Anda di halaman 1dari 21

SMF & Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak

RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda


Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

NYERI KEPALA PADA


ANAK
DEFINSI
Nyeri kepala dijabarkan sebagai rasa nyeri atau rasa
tidak enak yang lain di bagaian kepala mulai dari
orbita sampai daerah suboksipital. Lokasi nyeri bisa
di atas mata, belakang telinga, belakang kepala, atau
leher bagian atas. Sumber nyeri itu sendiri dapat
berasal dar bangunan ekstrakranial, maupun
intrakranial, bahkan dari leher
EPIDEMIOLOGI

Sefalgia yang sering dan


37-51% pada anak usia 7 tahun
berulang terjadi pada 2,5% anak
dan meningkat menjadi
usia 7 tahun
57-82% pada usia 15 tahun.
15% pada anak usia 15 tahun.

Sebelum pubertas anak laki-laki


lebih banyak mengalami sefalgia Rerata usia awitan migren pada
daripada perempuan anak laki-laki adalah 7,2 tahun
Setelah pubertas sefalgia lebih dan anak perempuan 10,9 tahun.
sering dialami anak perempuan.
ETIOLOGI
Penyebab
lainnya
Sindrom (infeksi,
Nyeri kepala Nyeri kepala gejala peradangan,
Migrain pascatrauma tipe tegang otonom perdarahan)

Fakor Nyeri kepala Nyeri kepala Hipertensi


Genetik mirip sinus intrakranial
migrain jinak
(MELAS,
CADASIL)
PATOFISIOLOGI
PERANGSANGAN STRUKTUR PEKA NYERI DI KEPALA ATAU LEHER, BERUPA :

TRAKSI INFLAMASI DISTENSI

DISPLACEM SPASME
ENT VASKULER
BANGUNAN PEKA NYERI
INTRAKRANIAL EKSTRAKRANIAL

KULIT, SCALP, OTOT, PERIOSTEUM TENGKORAK


ARTERI DURAMATER (A. TENDON, DAN FASCIA TERUTAMA SUPRA ORBITA,
SINUS VENOSUS (SINUS
MENINGEA ANTERIOR DAERAH KEPALA DAN TEMPORAL DAN
SAGITALIS)
DAN MEDIA) LEHER OKSIPITAL BAWAH

SINUS PARANASALIS,
DURAMATER DASAR RONGGA ORBITA BESERTA
N. V, N. IX, N. X OROPHARYNX DAN
TENGKORAK ISINYA
RONGGA HIDUNG

ARTERI YG MEMBENTUK SUBSTANSIA GRISEA TELINGA LUAR DAN


SIRKULUS WILLISI DAN PERIAQUADUCTAL GIGI GELIGI
TENGAH
CABANG-2-NYA BATANG OTAK

NUKLEUS SENSORIS ARTERI, NERVUS C2 DAN


ARTERI EKSTRA KRANIAL
DARI TALAMUS C3
PATOFISIOLOGI

Pencetus

Superior tentorium n. V (subnukleus Nyeri kepala bagian


serebral audalis ventral
Bangunan peka nyeri
(Intrakranial &
ekstrakranial)
Inferior tentorium n. IX, n.X, 3 nn Nyeri kepala bagian
serebral cervical atas dorsal
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
MANIFESTASI KLINIS
Kronik Tention Type
Akut Kronik (Progresif) Migrain Cluster
(Nonprogresif) Headache
• Nyeri kepala • Nyeri kepala • Nyeri kepaa • Riwayat mabuk di • Terjadi selama • Keluarnya cairan
baru-baru frekunsi & terjadi beberapa perjalanan, pusing masa-masa stres dari hidung
• Tanpa riwayat persisten yang kai seminggu paroksisma, yang jelas • Hidung terasa
episode serupa lebih besar • Peningkatan vertigo • Melibatkan leher tersumbat
sebelumnya selama bertahun- frekuensi dan atau • Episode berulang dan oksiput • Mata merah berair
• Nyeri kepala tahun keparahan seiring dan tidak bisa • Nyeri terus- • Nyeri melokalisasi
kambuh beberapa • Tanpa gejala waktu tahan terhadap menerus ke satu sisi kepala
kali dalam neuroogis/peruba • Nyeri kepala nyeri • Mual (-), muntah • Membangunkan
sebulan dengan han keparahan sekunder yang • 70% memiliki atau sakit perut (-) pasien dari tidur
interva bebas nyeri kepala disebabkan riwayat keluarga
• Jarang terjadi
gejala (akut • Emosional/perilak kelainan struktural nyeri kepala
pada anak-anak
beruang) u • migren tanpa aura
(common
migraine), migren
dengan aura
(classic migraine),
dan sindrom
periodik
MANIFESTASI KLINIS
Hipertensi Peningkatan
Sinusitis Trauma Kepala Intrakranial Iritasi meningeal
intrakranial jinak intrakranial/tumor
• Riwayat ISPA • Trauma kepala • Nyeri pada daerah • Nyeri kepala lebih • Iritasi meningeal • Nyeri kepala,
sebelumnya >10 tertutup terdapat massa sakit pada pagi (peradangan, kelumpuhan,
hari • Akut (timbul • Bersin, batuk, hari dan muntah infeksi, kejang
• Hidung tersumbat, setelah cedera) manuver valsava, vertigo perdarahan ex (supratenorial)
keluar cairan dari • Mual, muntah (+) perubahan posisi • Masalah hipertensi • Gejala saraf otak
hiung & batuk >10 kepala penglihatan maligna, lesi & serebeum
• Lesu, kejang
hari memperburuk (diplopia) vaskular) (infratentorial)
(perdaraha
• Demam tinggi intrakranial) rasa sakit • Kelainan gaya • Onset akut, difus • Tidak berdenyut,
secara mendadak, • Nyeri ebih buruk berjalan (ataksia) • Nyeri progresif
cairan nanah, pad apagi leher/kekakuan • Menetap satu
nyeri wajah 3-4 hari/membangun • Penurunan daerah
hari berturut-turut kan dari tidur kesadaran • Nyeri kepala
• Nyeri kepala • Muntah proyektil mungkin ada • Muntah
berdenyut ebih tanpa mual
• Ganggaun
buruk pada pagi • Kejang fokal keseimbangan
hari
• Gang. Visual
• Terjadi pada waku
yang sama setiap • Gangg. Periaku
hari • Kejang
• Perubahan posisi • Edema papil
kepalaTrauma • Gangg. Saraf
Kepala kranial
DIAGNOSIS

deskripsi sefalgia, berapa


kapan dan bagaimana mulai apakah sefalgia memburuk, apakah sefalgia timbul pada
macam tipe sefalgia yang frekuensi dan durasi sefalgia
ada keluhan membaik atau tidak berubah waktu atau saat-saat tertentu
dirasakan

gejala yang menyertai


keluhan, apakah gejala
apakah sefalgia tersebut berlangsung terus
berhubungan dengan apakah terdapat gejala yang diantara serangan. Gejala ini apa yang pasien kerjakan
lokasi dan kualitas sefalgia
makanan, situasi atau obat- mendahului keluhan, dapat berupa mual, muntah, ketika sefalgia,
obat tertentu kelumpuhan, gangguan
penglihatan, pendengaran,
dan lainnya,

keadaan yang membuat obat-obat untuk penyakit lain


adakah penyakit lain yang
keluhan memburuk atau yang dikonsumsi secara Riwayat Keluarga Riwayat sosial dan kebiasaan
diderita pasien,
membaik, teratur atau hanya bila perlu
PEMERIKSAAN FISIK & NEUROLOGIS

tanda rangsang gangguan


derajat kesadaran defisit neurologi fokal
meningeal penglihatan

gangguan
saraf kranial gangguan koordinasi gait dan bicara
pendengaran

pengukuran lingkar palpasi kepala dan


Funduskopi adanya bruit
kepala seluruh bagian tubuh

hiperrefleksia, mencari papilledema


kekuatan dan tonus refleks fisiologis dan
hemiparesis, atau atau perdarahan
otot (hipertonia) patologis
hemiplegia subhyaloid
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Mayoritas pemeriksaan umum dan neurologis
pada sefalgia primer adalah norma
(Cedera kepala) anak mungkin memiliki tingkat
kesadaran yang berubah, defisit neurologis fokal,
kelainan fungsi saraf kranial (III, VI), dan
(Migrain) memiliki pemeriksaan fisik normal tanpa
hemiparesis.
defisit fokal; beberapa mungkin memiliki kelainan
neurologis fokal, seperti kelemahan, kelumpuhan
saraf ketiga, atau ataksia
(Massa intrakranial) Pasien dengan sakit kepala
karena massa intrakranial sering memiliki kelainan
neurologis fokal, terutama jika mereka mengalami
(Tension headache) pemeriksaan fisik biasanya sakit kepala selama beberapa bulan. Kelainan ini
normal, tetapi terdapat rasa sakit pada palpasi termasuk papil edema, palsi saraf keenam, ataksia,
otot-otot leher posterior kelenturan ekstremitas bawah, dan indikasi
disfungsi otak mengenai bahasa, kontrol motorik,
atau penglihatan (tergantung pada lokasi lesi
(Sinusitis) Temuan fisik meliputi mukosa hidung
pucat, edematosa; turbinat berawa; keluarnya
hidung dengan bening atau kuning; nyeri pada
palpasi sinus frontal atau maksila; dan kegagalan
dari sinus ini untuk bertransiluminasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Darah
MRI Lengkap

Pungsi
Ct-scan
umbal

Radiologi Imaging
TATALAKSANA

Pola hidup Terapi Terapi


sehat SMART penunjang simptomatis

Tata laksana Terapi


sefalgia akut pencegahan
TATALAKSANA
• Beta-blocker (propranolol dan nadolol)
• Calcium Channel Blocker (verapamil dan nifedipine)
Profilaksis
• Antidepresan (amitriptyline, nortriptyline)
• Antikonvulsan (asam valproat, zonisamide, dan topiramate)

Analgesik • Asetaminofen dan NSAID

• Sumatriptan
Golongan Triptan • Zolmitriptan
 Isometheptene dan Ergotamines
Migrain : Triptan dapat membantu
dalam pengobatan sakit kepala tipe , Tention : pengobatan simtomatik,
terutama jika timbulnya sakit kepala Ibuprofen dan acetaminophen
pertama kali

Peradangan meningeal : pengobatan


penyebab yang mendasarinya, hipertensi
Sinusitis : antibiotik yang tepat,
maligna (antihipertensi), infeksi serta penggunaan analgesik
(antibiotik), atau perdarahan subaraknoid (misalnya, NSAID,
(evakuasi bedah perdarahan intrakranial; asetaminofen) dan dekongestan
nimodipine dapat digunakan untuk
mengurangi vasospasme) nasal

Perdarahan intrakranial : Untuk


mengurangi peningkatan tekanan
Nyeri Kepala kronik :
intrakranial terkait dengan hipertensi Antidepresan trisiklik
intrakranial (pseudotumor cerebri), pungsi tampaknya paling membantu
lumbar digunakan untuk mengurangi untuk mengobati nyeri kepala
volume CSF. Inhibitor karbonat anhidrase
menurunkan produksi CSF kronik pada anak-anak
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai