula. keterlibatan saraf kranial, fossa infratemporal, hipofaring, orbita, atau ruang mastikator • M : metastasis jauh Stadium 0 T1s N0 Mo Mx : metastasis jauh tidak Stadium 1 T1 N0 M0 dapat dinilai Stadium IIA T2a N0 M0 Mo : tidak ada metastasis jauh Stadium IIB T1 N1 M0 M1 : terdapat metastasis jauh T2a N1 M0 T2b N0, N1 M0 Stadium III T1 N2 M0 T2a,T2b N2 M0 T3 N2 M0 Stadium IVa T4 N0, N1, M0 N2 Stadium Ivb Semua T N3 M0 Stadium IV c Semua T Semua N M1 Diagnosis • Anamnesis • Pemeriksaan nasofaring • Biopsis nasofaring ▫ Biopsi melalui hidung ▫ Biopsi melalui mulut • Radiologi ▫ CT Scan kepala dan leher • Serologi ▫ IgA anti EA ▫ IgA anti VCA Penatalaksanaan • Stadium I : radioterapi • Radioterapi pengobatan utama • Stadium II & III : kemoterapi • Kemoterapi : terapi adjuvan • Stadium IV dengan N<6cm : terbaik kemoterapi • Pembedahan diseksi leher radikal • Stadium IV dg N>6cm : dilakukan terhadap benjolan di kemoterapi dosis penuh leher yang tidak menghilang dilanjutkan kemoradiasi dengan penyinaran atau timbul • Perawatan paliatif kembali setelah penyinaran selesai dengan syarat tumor induk sudah hilang (di buktikan dengan pmx radiologi dan serologi dan tidak ada metastasis jauh) Prognosis • Stadium lanjut • Usia > 40 th • Laki-laki • Ras mongoloid • Pembesaran KGB • Destruksi tulang tengkorak • Metastasis jauh