• Sequester paru
• Hypogammaglobulinemia
Obstruksi
• Dinding bronkhus
Infeksi
Infeksi saluran nafas akut misalnya
bronkopneumonie destruksi jaringan
peribronkhial penarikan dinding bronkhus
dilatasi bronkhus
Klasifikasi Reid tahun 1950 membagi
bronkiektasis atas 3 tipe (5):
Sumbatan bronkus
Tumor endobronkial
Bronkolitiasis dan gangguan inflamasi seperti
tuberkulosis dan aspirasi benda asing.
Infeksi
Infeksi paru nekrotik yang tidak diobati
Disebabkan oleh klebsiella, stafilokokkus,
tuberculosis, M.non tuberkulosis, Mikoplasma
pneumonie, dll.
Inflamasi
Ulserasi asam lambung aspirasi bronkiektasis
• Ronki basah
• Gambaran foto toraks bisa normal Corakan
bronkovaskuler bertambah
• Atelektasis
• Kolaps paru
• Kistik dengan atau tanpa airfluid level
• anjuran tomogram ( CT Scan ).
• Diagnosa pasti : bronkografi masukkan
zat kontras ke saluran nafas ( Daonosil,
Lipiodol )
• Sputum 3 lapisan : lapisan atas
jernih ,lapisan tengah serous dan lapis
bawah keruh ( pus dan cellular
debris).
• Sebaiknya sputum diambil dari aspirasi
transtrakeal pulasan gram, biakan
serta uji resistensi.
• Anemia
• Lekositosis
• Diagnosis sering sudah dapat ditegakkan
dari riwayat batuk berulang, demam
berulang, batuk darah
• Foto dada gambaran kistik dengan atau
tanpa airfluid level .
• Pemeriksaan bronkografi menentukan
diagnosis definitif .
• Penatalaksanaan penderita bronkiektasis
pada dasarnya terdiri dari 4 hal :
• Pemberian obat-obatan
• Fisioterapi
• Pembedahan
• Usaha pencegahan.
1. Antibiotika
• Diberi bila terjadi perubahan sifat sputum
dari mukoid purulen
• Sesuai dengan hasil uji resistensi
2. Bronkodilator
Diberi pada pasien dengan gambaran
bronkitis kronis dan obstruksi jalan nafas.
3.Mukolitik dan Ekspektoran
• Mengencerkan sekret
• Merangsang sekresi dahak dari saluran
napas
4.Steroid
Bila ditemukan aspergilus bronkopulmonal
alergi dan fibrosis kistik
• Mengeluarkan sekret dalam saluran
napas memperbaiki fungsi paru