Anda di halaman 1dari 38

PROSES PENYUSUNAN

PERUBAHAN APBD

1
Perubahan APBD

Secara umum  setelah diketahui secara pasti


SiLPA.
Pengeluaran dilakukan sebelum diketahui SiLPA
secara pasti  ditampung dalam perubahan APBD.
Pengeluaran dilakukan setelah perubahan APBD
ditetapkan  dilaporkan pada laporan realisasi
anggaran.

Perubahan Perda tentang APBD hanya dapat dilakukan 1


kali dalam 1 tahun anggaran, kecuali dalam keadaan luar
biasa

2
Alasan Perubahan APBD

1. perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi KUA;


2. keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran
anggaran antar unit organisasi, antar kegiatan, dan antar
jenis belanja;
3. keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun
sebelumnya harus digunakan dalam tahun berjalan;
4. keadaan darurat; dan
5. keadaan luar biasa.

3
Pengertian Perubahan APBD

Perubahan APBD merupakan penyesuaian capaian target


kinerja dan/atau prakiraan/rencana keuangan tahunan
pemerintahan daerah yang telah ditetapkan sebelumnya untuk
dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan
DPRD serta ditetapkan dengan peraturan daerah.

4
Kebijakan Umum dan PPAS P-APBD

Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi KUA,


seperti asumsi ekonomi makro yg tlh disepakati thd
kemampuan fiskal daerah, pelampauan atau tidak
tercapainya proyeksi pendapatan daerah, faktor2 penyebab
peningkatan belanja daerah, adanya kebijakan dibidang
pembiayaan, diformulasikan dalam rancangan KUPA dan
PPAS P-APBD.
Rancangan KUPA dan PPAS P-APBD menjelaskan:
perbedaan asumsi dengan KUA yang ditetapkan sebelumnya;
program dan kegiatan yang dapat diusulkan untuk ditampung dalam
perubahan APBD dengan mempertimbangkan sisa waktu pelaksanaan APBD
tahun anggaran berjalan;
capaian target kinerja program dan kegiatan yang harus dikurangi dalam
perubahan APBD apabila asumsi KUA tidak tercapai; dan
capaian target kinerja program dan kegiatan yang harus ditingkatkan dalam
perubahan APBD apabila melampaui asumsi KUA.
5
Ranc KUPA dan PPAS P-APBD disampaikan kepada DPRD utk disepakati 
KUPA dan PPA P-APBD  nota kesepakatan  SE KDH : pedoman
penyusunan RKA-SKPD dan kriteria DPA-SKPD yg dpt diubah

SE KDH memuat:
PPA P-APBD yg dialokasikan untuk program baru dan/atau kriteria DPA-
SKPD yg dpt diubah pd setiap SKPD berikut renc pendapatan dan
pembiayaan;
sinkronisasi program dan kegiatan SKPD dgn program nasional dan
antar program SKPD dgn kinerja SKPD berkenaan sesuai dgn SPM yg
ditetapkan;
batas waktu penyampaian RKA-SKPD dan/atau DPA-SKPD yg telah
diubah kepada PPKD;
hal-hal lainnya yg perlu mendapatkan perhatian dari SKPD terkait
dengan prinsip2 peningkatan efs, efk, transp dan akuntab penyusunan
anggaran dlm rangka pencapaian prestasi kerja; dan
dokumen sebagai lampiran meliputi KUPA, PPA P-APBD, kode rekening
APBD, format RKA-SKPD dan/atau DPPA-SKPD, ASB dan standar
satuan harga.
6
Tata cara penyusunan RKA-SKPD dalam rangka menyusun
Rancangan Perubahan APBD sama dg induk

Perubahan DPA-SKPD berupa peningkatan atau pengurangan


capaian target kinerja program dan kegiatan, diformulasikan dlm
DPPA-SKPD

Format DPPA-SKPD menjelaskan mengenai capaian target


kinerja, kelompok, jenis, obyek, dan rincian obyek pendapatan,
belanja serta pembiayaan baik sebelum perubahan maupun
setelah perubahan

7
ALUR PENGERJAAN DPPA-SKPD
Kode Nama Formulir
DPPA-SKPD
1
Ringkasan Dokumen Pelaksanaan Perubahan
DPPA-SKPD
Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah

DPPA-SKPD Rincian Dokumen Pelaksanaan Perubahan


1 Anggaran Pendapatan SKPD
DPPA-SKPD
2.1
DPPA-SKPD Rincian Dokumen Pelaksanaan Perubahan
2.1 Anggaran Belanja Tidak Langsung SKPD

Rekapitulasi Rincian Dokumen Pelaksanaan


DPPA-SKPD Perubahan Anggaran Belanja Langsung
DPPA-SKPD DPPA-SKPD
DPPA-SKPD 2.2 menurut
2.2.1 2.2 Program dan Kegiatan SKPD

Rincian Dokumen Pelaksanaan Perubahan


DPPA-SKPD
Anggaran Belanja Langsung menurut Program
2.2.1
dan Per Kegiatan SKPD
DPPA-SKPD
3.1 DPPA-SKPD Rincian Dokumen Pelaksanaan Perubahan
3.1 Anggaran Penerimaan Pembiayaan Daerah

DPPA-SKPD Rincian Dokumen Pelaksanaan Perubahan


3.2 Anggaran Pengeluaran Pembiayaan Daerah
DPPA-SKPD
3.2

8
Pergeseran Anggaran
Pergeseran anggr antar unit orgs, antar kegtn, dan antar jns bel serta
pergeseran antar obyek bel dlm jns bel dan antar rinc obyek bel
diformulasikan dlm DPPA-SKPD.
Pergeseran antar rinc obyek bel dlm obyek bel berkenaan, persetujuan
PPKD.
Pergeseran antar obyek bel dlm jns bel berkenaan, persetujuan sekda.
Pergeseran antar rinc obyek bel dlm obyek bel berkenaan dan antar
obyek bel dlm jns bel berkenaan  merubah perkada ttg penjabaran
APBD, yg selanjutnya dianggarkan dlm raperda ttg P-APBD.
KDH menetapkan peraturan mengenai tata cara pergeseran bel antar
rincian obyek bel dlm obyek bel berkenaan dan antar obyek bel dlm jns
bel berkenaan.
Pergeseran anggr antar unit orgs, antar kegtn, dan antar jns bel 
merubah perda ttg APBD.
Anggr yg mengalami perubahan akibat pergeseran2 bel, hrs dijelaskan
dlm kolom ket perkada ttg penjabaran P-APBD.
9
Penggunaan Saldo Anggaran Lebih Tahun
Sebelumnya
Saldo Anggaran Lebih Tahun Sebelumnya = SiLPA

Penggunaan saldo anggaran tsb dpt utk:


membayar bunga dan pokok utang dan/atau obligasi daerah yg
melampaui anggr yg tersedia sebelum perubahan APBD;  DPPA-
SKPD
melunasi seluruh kewajiban bunga dan pokok utang;  DPPA-SKPD
mendanai kenaikan gaji dan tunjangan PNS akibat adanya kebijakan
pemerintah; DPPA-SKPD
mendanai kegiatan lanjutan; DPAL-SKPD
mendanai program dan kegtn baru dgn kriteria hrs diselesaikan sampai
dgn batas akhir penyelesaian pembayaran dlm thn anggaran berjalan;
 RKA-SKPD
mendanai kegiatan2 yg capaian target kinerjanya ditingkatkan dari yg
telah ditetapkan dlm DPA-SKPD dan dpt diselesaikan sampai batas
akhir penyelesaian pembayaran dlm thn anggaran berjalan.  DPPA-
SKPD 10
Keadaan Darurat

Keadaan darurat sekurang2nya memenuhi kriteria:


 bukan merupakan kegiatan normal dari aktivitas pemerintah
daerah dan tidak dapat diprediksikan sebelumnya;
 tidak diharapkan terjadi secara berulang;
 berada diluar kendali dan pengaruh pemerintah daerah; dan
 memiliki dampak yang signifikan terhadap anggaran dalam
rangka pemulihan yang disebabkan oleh keadaan darurat.

Dalam keadaan darurat, pemerintah daerah dapat menggunakan


kredit anggaran belanja tidak terduga untuk melakukan
pengeluaran yang belum tersedia anggarannya, yang
selanjutnya ditampung dalam rancangan perubahan APBD.
11
Jika anggaran belanja tidak terduga tidak mencukupi:
 menggunakan dana dari hasil penjadwalan ulang capaian
target kinerja program dan kegiatan lainnya dalam tahun
anggaran berjalan; dan/atau DPPA-SKPD
 memanfaatkan uang kas yang tersedia.  RKA-SKPD

Kriteria belanja untuk keperluan mendesak yang termasuk dalam


pengeluaran yang belum tersedia anggarannya, ditetapkan
dalam peraturan daerah tentang APBD.

Kriteria belanja utk keperluan mendesak:  RKA-SKPD


 program dan kegiatan pelayanan dasar masyarakat yang
anggarannya belum tersedia dlm thn anggaran berjalan; dan
 keperluan mendesak lainnya yang apabila ditunda akan
menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi pemerintah daerah
dan masyarakat.
12
Keadaan darurat terjadi setelah perubahan APBD, Pemda
dapat melakukan pengeluaran yang belum tersedia
anggarannya,  laporan realisasi anggaran.

Dasar pengeluaran untuk kegiatan bersifat darurat yang terjadi


setelah perubahan APBD, diformulasikan terlebih dahulu dalam
RKA-SKPD sbg dasar pengesahan DPA-SKPD oleh PPKD
setelah memperoleh persetujuan dari sekretaris daerah.

Pelaksanaan pengeluaran untuk mendanai kegiatan dalam


keadaan darurat terlebih dahulu ditetapkan dengan peraturan
kepala daerah.

13
Keadaan Luar Biasa
Keadaan luar biasa  estimasi penerimaan dan/atau
pengeluaran naik atau turun lebih besar dari 50%.  gap
antara pendapatan dan belanja.

Kelebihan 50% digunakan untuk:


 menambah kegiatan baru; dan/atau  RKA-SKPD
 menjadwalkan ulang/meningkatkan capaian target kinerja
program dan kegiatan dalam tahun anggaran berjalan. 
DPPA-SKPD

RKA-SKPD dan DPPA-SKPD  rancangan peraturan daerah


tentang perubahan kedua APBD
14
Berkurang 50%, dilakukan :
penjadwalan ulang/pengurangan capaian target kinerja
program dan kegiatan dalam tahun anggaran berjalan.
 DPPA-SKPD

DPPA-SKPD  rancangan peraturan daerah tentang


perubahan kedua APBD

15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Perubahan APBD
DOKUMEN
LATAR BELAKANG
KETERANGAN
PERUBAHAN PENGANGGARAN PELAKSANAAN

Perkembangan asumsi KUA RKA-SKPD DPA-SKPD Dapat mendahului perubahan atas


yang tidak sesuai DPPA-SKPD DPPA-SKPD persetujuan DPRD

Antar rincian obyek  PPKD


Antar obyek  SEKDA
Dilakukan pergeseran DPPA-SKPD DPPA-SKPD Antar jenis, program/kegiatan,
organisasi  atas persetujuan
DPRD

RKA-SKPD DPA-SKPD
Penggunaan Saldo anggaran Dapat mendahului perubahan dan
dalam tahun anggaran DPPA-SKPD DPPA-SKPD menunggu perubahan Atas
berjalan persetujuan DPRD
DPAL-SKPD DPAL-SKPD

RKA-SKPD DPA-SKPD Dapat mendahului perubahan, dan


jika terjadi setelah perubahan
Darurat
DPPA-SKPD DPPA-SKPD ditampung dalam laporan realisasi
anggaran

RKA-SKPD DPA-SKPD
Luar biasa >50%
DPPA-SKPD DPPA-SKPD Setelah perubahan kedua APBD

Luar biasa <50% DPPA-SKPD DPPA-SKPD

25
Penyiapan Raperda P-APBD

SKPD menyampaikan RKA-SKPD dan DPPA-SKPD kepada


PPKD untuk dibahas lebih lanjut oleh TAPD.

Tujuan pembahasan : menelaah kesesuaian antara RKA-


SKPD dan DPPA-SKPD dengan KUPA, PPA P-APBD,
prakiraan maju yang direncanakan atau yang telah disetujui
dan dokumen perencanaan lainnya, serta capaian kinerja,
indikator kinerja, analisis standar belanja, standar satuan
harga, dan SPM.

26
Hasil pembahasan tidak sesuai  SKPD
menyempurnakan  PPKD untuk dibahas lebih
lanjut oleh TAPD.

Hasil pembahasan telah sesuai, PPKD menjadikan


RKA-SKPD dan DPPA-SKPD sebagai bahan
penyusunan Raperda ttg P-APBD dan Raperkada
ttg penjabaran P-APBD.

27
Penetapan Perubahan APBD

Materi dalam Raperda ttg P-APBD dan Raperkada


ttg penjabaran P-APBD terdiri dari pendapatan,
belanja dan pembiayaan yang berubah dan yang
tidak berubah.

Raperda ttg P-APBD = batang tubuh + lampiran.

28
Lampiran Raperda ttg P-APBD
1. ringkasan P-APBD;
2. ringkasan P-APBD menurut urusan pemerintahan daerah
dan organisasi;
3. rincian P-APBD menurut urusan pemerintahan daerah,
organisasi, pendapatan, belanja dan pembiayaan;
4. rekap perubahan belanja menurut urusan pemerintahan
daerah, organisasi, program dan kegiatan;
5. rekap perubahan belanja daerah untuk keselarasan dan
keterpaduan urusan pemerintahan daerah dan fungsi dalam
kerangka pengelolaan keuangan negara;
6. daftar perubahan jumlah pegawai per golongan dan per
jabatan;

29
Lanjutan ...
7. Lapkeu pemda yang telah ditetapkan dengan peraturan
daerah, terdiri dari:
 laporan realisasi anggaran yang telah ditetapkan dengan perda 1
(satu) tahun terakhir sebelum tahun perubahan anggaran yang
direncanakan;
 neraca yang telah ditetapkan dengan perda 1 (satu) tahun terakhir
sebelum tahun perubahan anggaran yang direncanakan;
 laporan arus kas yang telah ditetapkan dengan perda 1 (satu)
tahun terakhir sebelum tahun perubahan anggaran yang
direncanakan;
 catatan atas laporan keuangan yang telah ditetapkan dengan
perda 1 (satu) tahun terakhir sebelum tahun perubahan anggaran
yang direncanakan;
8. daftar kegiatan2 tahun anggaran sebelumnya yang belum
diselesaikan dan dianggarkan kembali dalam tahun
anggaran ini; dan
9. daftar pinjaman daerah.
30
Raperkada ttg penjabaran P-APBD
= batang tubuh + lampiran

Lampiran Raperkada ttg penjabaran P-APBD:


ringkasan penjabaran perubahan anggaran pendapatan
daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah; dan
penjabaran perubahan APBD menurut organisasi, program,
kegiatan, kelompok, jenis, obyek, rincian obyek pendapatan,
belanja dan pembiayaan.

31
PPKD menyampaikan Raperda ttg P-APBD  KDH  DPRD

Sebelum KDH  DPRD, Sekda melakukan


sosialisasi

Sifat sosialisasi : memberikan informasi kepada


masyarakat mengenai hak dan kewajiban pemda serta
masyarakat dalam pelaksanaan P-APBD tahun anggaran
yang direncanakan.

32
KDH menyampaikan Raperda ttg P-APBD kepada
DPRD utk mendapat persetujuan bersama.

Disertai dg nota keuangan.

Pembahasan berpedoman pada KUPA dan PPA


P-APBD.

Keputusan DPRD paling lambat 3 bln sebelum t.a.


berakhir.

33
Jadwal Perubahan APBD
NO URAIAN WAKTU KETERANGAN
1. Penyampaian Rancangan Perubahan KUA dan PPAS Minggu pertama bulan Agustus
kepada DPRD
2. Kesepakatan Perubahan KUA dan PPAS antara Kepala Minggu kedua bulan Agustus 7 hari
Daerah dan DPRD
3. Pedoman Penyusunan RKA-SKPD Perubahan APBD Minggu ketiga bulan Agustus
4. Penyampaian Raperda APBD berserta lampiran kepada Minggu kedua bulan September
DPRD
5. Persetujuan DPRD terhadap Raperda Perubahan APBD 3 bulan sebelum tahun anggaran Akhir bulan September
berakhir
6. Penyampaian kepada Menteri Dalam Negeri/gubernur 3 hari kerja
utk dievaluasi
7. Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang hasil evaluasi 15 hari kerja Pertengahan bulan
Oktober
8. Pengesahan Perda yang telah dievaluasi dan dianggap Pertengahan bulan Oktober
sesuai dengan ketentuan
9. Penyempurnaan perda sesuai hasil evaluasi apabila 7 hari kerja Minggu ketiga bulan
dianggap bertentangan dgn kepentingan umum dan Oktober
peraturan yang lebih tinggi
10. Pembatalan Perda perubahan APBD bila tidak 7 hari kerja setelah pemberitahuan Minggu keempat bulan
dilakukan penyempurnaan utk penyempurnaan sesuai hasil Oktober
evaluasi
11. Pencabutan Raperda perubahan APBD 7 hari kerja Minggu pertama bulan
Nopember
12. Pemberitahuan utk penyampaian rancangan perubahan 3 hari kerja setelah PAPBD disahkan Minggu ketiga bulan
DPA-SKPD Oktober
34
Evaluasi Raperda ttg P-APBD dan
Raperkada ttg penjabaran P-APBD

Tata cara evaluasi dan penetapan Raperda ttg P-APBD


prov/kab/ko dan Raperkada ttg penjabaran P-APBD
prov/kab/ko menjadi Perda dan Perkada sama dengan induk.
Bertentangan dg kepentingan umum dan perat per-uu, paling
lama 7 hari kerja gub/bupati/walikota bersama DPRD
menyempurnakan.
Jika tdk ditindaklanjuti, MDN/gub menerbitkan keputusan ttg
pembatalan dan pernyataan berlaku APBD tahun anggaran
berjalan.
Paling lama 7 hari kerja setelah pembatalan, KDH
memberhentikan pelaksanaan dan bersama DPRD
mencabut. 35
Gubernur menyampaikan hasil evaluasi Raperda
kab/kota ttg P-APBD dan Raper bupati/walikota ttg
penjabaran P-APBD kepada MDN.

Tata cara penyempurnaan hasil evaluasi Raperda


prov/kab/kota ttg P-APBD dan Raper
gub/bupati/walikota ttg penjabaran P-APBD adalah
sama dengan induk.

36
Pelaksanaan Perubahan Anggaran SKPD

Paling lama 3 hari kerja setelah Perda ttg P-APBD ditetapkan,


PPKD memberitahukan SKPD agar menyusun rancangan DPA-
SKPD.
Seluruh materi DPPA-SKPD sebagai dasar penyusunan Raperda
ttg P-APBD, harus disalin kembali ke dalam DPPA-SKPD baru .
Rincian obyek pendapatan, belanja atau pembiayaan yang
bertambah atau berkurang atau bergeser pada DPPA-SKPD baru,
harus disertai penjelasan latar belakang perbedaan jumlah
anggaran baik sebelum perubahan maupun setelah perubahan.
Pelaksanaan DPPA-SKPD yang baru, dapat dilakukan setelah
dibahas oleh TAPD, dan disahkan oleh PPKD berdasarkan
persetujuan sekda.

37
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

38

Anda mungkin juga menyukai