(4151161558)
Cushing syndrome adalah suatu kumpulan gejala
dan tanda klinis yang diakibatkan oleh efek
metabolik dari kadar glukokortikoid atau kortisol
yang meningkat dalam darah.
Nama penyakit ini diambil dari Harvey Cushing
seorang ahli bedah yang pertama kali
mengidentifikasi penyakit ini pada tahun 1912
Kumpulan gejala klinis yang ditemukan yaitu:
Hipertensi
Pleothora wajah
Striae ungu
Osteoporosis
Hiperglikemia
Obesitas
Moon face
Buffalo hump (penumpukan lemak di area
supraklavikular)
Terjadinya
kelainan
Endogen pada sekresi
Penyebab
kortisol
meningkatnya
kadar
glukokortikoid Pemberian
berlebihan glukokortikoid
Eksogen dalam jangka
waktu yang lama
>>
Di Amerika Serikat, diderita oleh 10–15
orang/1.000.000 penduduk/tahun →
penyakit jarang o/ Office of Rare Disease dari
National Institute of Health (NIH)
Di negara Eropa seperti Italia, Spanyol, dan
Denmark → insiden tahunannya berkisar
antara 0,7–2,4/1.000.000 penduduk/tahun
Meskipun dikategorikan penyakit yang
jarang, di wilayah kerja Puskesmas Cisarua,
ditemukan 1 pasien yang menderita penyakit
ini.
Apa faktor risiko terjadinya masalah
kesehatan pada pasien?
Bagaimana kebiasaan pasien dan anggota
keluarga dalam perilaku kesehatan?
Apakah faktor pola hidup pasien sebagai
faktor risiko terjadinya masalah kesehatan
pada pasien?
Mengidentifikasi faktor risiko terjadinya
masalah kesehatan pada pasien di wilayah
kerja Puskesmas Cisarua
Mengidentifikasi kebiasaan pasien dan
anggota keluarga dalam perilaku kesehatan.
Mengetahui faktor pola hidup sebagai faktor
risiko terjadinya masalah kesehatan pada
pasien.
Subjek Sasaran Jaminan Kesehatan: Tidak ada
Masalah Kesehatan: Cushing
◦ Identitas Sasaran syndrome
Nama : Ny. Y
JK : Perempuan ◦ Identitas Kepala Keluarga
Umur : 30 tahun Nama : Tn. D
Pendidikan Terakhir: SMP JK : Laki-laki
Pekerjaan: IRT Usia : 38 tahun
Alamat : Kp. Cipeusing RT
Pendidikan Terakhir: SMP
03/RW 05, Desa
Pekerjaan: Buruh
Kertawangi
Kecamatan
Penghasilan: Rp
: Cisarua, KBB 2.500.000,00/bulan
Status dalam keluarga:
Anggota keluarga
Agama: Islam
Etnis atau suku: Sunda
Identitas Keluarga
Bentuk Keluarga : Keluarga besar
Jumlah Anggota Keluarga: 6 orang
Lansia : 1 orang
Dewasa : 3 orang
Remaja : 2 orang
Anak Sekolah : 2 orang
Anak Balita : tidak ada
Bayi : tidak ada
Hubungan anggota keluarga: Baik
<2 detik
Laboratorium darah rutin 13 Agustus 2018
Hb : 13,2 mg/dl
Leukosit : 10.300 mm3
Trombosit : 253.000/mm3
Hematokrit : 38%
Hitung Jenis Leukosit : Basofil : 0%
Eosinofil : 2%
Batang Neutofil : 4%
Segmen Neutrofil : 53%
Limfosit : 35%
Monosit : 6%
Usul pemeriksaan:
◦ Gula darah sewaktu, gula darah 2 jam post prandial, gula darah puasa
◦ Profil lipid: kolesterol, trigliserid
◦ Pemeriksaan fungsi hepar: SGOT & SGPT
◦ Pemeriksaan radiologi untuk kecurigaan neoplasma dan komplikasi
berupa osteoporosis
◦ Kadar kortisol: kortisol bebas urine 24 jam (24-hour urinary free
cortisol[UFC]), uji kortisol saliva tengah malam (late night salivary cortisol
test), uji supresi deksametason semalam (1-mg overnight dexamethasone
suppression test[DST]). Paling sedikit dua uji positif untuk diagnosis pasti
Cushing syndrome.
Diagnosis kortikosteroid dan
komplikasi Cushing
Cushing syndrome syndrome
Edukasi tentang
Penatalaksanaan pemeriksaan penunjang
selanjutnya yang harus
◦ Umum dilakukan di fasilitas
1. Hentikan obat pelayanan kesehatan
kortikosteroid secara tingkat 2
tappering off Edukasi diet
2. Pembatasan natrium ◦ Khusus
3. Edukasi: Terapi farmakologis :
Edukasi mengenai penyakit Penghambat steroidogenesis:
pasien dan faktor Ketokonazol 2 x 200 mg
penyebabnya ACE-inhibitor: Captopril 2 x 12,5
mg
Edukasi agar tidak NSAID selective COX-2 inhibitor:
mengkonsumsi obat- Meloxicam 2 x 15 mg
obatan tanpa konsultasi
dan resep dokter
Edukasi efek samping dari
Faktor risiko pengetahuan dan keadaan ekonomi
◦ Pasien berasal dari keluarga dengan pendidikan dan keadaan
ekonomi yang kurang baik. Pasien memiliki pengetahuan yang
kurang akan pentingnya pengawasan dokter terhadap obat-
obatan jenis tertentu yang hanya diberikan atas indikasi dan resep
dokter, sehingga menyebabkan pasien membeli sendiri obat-
obatan tersebut.
◦ Pasien masih berpikir bahwa konsultasi dokter membutuhkan
biaya yang tidak sedikit. Pasien belum mempunyai asuransi BPJS
Kesehatan. Pasien tidak mau berobat ke dokter atas keluhannya
tersebut karena takut disalahkan. Pasien baru memeriksakan
keluhannya ini setelah lemah badan dan sama sekali tidak dapat
berjalan.
◦ Keluarga pasien memiliki persepsi dan kebiasaan serupa jika ada
keluhan/masalah kesehatan, yakni membeli sendiri dan
mengkonsumsi obat secara bebas di apotek tanpa resep dokter.
Identifikasi dan Analisis Faktor Risiko Terjadinya Masalah
Kesehatan
◦ Pasien dan keluarga memahami bahwa penyakit yang dideritanya
merupakan keracunan obat atau obat sudah tidak cocok lagi terhadap
obat deksametason tersebut dan perlu obat yang lebih kuat.