Anda di halaman 1dari 8

PANDANGAN FILSAFAT PANCASILA TERHADAP

KEHIDUPAN MANUSIA, MASYARAKAT, PENDIDIKAN


DAN NILAI
 Kelompok 6

ARI AZHARI
ESTER SIMANJUNTAK
M. LEGIANTO
Pengertian Filsafat Pancasila

Pancasila yang dibahas secara filosofis disini adalah Pancasila


yang butir-butirnya termuat dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 yang tertulis dalam alinea ke empat.
Pancasila dikenal sebagai filosofi Indonesia. Kenyataannya
definisi filsafat dalam filsafat Pancasila telah diubah dan
diinterpretasi berbeda oleh beberapa filsuf Indonesia.
Pancasila dijadikan wacana sejak 1945. Filsafat Pancasila
senantiasa diperbarui sesuai dengan “permintaan” rezim yang
berkuasa, sehingga Pancasila berbeda dari waktu ke waktu.
Pandangan Filsafat Pancasila Tentang
Manusia

Kodrat manusia merupakan keseluruhan sifat-sifat asli,


kemampuan-kemampuan atau bakat-bakat alami,
kekuasaan, bekal disposisi yang melekat pada
kebaradaan/eksistensi manusia sebagai makhluk pribadi
sekaligus makhluk sosial ciptaan Tuhan YME. Harkat
manusia adalah nilai manusia sebagai makhluk Tuhan
yang memiliki kemampuan-kemampuan yang disebut
cipta, rasa dan karsa. Derajat manusia adalah tingkat
kedudukan atau martabat manusia sebagai makhluk
ciptaan Tuhan yang memiliki bakat, kodrat, kebebasan
hak, dan kewajiban asasi.
Pandangan Filsafat Pancasila Tentang
Masyarakat
Nilai yang terkandung dalam Pancasila, Nilai-nilai itulah sebagai ciri kepribadian
masyarakat-bangsa dan negara Indonesia. Rakyat Indonesia adalah keseluruhan
jumlah semua orang, warga dalam lingkungan negara Indonesia. Hakekat rakyat
Indonesia adalah pilar negara dan yang berdaulat.
Untuk menghindarkan masalah etno-nasionalisme yang dapat berakibat disintegrasi
bangsa, Hamdi Huruk (dalam H.A.R. Tilaar. 2002: 76) mengemukakan program sebagai
berikut :

 Didalam menyikapi dorongan etno-nasionalisme yang negatif maka dihindarkan


cara-cara pemecahan koersif (militeristk), tetapi dengan menggunakan metode
persuasive dan dialogis, serta mengikut sertakan masyarakat setempat.
 Perlu diakui identitas etnis dalam arti kultural bukan dalam arti politik.
 Menyadarkan kelompok-kelompok yang berkeinginan kepada separatisme, bahwa
berpisah dengan negara dan bangsa Indonesia akan merugikan.
 Menghindari berbagai pelanggaran HAM dan menghormati HAM.
Pandangan Filsafat Pancasila Tentang
Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana


belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara
Tujuan Pendidikan berdasarkan Pandangan Pancasila tentang hakikat realitas,
manusia, pengetahuan dan hakikat nilai mengimplikasikan bahwa pendidikan
seyogyanya bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertangung jawab.
Kurikulum Pendidikan. Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang
pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
dengan memperhatikan:

 Peningkatan iman dan takwa;  Tuntutan dunia kerja;


 Peningkatan akhlak mulia;  Perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan
 Peningkatan potensi,
seni;
kecerdasan, dan minat
peserta didik;  Agama;
 Keragaman potensi daerah  Dinamika perkembangan
dan lingkungan; global; dan
 Tuntutan pembangunan  Persatuan nasional dan nilai-
daerah dan nasional; nilai kebangsaan.
Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Nilai

Pembangunan nasional adalah upaya bangsa untuk


mencapai tujuan nasional sebagaimana yang sudah
dinyatakan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar
1945. Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup
bangsa, dan sumber nilai bagi bangsa Indonesia. Menurut
Kaelan, 2000, (dalam Surajiyo, 2008, 161) menjelaskan
bahwa Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-
silanya harus merupakan sumber nilai, kerangka berpikir
serta asas moralitas bagi pembangunan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
SEKIAN PERSENTASE KAMI TEMEN 
APABILA ADA YANG TIDAK PAHAM BISA DI
TANYAKAN PADA KAMI 

TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai