Anda di halaman 1dari 23

UJI KESESUAIAN PESAWAT CT-SCAN MEREK PHILIPS BRILIANCE 6

DENGAN PERATURAN KEPALA BAPETEN NOMOR 9 TAHUN 2011


Ivonne Chirsnia, Dian Milvita, Heru Prasetio, Helfi Yuliati
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas
E-mail : ivonnechirsnia@yahoo.com
Jurnal Fisika Unand Vol. 2, No. 2, April 2013
ISSN 2302-8491

Oleh :
Muthmainnah (1510441006)

Dosen Pengampu : Dian Milvita, M.Si

FISIKA RADIOLOGI
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2018 1
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
CT Scan
• Aplikasi sinar-x dalam bidang kesehatan
• Pemanfaatan untuk diagnosis penyakit

Dampak
• (+) membantu memenuhi kebutuhan kesehatan manusia
• (-) jika digunakan dalam dosis radiasi yang berlebihan

Uji Kesesuaian
• Pesawat CT Scan merek Philips Briliance 6
• Peraturan kepala BAPETEN nomor 9 tahun 2011
2
PENDAHULUAN

TUJUAN

Untuk memenuhi kesesuian pesawat CT Scan


merek Philips Briliance 6 dengan peraturan kepala
BAPETEN nomor 9 tahun 2011

TEORI

Uji Kesesuian yaitu Uji untuk menentukan apakah pesawat


sinar-x yang digunakan masih memenuhi batas standar
keselamatan

3
PENDAHULUAN

TEORI

Berdasarkan Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 9 Tahun 2011 Pasal 30 yang


menyatakan 3 kondisi pesawat CT-Scan setelah dilakukan uji kesesuaian :

1 kondisi pesawat CT-Scan dinyatakan andal, apabila memenuhi nilai lolos


uji dari seluruh parameter uji kesesuaian yang dilakukan.
2 Kondisi pesawat CT-Scan dinyatakan andal dengan perbaikan, apabila
sebagian memenuhi nilai lolos uji dari parameter uji kesesuaian, tetapi
tidak memenuhi nilai lolos uji pada parameter yang lainnya.
3 Kondisi pesawat CT-Scan dinyatakan tidak andal, apabila tidak memenuhi
nilai lolos uji dari seluruh parameter uji kesesuaian.

4
PENDAHULUAN

TEORI

CTDI CTDIW
Konsep utama CTDI rata-rata yang
pengukuran dosis pada diperoleh menggunakan
CT-Scan phantom

Indeks
CT Number Dosis CT CTDI100
program QC (Quqlity
Control) pada pesawat Akumulasi dosis dari
CT-Scan panjang scan 100 mm

5
METODE

ALAT

- CT Scan merek philips Briliance 6 sebagai objek uji kesesuaian


- Detektor unfors-xi (detector pencil ion chamber untuk mengukur dosis CTDI
- Detektor Kv untuk mengukur tegangan pesawat CT scan
- Unfors Kv untuk menampilkan nilai yang terukur pada detector
- Fantom PMMA sebagai pengganti pasien

CT Scan Detektor unfors-xi Fantom PMMA


Sumber : Sumber : Sumber :
https://goo.gl/image/r https://goo.gl/image/AvnfXy https://goo.gl/image/YKZ2w
azaNq 64
METODE

Pada
penelitian ini
dilakukan 7
uji kesesuaian

Uji Uji Uji Uji Uji


Uji Uji
kesesuaian kesesuaian kesesuaian kesesuaian kesesuaian
kesesuaian kesesuaian
akurasi linearitas kualitas posisi meja dosis
akurasi laser
keluaran keluaran berkas pemeriksaa radiasi
tegangan penanda
radiasi radiasi sinar-x n pasien

7
METODE

Alat disiapkan

Detector diletakkan di Dilakukan untuk :


pusat gantry CT-Scan
1. Uji kesesuaian akurasi
Tegangan dan arus tegangan
divariasikan 2. Uji kesesuaian akurasi
keluaran radiasi
Nilai terbaca pada 3. Uji kesesuaian linearitas
detector
keluaran radiasi
4. Uji kesesuaian kualitas
Data diolah berdasarkan berkas sinar-x
uji kesesuaian

8
METODE

5. UJI KESESUAIAN POSISI MEJA PEMERIKSAAN

Penggaris ditempatkan pada penyangga meja pemeriksaan dan diberi tanda pada
meja tersebut

Penanda pada meja pemeriksaan tersebut diatur ke posisi nol pada penggaris
dan dicatat bacaan pada konsol pesawat CT-Scan

Meja pemeriksaan digerakkan melalui konsol pesawat CT-Scan dan


dibandingkan jarak yang ditempuh oleh meja antara skala penggaris dengan
bacaan konsol pesawat CT-Scan

9
METODE

6. UJI KESESUAIAN LASER PENANDA

Fantom diposisikan di pusat gantry CT-Scan dan laser penanda pada CT-Scan
dinyalakan

3 buah timah solder ditempelkan pada permukaan fantom tepat pada garis
jatuhnya sinar laser penanda, 1 dibagian atas dan 2 dibagian tepi-tepi fantom

Dilakukan scanning pada fantom dengan ketebalan sliceminimum (1,5mm) dan


dilihat gambar yang dihasilkan

10
METODE

7. UJI KESESUAIAN DOSIS RADIASI PASIEN

Fantom diposisikan di pusat gantry CT-Scan

Pencil ion chamber dimasukkan kedalam lubang yang berada di tengah fantom

Parameter yang diperlukan sebelum proses scan dicatat, seperti kVp dan mAs

Proses scanning dilakukan

dilakukan juga scan untuk posisi pencil ion chamber pada lubang tepi fantom

Pengukuran dosis radiasi udara pada puusat gantry dilakukan


dengan menggantungkan pencil ion chamber di pusat gantry

11
11
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. UJI KESESUAIAN AKURASI TEGANGAN

Lolos uji karena nilai error yang didapatkan ≤ 6%

2. UJI KESESUAIAN AKURASI KELUARAN RADIASI


- Hasil keluaran radiasi yang dipaparkan pesawar CT-Scan adalah sebesar
0,01761 mGy/mAs.
- nilai lolos uji keluaran radiasi berdasarkan peraturan kepala BAPETEN nomor 9
tahun 2011 yaitu (20-40) mG/mAs
- tegangan dan arus pada pengaturan pesawat CT-Scan Philips Briliance 6 lolos
uji 14
12
HASIL DAN PEMBAHSAN
3. UJI KESESUAIAN LINIEARITAS KELUARAN RADIASI

• Nilai lolos uji untuk linearitas


keluaran radiasi (R) adalah
Nilai R yaitu 0,7204165 Coefisient of Linearity CL≤0,1

• Linearitas keluaran radiasi tidak


lolos uji karena nilai R ≥ 0,1

16
13
≥PEMBAHASAN

4. UJI KESESUAIAN KUALITAS BERKAS SINAR-X (HVL, half Value


Layer )

NilaI HVL diperoleh memenuhi nilai lolos uji karena nilai HVL≥ 3,8 mmAI

18
14
HASIL DAN PEMBAHASAN

5. UJI KESESUAIAN POSISI MEJA PEMERIKSAAN

Posisi meja pemeriksaan lolos uji karena selisih (∆z ) ≤ 0,5 mm

19
15
HASIL DAN PEMBAHASAN

6. UJI KESESUAIAN LASER PENANDA

Laser penanda tidak lolos uji karena panjang penyimpangan citra (∆laser ) ≥ 1,5 mm

20
16
HASIL DAN PEMBAHASAN

7. UJI KESESUAIAN DOSIS RADIASI PASIEN

• Fantom diameter 10 cm diibaratkan sebesar kepala bayi

• BAPETEN tidak mengeluarkan nilai lolos uji DLP untuk pemeriksaan kepala
bayi, karena tidak boleh dilakukan pemeriksaan CT-Scan pada anak bayi

21
17
HASIL DAN PEMBAHASAN

7. UJI KESESUAIAN DOSIS RADIASI PASIEN

• Fantom diameter 16 cm diibaratkan sebesar kepala orang dewasa

• Nilai DLP lolos uji karena nilai DLP ≤ 1050 mGy.cm

22
18
HASIL DAN PEMBAHASAN

7. UJI KESESUAIAN DOSIS RADIASI PASIEN

• Fantom diameter 32 cm diibaratkan setebal perut

•Nilai DLP lolos uji karena nilai DLP ≤ 780 mGy.cm

23
19
KESIMPULAN

24
20
KESIMPULAN

keadaan pesawat CT-Scan dalam kondisi andal dengan perbaikan

Karena

Hanya 5 parameter yang lolos uji pada uji kesesuaian

25
21
DAFTAR PUSTAKA

Aprilyanti, D.D., 2013, Pengaruh diameter phantom dan tebal slice terhadap
nilai CTDI pada
pemeriksaan pesawat CT-Scan, Skripsi, Fmipa, Unand, Padang.
Dewi, M., 2008, Implementasi Pogram QC (Quality Control) Pada Pesawat
CT- Scan, Skripsi,
Fmipa, Unand, Padang.
Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 9 Tahun 2011 tentang Uji Kesesuaian
Pesawat Sinar-X
Radiologi Diagnostik, Badan Pengawas Tenaga Nuklir, Indonesia,
http://www.bapeten.go.id, diakses pada tanggal 27 oktober 2012

26
22
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai