Anda di halaman 1dari 44

ANATOMI DAN FISIOLOGI

SISTEM SARAF

Dr. Ahmad D. Sudrajat


Sistem syaraf berasal dari penebalan
ectoderm embrional yang akan berkembang
jadi Neural Plate.
Neural plate membentuk Plica neuralisa dan
Crista Neuralis.
Plica Neuralis akan fusi membentuk Tuba
neuralis yang tersusun atas:
1. Dinding Tuba Neuralis
2.Canalis neuralis (lumen)
Dinding Tuba Neuralis akan menjadi Central Nerves
System /sistem syaraf pusat.
Fusi ke arah Cranial  Otak.
Fusi ke arah Caudal  Medula spinalis.
Lumen yg fusi dg otak  ventrikel otak
Lumen yang fusi dg Medula spinalis  Canalis
centralis medula spinalis.
Crista Neuralis akan menjadi PNS (Peripheral Nervus
System/Sistem Saraf perifer)
Tiga komponen sistem saraf yang mempunyai
hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) yaitu:
1. Reseptor (organ Indera)
2. Penghantar impuls(Akson)
3. efektor (otot, Kelenjar)
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf
(neuron).
Berfungsi mengirimkan pesan (impuls) yang
berupa rangsang atau tanggapan.
Setiap neuron terdiri dari satu badan sel
yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan
inti sel. Dari badan sel keluar dua macam
serabut saraf, yaitu dendrit dan akson
(neurit).
Setiap neuron hanya mempunyai satu akson
dan minimal satu dendrit.
Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak
disebut mielin yang merupakan kumpulan sel
Schwann yang membentuk selubung lemak
diseluruh serabut saraf mielin.
Membran plasma sel Schwann disebut
neurilemma.
Fungsi mielin adalah melindungi akson dan
memberi nutrisi.
Bagian dari akson yang tidak terbungkus
mielin disebut nodus Ranvier, yang berfungsi
mempercepat penghantaran impuls.
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf
dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:

1. sel saraf sensori,


2. sel saraf motor dan
3. sel saraf intermediet (asosiasi)
1. Sel saraf sensori.
Fungsinya menghantar impuls dari reseptor ke sistem
saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang
(medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori
berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).
2. Sel saraf motor
Fungsinya mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke
otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan
tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor
berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek
berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan
aksonnya dapat sangat panjang.
3. Sel saraf intermediet.
Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel
ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan
berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel
saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf
lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf
intermediet menerima impuls dari reseptor sensori
atau sel saraf asosiasi lainnya.
Kelompok-
kelompok serabut
saraf, akson dan
dendrit bergabung
dalam satu
selubung dan
membentuk
serabut saraf.
Sedangkan badan
sel saraf berkumpul
membentuk
ganglion atau
simpul
Sistem saraf berdasarkan topografinya dibedakan
menjadi :
1. sistem saraf pusat
(CNS/Central Nervous
System)
2. sistem saraf tepi
(PNS/Peripheral
Nervous System).
Sistem saraf pusat meliputi otak
dan sumsum tulang belakang
(Medula spinalis).
Otak (Brain)
Otak merupakan alat tubuh yang sangat
penting dan sebagai pusat pengatur dari
segala kegiatan manusia. Otak terletak
di dalam rongga tengkorak, beratnya
lebih kurang 1/50 dari berat badan.
Bagian utama otak adalah otak besar
(Cerebrum), otak kecil (Cerebellum),
medulla oblongata dan batang otak
(medula spinalis).
1. Cerebrum
Cerebrum besarnya dari otak kita yaitu 7/8 dari otak.
Cerebrum mempunyai 2 bagian belahan otak yaitu
otak besar belahan kiri yang berfungsi mengatur
kegiatan organ tubuh bagian kanan. Kemudian otak
besar belahan kanan yang berfungsi mengatur kegiatan
organ tubuh bagian kiri.
Bagian kortex cerebrum berwarna kelabu yang banyak
mengandung badan sel saraf. Sedangkan bagian
medulla berwarna putih yang bayak mengandung
dendrit dan neurit.
Bagian kortex dibagi menjadi 3 area yaitu
1. Area sensorik yang menerjemahkan impuls
menjadi sensasi.
2. Area motorik yang berfungsi
mengendalikan koordinasi kegiatan otot
rangka.
3. Area asosiasi yang berkaitan dengan
ingatan, memori, kecedasan, nalar/logika,
kemauan.
Cerebrum mempunyai 4 macam lobus yaitu :
1. Lobus frontal berfungsi sebagai pusat
penciuman, indera peraba.
2. Lobus temporal berungsi sebagai pusat
pendengaran
3. Lobus occipital berfungsi sebagai pusat
penglihatan.
4. Lobus parietal berfungsi sebagai pusat
ingatan, kecerdasan, memori, kemauan,
nalar, sikap.
2. Cerebellum
Cerebellum merupakan bagian otak yang terletak di
bagian belakang otak besar, berfungsi sebagai pusat
pengaturan koordinasi gerakan yang disadari dan
keseimbangan tubuh serta posisi tubuh.
Cerebellum memiliki 2 bagian belahan yaitu belahan
cerebellum bagian kiri dan belahan cerebellum
bagian kanan yang dihubungkan dengan jembatan
varoli (Pons Varoli) yang berfungsi untuk
menghantarkan impuls dari otot-otot belahan kiri
dan kanan.
3. Medulla oblongata
Medulla oblongata disebut juga dengan sumsum
lanjutan. Menghubungkan otak dengan medulla
spinalis, di depan cerebellum.
Susunan kortexmya terdiri dari neurit dan dendrite
dengan warna putih dan bagian medulla terdiri dari
badan sel saraf dengan warna kelabu.
Medulla oblongata berfungsi sebagai pusat
pengaturan ritme respirasi, denyut jantung,
penyempitan dan pelebaran pembuluh darah,
tekanan darah, gerak alat pencernaan, menelan,
batuk, bersin, sendawa.
Medulla spinalis
Medulla spinalis disebut dengan sumsum
tulang belakang dan terletak di dalam ruas-
ruas tulang belakang yaitu ruas tulang leher
sampai dengan tulang pinggang yang kedua.
Medulla spinalis berfungsi sebagai pusat
gerak refleks dan menghantarkan impuls dari
organ ke otak dan dari otak ke organ tubuh.
Sistem saraf tepi terdiri dari :
1. Sistem saraf sadar disusun oleh
saraf otak (saraf kranial) dan saraf
sumsum tulang belakang (Spinal)
2. Sistem saraf tak sadar (sistem
saraf otonom). dibagi atas sistem
saraf simpatik dan sistem saraf
parasimpatik.
Sistem Saraf Kranial
Sistem Saraf Tulang Belakang/Spinal
2. SARAF OTONOM

Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf


yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang
belakang dan menuju organ yang bersangkutan.
Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan
masing-masing jalur membentuk sinapsis yang
kompleks dan juga membentuk ganglion.
Saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut
saraf pra-ganglion dan yang berada pada ujung
ganglion disebut saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem
saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.
Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan
parasimpatik terletak pada posisi ganglion.
Saraf simpatik mempunyai ganglion yang
terletak di sepanjang tulang belakang
menempel pada sumsum tulang belakang
sehingga mempunyai serabut pra ganglion
pendek.
Sedangkan saraf parasimpatik mempunyai
serabut pra ganglion yang panjang karena
ganglion menempel pada organ yang dibantu.
MEKANISME PENGHANTAR IMPULS
Penghantaran impuls baik yang berupa
rangsangan ataupun tanggapan melalui serabut
saraf (akson) dapat terjadi karena adanya
perbedaan potensial listrik antara bagian luar
dan bagian dalam sel. Pada waktu sel saraf
beristirahat, kutub positif terdapat di bagian luar
dan kutub negatif terdapat di bagian dalam sel
saraf. Diperkirakan bahwa rangsangan
(stimulus) pada indra menyebabkan terjadinya
pembalikan perbedaan potensial listrik sesaat.
Perubahan potensial ini (depolarisasi) terjadi
berurutan sepanjang serabut saraf..
Mekanisme Penghantar Impuls
Impuls dapat dihantarkan melalui
beberapa cara, di antaranya
1. Penghantaran impuls melalui sel
saraf
2. Penghantaran impuls melalui
sinapsis.
1. PENGHANTARAN IMPULS MELALUI SEL SARAF

Kecepatan perjalanan gelombang perbedaan


potensial bervariasi antara 1 sampai dengan
120m per detik, tergantung pada diameter
akson dan ada atau tidaknya selubung mielin.
Bila impuls telah lewat maka untuk
sementara serabut saraf tidak dapat dilalui
oleh impuls, karena terjadi perubahan
potensial kembali seperti semula (potensial
istirahat). Untuk dapat berfungsi kembali
diperlukan waktu 1/500 sampai 1/1000 detik.
2. PENGHANTARAN IMPULS MELALUI SINAPSIS
Titik temu antara terminal akson salah satu
neuron dengan neuron lain dinamakan sinapsis.
Setiap terminal akson membengkak membentuk
tonjolan sinapsis. Di dalam sitoplasma tonjolan
sinapsis terdapat struktur kumpulan membran
kecil berisi neurotransmitter; yang disebut
vesikula sinapsis.
Neuron yang berakhir pada tonjolan sinapsis
disebut neuron pra-sinapsis. Membran ujung
dendrit dari sel berikutnya yang membentuk
sinapsis disebut post-sinapsis.
Bila impuls sampai pada ujung neuron,
maka vesikula bergerak dan melebur
dengan membran pra-sinapsis. Kemudian
vesikula akan melepaskan
neurotransmitter berupa asetilkolin.
Asetilkolin kemudian berdifusi melewati
celah sinapsis dan menempel pada
reseptor yang terdapat pada membran
post-sinapsis. Penempelan asetilkolin
pada reseptor menimbulkan impuls pada
sel saraf berikutnya.
 Neurontransmitter adalah suatu zat
kimia yang dapat menyeberangkan
impuls dari neuron pra-sinapsis ke post-
sinapsis.
 Neurontransmitter ada bermacam-
macam misalnya asetilkolin yang
terdapat di seluruh tubuh, noradrenalin
terdapat di sistem saraf simpatik, dan
dopamin serta serotonin yang terdapat
di otak.
Gerak pada umumnya terjadi secara sadar
namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari
yaitu gerak refleks

gerak sadar gerak refleks


HATUR NUHUN

dr.Ahmad D. Sudrajat

Anda mungkin juga menyukai