Anda di halaman 1dari 19

Kelompok B.

KAPSUL
DISUSUN OLEH :
 Sismiyati ( 145010053 )
 Dyah Ayu Setyowati ( 155010015 )
 Abdul Muiz Addairobi ( 155010179 )
 Novita Rindi A.W ( 165010132 )
Pengertian kapsul

 Kapsul adalah bentuk sediaan padat yang terbungkus dalam


cangkang keras atau lunak yang dapat larut.
 Cangkang pada umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat
dibuat dari pati atau bahan yang lain ( samsuni,2002)
Ukuran kapsul

 Ukuran cangkang kapsul keras bervariasi dari nomor


yang paling kecil (5) sampai nomor yang paling besar
(000), kecuali cangkang untuk hewan.
 Cangkang keras biasanya diisi dengan serbuk, butiran
atau granul.
 Kapsul cangkang lunak yang dibuat dari gelatin (
kadang-kadang disebut gel lunak), atau bahan lain yang
sesuai membutuhkan metode produksi skala besar
Keuntungan dan kerugian kapsul

A. Keuntungan:
1. bentuk menarik dan praktis
2. dapat menutupi obat yang berasa, berbau yang tidak enak
3. Mudah ditelan dan larut
4. Dapat dikombinasikan dengan beberapa macam obat dan dosis
yang berbeda sesuai kebutuhan pasien
B. Kerugian:

 tidak bisa untuk bahan yang menguap


 Tidak bisa untuk zat yang higroskopis
 Tidak untuk zat yang dapat bereaksi dengan cangkang kapsul
 Tidak untuk balita
 Tidak bisa dibagi
Persyaratan kapsul menurut FI
III
1. Keseragaman bobot
Menurut FI jika perbedaan dalam persen bobot isi setiap
kapsul terhadap rata-rata isi kapsul tidak lebih dari 7,5 %
2. Waktu hancur
ditentukan dengan alat yang disebut desintegrator tester.
3. Keseragaman sediaan
Terdiri atas keragaman bobot untuk kapsul keras dan
keseragaman kandungan untuk kapsul lunak
4. Uji disolusi
Digunakan untuk kapsul gelatin keras
FORMULA BAHAN KAPSUL

Komponen Formula Fungsi

Ekstrak kental 300 mg Zat aktif

Vivapul 1010 300 mg Adsorben

Amilim jagung 58 mg Pengisi

Aerosol 3% Adsorben

Talk 2% Glidan

Mg.stearat 1% lubrikan

Bobot Total 700 mg


Evaluasi yang dilakukan

Keseragaman bobot

Waktu hancur

higroskopis
PERHITUNGAN BAHAN

BAHAN JUMLAH PERHITUNG HASIL


BAHAN AN
Ekstrak kental 300 mg 300 mg
Vivapur 300 mg 300 mg
Amilum jagung 58 mg 58 mg
Aerosol 3% 3/100 0.03 mg
Talk 2% 2/100 0.02 mg
Mg.stearat 1% 1/100 0.01 mg
Bobot total 700 mg
CARA PEMBUATAN
Ekstrak kental dikeringkan dengan penambahan vivapur 101, amilum maydis, talk, mg
stearate dan aerosol.
Masukan campuran tersebut kedalam cangkang kapsul gelatin sediaan dievaluasi
keseragaman bobotnya, waktu hancur dan hidroskopis
PEMBAHAS
AN
Akar pasak bumi merupaka salah satu tanaman herbal yang digunakan untuk
pengobatan yang sering ditemukan dalam berbagai negar-negara. Yang akarnya
berfungsi sebagai mengobati rasa sakit,untuk meningkatkan gairah dan untuk
mengobatan lainnya. Dan mempunya kandungan kimia kuasinoid sebagai rasa
pit,triterpen tricullane dan alkaloid β-betakarbolin.. Ektrak merupakan bahan yang
bersifat hidrosopis sehingga mudah untuk menyerap air. Sediaan tetap setabil
ketika ditambahkan dengan vivapur 101 sebagai pembuatan serbuk ekstrak dan
sebagai adsorben. Erosol ditambahkan sebagai adsorben sebagai pelindung
kelembapan dan untuk membantu homogenitas.dan kapul pasak bumi menunjukan
hasil signifikan dapat meningkatkan jumlah testosterone dan progresteron,selain
itu akar pasak bumi dapat mengaktifkan enzim yang mengkonversi pregnenolon
menjadi progresteron dan mengkonversi 17-OH pregnenolon menjadi
dehydropianatdrosterone dan menjadi testeron. Terteroen secara klinis dapat
mengurangi kejadian miokard iskemia pada pasien dengan angina coroner dengan
dilatasi arteri dan meningkatkan aliran darah coroner (pugh, et, al. 2002) hormone
ini juga meningkatkan relaksasi arteri pada control sehat,pasien dengan gagal
jantung dan laiki-laki dengan defisiensi androgen ( malkin, et. Al. 2006).
Berdasarkan farmakope Indonesia edisi III bahwa kapsul dengan
bobot rata-rata lebih dari 120 mg tidak boleh memilik perbedaan
dalam persen bobot isi tiap kapsul terhadap bobot rata-rata isi
kapsul lebih dari 7,5%- dan 15%.berdasarkan penimbangan kapsul
untuk uji keseragaman bobot menunjukan tidak ada yang
menyimpang lebih dari persyaratan. Hal ini menunjukan bahwa
formula memenuhi kriteria untuk keseragaman bobot.
uji waktu hancur untuk kapsul menunjukan waktu
hancur rata-rata ± 1 menit 35 detik. Hasil waktu
hancur menunjukan bahwa semua formula
memenuhi syarat uji waktu hancur kapsul
farmakope Indonesia edisi III yaitu waktu hancur
dibawah 15 menit.
Dari hasil uji higroskopis yang dilakukan dengan
cara mengamati perubahan bobot dan warna dari
isi sediaan kapsul selama satu bulan.formula tida
menunjukan perubahan yang signifikan hanya
terjadi penambahan 1 mg sampai hari ke 4 dan
pengamatan masih tetap menunjukan warna
kecoklatan. Hal ini menunjukan selama satu
minggu formula masih stabil dan belum terjadi
perubahan warna.
KESIMPULAN

Formula yang tepat untuk probandus terhadap kapsul akar pasak


bumi tidak mempengaruhi nilai signifikan dan dapat meningkatkan
nilai progresteron dan tosteronnya

Anda mungkin juga menyukai