Anda di halaman 1dari 18

ALASAN PRODUSEN MELAKUKAN

KECURANGAN TERHADAP PANGAN

KURANG NYA
EKONOMI
PENGETAHUAN
PENGERTIAN
FORMALIN

Formalin merupakan larutan yang di buat dari 37% formaldehida


dalam air. Dalam larutan formalin biasanya di tambahkan alkohol
(metanol) sebanyak 10-15% yang berfungsi sebagai stabilisator agar
formalin tidak mengalami polimerisasi.

Fungsi formalin sebagai desinfektan (pembasmi kuman) baru


ditemukan pada tahun 1888 .
Kegunaan Formalin

Menurut Alsuhendra dan Ridawati (2013)


Kegunaan dari formalin yaitu :

(1) Pembasmi atau pembunuh kuman sehingga dapat dimanfaatkan


untuk pembersih lantai, kapal, dan pembasmi lalat dan berbagai
serangga lain.

(2) Pengeras lapisan gelatin dan kertas

(3) Pengawet poduk kosmetika dan pengeras kuku, sebagai antiseptik


untuk mensterilkan peralatan kedokteran

(4) Mengawetkan spesimen biologi, termasuk mayat dan kulit.


Pengaruh Formalin Terhadap
Kesehatan
Bakso

Menurut Wibowo (2000) :

Bakso didefinisikan sebagai


daging yang dihaluskan,
dicampur dengan tepung pati,
lalu dibentuk bulat-bulat dengan
tangan sebesar kelereng atau
lebih besar dan dimasukkan ke
dalam air panas jika ingin
dikonsumsi.
Penggunaan Formalin
dalam Bakso

Menurut Wibowo (2005) penggunaan


formalin pada bakso biasanya dilakukan Penggunaan formalin pada bakso
untuk memperpanjang daya awet bakso biasanya dilakukan setelah bakso
karena bakso hanya memiliki masa simpan yang direbus sudah matang. Bakso
satu hari pada suhu kamar. Bakso memiliki yang sudah matang ditambahkan
masa simpan satu hari pada suhu kamar formalin melalui metode pencelupan
karena bakso memiliki kandungan protein (dipping). Selain itu penambahan
yang tinggi, kadar air sekitar 80% dan formalin biasa juga dilakukan pada
memiliki sifat keasaman yang rendah akhir perebusan bakso selama 15
sehingga bakso tidak dapat bertahan lama menit
dan rentan terhadap kerusakan.
METODE PENELITIAN

PENGAMBILAN SAMPEL

Sampel bakso diambil dari 30 pedagang bakso yang memiliki warung menetap
di Kecamatan Panakukkang Kota Makassar.
Sampel bakso yang diambil dari setiap pedagang bakso dikemas dalam
wadah seperti plastik yang kering. Dan wadah plastik diberi kode
METODE PENELITIAN

Pengamatan Ciri
Fisik Bakso

Siapkan bakso kontrol yaitu bakso yang bebas formalin yang dibuat sendiri
sebagai pembanding dalam pengamatan, selanjutnya bakso kontrol dan
sampel bakso yang digunakan dalam penelitian disiapkan pada wadah yang
bersih dan kering kemudian disimpan pada suhu ruang. Bakso kemudian
diamati secara visual dan dilakukan penilaian setiap hari secara subyektif
yang meliputi warna, tekstur dan masa simpan bakso.
METODE PENELITIAN

Pengujian
Laboratorium
1. Analisis Kualitatif Formalin Pada Bakso
Menggunakan metode schryver digunakan untuk mengidentifikasi formalin pada
bakso. Dalam metode ini dilakukan preparasi sampel dengan cara mencincang sampel
bakso kemudian didestilasi. Hasil destilasi kemudian ditambahkan beberapa larutan
kimia yaitu 2 ml larutan fennilhidrazina hidroklorida 1% dibuat baru, 1 ml larutan kalium
ferrisianida 1% dibuat baru, 5 ml asam klorida pekat. Adanya formalin dalam larutan
sampel yang diuji ditunjukkan oleh terbentuknya warna merah.
2. Analisis Kuantitatif Formalin Pada Bakso
Dilakukan untuk mengetahui berapa kadar formalin yang terdapat pada sampel bakso.
Yaitu dengan terbentuknya senyawa kompleks berwarna merah dapat dilakukan
dengan menggunakan metode spektrofotometri dan diukur serapannya pada panjang
gelombang 518 nm
Hasil dan Pembahasan

Pengamatan Ciri Fisik Bakso


Hasil dan Pembahasan

Analisis Kualitatif
Formalin Pada Bakso

Menurut Schryver (1910)


terjadinya perubahan warna
menjadi warna merah karena
tebentuk reaksi kimia yang
merupakan reaksi kondensasi
antara formalin dengan larutan
fenilhidrazin membentuk
fenilhidrazon
Hasil dan Pembahasan

Analisis Kuantitatif
Formalin Pada Bakso

Sampel bakso yang dinyatakan


positif pada analisis kualitatif
dilanjut ke analisis kuantitatif
untuk menghitung kadar
formalin yang terkandung dalam
bakso. Dalam analisis kuantitatif
formalin dilakukan dengan
menggunakan metode
spektrofotometri.
KESIMPULAN :

a. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa bakso yang memiliki


tekstur masih awet yaitu tidak lengket dan tidak basah, tidak berlendir, tidak
berjamur dan warna bakso masih tetap cerah setelah penyimpanan 1-3 hari
diduga mengandung formalin dan ini terbukti pada pengujian laboratorium.
Sedangkan sampel-sampel yang mengalami kerusakan seperti berlendir,
bertekstur rapuh dan lengket, berjamur dan berwarna abu-abu kecoklatan
atau kemerahan yang gelap setelah peyimpanan satu hari diduga tidak
mengandung formalin dan ini terbukti pada pengujian laboratorium.
b. Berdasarkan uji laboratorium dari 30 sampel bakso yang dianalisis secara
kualitatif menggunakan metode schryver telah teridentifikasi adanya
pedagang bakso di Kecamatan Panakukkang yang menggunakan formalin
dalam proses produksi bakso sebanyak 4 pedagang bakso.
c. Penelitian analisis kuantitatif formalin dengan menggunakan metode
spektrofotometri diketahui bahwa kadar formalin sampel-sampel bakso
yang menunjukkan hasil positif pada analisis kualitatif berbeda-beda.

Anda mungkin juga menyukai