Anda di halaman 1dari 82

Pengembangan Butir Soal

Higher-Order Thinking
Skills (HOTS)
Agenda:
Tema Pengembangan Kurikulum 2013
ensi Lulusan, Isi, Struktur, Proses Pembelajaran, Proses Penilaian, Silabus,
(Sesuai UU 20/2003)
Buku*

Kurikulum yang dapat


menghasilkan insan
indonesia yang:
Produktif, Kreatif,
Inovatif,
Produktif
Kreatif Afektif
Inovatif melalui penguatan
Afektif
Sikap, Keterampilan,
dan Pengetahuan
yang terintegrasi

3
Kurikulum 2013

alman
Ranah Sikap
• Ranah sikap dalam Kurikulum 2013 menggunakan
olahan Krathwohl,dimana pembentukan sikap
peserta didik ditata secara hirarkhis mulai dari
– menerima (accepting),
– merespon/menanggapi(responding),
– menghargai (valuing),
– menghayati (organizing/internalizing), dan
– mengamalkan (characterizing/actualizing).

alman
alman
Ranah
Ranah Penge
Pengetahuan

• Ranah pengetahuan pada Kurikulum 2013


menggunakan taksonomi Bloom olahan
Anderson, dimana perkembangan kemampuan
mental intelektual peserta didik dimulai dari
– C1 : mengingat (remember),
– C2 : memahami (understand),
– C3 : menerapkan (apply)
– C4 : menganalisis (analyse)
– C5 : mengevaluasi (evaluate)
– C6 : mengkreasi (create);

alman
alman
Jenis/Bentuk Pengetahuan
• Pengetahuan faktual yakni pengetahuan terminologi
atau pengetahuan detail yang spesifik dan elemen
• Pengetahuan konseptual merupakan pengetahuan
yang lebih kompleks berbentuk klasifikasi, kategori,
prinsip dan generalisasi
• Pengetahuan prosedural merupakanpengetahuan
bagaimana melakukan sesuatu termasuk
pengetahuan keterampilan, algoritma (urutan
langkah-langkah logis pada penyelesaian masalah
yang disusun secara sistematis),
• Pengetahuan metakognitif yaitu pengetahuan
tentang kognisi (mengetahui dan memahami) yang
merupakan tindakan atas dasar suatu pemahaman
meliputi kesadaran dan pengendalian berpikir, sertaalman
Hubungan Dimensi Proses Kognitif dan Dimensi
Pengetahuan

Perkembangan Berfikir Bentuk


Taksonomi Bloom Rivised Pengetahuan
Keterangan
Anderson (Cognitive (Knowledge
Process Dimension) Dimension)
Mengingat (C1) Pengetahuan Faktual
Menginterprestasi prinsip Pengetahuan Lower Order
(Memahami/C2) Konseptual Thinking
Pengetahuan Skills (LOT’s)
Menerapkan (C3)
prosedural

Menganalisis (C4) Higher Order


Pengetahuan
Mengevaluasi (C5) dan Thinking
Metakognitif
Mengkreasi(C6) Skills (HOT’s)

alman
Ranah Keterampilan
• Ranah keterampilan pada Kurikulum 2013 terdiri
atas Keterampilan Abstrak dan Keterampilan
Konkrit
• Pembentukan keterampilan abstrak
menggunakan gradasi dari Dyers yang ditata
sebagai berikut: (1) mengamati (observing);(2)
menanya (questioning);(3) mencoba
(experimenting);(4) menalar (associating); (5)
menyaji (communicating); dan (6)mencipta
(creating).
• Pembentukan keterampilan kongkret
menggunakan gradasi olahan Simpson dengan
tingkatan: persepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan gerakan, mahir, menjadi gerakan alman
alman
RINCIAN GRADASI SIKAP, PENGETAHUAN,
DAN KETERAMPILAN

Sikap Pengetahuan Keterampilan


Kongkret
Krathwohl Bloom Abstak Dyers
Dave Sympson

Imitasi Persepsi,Kesiapan,
Menerima Mengingat Mengamati Maniru

Menjalankan Memahami Menanya Manipulasi Membiasakan

Menghargai Menerapkan Mencoba Presisi Mahir

Menghayati Menganalisis Menalar Artikulasi Alami

Mengamalkan Mengevaluasi Menyaji Manipulasi Orsinil

Mencipta Mencipta
13
Hubungan SKL, K-I, KD, Penilaian dan Hasil Belajar

alman
Hubungan Dimensi Proses Kognitif dan Dimensi
Pengetahuan

Perkembangan Berfikir Bentuk


Taksonomi Bloom Rivised Pengetahuan
Keterangan
Anderson (Cognitive (Knowledge
Process Dimension) Dimension)
Mengingat (C1) Pengetahuan Faktual
Menginterprestasi prinsip Pengetahuan Lower Order
(Memahami/C2) Konseptual Thinking
Pengetahuan Skills (LOT’s)
Menerapkan (C3)
prosedural

Menganalisis (C4) Higher Order


Pengetahuan
Mengevaluasi (C5) dan Thinking
Metakognitif
Mengkreasi(C6) Skills (HOT’s)

alman
Sistem Evaluasi Nasional
Mengapa harus HOTS?
Latar Belakang

*) Permendikbud No. 59 Tahun 2014


(Lampiran I)
PRINSIP KHUSUS PENILAIAN AUTENTIK
1. Materi penilaian dikembangkan dari kurikulum.
2. Bersifat lintas muatan atau mata pelajaran.
3. Berkaitan dengan kemampuan peserta didik.
4. Berbasis kinerja peserta didik.
5. Memotivasi belajar peserta didik.
6. Menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta
didik.
7. Memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi
responnya.
8. Menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
9. Mengembangkan kemampuan berpikir divergen.
10. Menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran.
11. Menghendaki balikan yang segera dan terus menerus.
12. Menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata.
13. Terkait dengan dunia kerja.
7
KECAKAPAN HIDUP ABAD 21

21st Century learning:


• To know
• To do
• To be
• To live together
Standards &
assessments
Challenges: Quality of Education
Tantangan Mutu Pendidikan
Hasil PISA 2012: mayoritas siswa usia 15 tahun belum
memiliki literasi dasar (membaca, matematika, sains)
Anak-anak kita tidak akan berdaya saing bila di sekolah mereka tak dilatih kecakapan hidup abad 21,
misalnya: untuk membuat perbandingan, membuat penilaian data, berpikir kritis, membuat kesimpulan,
memecahkan masalah dan menerapkan pengetahuan mereka pada konteks kehidupan nyata serta pada
situasi yang masih asing

Matematika Membaca
75% siswa di bawah kompetensi minimum 56% siswa di bawah kompetensi minimum

Source: Rodrigo, World Bank, Extracted from OECD. Pisa 2012 Results in Focus: What Students Know and What They Can Do
With What They Know. 22
PENGALAMAN EMPIRIS

Soal Matematika UN memerlukan komputasi yang


extensive,
namun tidak kaya konteks
PENGALAMAN EMPIRIS

Pertanyaan bukan ‘employing’ matematika, tetapi


keterampilan berhitung
PENGALAMAN EMPIRIS

Proses pengumpuan, evaluasi, dan


distribusi berita kepada publik, hal ini
merupakan pengertian dari ....
A. Koran
B. Majalah
C. Pers
D. Berita
E. Televisi

Sumber soal US 2014


PENGALAMAN EMPIRIS

Diketahui fungsi permintaan adalah Qd = 150 –


3P dan fungsi penawaran Qs = -60 + 4P.
Tingkat harga keseimbangan terjadi pada:
A. (60, 30)
B. (60, 20)
C. (60, 40)
D. (30, 60)
E. (30, 45)

Sumber soal US 2014


Keterampilan Berpikir

• Sutrisno (2008:1) mendefinisikan kemampuan


berpikir sebagai proses kognitif yang dipecah-
pecah ke dalam langkah-langkah nyata yang
kemudian digunakan sebagai pedoman berpikir
• Resnick (Ho dan Fook, 1999) menyatakan bahwa
berpikir adalah suatu proses yang melibatkan
operasi mental seperti klasifikasi, induksi,
deduksi, dan penalaran
• Ibrahim dan Nur (2000): pengertian berpikir
adalah kemampuan untuk menganalisis,
mengkritik, dan mencapai kesimpulan
berdasarkan pada inferensi, atau pertimbangan
yang seksama
Apakah Higher-Order Thinking?
(Keterampilan Berfikir Tingkat Tinggi)

Higher-order thinking adalah


meminimalisir kemampuan
mengingat kembali informasi
(recall) dan asesmen lebih
mengukur kemampuan:
Apakah Higher-Order Thinking?

o Transfer satu konsep ke konsep


lainnya
o Memproses dan menerapkan
informasi
o Mencari kaitan dari berbagai
informasi yang berbeda-beda
o Menggunakan informasi untuk
menyelesaikan masalah
o Menelaah ide dan informasi
secara kritis
Apakah Higher-Order Thinking?
• Higher-order thinking termasuk menunjukkan
pemahaman akan informasi dan bernalar bukan
sekedar mengingat kembali/recall informasi.

• Higher order thinking tidak berarti soal yang lebih sulit


daripada soal recall.

• Ada beberapa cara yang dapat dijadikan pedoman oleh


para penulis soal untuk menulis butir soal yang menuntut
berpikir tingkat tinggi, yakni materi yang akan ditanyakan
diukur dengan perilaku sesuai dengan ranah kognitif
Bloom pada level analisis, evaluasi dan mengkreasi, setiap
pertanyaan diberikan dasar pertanyaan (stimulus) dan
soal mengukur kemampuan berpikir kritis.
Table of Thinking

Krulik & Bloom Bloom Presseisen


Rudnick Orisinil Revisi “HOTS”
recall Pengetahu Mengingat
an
basic Pemahama Memahami
n
Penerapan Menerapka
n
critical Analisis Menganalisi • Berpikir kritis;
s • Berpikir kreatif;
creative Sintesis Mengevalu • Pemecahan
asi masalah;
• Pembuatan
Evaluasi Mencipta
Karakterisasi Instrumen untuk mengukur HoTs

Taksonomi Bloom
KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

o BERPIKIR KRITIS

o BERPIKIR KREATIF
HOT
o PEMECAHAN MASALAH
o PEMBUATAN
KEPUTUSAN
KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
Berfikir Kritis adalah berfikir yang memeriksa,
menghubungkan, dan mengevaluasi semua aspek situasi
atau masalah.  Termasuk di dalamnya mengumpulkan,
mengorganisir, mengingat, dan menganalisa informasi. 
Berfikir kritis termasuk kemampuan membaca dengan
pemahaman dan mengidentifikasi materi yang dibutuhkan
dan tidak dibutuhkan.  Kemampuan menarik kesimpulan yang
benar dari data yang diberikan dan mampu menentukan
ketidak-konsistenan dan pertentangan dalam sekelompok
data merupakan bagian dari keterampilan berfikir kritis. 
Dengan kata lain, berfikir kritis adalah analitis dan refleksif.

Berfikir Kreatif yang sifatnya orisinil dan reflektif.  Hasil dari


keterampilan berfikir ini adalah sesuatu yang kompleks. 
Kegiatan yang dilakukan di antaranya menyatukan ide,
menciptakan ide baru, dan menentukan efektifitasnya. 
Berfikir kreatif meliputi juga kemampuan menarik kesimpulan
yang biasanya menelorkan hasil akhir yang baru.
Tabel berikut mengklasifikasi instruksi-instruksi
yang umum digunakan dalam soal/pertanyaan sesuai
kategori Bloom taxonomy.
Menginga Pemahama Aplikasi Analisa Evaluasi Kreasi
t n (Applicat (Analysis) (Evaluat (Create)
(Rememb (Understan ion) e)
er) d)
•Uraikan •Berikan •Aplikasi •Analisa •Menilai •Buat
•Identifika contoh kan •Kategorik •Pilih •Bangun
si Uraikan •Tunjukk an •Kritik •Rancan
•Urutkan • Tentukan an •Bandingk •Evaluasi g
•Sebutkan •Jelaskan •Gunaka an •Telaah •Kemban
•Ingat Ekspresika n •Simpulka •Peringka gkan
kembali n •Manfaat n t •Hasilkan
•Kenali •Jelaskan kan •Bedakan •Kaji •Susun
•Catat dengan •Ilustrasi •Temukan ulang •Rakit
•Hubungk kata-kata kan •Gambark •Cermati •Bentuk
an sendiri •Operasi an •Kumpulk
•Ulangi •Identifikasi kan •Artikan an
•Garis •Temukan •Terapka •Telaah •Rumusk
bawahi •Ulangi n •Prediksi an
Proses Kognitif Bloom
(Anderson & Krathwohl, 2001)
Proses Kognitif Definisi
Ingatan Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan
jangka-panjang
Pemahaman Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk
komunikasi lisan, tertulis, dan gambar
Aplikasi Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi
yang tidak biasa
Analisis Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan
menentukan bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan
antarbagian dan ke struktur atau tujuan keseluruhan
Evaluasi Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau
standar
Kreasi Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama
untuk membentuk keseluruhan secara koheren
atau fungsional; menyusun kembali unsur-unsur ke
dalam pola atau struktur baru
Taksonomi Bloom LOTS ke HOTS
(McCurry)
EVALUASI
EVALUASI

SINTESIS
SINTESIS

ANALISIS
ANALISIS

APLIKASI
APLIKASI

HOT
PEMAHAMAN
PEMAHAMAN ‘‘

PENGETAHUAN
PENGETAHUAN

LOT HOTS
S
Higher-Order Thinking Skills

Menganalisis
Menggunakan keterampilan yang telah dipelajarinya terhadap suatu informasi
yang belum diketahuinya dalam mengelompokkan informasi, menentukan
keterhubungan antara satu kelompok/informasi atau menguraikan suatu materi
menjadi komponen-komponen yang lebih jelas.

Contoh
Kemampuan mengelompokkan benda berdasarkan persamaan dan perbedaan
ciri- cirinya, memberi nama bagi kelompok tersebut, menentukan apakah satu
kelompok sejajar/lebih tinggi/lebih luas dari yang lain, menentukan mana yang
lebih dulu dan mana yang belakangan muncul, menentukan mana yang
memberikan pengaruh dan mana yang menerima pengaruh, menemukan
keterkaitan antara fakta dengan kesimpulan, menentukan konsistensi antara apa
yang dikemukakan di bagian awal dengan bagian berikutnya, menemukan pikiran
pokok penulis/pembicara/ nara sumber, menemukan kesamaan dalam alur
berpikir antara satu karya dengan karya lainnya, dan sebagainya
Higher-Order Thinking Skills

Mengevaluasi
Kemampuan menilai suatu benda atau informasi
berdasarkan suatu kriteria(menilai suatu ide, kreasi, cara,
atau metode).

Contoh
Kemampuan menilai apakah informasi yang diberikan
berguna, apakah suatu informasi/benda menarik/
menyenangkan bagi dirinya, adakah penyimpangan dari
kriteria suatu pekerjaan/keputusan/peraturan, memberikan
pertimbangan alternatif mana yang harus dipilih
berdasarkan kriteria, menilai benar/salah/bagus/jelek dan
sebagainya suatu hasil kerja berdasarkan kriteria.
Higher-Order Thinking Skills

Mencipta
Membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada
sehingga hasil tersebut merupakan satu kesatuan utuh dan
berbeda dari komponen yang digunakan untuk
membentuknya

Contoh
Kemampuan membuat suatu cerita/tulisan dari berbagai
sumber yang dibacanya, membuat suatu benda dari bahan
yang tersedia, mengembangkan fungsi baru dari suatu
benda, mengembangkan berbagai bentuk kreativitas
lainnya.
Higher-Order Thinking Skillss

Edward Glaser (1941:5) mengembangkan Robert W. Bailey (1989), pemecahan


gagasan Dewey dan mendefinisikan berpikir masalah merupakan suatu kegiatan yang
kritis sebagai: (1) suatu sikap yang mau kompleks dan tingkat tinggi dari proses
berpikir secara mendalam tentang masalah- mental seseorang yang mengombinasikan
masalah dan hal-hal yang berada dalam gagasan cemerlang untuk membentuk
jangkauan pengalaman seseorang; (2) kombinasi gagasan yang baru berdasarkan
pengetahuan tentang metode-metode penalara.
pemeriksaan dan penalaran yang logis; dan
(3) semacam suatu keterampilan untuk Cotton, K (1991), berpikir kreatif memiliki
menerapkan metode-metode tersebut. karakteristik sebagai berikut: fluency
Berpikir kritis merupakan upaya keras untuk (membangun banyak ide), flexibility (dapat
memeriksa setiap keyakinan atau merubah-ubah pandangan dengan mudah),
pengetahuan asumtif berdasarkan bukti originality (menghasilkan sesuatu yang
pendukungnya dan kesimpulan-kesimpulan baru), dan elaboration (membangun ide-ide
lanjutan yang diakibatkannya. berdasarkan ide-ide yang lain)

Horold dan Cyril O’Donnell, pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif
mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat
dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk
atau reputasi yang telah dibuat.
Higher-Order Thinking Skillss
• Menilai atau mengukur bukan sekadar untuk menghafal sejumlah
informasi, namun lebih kepada bagaimana memproses sejumlah
informasi untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang
diajukkan
• Menilai atau mengukur keterampilan yang lebih kompleks seperti
berpikir kritis dan merangsang siswa untuk mengintrepretasikan,
menganalisa atau bahkan mampu memanipulasi informasi
sebelumnya sehingga tidak monoton.
• Higher-order thinking menunjukkan pemahaman terhadap
informasi dan bernalar (reasoning) bukan hanya sekedar
mengingat informasi.
• Kita tidak menguji ingatan, sehingga kadang-kadang perlu untuk
menyediakan informasi yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan
dan siswa menunjukkan pemahaman terhadap gagasan dan informasi
dan/atau memanipulasi atau menggunakan informasi tersebut.
• Teknik kegiatan-kegiatan lain yang dapat mengembangkan
keterampilan berfikir kritis dan kreatif siswa dalam bentuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan inovatif:
– Adakah Cara lain? (What’s another way?),
Bagaimana Butir Soal yang dapat
menuntut HOTS...?

Agar butir soal yang ditulis dapat menuntut


berpikir tingkat tinggi, maka setiap butir soal
selalu diberikan dasar pertanyaan (stimulus)
 berbentuk sumber/bahan bacaan seperti:
teks bacaan, paragrap, teks drama, penggalan
novel/cerita/dongeng, puisi, kasus, gambar,
grafik, foto, rumus, tabel, daftar kata/symbol,
contoh, peta, film, atau suara yang direkam
 dianalisis, dievaluasi, dan dikreasikan
Teknik Penulisan Butir HOTS
 Perhatikan cakupan materi yang diharuskan untuk level
pendidikan
 Perhatikan beberapa kompetensi yang diharapkan pada tiap
level pendidikan yang kemudian diturunkan menjadi
beberapa indikator dan tujuan dari pembelajaran berdasarkan
anjuran yang tertuang pada kurikulum
 Penggunaan pengetahuan dasar untuk suatu cakupan materi
sangat mungkin berbeda sesuai dengan level pendidikan
 Menggunakan pengetahuan atau kemampuan dasar nya
untuk menyesaikan permasalahan yang ada
 Dalam taksonomi Bloom tingkatan yang paling rendah dapat
menjadi pengetahuan dasar untuk menjawab pertanyaan ke
tingkatan selanjutnya
Teknik Penulisan Butir HOTS

 Dianjurkan untuk menyediakan berbagai macam


data (pernyataan, tabel, grafik, hasil dari
percobaan yang dilakukan, laporan, bahan
bacaan, hasil observasi, dll) sebagai stimulus
untuk menjawab soal-soal HOTS
 Berbagai macam data yang disediakan
seharusnya memberikan informasi kepada siswa
merujuk kepada pengetahuan atau kemampuan
dasar sehingga dapat diolah lebih lanjut
 Data yang diajukkan sebagai stimulus kepada
siswa sedapat mungkin dibuat dengan situasi
yang “autentik” atau nyata
 Menulis soal tertulis HOTS dapat berupa soal
Ketentuan Membuat Soal HOTS :
1. Menfokuskan pada pertanyaan
Contoh indikator soal: Disajikan
sebuah data (missal: masalah,
aturan, gambar, atau eksperimen
dan hasilnya, peserta didik dapat
menentukan masalah utama,
kriteria yang digunakan untuk
mengevaluasi kualitas, kebenaran
argumen atau kesimpulan
berdasarkan data tersebut
Ketentuan Membuat Soal HOTS :
2. Menganalisis argumen
Contoh indikator soal: Disajikan
deskripsi sebuah situasi atau
satu/dua argumentasi, peserta didik
dapat: (1) menyimpulkan
argumentasi secara cepat, (2)
memberikan alasan yang
mendukung argumen yang
disajikan, (3) memberikan alasan
tidak mendukung argumen yang
Ketentuan Membuat Soal HOTS :
3. Mempertimbangkan yang dapat
dipercaya
Contoh indikator soal: Disajikan
sebuah teks argumentasi, produk
iklan, atau eksperimen dan
interpretasinya, peserta didik
menentukan bagian yang dapat
dipertimbangan untuk dapat
dipercaya (atau tidak dapat
dipercaya), serta memberikan
Ketentuan Membuat Soal HOTS :
4. Mempertimbangkan laporan
observasi
Contoh indikator soal: Disajikan
deskripsi konteks, laporan
observasi, atau laporan observer,
peserta didik dapat mempercayai
atau tidak terhadap laporan itu dan
memberikan alasannya.
Ketentuan Membuat Soal HOTS :
5. Membandingkan kesimpulan
Contoh indikator soal: Disajikan sebuah
pernyataan yang diasumsikan kepada
peserta didik adalah benar dan pilihannya
terdiri dari: (1) satu kesimpulan yang benar
dan logis, (2) dua atau lebih kesimpulan
yang benar dan logis, peserta didik dapat
membandingkan kesimpulan yang sesuai
dengan pernyataan yang disajikan atau
kesimpulan yang harus diikuti
Ketentuan Membuat Soal HOTS :
6. Menentukan kesimpulan
Contoh indikator soal: Disajikan
sebuah pernyataan yang
diasumsikan kepada peserta didik
adalah benar dan satu kemungkinan
kesimpulan, peserta didik dapat
menentukan kesimpulan yang ada
itu benar atau tidak, dan
memberikan alasannya
Ketentuan Membuat Soal HOTS :
7. Mempertimbangkan kemampuan
induksi
Contoh indikator soal: Disajikan
sebuah pernyataan, informasi/data,
dan beberapa kemungkinan
kesimpulan, peserta didik dapat
menentukan sebuah kesimpulan
yang tepat dan memberikan
alasannya.
Ketentuan Membuat Soal HOTS :
8. Menilai
Contoh indikator soal: Disajikan
deskripsi sebuah situasi, pernyataan
masalah, dan kemungkinan
penyelesaian masalahnya, peserta
didik dapat menentukan solusi yang
positif dan negatif, atau solusi mana
yang paling tepat untuk
memecahkan masalah yang
disajikan, dan dapat memberikan
Ketentuan Membuat Soal HOTS :
9. Mendefinisikan Konsep
Contoh indikator soal: Disajikan
pernyataan situasi dan
argumentasi/naskah, peserta didik
dapat mendefinisikan konsep yang
dinyatakan
Ketentuan Membuat Soal HOTS :
10.Mendefinisikan asumsi
Contoh indikator soal: Disajikan
sebuah argumentasi, beberapa
pilihan yang implisit di dalam
asumsi, peserta didik dapat
menentukan sebuah pilihan yang
tepat sesuai dengan asumsi.
Ketentuan Membuat Soal HOTS :
11.Mendeskripsikan
Contoh indikator soal: Disajikan
sebuah teks persuasif, dialog,
produk iklan, segmen dari video klip,
peserta didik dapat
mendeskripsikan pernyataan yang
dihilangkan.
Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C1, C2
Mengingat (C1): menarik kembali informasi yang tersimpan
dalam memori jangka panjang.

Larutan Asam adalah jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion


H+. Pernyataan ini diungkapkan oleh…
A. Arrhenius C. Lewis
B. Bronsted-lowry D. Dalton

Memahami (C2): mengkonstruksi makna atau pengertian


berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki, mengaitkan
informasi yang baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki, atau
mengintegrasikan pengetahuan yang baru ke dalam skema yang
telah ada dalam pemikiran siswa

Apakah yang terjadi menurut Arrhenius jika suatu asam dilarutkan


dalam air...
A. mengikat H+ C. terurai sempurna mengasilkan ion H+
B. menghasilkan ion H+ D. terjadi reaksi dengan air
Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C3

Aplikasi (C3): melibatkan penggunaan prosedur-


prosedur tertentu untuk menyelesaikan masalah atau
mengerjakan tugas

Jika konsentrasi suatu larutan H2SO4 0,1M maka


konsentrasi ion H+ adalah....
A. dua kali konsentrasi H2SO4
B. setengah kali konsentrasi H2SO4
C. sama dengan Konsentrasi H2SO4
D.tergantung jumlah H2SO4 yang ada

Berapakah pH larutan HCl dengan konsentrasi 0,01 M


E. 1 C. 13
F. 2 D. 12
Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C4

Analisis (C4): menguraikan suatu permasalahan


atau obyek ke unsur-unsurnya dan menentukan
bagaimana saling keterkaitan antar unsur-unsur
tersebut dan struktur besarnya

Jika Larutan HCl dan H2SO4 mempunyai konsentarsi


yang sama maka perbandingan konsentrasi H+ pada
kedua larutan tersebut adalah...
A. sama besar
B. konsentrasi H+ pada HCl lebih besar daripada
konsentrasi H+ pada H2SO4
C. konsentrasi H+ pada H2SO4 lebih besar daripada
konsentrasi H+ pada HCl
D.konsentrasi H+ pada HCl ½ kali lebih besar daripada
konsentrasi H+ pada H2SO4
Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C5
Evaluasi (C5): membuat suatu pertimbangan atau
keputusan berdasarkan kriteria dan standar yang ada

4 orang siswa ingin mereaksikan logam Mg dengan 2


buah asam, yaitu HCl dan H2SO4. Reaksi yang dilakukan
haruslah menghasilkan jumlah gas H2 yang sama. Berikut
hal yang dilakukan ke-4 siswa tersebut:
Siswa A: mereaksikan sejumlah Mg dengan sejumlah H 2SO4 dan HCl
yang sama
Siswa B: mereaksikan sejumlah Mg dengan sejumlah H2SO4 2 kali dari
HCl
Siswa C: mereaksikan sejumlah Mg dengan sejumlah HCl 2 kali dari
H2SO4
Siswa D: mereaksikan sejumlah 2 kali Mg dengan dengan sejumlah
H2SO4 dan HCl yang sama

Dari percobaan yang dilakukkan oleh ke-4 siswa tersebut,


siswa manakah benar melakukannya...
A.Siswa A C. Siswa C
Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C6
Kreasi (C6)  memadukan bagian-bagian untuk
membuat sesuatu yang baru dan saling berhubungan
yang masuk akal atau dapat juga untuk menghasilkan
suatu produk yang orisinil

Jika anda akan membuat suatu larutan HCl dan H 2SO4


dengan pH yang sama besar maka yang akan anda
lakukan adalah......
A. Mengencerkan kedua larutan itu hingga mendapatkan
pH yang sama dengan menggunakan pengukuran
indikator universal
B. Membuat Konsentrasi larutan HCl menjadi 2 kali
larutan H2SO4
C. Menuliskan reaksi keduanya dan memeriksa jumlah
H+ yang terlibat dari kedua reaksi tersebut
D.Membandingkan langsung antara Konsentrasi HCl dan
Konstruksi soal PISA
 Bersifat divergen, memungkinkan
munculnya beberapa alternatif respons
atau jawaban
 Tidak hanya mengukur kompetensi
pengetahuan, tetapi juga keterampilan
proses, dan sikap
 Stem soal menggunakan stimulus berupa
konteks kehidupan nyata atau fenomena
yang dekat dengan kehidupan siswa
 Tidak hanya mengukur pengetahuan
tentang IPA, tetapi juga mengukur sikap
dan bagaimana menggunakan
pengetahuan tersebut dalam kehidupan
Contextual Assessment
 Asesmen yang berbasis situasi nyata dalam
kehidupan sehari-hari;
 Ruang lingkup stimulus/konteks: personal, sosial,
dan global, seperti:
 kesehatan
 Pendidikan
 Pekerjaan
 sumbar daya alam
 lingkungan hidup
 bencana alam
 pemanfaatan sains dan teknologi
Contextual Assessment
Karakteristik asesmen kontekstual (REACT):
1. Relating: terkait langsung dengan konteks pengalaman
kehidupan nyata.
2. Experiencing: ditekankan kepada penggalian (eksplorasi),
penemuan (discovery), dan penciptaan (invention).
3. Applying: menuntut kemampuan peserta didik untuk
menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di dalam
kelas untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata.
4. Communication: menuntut kemampuan peserta didik
untuk mampu mengomunikasikan kesimpulan model pada
kesimpulan konteks masalah.
5. Transfering: menuntut kemampuan peserta didik untuk
mentransformasi konsep-konsep pengetahuan dalam kelas
ke dalam situasi atau konteks baru.
Contextual Assessment
Ciri-ciri asesmen kontekstual:
 Siswa mengkonstruksi responnya
sendiri, bukan sekadar memilih
jawaban yang tersedia.
 Tugas-tugas merupakan tantangan
yang dihadapkan dalam dunia nyata.
 Tidak hanya memiliki satu jawaban
tertentu yang benar, tetapi
memungkinkan banyak jawaban benar
atau semua jawaban benar.
Contextual Assessment
Perbandingan asesmen tradisional dan kontekstual
C. PISA
(Programme for International Student Assessment)

 PISA: studi internasional tentang penilaian prestasi


literasi membaca, matematika, dan sains peserta didik
berusia 15 tahun.
 Dikoordinasikan oleh OECD (Organisation for
Economic Cooperation and Development),
berkedudukan di Paris, Prancis.
 Konsorsium internasional: Educational Testing Service
(ETS), the Australian Council for Educational Research
(ACER), the Netherlands National Institute for
Educational Measurement (Citogroep), the National
Institute for Educational Policy Research in Japan
(NIER), dan WESTAT United States.
Literasi Membaca PISA

Definisi
 Literasi Membaca: kemampuan
seseorang untuk memahami,
menggunakan, merefleksi serta
terlibat pada wacana teks dalam
rangka mencapai tujuan membaca,
mengembangkan pengetahuan dan
potensi diri serta berpartisipasi
dalam masyarakat.
Contoh Item HOTS
Contoh Soal Matematika
Contoh Soal Matematika
Tabel berikut menyajikan waktu lari dalam menit dan detik untuk
pemenang medali Emas pada Olimpiade tahun 2008 dalam lomba
lari 100 m, 200 m, 400 m dan 800 m.
Lomba Pria Wanita
100 m 9,69 10,78
200 m 19,30 21,74
400 m 43,75 49,62
800 m 1:44,65 ?

Manakah berikut ini yang paling mungkin merupakan waktu lari


bagi pemenang medali emas untuk lomba lari wanita 800 m?
A. 1:00,18
B. 1:20,43
C. 1:48,02
D. 1:54,87
Contoh Soal Matematika
Contoh Soal Kimia
Pengujian sifat larutan asam atau basa dapat digunakan bahan alam sekitar sebagai
pengganti kertas lakmus. Berikut ini Beberapa kelompok siswa akan menguji sifat asam
dan basa suatu larutan dengan menggunakan berbagai bahan yang ada dirumahnya.
Mereka terlebih dahulu membuat beberapa indikator alam untuk mengujinya. Data
yang diperoleh dari berbagai tanaman tertera pada tabel.

Bahan indikator mana seharusnya dipilih mereka untuk menguji bahan-bahan lain
yang mempunyai sifat asam basa yang belum diketahui?
A. Tomat dan daun pandan
B. Kembang sepatu dan tomat
C. Kol ungu dan kembang sepatu
D. Daun pandan dan kembang sepatu
Contoh Soal Biologi1
Empat orang siswa yang bernama Juli, Poppy, Parmin dan Anang menyelidiki apakah
tanaman membutuhkan cahaya untuk bertahan hidup. Mereka masing-masing menanam
tanaman yang sama dalam kondisi yang berbeda seperti yang tertera pada gambar berikut

Dari ke-empat siswa tersebut, siapakah melakukan percobaan dengan menggunakan


variabel kontrol yang tepat...
A. Anang C. Poppy
B. Parmin D. Juli

1) Ditulis oleh Poppy,P4TK IPA


Contoh Soal Fisika1
Contoh Soal Bhs Indonesia
Sempurna

Kau begitu sempurna


Di mataku kau begitu indah
Kau membuat diriku

Akan selalu memujamu


Di setiap langkahku Mengkreasi :
ku kan selalu merindukan dirimu Tulislah sebuah puisi tentang seseorang yang
kamu kirimi surat!
Tapi satu bayangkan hidup tanpa cintamu
Mengevaluasi :
Janganlah kau tinggal diriku Selama ini sikap baik apa yang sudah kamu
Ku tak akan mampu semua lakukan kepada seseorang yang kamu kirimi
surat?
Hanya bersamamu ku akan bisa
Menganalisis :
Kau adalah darahku Bandingkan perasaanmu antara kepada
Kau adalah jantungku temanmu dengan kepada seseorang yang
Kau adalah hidupku kamu kirimi surat!
Engkau di diriku, oh sayangku
Contoh Soal Bhs Inggris
Kancil and Crocodile

Kancil was a clever mousedeer. He had many enemies. One of


them was Crocodile. Crocodile lived in a river in the forest.
Now, one day, Kancil went to the river. It was a very hot day,
and he wanted to have a bath. Kancil bathed and splashed
about in the water.
Crocodile saw Kancil. "A nice meal," he thought. Then, he
crawled behind Kancil and grabbed him. He caught one of
Mengkreasi :
Kancil's legs.
Compose a letter of apology
Kancil was terrified. Then, he had an idea. He saw a twig
floating near him. He picked it up and said, "You stupid fool! from Kancil to Crocodile.
So you think you've got me. You're biting a twig - not my leg.
Here, this is my leg." Mengevaluasi :
And with that, he showed Crocodile the twig. Crocodile could Do you think Kancil has done
not see well. He was a very stupid creature, too. He believed the right thing? Why?
the cunning mousedeer. He freed the mousedeer's leg and
snapped upon the twig. Kancil ran out of the water
immediately. Menganalisis :
"Ha! Ha!" he laughed. "I tricked you!". In what ways are Kancil and
Crocodile different?
Contoh Soal IPS
Contoh Soal Membaca
KERJA MANDIRI

Berikut diberikan stimulus

Pertanyaan apakah yang


dapat dibuat dari stimulus
tersebut berdasarkan latar
belakang MP masing-
masing ?
Terima Kasih
Selamat Berkarya

IWAN SUYAWAN
HP: 08129886486
iwan.suyawan@gmail.com
• Contoh soal: Pada sebuah kandang ada 30 ekor kambing dan ayam.
Jika 8 kambing dan 22 ayam jumlah kakinya ada 76, maka berapakah
jumlah kambing dan jumlah ayam pada kandang tersebut?
• Jawaban 1:
• misal:
• jumlah kaki kambing=x
• jumlah kaki ayam=y
• x+y=30
• 4x+2y=76
• Dengan berbagai cara akan diperoleh jumlah kambing adalah 8 ekor,
dan jumlah ayam adalah 22 ekor. Selanjutnya ajukan pertanyaan
kemungkinan cara lain untuk mendapatkan jawaban yang sama.

Anda mungkin juga menyukai