Anda di halaman 1dari 25

IDENTIFIKASI

MORFOLOGI AKSESI
MANGGA DI BEBERAPA
JENIS
TANAH
Pembimbing Utama:
Ir. Endang Setia Muliawati, M.Si.
PANJI KUSUMA
Pembimbing Pendamping: H0710083
Prof. Dr. Ir. MTh. S. Budiastuti, M.Si.
Pembimbing Pembahas:
Dra. Linayanti Darsana, M.Si.
Latar Belakang
Potensi Sifat Bunga Yang
Tanaman Kompleks &
Mangga segregasi Sifat
Antar Klon

Persebaran Variasi
Mangga
Tanaman

Karakterisasi
Morfologi
Perumusan Masalah
Apakah terdapat
keragaman jenis
?
?
mangga

Bagaimana
persebaran jenis
mangga
Tujuan Penelitian

1
Mempelajari keragaman jenis
mangga berdasarkan karakter
morfologinya

2
Mengetahui persebaran jenis
mangga di beberapa jenis
tanah
Manfaat Penelitian
Tersedia informasi
tentang keragaman jenis
mangga

Data base untuk pelestarian


plasma nutfah, domestikasi
dan pemuliaan tanaman
mangga
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di pekarangan
warga di Kecamatan Jumantono, Kecamatan
Karanganyar, dan Kecamatan Sukoharjo
dengan tiga jenis tanah yang berbeda yaitu
tanah:
Latosol (Desa Tugu dan Desa Ngunut
Kecamatan Jumantono)
Mediteran ( Desa Bolong dan Desa
Jantiharjo Kecamatan Karanganyar)
Grumusol (Desa Bulakrejo dan Desa
Pandeyan Kecamatan Sukoharjo)
Bahan dan Alat

Bahan
Bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah aksesi
mangga di pekarangan warga
yang terdapat pada jenis tanah:
o Latosol sebanyak 19 aksesi,
o Mediteran 21 aksesi, dan
o Grumusol 23 aksesi
Alat
Alat yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu:
Deskriptor mangga yang
dikeluarkan oleh IPGRI (2006),
Global Positioning System (GPS),
alat ukur berupa roll meter dan
mistar, alat tulis, klinometer,
kompas, plastik dan kamera digital.
Metode Penelitian
Penelitian identifikasi morfologi mangga ini bersifat eksploratif
menggunakan metode survei dan wawancara

Penentuan sampel dilakukan secara sengaja


(purposive sampling).

Variabel identifikasi diukur tiap aksesi,


meliputi 19 karakter morfologi tanaman dan daun

Data pengamatan disajikan dalam bentuk skor, selanjutnya


dianalisis menggunakan prosedur
Similarity for Qualitatif Data (SIMQUAL)
dengan koefisien
Simple Matching (SM)
Analisis pengelompokan menggunakan metode Unweighted Pair-
group Method with Arithmatic Averaging (UPGMA) dan
disajikan dalam bentuk Dendogram
Metode Penelitian

Analisis data menggunakan program komputer


NTSYS 2.02i

Frekuensi Relatif (FR) digunakan untuk menganalisis


persebaran mangga

Frekuensi relatif (FR) dihitung berdasarkan persentase jumlah


aksesi tiap varietas per jumlah keseluruhan aksesi yang ada pada
tiap lokasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
• Keragaman Mangga di Tanah Latosol
Latosol
L1
L19
L8
L2
L5
L3
L16
L18
A L9
L12
L6
L11
L14
B L7
C L10
L13
D L4
L17
E L15
0.60 0.69 0.78 0.87 0.96
Koefisien Kemiripan

Dendogram 19 aksesi mangga pada tanah Latosol


Keragaman Mangga di Tanah Latosol

Pada batas koefisien kemiripan 70%, aksesi


mangga pada jenis tanah latosol terbagi menjadi
lima kelompok utama yaitu kelompok A yang terdiri
dari aksesi L1, L19, L8, L2, L5, L3, L16, L18, L9, L12,
L6, L11 dan L14. Kelompok B terdiri dari dua aksesi
yaitu aksesi L7 dan L10. Kelompok C hanya terdiri
dari satu aksesi yaitu L13. Kelompok D terdiri dari
dua aksesi yaitu L4 dan L17, sedangkan kelompok E
hanya terdiri dari satu aksesi yaitu aksesi L15.
Salah satu karakter yang membedakan antar kelima
kelompok kultivar mangga pada tanah Latosol adalah
warna daun muda.

1 2 3 4 5

hijau muda (1), hijau muda kecoklatan (2), merah bata muda (3), merah
kecoklatan (4) dan, coklat tembaga (5)
HASIL DAN PEMBAHASAN
• Keragaman Mangga di Tanah Mediteran
Mediteran
A M1
M2
M3
M7
M16
M17
B M19
M20
M21
M15
M4
C M8
M11
D M9
M5
M6
M13
M14
E M18
M12
M10
0.59 0.68 0.78 0.87 0.96
Koefisien Kemiripan

Dendogram 21 aksesi mangga pada tanah Mediteran


Keragaman Mangga di Tanah Mediteran
Pada batas koefisien kemiripan 70% aksesi
mangga pada jenis tanah mediteran mengelompok
menjadi lima kelompok kultivar yaitu kelompok A
yang terdiri dari satu aksesi saja yaitu aksesi M1,
kemudian kelompok B yang terdiri dari aksesi M2,
M3, M7, M16, M17, M19, M20, M21, M15 dan M4.
Kelompok kultivar C terdiri dari dua aksesi yaitu
aksesi M8 dan M11. Kelompok kultivar D hanya
terdiri dari satu aksesi mangga yaitu M9. Aksesi M5,
M6, M13, M14, M18, M12 dan M10 mengelompok
dalam kelompok kultivar E.
Salah satu karakter yang membedakan antar kelima
kelompok kultivar mangga pada tanah Mediteran
adalah bentuk pangkal daun.

1 2 3

runcing (1), tumpul (2) dan, membulat (3)


HASIL DAN PEMBAHASAN
• Keragaman Mangga di Tanah Grumusol
Grumusol
G1
G13
G2
G7
A G6
G12
G21
B G22
C G19
G9
D G18
G10
G23
E G3
G17
G4
G15
F G16
G5
G14
G G8
G20
H G11
0.61 0.69 0.76 0.84 0.91
Koefisien Kemiripan

Dendogram 23 aksesi mangga pada jenis tanah Grumusol


Keragaman Mangga di Tanah Grumusol
Pada batas koefisien kemiripan 70% aksesi mangga
pada jenis tanah grumusol terbagi menjadi delapan
kelompok kultivar yaitu kelompok A yang terdiri dari
delapan aksesi yaitu aksesi G1, G13, G2, G7, G6, G12,
G21 dan G22. Kelompok B hanya terdiri dari 1 aksesi
yaitu aksesi G19. Kelompok C terdiri dari dua aksesi yaitu
G9 dan G18, demikian juga kelompok D hanya terdiri dari
dua aksesi yaitu aksesi G10 dan G23. Aksesi G3, G17, G4,
G15 dan G16 mengelompok menjadi satu dalam
kelompok E. kelompok F terdiri dari dua aksesi yaitu G5
dan G14. kelompok G terdiri dari aksesi G8 dan G20,
sedangkan kelompok H hanya terdiri dari satu aksesi
yaitu aksesi G11
Salah satu karakter yang membedakan antar
kedelapan kelompok kultivar mangga pada tanah
Grumusol adalah bentuk daun.

1 3 5

lonjong (1), bulat telur (3) dan, lanset (5)


Persebaran Mangga di Tanah Latosol

Kultivar mangga yang paling banyak


ditemukan pada jenis tanah latosol adalah
kultivar gadung manis dengan nilai frekuensi
relatif sebesar 78,94%. Selain kultivar Gadung
manis ditemukan pula kultivar Sengir (15,78%)
dan Manalagi (5,26%).
Persebaran Mangga di Tanah Mediteran

Pada jenis tanah Mediteran ditemukan lima


kultivar mangga yaitu Gadung manis, Sengir, Manalagi,
Apel dan Golek. Mangga Gadung manis memiliki nilai
frekuensi relatif sebesar 42,85%, Sengir 33,33% dan
Manalagi sebesar 14,28%. Golek dan Apel sama-sama
memiliki nilai frekuensi relatif sebesar 4,76%.
Persebaran Mangga di Tanah Grumusol

Frekuensi relatif kultivar mangga pada jenis tanah


Grumusol yaitu Gadung manis sebesar 34,78%, Sengir
30,43% dan Golek sebesar 13,04%. Mangga Golek
kopyor, Apel, Jowo, Tali jiwo dan Madu persentase
frekuensi relatifnya sama yaitu sebesar 4,35%.
Kesimpulan dan Saran
• Pada batas nilai koefisien kesamaan kurang dari 70%
aksesi mangga pada jenis tanah latosol terbagi menjadi
lima kelompok kultivar, pada jenis tanah mediteran
terbagi menjadi lima kelompok kultivar dan pada jenis
tanah grumusol terbagi menjadi delapan kelompok
kultivar. Persebaran mangga pada ketiga jenis tanah
didominasi oleh varietas gadung manis dengan persentase
frekuensi relatif sebesar 78,94% pada jenis tanah latosol,
42,85% pada jenis tanah mediteran dan 34,78% pada jenis
tanah grumusol. Selain varietas gadung manis ditemukan
juga varietas lain pada lokasi penelitian diantaranya
adalah mangga sengir, golek, apel, manalagi, madu,
talijiwo, jowo dan golek kopyor.
Kesimpulan dan Saran
• Saran untuk penelitian sejenis adalah supaya
menggunakan instrumen penelitian yang lebih
lengkap agar memudahkan dalam identifikasi
setiap karater morfologi. Penelitian ini
mengamati tentang hubungan kekerabatan hanya
berdasarkan karakter morfologinya saja, dan
diharapkan adanya penelitian lanjutan yang bisa
dilakukan untuk mengetahui hubungan
kekerabatan antar kultivar berdasarkan analisis
isoenzim.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai