Anda di halaman 1dari 18

Sejarah tebentuknya

kepulauan di Indonesia
Oleh: kelompok 2
KELOMPOK 2
Alya Paramita (3)
Asmaul Amini Sani (6)
Aulia Yasmin (7)
Dani Wijayanto (9)
Yudiasyifa Zalfa Arista (34)
SEJARAH TERBENTUKNYA
KEPULAUAN INDONESIA
• Sejarah terbentuknya Kepulauan Indonesia
dimulai sejak Zaman Paleozoikum (sekitar 500
- 245 juta tahun lalu) dimana pada saat itu
Kepulauan Indonesia masih berupa samudera
yang sangat luas. Kemudian pada fase
berikutnya yaitu akhir masa Mesozoikum
hingga masa Neozoikum (sekitar 65 - 60 juta
tahun lalu) terjadi ketidakstabilan pergerakan
lempeng tektonik.
• Dalam perkembangannya tiap lempeng di atas
bergerak dengan arah yang berbeda - beda.
Lempeng Indo - Australia bergerak ke arah
timur laut Indonesia, lempeng Eurasia yang
berada di utara bergerak ke arah selatan dan
tenggara Indonesia, lempeng Pasifik bergerak
ke arah barat daya Indonesia, dan lempeng
Filiphina bergerak ke arah barat daya juga
dengan kecepatan pergerakan berkisar antara
7 samapai 9 cm per tahun.
• Pergerakan lempeng yang sangat aktif
mengakibatkan lempeng tersebut bertemu di
suatu zona tumbukan yang disebut zona
subduksi. Akibat dari adanya subduksi antara
lempeng membuat daratan terpecah. Benua
Eurasia terpecah membentuk Pulau Sumatera,
Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Pulau di Nusa
Tenggara Barat, dan Kepulauan Banda.
• Hal yang sama juga terjadi pada Benua
Australia yang mengakibatkan sebagian
pecahannya bergerak ke utara membentuk
pulau - pulau Timor, Kepulauan Nusa Tenggara
Timur, dan sebagian Maluku di wilayah
Tenggara
• Pergerakan pulau hasil pemisahan kedua
benua mengakibatkan wilayah pertemuan
keduanya labil. Daratan yang terpecah
tersebut seperti Sumatera, Kalimantan, dan
Jawa masih tenggelam menjadi laut dangkal
akibat dari proses kenaikan permukaan
laut/transgensi sedangkan Pulau Sulawesi
pada masa itu mulai terbentuk dan Papua
mulai bergeser ke utara meski masih
didominasi oleh cekungan sedimentasi laut
langkal berupa paparan dengan terbentuknya
endapan batu.
• Pada fase berikutnya yakni Zaman Pliosen
(sekitar 5 juta tahun lalu) terjadi pergerakan
tektonis yang sangat kuat sehingga
mengakibatkan terjadinya proses
pengangkatan permukaan bumi dan kegiatan
vulkanis yang kemudian membentuk gunung
berapi, perbukitan struktural, dan parit
(palung) sebagai contoh : deretan gunung
berapi di sepanjang Pulau Jawa, Bali, Lombok
• Bukit Barisan di Pulau Sumatera dan Parit
Jawa. Lalu, pada kala Pleistosen antara
3.000.000 hingga 10.000 tahun lalu terjadi
perubahan iklim dimana permukaan air laut
turun sekitar 60 - 70 meter karena sebagian
besar air di dunia membeku terutama di bumi
bagian utara dan selatan.
• Zaman ini disebut juga Zaman Glasial/Es
dimana saat itu temperatur bumi sangat
rendah serta terjadi pencairan gletser di
wilayah Kutub Utara yang mengakibatkan
sebagian benua seperti Asia, Eropa, dan
Amerika tertutupi oleh gletser. Selanjutnya,
terjadi perluasan permukaan es yang
mengakibatkan turunnya permukaan air laut
antara 100 - 150 meter sehingga
mengakibatkan munculnya daratan baru.
• Pada masa ini, bagian barat Kepulauan Indonesia

pernah terhubung dengan daratan Asia

Tengggara (Paparan Sunda) dan bagian timur

seperti Pulau Papua dan sekitarnya pernah

terhubung dengan daratan Australia (Paparan

Sahul).
• Hal ini diperkuat dengan sebuah kajian yang
dikemukakan oleh A.R. Wallace tentang
persebaran fauna di Indonesia yakni adanya
kesamaan fauna Paparan Sunda dengan fauna
daratan Asia dan fauna Paparan Sahul dengan
fauna daratan Australia sehingga dapat
disimpulkan bahwa kemungkinan bahwa
daratan tersebut dulunya menyatu.
• Namun, dalam perkembangannya terjadi lagi

kenaikan suhu bumi yang mengakibatkan

mencairnya es di Kutub Utara sehingga

membuat sebagian dataran rendah yang telah

terbentuk tenggelam kembali


• Dataran yang menghubungkan Indonesia
bagian barat dengan Asia Tenggara tenggelam
dan dataran yang menghubungkan Indonesia
bagian timur dengan Australia juga tenggelam
sehingga membentuk daratan Kepulauan
Indonesia seperti sekarang.

Anda mungkin juga menyukai