Anda di halaman 1dari 72

EPIDEMIOLOGI

Populasi Hipertensi penyebab

kematian nomor 3 setelah


stroke dan tuberkulosis, yakni 
mencapai 6,7% dari populasi
kematian pada semua umur di
Indonesia.
DEFINISI
• Tekanan darah tinggi merupakan
gangguan di mana tekanan di arteri
terlalu tinggi. Istilah medis untuk
tekanan darah yang tetap tinggi dari
waktu ke waktu adalah "hipertensi".
• Tekanan darah adalah kekuatan
darah mendorong terhadap dinding
pembuluh darah. Semakin tinggi
tekanan semakin keras jantung
harus memompa.
KLASIFIKASI

1.Hipertensi Primer / Essensial


Belum diketahui penyebabnya dengan
jelas -> 90% dari seluruh hipertensi
Faktor yg berperan : umur, stress
psikologis, hereditas / keturunan,
perubahan jantung & pembuluh darah
2. Hipertensi Sekunder
Penyebabnya sudah diketahui pasti.
Misal :ginjal tidak berfungsi,
pemakaian kontrasepsi oral, gangguan
keseimbangan hormon (penyakit
endokrin), penyakit jantung, gangguan
anak ginjal, stress yg parah,
kehamilan, pemakaian narkoba (heroin,
kokain, dll), cedera si kepala /
perdarahan di otak yg berat, tumor di
otak atau reaksi dari pembedahan
JENIS HIPERTENSI LAIN
1.Hipertensi Sistolik terisolasi
Tekanan Sistolik > 140 mmHg, diasto-
lik < 90 mmHg (normal). Tekanan
sistolik akan naik terus sampai usia
80 tahun, diastolik 55-60 tahun. Lalu
perlahan turun / drastis
2. Hipertensi maligna
Hipertensi sangat parah -> jarang
terjadi. Jika tidak diobati, 3-6 bulan
dapat menimbulkan kematian.
PENYEBAB
1. Feokromositoma / tumor pada
kelenjar adrenal (penghasil hormon
apinefrin / adrenalin atau
norepine-frin / non adrenalin
2. Kegemukan / obesitas
3. Gaya hidup tidak aktif / malas olah
raga
4. Stress
Peningkatan aktivitas saraf simpatis
(saraf yg bekerja saat tubuh
beraktivitas) -> meningkatkan tekanan
darah secara intermitten (tidak
menentu). Bila stress
berkepanjangan : tekanan darah
menetap tinggi. Angka kejadian di
perkotaan lebih tinggi dibanding
pedesaan
5. Alkohol
6. Garam
7. Perubahan jantung & pembuluh
darah
8. Kelainan hormonal
- Hiperaldosteronisme
- Sindrome Cushing
- Feokromositoma
9. Penyakit ginjal
- Stenosis arteri renalis
- Pielonefritis = infeksi ginjal
- Glomerulonefritis/infeksi penyaring
- Tumor ginjal
- Penyakit ginjal polikista -> biasanya
diturunkan
- Trauma pada ginjal / luka yg mengenai
ginjal
- Terapi penyinaran yg mengenai ginjal
10. Obat-obatan
- Pil KB
- Kortikosteroid
- Siklosporin
- Eritropoitin
- Kokain
- Penyalahgunaan alkohol
- Kayumanis (dalam jumlah
berlebihan)
11. Penyebab Lain
- Koartasio aorta / penyempitan
- Preeklamsi pada kehamilan/sidrom
- Porfiria intermiten akutheme
- Keracunan timbal akut

No. 8-11 : penyebab hipertensi


sekunder
DIAGNOSIS

Diagnosis ditegakkan berdasarkan :


• Data anamnesis (konsultasi dokter)
• Pemeriksaan Jasmani
• Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan penunjang
Data Anamnesis (konsultasi dokter)
Yg perlu diperhatikan :
• Riwayat hipertensi orang tua
• Pengobatan yg sedang dijalani (obat
golongan kortikosteroid : pemicu)
• Wanita hamil : riwayat eklamsia
(keracunan kehamilan), riwayat
persalinan, penggunaan pil
kontrasepsi
• Data penyakit yg pernah diderita
(DM, ginjal)
• Faktor risiko : rokok, alkohol,
stress, berat badan
• Pengukuran dapat dilakukan dengan
posisi duduk atau berbaring
• Diagnosis ditegakkan dengan
pengukuran sebanyak 2 kali pada hari yg
berbeda atau 3-4 kali dengan interval 5
– 10 menit-> untuk menggolongkan
beratnya hipertensi
Setelah Diagnosis ditegakkan, dilaku-
kan pemeriksaan organ utama :
1.Retina / selaput tipis  cahaya
Menggunakan oftalmoskop ->
menentukan derajat kerusakan retina
(retinopati)
2. Jantung
Menggunakan ekokardiografi untuk
stadium awal
3. Ginjal
Untuk mengetahui kerusakan ginjal ->
Adanya sel darah & albumin. Air
kemih yg mengandung bahan hasil
pembentukan hormon epinefrin &
nonepinefrin -> menunjukkan
kerusakan karena feokromsitoma.
Atau dengan menanyakan riwayat
kelainan ginjal, analisis, rontgen, USG
ginjal
Penyebab lain ditemukan dengan :
• Pemeriksaan rutin, misal : mengukur
kadar kalium darah (menemukan
adanya hiperaldosteronisme)
• Pengukuran tekanan darah pada
kedua lengan & tungkai untuk
menemukan adanya koartasio aorta
KATEGORI TEKANAN DARAH
Kategori Sistolik Diastolik
(mmHg) (mmHg)
•Normal < 120 < 80
•Normal Tinggi 120-139 80-89
•Stad.1 (H. Ringan) 140-159 90-99
•Stad.2 (H. Sedang) 160-179 100-109
•Stad.3 (H. Berat) 180-209 110-119
•Stad.4 (H. Maligna/gns) > 210 >120
• Sistolik : menunjukkan fase darah
yg sedang dipompa oleh jantung
• Diastolik : menunjukkan fase
darah kembali ke dalam jantung
GEJALA
• Pusing
• Mudah marah
• Sakit kepala
• Keluar darah dari hidung tiba-tiba
• Tengkuk terasa pegal
• Kelelahan / mudah lelah
• Mual & muntah
• Sulit bernafas setelah kerja keras
atau mengangkat beban berat
• Wajah memerah
• Sering buang air kecil terutama di
malam hari
• Telinga berdenging (tinnitus)
• Dunia terasa berputar (vertigo)
• Sesak nafas, Jantung
berdebar2Gelisah
• Mata berkunang2, Telinga b’dengung
• Pandangan kabur (karena ada
kerusakan otak, mata, jantung, &
ginjal)
• Sukar tidur
• Gejala akibat komplikasi hipertensi :
gangguan penglihatan, saraf,
jantung, fungsi ginjal
• Kadang : penurunan kesadaran, koma
-> pembengkakan otak (ensefalopati
hipertensif)
FAKTOR PEMICU

1.Tidak dapat dikontrol


Misal : keturunan (dari keluarga
hipertensi) , jenis kelamin (pria),
Umur (> 45 tahun)
2. Dapat dikontrol
Misal : kegemukan, kurang olah raga,
merokok, konsumsi alkohol, konsumsi
garam, menderita DM, kolesterol
darah yg tinggi, hidup penuh stress,
gangguan jantung (payah jantung,
pembesaran jantng), diastolik > 115
mmHg
AKIBAT
=> komplikasi
1. Otak
Pecahnya pembuluh darah di otak ->
stroke
2. Mata
Perdarahan selaput bening/retina
mata -> kebutaan / retinopati
hipertensi
3. Jantung
-> penyakit jantung koroner / infark
jantung, gagal jantung

4. Ginjal
-> kerusakan ginjal, gagal ginjal
terminal, penyakit ginal kronik
PENGATURAN MENU

1.Diet rendah garam. Konsmsi garam


(Gram / hari) :
- Diet ringan : 3,75-7,5
- Diet menengah : 1,25-3,75
- Diet berat : < 1,25
2. Diet rendah kolesterol & lemak
terbatas

3. Diet tinggi serat

4. Diet rendah energi (bagi yg


kegemukan)
PENANGANAN
HIPERTENSI PRIMER
• Menurunkan berat badan
• Mengatur diet / pola makan (rendah
garam, lemak jenuh, kolesterol;
meningkatkan konsumsi sayur &
buah; tidak mengkonsumsi alkohol)
• Berhenti merokok
• Meningkatkan aktivitas fisik / olah
raga teratur
• Mengkonsumsi obat sesuai petunjuk
dokter
• Pemeriksaan laboratorium dengan
panel evaluasi awal hipertensi atau
panel hidup sehat dengan hipertensi
PENGOBATAN
1.Non Farmakologis :
-Mengatasi obesitas/menurunkan
berat badan
-Mengurangi konsumsi garam, lemak
-Ciptakan keadaan rileks dengan
latihan relaksasi atau meditasi ->
mengurangi stress / ketegangan jiwa,
dengan membayangkan sesuatu yg
indah, damai, menyenangkan
-Olahraga teratur -> menghilangkan
endapan kolesterol pada pembuluh
nadi
-Banyak makan buah & sayur ->
banyak mengandung vitamin & mineral
kalium
-Berhenti merokok
-Mengurangi konsumsi alkohol
-Berusaha hidup positif
Mengeluarkan isi hati & memecahkan
masalah ; Membuat jadwal kerja &
menyediakan waktu istirahat ; Mem-
biarkan orang lain menyelesaikan ba-
giannya ; Sekali-kali mengalah, bela-
jar berdamai ; Menghilangkan perasa-
an iri & dengki ; Mencoba menolong
orang lain
2. Farmakologis (Dengan obat-obatan)
-Pengobatan hipertensi sekunder ->
berdasarkan penyebabnya
-Pengobatan hipertensi esensial ->
menurunkan tekanan darah ->
memperpanjang umur
-Menurunkan tekanan darah dengan
obat antihipertensi
PENGOBATAN
1.Diuretik Thiazide
Menyebabkan :Ginjal membuang ga-
ram & air -> mengurangi volume cairan
tubuh-> daya pompa jantung lebih
ringan; Pelebaran pembuluh darah;
Menghilangkan kalium melalui urin
Efektif untuk : orang kulit hitam,
lansia, kegemukan, penderita gagal
jantung atau ginjal menahun
Contoh : hidroklorotiazid
Efek samping :
• Hipokalemia (kurang kalsium dalam
darah)
• Hiponatremia (kurang natrium dalam
darah) -> lemas
• Hiperurisemia (peningkatan asam urat
dalam darah)
• Kelemahan otot
• Muntah
• Pusing
2. Penghambat Adrenergik
Obat yg terdiri dari alfa-blocker,
beta-blocker, & alfa-blocker Sabe-
talol (paling sering digunakan).
Bekerja menurunkan daya pompa
jantung.
Disarankan pada penderita yg
mengidap gangguan pernafasan (asma
bronkial)
Contoh : Metaprolol, propranolol,
Atenolol
Efektif untuk : penderita usia muda,
pernah mengalami serangan jantung,
denyut nadi cepat, angina pekto-
ris/nyeri dada, sakit kepala migren.
Efek samping : hipoglikemia penderita
DM, brokospasme (penyempitan
saluran pernafasan) pada orang tua
3.Angiotensin Converting Enzyme
Inhibitor /ACE inhibitor
-> melebarkan arteri
Efektif untuk : orang kulit putih, usia
muda, penderita penyakit ginjal
menahun atau diabetik yg urinnya
mengandung protein, penderita
impotensi akibat ESO lain
4. Angiotensin II-blocker / Peng-
hambat Reseptor Angiotensin II
-Menurunkan tekanan darah dengan
mekanisme mirip inhibitor
-Bekerja menghalangi penempelan zat
Angiotensin II pada reseptornya yg
mengakibatkan ringannya daya pompa
jantung. Contoh : valsartan (diovan)
-Efek samping : sakit kepala, pusing,
lemas, mual
5. Antagonis Kalsium
-Melebarkan pembuluh darah
-Bekerja menurunkan daya pompa
jantung dengan cara menghambat
kontraksi jantung (kontraktilitas)
-Efektif untuk : orang kulit hitam,
lansia, penderita angina pektoris /
nyeri dada, denyut jantung cepat,
sakit kepala / migren. Contoh :
nifedipin, diltiasem, & verapamil
-Efek samping : sembelit, pusing, sakit
kepala, & muntah
6. Vasodilator Langsung
-Melebarkan pembuluh darah. Sebagai
tambahan obat hipertensi lain
-Bekerja langsung pada pembuluh
darah dengan relaksasi otot polos
(otot pembuluh darah)
-Contoh : prasosin, hidralasin
-Efek samping : sakit kepala & pusing
7. Kedaruratan Hipertensi
-Misal :hipertensi maligna.
Menurunkan tekanan darah dengan
segera
-Contoh Obat : diazoxide, nitronissi-
de, nitro-glycerin, labetalol, nifedipi-
ne (kalsium antagonis, kerja sangat
cepat, per-oral) -> menyebabkan
hipotensi
8. Penghambat Simpatetik
-Bekerja menghambat aktivitas saraf
simpatik (saraf yg bekerja saat
beraktivitas)
-Contoh : metildopa, klonidin, &
reserpin
-Efek samping : anemia hemolitik
(kekurangan sel darah merah karena
sel pecah), gangguan fungsi hati,
kadang menimbulkan hepatitis kronis
9. Penghambat enzim Konversi
Angiotensin
-Bekerja menghambat pembentukan
zat Angiotensin II (zat yg dapat
menyebabkan peningkatan tekanan
darah)
-Contoh : kaptropil
-Efek samping : batuk kering, pusing,
sakit kepala, lemas
Pengobatan Hipertensi sekunder ->
tergantung penyebabnya
1.Penyakit ginjal
menurunkan tekanan darah ke normal
2. Penyempitan arteri : dengan
memasukkan selang yg ujungnya
terpasang balon yg mengembang; atau
pembedahan untuk membuat jalan
pintas
3. Tumor : diangkat ->pembedahan
Makanan yg dapat menolong penderita
hipertensi selain obat-obatan :
1.Sumber vitamin C : daun singkong,
mangga, jeruk, brokoli, sawi, jambu
biji
2.Sumber kalium : kedelai, kacang
hijau, seledri, kacang tanah
3.Makanan tinggi serat : serealia,
kacang-kacangan, labu, jagung, apel,
sayuran
4.Sumber asam lemak omega 3 : ikan
laut, minyak ikan
5.Sumber kalsium : belut, teri, rebon,
susu, bayam merah
6.Minyak zaitun
7.Bawang putih, bawang bombay
PENCEGAHAN
1. Pertahankan berat badan ideal. Atur
pola makan, antara lain tidak
mengonsumsi makanan tinggi garam
dan tinggi lemak, serta perbanyak
konsumsi buah dan sayur
2. Olahraga teratur. Sedapat mungkin
atasi stres dan emosi
3. Hentikan kebiasaan merokok
4. Hindari minuman beralkohol
5. Periksa tekanan darah secara berkala.
Dan lakukan pengecekan ulang minimal
setiap 2 tahun untuk kelompok
nomotensi dan setiap tahun untuk
kelompok pre hipertensi, yaitu tekanan
darah sistolik 120-139 mmHg atau
diastolik 80-90mmHg dan
6. Bila diperlukan konsumsi obat-obatan
penurunan tekanan darah serta makan
secara teratur.
9. Mengurangi konsumsi kolesterol &
garam. Disertai konsumsi kalsium,
magnesium, kalium & vitamin
10.Obat anti hipertensi:diuretik,beta-
blocker,penggantian kalsium,peng-
hambat saluran kalsium, ACE
inhibitor
9. Mengurangi konsumsi kolesterol &
garam. Disertai konsumsi kalsium,
magnesium, kalium & vitamin
10.Obat anti hipertensi:diuretik,beta-
blocker,penggantian kalsium,peng-
hambat saluran kalsium, ACE
inhibitor
ROKOK
Mengandung Nikotin
Nikotin sebagai penyebab ketagihan yang akan
merangsang jantung, saraf, otak dan bagian
tubuh lainnya sehingga bekerja tidak
normal, nikotin juga merangsang pelepasan
adrenalin sehingga meningkatkan tekanan
darah, denyut nadi dan tekanan kontraksi
jantung
KOPI
Mengandung kafein
Meningkatkan aktivitas otot termasuk otot
jantung menyebabkan jantung memompa
darah lebih cepat dan darah yang keluar
dari jantung menuju ke seluruh tubuh akan
mempunyai tekanan yang tinggi. Tetapi apa
bila kafein dalam tubuh telah habis
kadarnya dalam tubuh jantung akan kembali
normal. 
GARAM NaCl
Secara sederhana Natrium yang terlalu banyak
dapat menyebabkan penimbunan di area
dinding pembuluh darah sehingga
menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
Apa itu stroke ?
 Penyakit
penurunan fungsi
saraf mendadak
 Penyebabnya
gangguan aliran
pembuluh darah
di otak.
Penyebab Aliran Darah Terganggu

Terbentuknya
sumbatan pada
pembuluh darah
( stroke iskemik ) .
Pecahnya pembuluh
darah (stroke
perdarahan), yang
sama – sama dapat
menyebabkan aliran
suplai darah ke otak
terhenti dan muncul
gejala kematian
jaringan otak.
Faktor Penyebab Stroke

Yang dapat dimodifikasi (diubah),


seperti
•Merokok
•Alkohol
•Diabetes
•Hiperlipidemia (hiperkolesterol)
•Obesitas
•Penyakit Hipertensi yang tidak
terkontrol dengan obat
Faktor Penyebab Stroke

Yang tidak dapat dimodifikasi, seperti


•Stenosis arteri karotis
•Usia lanjut
•Pengguna obat –obatan anti pembekuan darah
•Memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi
yang kronis (jangka waktu lama)
•Memiliki riwayat gangguan pembuluh darah
•Memiliki riwayat gangguan pembekuan darah
•Riwayat Stroke sebelumnya
Faktor Resiko

Faktor resiko medis : Hipertensi (penyakit


tekanan darah tinggi), Kolesterol,
Aterosklerosis (pengerasan pembuluh
darah), Gangguan jantung, diabetes,
Riwayat stroke dalam keluarga, Migrain.
Faktor resiko perilaku : Merokok (aktif &
pasif), Makanan tidak sehat (junk food, fast
food), Alkohol, Kurang olahraga,
Mendengkur, Kontrasepsi oral, Narkoba,
Obesitas.
• 80% pemicu stroke adalah hipertensi
dan arteriosklerosis, Menurut
statistik. 93% pengidap penyakit
trombosis ada hubungannya dengan
penyakit tekanan darah tinggi.
Pemicu stroke pada dasarnya adalah,
suasana hati yang tidak nyaman
(marah-marah), terlalu banyak minum
alkohol, merokok dan senang
mengkonsumsi makanan yang
berlemak.
Kenali Segera Gejala Khas Stroke
( “Warning Sign” )
• Mendadak mati rasa, kesemutan dan kelemahan
pada wajah, tangan, atau kaki, pada satu sisi
tubuh atau seluruh tubuh
• Mendadak kebingungan, lupa mendadak, sulit
berbicara ataupun sulit mengerti
• Mendadak muncul masalah penglihatan pada
satu atau kedua mata (penglihatan ganda,
penglihatan gelap)
• Mendadak kesulitan berjalan, dan kehilangan
keseimbangan tubuh
• Mendadak pusing berat tanpa sebab yang jelas
FAST • Face, cek muka, apakah
saat tersenyum akan
terlihat sudut mulut yang
turun
• Arms, dapatkah
mengangkat kedua tangan,
ataukah ada tangan yang
lemah
• Speech, apakah lancar
berbicara dan dapat
dimengerti, atau terdengar
cadel
• Time, segera hubungi
Rumah sakit terdekat.
Semakin cepat maka
Semakin baik
Derita Pasca Stroke !!!
Diperkirakan ada 500.000 penduduk
terkena stroke. Dari jumlah tersebut:
• 1/3 --> bisa pulih kembali,
• 1/3 --> mengalami gangguan fungsional ringan
sampai sedang,
• 1/3 sisanya --> mengalami gangguan
fungsional berat yang mengharuskan
penderita terus menerus di kasur.
• Hanya 10-15 % penderita stroke bisa hidup
normal seperti sedia kala
Stroke sangat dapat dicegah,
Hampir 85% dari semua stroke dapat DICEGAH

Ancaman stroke dapat merenggut nyawa !!!


Hidup BEBAS tanpa STROKE

dengan menerapkan pola hidup sehat, olahraga


teratur, menghindari stress, meminum obat atau
suplemen untuk menjaga kesehatan pembuluh
darah hingga dapat mencegah terjadinya Stroke.

Anda mungkin juga menyukai