Anda di halaman 1dari 38

SEMINAR BESAR STASE

MENAJEMEN

GI ILMU
I NG K
T

ES
H
SEKOLA

E HATAN
S T I K E S

SA
A
H G
B AY
A BAN
AN I N
JARM A S

BY. KELOMPOK I
Rumah Sakit merupakan organisasi yang sangat kompleks dan merupakan
komponen yang sangat penting dalam upaya peningkatan status kesehatan
bagi masyarakat. Salah satu fungsi rumah sakit adalah menyelenggarakan
pelayanan dan asuhan keperawatan yang merupakan bagian dari sistem
pelayanan kesehatan dengan tujuan memelihara kesehatan masyarakat
yang seoptimal mungkin.

BAB I
Metode Pengumpulan Data

– Instrument yang digunakan adalah Instrumen A, B, dan C, berdasarkan Nursalam


dengan teknik kuesioner, wawancara, dan observasi.

– Instrument yang digunakan adalah Instrumen A, B, dan C, berdasarkan Nursalam


dengan teknik kuesioner, wawancara, dan observasi.
Praktikan

Yang melakukan praktik Stase Manajemen Keperawatan Di Ruang Melati (Penyakit


Dalam Wanita) RSUD PAMBALAH BATUNG, AMUNTAI adalah mahasiswa program
Profesi Ners STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin.
Ilmu Manajemen

Manajamen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan


produktif dalam suatu kegiatan organisasi. Manajemen tersebut
mencakup kegiatan Planning, Organizing, Actuating, dan
Controling (POAC). Terhadap staf, dan prasarana dalam mencapai
tujuan organisasi (Grant dan Massey, 1999 dalam Nursalam
2011).

BAB II Tinjauan Teoritis


Prinsip Manajemen

– Manajemen adalah kegiatan pengelolaan dan pengambilan keputusan.

– Pengelolaan dan pengambilan keputusan selalu dihadapkan pada


ketidak pastian (uncertainty).

– Untuk memperoleh tujuan pengambilan keputusan dan mengurangi


ketidak pastian diperlukan data, informasi, dan proses pengendalian.
Proses Manajemen Keperawatan

– Pengkajian-pengumpulan data

– Perencanaan

– Pelaksanaan

– Evaluasi
Model Metode Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)

Sistem MAKP adalah suatu kerangka kerja yang mendefinisikan empat unsur, yakni

standar, proses keperawatan, pendidikan keperawatan, dan system MAKP. Definisi

tersebut berdasarkan prinsip-prinsip nilai yang diyakini dan akan menentukan

kualitas produksi/jasa layanan keperawatan


Faktor-faktor yang berhubungan dalam perubahan MAKP

– Kualitas Pelayanan Keperawatan

– Standar Praktik Keperawatan

– Model Praktik
Jenis Model Metode Asuhan Keperawatan (MAKP)

– Fungsional (Perawat yang bertugas pada tindakan tertentu)


– Kasus
– Tim (Ketua Tim)
– Primer (Perawat Primer)
PROFIL RSUD PAMBALAH BATUNG AMUNTAI

– Rumah Sakit Pambalah Batung Amuntai merupakan satu-satunya


sarana pelayanan kesehatan perorangan rujukan sekunder di
Kabupaten Hulu Sungai Utara. Rumah sakit ini sudah ada sejak jaman
Kolonial Belanda tahun 1853 dengan nama Hospital Borneo. Pada
tahun 1918, berganti nama menjadi RS Oemoem Amoentai.

BAB III ANALISA


SITUASI
Visi, Misi, dan Motto
RSUD Pembalah Batung Amuntai
Denah Lokasi
M1Ketenagaan

1. Struktur Organisasi
2. Pasien
3. Sumber Daya Manusia (M1-Man)
4. Ketenagaan Perawat
5. Ketenagaan Non-Perawat
6. Kebutuhan Tenaga Keperawatan
–Denah Ruangan
–Fasilitas/Alat (Material)
–Sarana Prasarana
–Fasilitas

SARANA DAN PRASARANA (M2-


MATERIAL)
– Kurangnya pemeliharaan sarana dan prasarana
– Terlihat barang – barang pasien berantakan
– Banyaknya pengunjung pasien diluar jam tamu
– Keluarga pasien yang menunggu pasien sebagian
tidak menggunakan kartu penunggu pasien.
– Ruang Alat Medis dan Tindakan terlalu Kecil
– dll

Hasil Observasi Mahasiswa


METHODE (M3)

– Penerapan MAKP
– Timbang Terima
– Ronde Keperawatan
– Sentralisasi Obat
– Penerimaan Pasien Baru
– Discharge Planning
– Supervisi keperawatan
– Dokumentasi Keperawatan
– Sumber Dana dan Pengelola Dana

– Berdasarkan informasi yang didapatkan dari kasi sarana dan


prasarana bidang keperawatan dan kepala ruang Ruang Melati,
RSUD Pambalah Batung Amuntai, anggaran dana untuk
pembayaran gaji perawat yang PNS sudah diatur oleh pihak
pemerintah provinsi Kalimantan Selatan, sedangkan untuk
pembayaran gaji non-PNS diatur oleh pihak keuangan Rumah
Sakit.

PEMBIYAAN M4 (MONEY)
MARKETING (M5)

– Mutu pelayanan kesehatan adalah derajat dipenuhinya


kebutuhan masyarakat atau perorangan terhadap asuhan
kesehatan yang sesuai dengan standar profesi yang baik
dengan pemanfaatan sumber daya secara wajar, efisien, efektif
dalam keterbatasan secara aman dan memuaskan pelanggan
sesuai dengan norma dan etika yang baik (menurut Azrul
Azwar dalam buku Bustami MS, MQIH, 2011:16).
MARKETING (M5)

– Jumlah pasien yang dirawat

– Indikator pelayanan

– Indikator pencegahan infeksi nosokomial


– PENYIAPAN PERANGKAT MAKP

1. Model Asuhan Keperawatan

2. FUNGSI PERENCANAAN

3. FUNGSI PENGORGANISASIAN

BAB IV HASIL DAN


PEMBAHASAN
– Ketua : Aseran, S.Kep
– Sekretaris : Jeanne H.A.S, S.Kep
– Bendahara : Susilo Ekowati, S. Kep
Ratna Arissani, S.Kep
– Sie Inventaris : Agustio K, S. Kep
Wakhid Hazariyah, S. Kep
– Sie Humas : Didi Wahyudi, S. Kep
Rizka S, S. Kep
– Sie Askep : Idung Maleh, S. Kep
Emilia, S. Kep
– Sie PKMRS : Selvi Maimuna, S. Kep
Hepy Nurmayanti, S. Kep
– Sie Dokumentasi : Kristian Alfa, S. Kep

Struktur Organisasi
Jadwal Dinas
M1(MAN)

Dari hasil perhitungan jumlah tenaga perawat berdasarkan


perhitungan douglas, gilles dan PPNI diruang Melati berdasarkan
tingkat kebutuhan pasien didapatkan jumlah tenaga perawat yaitu 21
orang, jumlah ini belum sesuai dengan jumlah tenaga perawat yang
ada di Ruang Melati yaitu 13 orang, adapun hasil dari roul play selama
6 hari di ruang Melati khusus kelas 3 yang berkapasitas 12 bed,
didapatkan berdasarkan rumus Douglas dan Gilles yaitu jumlah
kebutuhan perawat adalah 9 orang

PEMBAHASAN
M2 (SARANA DAN PRA SARANA)

Sarana dan prasarana sudah tersedia dengan baik dan sudah digunakan dengan baik
sesuai fungsinya, namun berdasarkan observasi ada beberapa sarana yang rusak
diharapkan untuk menindak lanjuti sarana dan prasarana (pemeliharaan WC dan
kamar mandi, wasteful yang rusak, troly emergency, rak sepatu yang sedikit dan bak
sampah yang masih sedikit serta Ruangan yang dapat digunakan untuk tindakan dan
alat – alat medis lainnya) .

PEMBAHASAN
M3 (METODE)
Timbang Terima

– Pelaksanaan Role play timbang terima klien dilakukan pada tanggal 07 Januari s/d 12 Januari
2019, yaitu :

– Timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan pada pergantian shift dari malam ke pagi dari
pagi ke sore, sedangkan pergantian shift dari sore ke malam dipimpin oleh Perawat
Penanggung jawab dan dilaksanakan setiap shift dari sore ke malam.

– Timbang terima sudah diterapkan di ruangan melati :

– Shif Pagi : Pkl 08.00 WITA

– Shif Siang : Pkl 14.30 WITA


– Shif Malam : Pkl 21.00 WITA

PEMBAHASAN
M3 (METODE)
– Discharge planning

1. Tersedianya media seperti leaflet yang dibuat oleh mahasiswa

2. Kegiatan discharge planning selama role play tidak hanya berfokus pada
pasien

3. Pasien/keluarga menandatangani lembaran discharge planning segera


setelah pasien di beri edukasi oleh perawat

4. Keluarga dan pasien puas dengan hasil pelaksanaan discharge planning

5. Keluarga dan pasien berpartisipasi aktif selama kegiatan discharge planning

PEMBAHASAN
M5 (MUTU)
– Indikator Pelayanan

– Indikator Pencegahan Infeksi Nosokomial

– Angka ISK

– Safety Patient (keselamatan Pasien)

– Tingkat Kepuasan Pasien

PEMBAHASAN
– M1 ( MAN )

– Berdasarkan hasil perhitungan menurut standar PPNI, Douglas,


Gillies jumlah tenaga perawat yang ada sudah mencukupi
kebutuhan perawatan yaitu 24 orang tenaga perawat.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
– M2 ( MATERIAL )

– Berdasarkan data daftar barang-barang di Ruang Melati RSUD


Pambalah batung, Amuntai, menunjukan bahwa material atau
fasilitas yang berada diruang Melati sudah sesuai dengan
kebutuhan ruangan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
– M3 (METODE)

– Timbang Terima

– Pelaksanaan Role play timbang terima klien dilakukan pada tanggal 07 Januari
s/d 12 Januari 2018

– Timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan

– Timbang terima sudah diterapkan di ruangan Melati

– Shif Pagi : Pkl 08.00 WITA

– Shif Siang : Pkl 14.30 WITA

– Shif Malam : Pkl 21.00 WITA

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
– M5 (MARKET)

– Indikator Pelayanan

– Diketahui BOR ruang Melati tanggal 07 – 12 Januari 2019 angka BOR 80%, BTO
3 kali , ALOS 3 hari, TOI 2 hari.Sehingga dapat disimpulkan bahwa indicator
pelayanan di ruang Melati selama Role play dilakukan relative stabil

– dst

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran ….

M1 ( MAN )

– Saran untuk management Rumah Sakit Umum Daerah


Pambalah Batung, Amuntai:

– Peningkatan kinerja cleaning service

– Adanya Security yang stand by diruangan untuk membatasi tamu


yang berkunjung.

– Adanya reword dan punishman kepada perawat yang berprestasi


dan terbaik diruangan.
M3 (METODE)

– TimbangTerima

– Agar timbang terimadapat berjalan tepat waktu perlu adanya kesadaran dan
motivasi yang tinggi dari perawat dengan pemberian reword dan punishman.

– Laporan timbang terima dibacakan secara bergiliran oleh masing - masing Tim dan
seluruh anggota Tim harus ikut mendengarkan dan memperhatikan.

– Setelah dilakukan timbang erima di nurse station di lanjutkan validasi kekamar


pasien.

Saran ….
Saran ….

– M5 (MARKETING)

1. Kepatuhan cuci tangan

2. Ketepatan identifikasi pasien


SARAN UNTUK MAHASISWA STAGE MANAJEMEN KEPERAWATAN
SELANJUTNYA

Dengan dilaksanakannya stage manajemen keperawatan di ruang Melati


diharapkan mahasiswa keperawatan pada stage manajemen keperawatan
selanjutnya dapat meningkatkan pelayanan keperawatan yang lebih
komprehansif dan memberikan saran atau metode baru dalam
pengorganisasian rencana kegiatan MAKP dengan pengaturan rencana
kegiatan, sistem ketenagaan, sistem pemberian asuhan keperawatan, ronde
keperawatan dan discharge planning dan timbang terima di Ruang Melati
(penyakit dalam wanita) dengan lebih baik dan teroganisir secara rapi dari yang
sudah kami laksanakan sehingga dapat tercipta manajemen keperawatan yang
dapat memuaskan pasien dalam pemberian keperawatan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai