Anda di halaman 1dari 8

Combustio

KELOMPOK 3
Pengertian
• Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh
pengalihan energi dari suatu sumber panas
pada tubuh, panas dapat dipindahkan oleh
hantaran/radiasi electromagnet. (Brunner &
Suddarth, 2002).
• Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan
jaringan yang disebabkan kontak dengan
sumber panas seperti api, air, panas, bahan
kimia, listrik dan radiasi. (Moenajar, 2002)
Etiologi
• Luka bakar dapat disebabkan oleh panas, sinar ultraviolet, sinar X,
radiasi nuklir, listrik, bahan kimia, abrasi mekanik. Luka bakar yang
disebabkan oleh panas api, uap atau cairan yang dapat membakar
merupakan hal yang lasim dijumpai dari luka bakar yang parah.

• Secara garis besar, penyebab terjadinya luka bakar dapat dibagi menjadi:
1. Paparan api
2. Scalds (air panas)
3. Uap panas
4. Gas panas
5. Aliran listrik
6. Zat kimia (asam atau basa)
7. Radiasi
8. Sunburn sinar matahari, terapi radiasi.
Patogenesis
• Akibat pertama luka bakar adalah syok karena kaget dan kesakitan.
Pembuluh kapiler yang terpajan suhu tinggi rusak dan permeabilitas
meninggi. Sel darah yang ada di dalamnya ikut rusak. Meningkatnya
permeabilitas menyebabkan oedem dan menimbulkan bula yang banyak
elektrolit. Hal itu menyebabkan berkurangnya volume cairan
intravaskuler. Kerusakan kulit akibat luka bakar menyebabkan kehilangan
cairan akibat penguapan yang berlebihan, masuknya cairan ke bula yang
terbentuk pada luka bakar derajat dua dan pengeluaran cairan dari
keropeng luka bakar derajat tiga. Bila luas luka bakar kurang dari 20%,
biasanya mekanisme kompensasi tubuh masih bisa mengatasinya, tetapi
bila lebih dari 20% akan terjadi syok hipovolemik dengan gejala yang
khas, seperti gelisah, pucat, dingin, berkeringat, nadi kecil, dan cepat,
tekanan darah menurun, dan produksi urin berkurrang. Pembengkakkan
terjadi pelan-pelan, maksimal terjadi setelah delapan jam
Patofisiologi
• Luka bakar (combustio) pada tubuh dapat terjadi karena konduksi panas
langsung atau radiasi elektromagnetik. Setelah terjadi luka bakar yang parah,
dapat mengakibatkan gangguan hemodinamika, jantung, paru, ginjal serta
metabolik akan berkembang lebih cepat. Kondisi ditandai dengan pergeseran
cairan dari komponen vaskuler ke ruang interstitium. Bila jaringan terbakar,
vasodilatasi meningkatkan permeabilitas kapiler dan timbul perubahan
permeabilitas sel pada yang luka bakar dan di sekitarnya. Dampaknya jumlah
cairan yang banyak berada di ekstra sel, sodium chloride dan protein lewat
melalui darah yang terbakar dan membentuk gelembung – gelembung dan
oedema atau keluar melalui luka terbuka. Akibat adanya oedema luka bakar
lingkungan kulit mengalami kerusakan, kulit sebagai barrier mekanik berfungsi
sebagai mekanisme pertahanan diri yang penting, dari organism yang mungkin
masuk. Terjadinya kerusakan lingkungan kulit akan memungkinkan mikro
organism masuk dalam tubuh dan menyebabkan infeksi luka yang dapat
memperlambat proses penyembuhan luka. Dengan adanya oedem juga
berpengaruh terhadap peningkatan peregangan pembuluh darah dan syarat
yang dapat menimbulkan rasa nyeri juga dapat mengganggu mobilitas pasien.
Lanjut. . .
• Dengan kehilangan cairan dari sistem vaskuler, terjadi homo
konsentrasi dan hematokrit naik, cairan darah menjadi kurang
lancer pada daerah luka bakar dan nutrisi kurang. Adanya cedera
luka bakar mengakibatkan tahanan vaskuler meningkat sebagai
akibat respon stress neurohormonal. Hal ini meningkatkan afterload
jantung dan mengakibatkan penurunan curah jantung lebih lanjut.
Akibat penurunan curah jantung, menyebabkan metabolism
anaerob dan hasil akhir produk asam di tahan karena rusaknya
fungsi ginjal. Selanjutnya timbul asidosis metabolic yang
menyebabkan perfusi jaringan terjadi tidak sempurna.
• Gangguan respiratori timbul karena obstruksi saluran nafas bagian
atas atau karena efek shock hipovolemik. Obstruksi saluran nafas
bagian atas disebabkan karena inhalasi bahan yang merugikan atau
udara yang terlalu panas, menimbulkan iritasi kepada saluran
nafas,oedema laring dan obstruksi potensial.
Manifestasi klinis
1. Luka bakar derajat 1
• Kerusakan terbatas pada lapisan epidermis (superficial)
• Kulit kering, hiperemik berupa eritema
• Tidak dijumpai bula
• Nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi
• Penyembuhan terjadi secara spontan dalam waktu 5-10 hari
2. Luka bakar derajat 2 dangkal
• Kerusakan mengenai bagian superfisial dari dermis.
• Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea
masih utuh.
• Bula mungkin tidak terbentuk beberapa jam setelah cedera, dan luka bakar
pada mulanya tampak seperti luka bakar derajat satu dan mungkin terdiagnosa
sebagai derajat dua superfisial setelah 12 sampai 24 jam.
• Ketika bula dihilangkan, luka tampak berwarna pink dan basah.
• Jarang menyebabkan hypertrophic scar.
• Jika infeksi dicegah maka penyembuhan akan terjadi secara spontan kurang dari
3 minggu.
Lanjut. . .
3. Luka bakar derajat 2 dalam
• Kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis
• Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea sebagian
besar masih utuh.
• Penyembuhan terjadi lebih lama, tergantung biji epitel yang tersisa.
• Juga dijumpai bula, akan tetapi permukaan luka biasanya tampak berwarna pink dan
putih segera setelah terjadi cedera karena variasi suplai darah ke dermis (daerah yang
berwarna putih mengindikasikan aliran darah yang sedikit atau tidak ada sama sekali;
daerah yang berwarna pink mengindikasikan masih ada beberapa aliran darah).
• Jika infeksi dicegah luka bakar akan sembuh dalam 3 sampai 9 minggu
4. Luka Bakar Derajat 3
• Kerusakan meliputi seluruh tebal dermis dan lapisan yang lebih dalam.
• Tidak dijumpai bula
• Apendises kuliit rusak
• Kulit yang terbakar berwarna abu-abu dan pucat. Karena kering, letaknya lebih
rendah dibandingkan kulit sekitar.
• Terjadi koagulasi protein pada epidermis dan dermis yang dikenal sebagai eskar.
• Tidak dijumpai rasa nyeri dan hilang sensasi, oleh karena ujung-ujung saraf sensorik
mengalami kerusakan / kematian.
• Penyembuhan terjadi lama karena tidak ada proses epitelisasi spontan dari dasar
luka.

Anda mungkin juga menyukai