Anda di halaman 1dari 28

Closed Fracture os. Tibia dan os.

Fibulla Sinistra
Complete

Disusun oleh:
Indah kartika sari
Identitas Pasien
• Nama : An. A
• Usia : 6 tahun
• Agama : Islam
• Pekerjaan : -
• Alamat : ¾ Sumberjosari Karangrayung
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Suku Bangsa : Jawa
• Pendidikan : SD
• Tgl Masuk RS : 31/10/2017
Anamnesis
Dilakukan autoanamnesis pada tanggal 31
Oktober 2017 pukul 17.00 WIB di IGD
RSUD R. Soedjati.

• Keluhan Utama
Nyeri pada tungkai bawah kiri
• Riwayat Penyakit Sekarang
Onset
4 jam sebelum masuk rumah sakit
Lokasi
Tungkai bawah kiri
Kualitas
Nyeri tajam
Kuantitas
Nyeri dirasakan terus-menerus
Kronologis
Pasien sedang berlari ketika kaki kirinya terjegal oleh kaki-
kaki kursi. Pasien kemudian merasa kesakitan dan orang
tua pasien melihat tungkai kiri pasien jadi bengkok.
Faktor yang memperberat
Saat tungkai kiri digerakkan, pasien semakin kesakitan.
Faktor yang memperingan
Keluhan berkurang saat tungkai pasien dibuat untuk diam
dan tidak bergerak.
Keluhan Lain
Terdapat luka lecet pada tungkai bawah kiri
• Riwayat Penyakit Dahulu
– Riwayat trauma sebelumnya (-)
– Riwayat alergi sebelumnya (-)
– Riwayat operasi sebelumnya (-)
– Riwayat penyakit darah yang sukar membeku (-)
• Riwayat Penyakit Keluarga
– Keluarga tidak memiliki riwayat keluhan serupa
– Riwayat hipertensi (-)
– Riwayat DM (-)
– Riwayat penyakit darah yang sukar membeku (-)
• Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien saat ini adalah seorang pelajar
SD kelas 1. Biaya pengobatan
menggunakan BPJS.
Pemeriksaan Fisik
Primary Survey
Airway
– Look : Sianosis (-), otot bantu nafas (-),
retraksi dinding dada (-)
– Listen : Gurgling (-), snoring (-), hoarsness
(-), stridor (-)
– Feel : hembusan nafas (+), deviasi trakea (-)
• Interpretasi : Airway clear
Breathing
– Inspeksi : RR : 22x/menit, dada
mengembang simetris, jejas di dada (-)
– Palpasi : dada mengembang sempurna
– Perkusi : sonor kedua lapang paru
– Auskultasi : SDV (+/+)
– SpO2 : 99%
• Interpretasi : Breathing clear
Circulation
– BP : 110/70 mmHg
– HR : 90x/menit
– Tidak terdapat perdarahan eksternal yang
aktif
– Akral hangat, CRT < 2 detik
– Interpretasi : tidak terdapat tanda-tanda syok
• Tatalaksana :
– Pasang IV line RL
Disability
– GCS E4V5M6 (15)
– Pupil isokor (+/+)
– Refleks cahaya (+/+)
– Interpretasi : tidak ada gangguan disabilitas
Expossure
– Tampak deformitas pada tungkai bawah kiri.
– Pada bagian anggota tubuh lain dalam batas
normal.
• Secondary Survey
Anamnesa
– Alergi: tidak ada
– Medikasi: tidak dalam pengobatan
– Past illness: tidak memiliki riwayat penyakit
– Last meal: terakhir makan sekitar pukul 14.00 WIB
dan tidak sedang mengkonsumsi obat
– Event: Pasien sedang berlari ketika kaki kirinya
terjegal oleh kaki-kaki kursi. Pasien kemudian
merasa kesakitan dan orang tua pasien melihat
tungkai kiri pasien jadi bengkok.
• Status Generalis (tanggal 1 November 2017)
– Kesadaran : Compos Mentis
– Keadaan Umum : Tampak sakit sedang,
GCS = E4V5M6
– Tanda Vital
• TD : 100/70 mmHg
• Nadi : 85 kali/menit
• Suhu : 36,4C
• Pernapasan : 22 kali/menit
• Antropometri
– Berat Badan : 24 kg
– Tinggi Badan : 110 cm
– IMT : 19,83 kg/m2
• Kepala : mesocephal, rambut warna hitam
• Mata : bentuk simetris, konjungtiva anemis -/- , sklera
ikterik -/-, pupil bulat, isokor, reflek cahaya +/+, edema
palpebra -/-
• Hidung : bentuk normal, sekret (-/-), deviasi septum (-)
• Telinga : normotia, discharge (-/-)
• Mulut : lidah tidak ada kelainan, uvula di tengah, faring
tidak hiperemis, tonsil T1/T1, mulut tidak tampak kering
• Leher : KGB tidak teraba, trachea di tengah, kelenjar
tiroid tidak membesar
• Thorax
Pulmo
– Inspeksi: bentuk normal, simetris saat
statis dan dinamis,
– Palpasi: stem fremitus sama kuat pada
seluruh lapang paru
– Perkusi: sonor pada seluruh lapang paru
– Auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+),
rhonki (-/-), wheezing (-/-)
• Cor
– Inspeksi : Tidak terlihat pulsasi iktus cordis
– Palpasi : Iktus cordis tidak teraba
– Perkusi :
• Batas atas jantung berada di ICS 2 linea parasternalis dextra
• Batas kanan jantung berada di ICS 4 linea parasternalis dextra
• Batas bawah jantung berada di ICS 4 linea parasternalis
dextra
• Batas jantung kiri berada di ICS 5, linea midclavicularis sinistra
– Auskultasi : bunyi jantung I/II reguler, murmur (-),
gallop (-)
• Abdomen :
– Inspeksi : datar
– Auskultasi : bising usus (+) normal
– Palpasi : supel, nyeri tekan(-)
– Perkusi : timpani di seluruh
kuadran abdomen
• Ekstremitas
• Status Lokalis
Lokasi: Regio cruris sinistra
– Look : tampak pembengkakan pada regio cruris
sinistra, tampak hiperemis, terdapat deformitas,
tampak jejas, terdapat laserasi
– Feel : sensibilitas baik; kulit teraba hangat;
pulsasi arteri dorsalis pedis dan arteri tibialis
posterior teraba, terdapat nyeri tekan, krepitasi
(+)
– Movement : pergerakan terbatas (gerakan aktif
& pasif) akibat pembengkakan dan nyeri gerak
Diagnosis Awal
• Suspek fraktur os. tibia dan os. fibula
sinistra
Pemeriksaan Penunjang
• X-foto cruris sinistra :
Tampak fraktur komplit os. tibia
1/3 media dan os. fibula 1/3
media sinistra dengan posisi
fragmen tulang kurang baik.
• Kesan: Closed fraktur os. tibia
1/3 media dan os. fibula 1/3
media sinistra complete
displacement ke arah medial.
Resume
• An. A datang ke IGD RSUD Purwodadi dibawa oleh orang tuanya
karena mengeluh kesakitan pada tungkai kirinya. Orang tua pasien
mengatakan keluhan pasien sedang berlari ketika kaki kirinya
terjegal oleh kaki-kaki kursi. Pasien kemudian merasa kesakitan dan
orang tua pasien melihat tungkai kiri pasien jadi bengkok. Keluhan
ini semakin memberat ketika pasien menggerakkan kakinya.
• Pemeriksaan fisik status general dalam batas normal. Status lokalis
pada regio cruris sinistra terdapat adanya pembengkakan,
kemerahan, deformitas, jejas, nyeri tekan, krepitasi dan nyeri gerak.
Hasil pemeriksaan x foto cruris sinistra didapatkan diskontinuitas
tulang pada os. tibia dan os. fibulla dengan fragmen fraktur
bergeser ke medial.
Diagnosis
• Closed fraktur os. tibia 1/3 media dan
os. fibula 1/3 media sinistra complete
displacement ke arah medial.
Komplikasi
– Early :
• Shortening ekstremitas inferior kiri
• Cedera saraf
• Cedera pembuluh darah
• Compartment syndrome
– Late :
• Kontraktur
• Malunion
• Non-union
Tatalaksana
• Terapi IGD
– Spalk
– Infus RL 20 tpm
– Inj. Ketorolac 3 x 30 mg (IV)
– Inj. Ceftriaxone 1 x 2 amp (IV)
• Rencana Operative
– Program pemasangan GIPS
Prognosis
• Ad vitam : ad bonam
• Ad functionam : ad bonam
• Ad sanationam : ad bonam
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai