Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

Dosen Pengampu : Muhammad Dominique Mendoza, S.E.,


S.Kom., M.M.

Disusun Oleh:
Ester Simanjuntak (5183151030)

FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA
DAN KOMPUTER
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A 2020 / 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatNya
saya dapat menyelesaikan tugas membuat makalah ini dengan baik. Makalah ini ini bertujuan
untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen dan menambah pengetahuan pembaca
mengenai strategi-strategi dalam berwirausaha.

Makalah ini disusun berdasarkan pengetahuan penulis dan sumber yang saya ambil agar kita
dapat mengetahui materi yang dibahas. Masih ada beberapa kekurangan dari makalah ini, maka
dari itu saya sebagai penulis meminta maaf karena keterbatasan pengetahuan yang saya miliki.
Atas perhatiaannya saya ucapkan terima kasih.

Medan, Desember 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1. Latar Belakang...........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3. Tujuan dan Manfaat...................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................2
2.1. Strategi Penetrasi Pasar ............................................................................2
2.2. Strategi Pengembangan Pasar....................................................................5
2.3 Strategi Pengembangan Produk.................................................................5
2.4. Strategi STP ..............................................................................................9
2.5. Strategi 4P...............................................................................................11
2.6 Strategi Pemasaran Produk dan Jasa.......................................................14
BAB III PENUTUP..........................................................................................20
3.1. Kesimpulan..............................................................................................20
3.2. Saran........................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Didalam berwirausaha juga ada beberapa aspek yang menentukan berhasil tidaknya suatu
usaha yang dijalankan. Diantaranya aspek modal, pengelolan maupun pemasaran. Modal bisa
di dapat dari berbagai cara misalnya dengan modal yang kita punya sendiri ataupun dengan
pinjaman. Oleh karena itu dibutuhkan juga suatu kemitraan atau hubungan sosial yang baik
dalam berwirausaha. Karena terkadang dalam berwirausaha kita tidak dapat memulainya
sendiri baik karena kekurangan uang, sumber daya, maupun kreatifitas.
Sebagaimana diketahui bahwa keadaan dunia usaha bersifat dinamis, yang selalu
mengalami perubahan yang terjadi setiap saat dan adanya keterkaitan antara satu dengan
yang lainnya. Oleh karena itu strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting
untuk keberhasilan perusahaan umumnya dan pada bidang pemasaran khususnya. Disamping
itu strategi pemasaran yang diterapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan
perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut. Dengan demikian strategi pemasaran
harus dapat memberikan gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan
perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan atau paduan pada beberapa sasaran pasar.
Strategi adalah langkah-langkah yang harus dijalankan oleh  suatu perusahaa untuk mencapai
tujuan. Kadang-kadang langkah yang harus dihadapi terjal dan berliku-liku namun ada pula
langkah yang relatif mudah. Disamping itu banyak rintangan atau cobaan yang dihadapi
untuk mencapai tujuan, oleh karena itu setiap langkah harus dijalankan secara hati-hati dan
terarah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu strategi penetrasi pasar?
2. Apa itu strategi pengembangan pasar?
3. Apa itu strategi pengembangan produk?
4. Apa itu strategi STP?
5. Apa itu strategi 4P?
6. Apa itu strategi pemasaran produk jasa?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui strategi penetrasi pasar
2. Untuk mengetahui strategi pengembangan pasar
3. Untuk mengetahui strategi pengembangan produk
4. Untuk mengetahui strategi STP
5. Untuk mengetahui strategi 4P
6. Untuk mengetahui strategi pemasaran produk dan jasa

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Strategi Penetrasi Pasar
A. Pengertian
Market penetration atau penetrasi pasar adalah cara sebuah bisnis mengukur seberapa
banyak sebuah produk atau jasa digunakan oleh para konsumen dibanding jumlah total
pasar untuk produk yang ditawarkan tersebut. Melansir Techslang, contohnya jika kamu
memperkirakan ada 100.000 orang yang akan membeli produkmu dan perusahaanmu
mampu menjual 20.000 unit, penetrasi pasar bisnismu adalah 20%. Tak hanya itu, market
penetration juga merupakan cara yang digunakan untuk mengembangkan strategi untuk
memperluas cakupan pangsa pasar untuk suatu produk atau jasa tertentu.
Menurut Investopedia, jika total pasarnya dinilai besar, pendatang baru suatu industri
memiliki harapan untuk memiliki sejumlah persentase pasar dari total potensi yang ada.
Selain itu, dari angka tersebut, kita bisa mengetahui potensi pertumbuhan suatu industri
sehingga dapat memiliki kepercayaan diri lebih untuk beroperasi dalam ranah itu.
B. Manfaat dan Pentingnya Penetrasi Pasar
Market penetration adalah hal yang sangat penting jika ingin bisa bersaing dalam suatu
industri. Kita harus mengetahui potensi dan kapasitas bisnis sendiri sebelum mencoba
terjun ke dalam kompetisi di pasar, apalagi jika sudah ada merek-merek dengan nama
besar di sana. Dengan pertama menghitung dan memperkirakan potensi pasar serta
menyusun strategi penetrasi pasar, ada banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan.
Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan penjualan
Biasanya, mayoritas bisnis yang baru mulai berfokus pada
peningkatan penjualan untuk mendapatkan keuntungan. Strategi market
penetration yang baik tentu saja bisa meningkatkan bottom line atau laba perusahaan.
Hal ini bisa dicapai dengan mendukung produk atau pasar agar bisa cepat dipasarkan
dengan tepat sasaran. Strategi yang tepat bisa memastikan produk atau jasa mudah
ditemukan oleh para target konsumen dalam segmentasi pasar yang sesuai.
2. Meningkatkan brand equity
Brand equity atau ekuitas merek adalah hal yang disukai perusahaan dan hal ini dapat
dicapai dengan strategi penetrasi pasar yang rinci. Pasalnya, ekuitas merek mampu
meningkatkan nilai bisnis atau perusahaan secara keseluruhan. Hal ini bisa membuka
kesempatan perluasan bisnis. Selain itu, dengan ekuitas merek, perusahaanmu bisa

2
menekan biaya pemasaran juga mengenakan harga lebih tinggi dibanding pesaing,
lho.
3. Product positioning yang lebih baik
Pendatang baru di pasar sering kali merasa kesulitan untuk bersaing
dengan brand besar yang sudah lama menguasai pasar. Biasanya, kesulitan yang
dihadapi adalah penetapan harga. Tentunya, sulit bagi pendatang untuk memasang
harga yang lebih tinggi dari kompetitor yang lebih dipercaya pelanggan. Namun,
dengan strategi penetrasi pasar, bisnis baru bisa menjustifikasi harga yang ia
tawarkan. Meskipun harganya lebih tinggi, jika mampu memposisikan brand-nya
dengan benar di pasar, hal tersebut takkan jadi kendala besar.
C. Strategi Penetrasi Pasar
1. Penyesuaian harga
Salah satu strategi yang banyak digunakan untuk penetrasi pasar adalah penyesuaian
harga.Penurunan harga produk atau jasa dapat meningkatkan penjualan. Namun,
harga tidak harus selalu turun. Pada dasarnya, perubahan harga baik penurunan atau
peningkatan setelah analisis produk kompetitor merupakan taktik penetrasi pasar
yang baik. Yang penting, hal ini tidak dilakukan terlalu sering agar tidak
membingungkan konsumen dan menciptakan kesan yang kurang baik mengenai
kualitas barang atau jasa yang ditawarkan.
2. Peningkatan promosi
Promosi barang atau jasa tentunya adalah strategi penting untuk penetrasi pasar, dan
hasilnya jika dilakukan secara benar bisa signifikan. Paling tidak, brand
awareness harus bisa meningkat. Kamu bisa memilih untuk melakukan kampanye
jangka panjang maupun pendek tergantung kebutuhan dan dana yang ada. Perlu
diingat bahwa hal ini hanya boleh dilakukan setelah perencanaan yang matang agar
membuahkan hasil yang memuaskan.
3. Perbaikan kualitas produk
Untuk bisa disukai konsumen, tentu produk atau jasamu harus memiliki kualitas yang
baik. Hal ini juga berpengaruh pada kemampuan penetrasi pasar sebuah bisnis. Jadi,
jangan lupakan untuk memperbaiki dan mengembangkan kualitas barang atau
jasamu.
4. Tingkatkan penggunaan
Salah satu cara penetrasi pasar yang ampuh adalah meningkatkan penggunaan barang
atau jasa dengan melakukan kampanye marketing. Jika kampanye ini efektif di suatu

3
tempat, akan semakin banyak orang menggunakannya di daerah tersebut. Dengan
begitu, penjualan pun meningkat.
5. Kanal distribusi
Untuk memastikan penetrasi pasar yang sukses, kamu harus mengetahui kanal-kanal
distribusi yang tepat untuk menyalurkan barangmu. Selalu temukan kanal-kanal baru
agar penjualan meningkat dari waktu ke waktu. Contoh kanal yang bisa
dipertimbangkan saat ini adalah lewat email marketing, telemarketing, internet
marketing, dan lain-lain.
6. Buat barriers to entry
Barriers to entry atau halangan untuk masuk dapat dilakukan untuk membatasi
masuknya produk kompetitor lain ke pasar. Hal ini contohnya dapat dilakukan
dengan minimasi biaya variabel. Strategi tersebut bisa meningkatkan penjualan dan
menciptakan barrier to entry bagi kompetitor.
7. Berpikir di luar kotak
Kreativitas dan keunikan adalah hal penting dalam market penetration. Strategi yang
monoton cenderung sulit berhasil. Oleh karena itu, jika kamu bisa menawarkan hal
baru dan berbeda bagi konsumen, hal ini bisa lebih efektif untuk meningkatkan
kekuasaan dan penjualan di pasar. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah
mengedukasi konsumen tentang kebolehan produk maupun jasamu, membuat
pembelian lebih mudah, memperluas jaringan distribusi, membuat desain produk
yang user-friendly, dan meningkatkan customer referral.
8. Diversifikasi
Diversifikasi adalah taktik penetrasi pasar agar perusahaan bisa masuk pasar baru.
Hal ini dapat dilakukan dengan membuat produk baru yang lebih sesuai dengan pasar
tersebut.
9. Kerja sama dengan perusahaan lain
Beberapa perusahaan memilih untuk membentuk kerjasama strategis dengan
perusahaan lain untuk mempermudah penetrasi pasar.

4
2.2 Strategi Pengembangan Pasar
A. Pengertian
Market development atau pengembangan pasar adalah strategi pertumbuhan dengan
menarik lebih banyak pelanggan baru untuk produk yang sudah ada. Dalam hal ini,
perusahaan harus mencari segmen pasar baru untuk produknya. Pengembangan pasar
biasanya dilakukan ketika segmen pasar saat ini sudah mulai matang. Dengan mencari
pasar baru, perusahaan berusaha untuk memperbesar wilayah pemasaran. Dengan begitu,
volume penjualan dapat ditingkatkan. Pengembangan pasar mungkin tidak melibatkan
inovasi produk karena perusahaan hanya menjual produk saat ini ke segmen yang baru.
Namun, dalam praktiknya, strategi ini seringkali melibatkan beberapa modifikasi produk.
B. Contoh dan Kelebihan Pengembangan Pasar
Strategi pengembangan pasar menargetkan pelanggan di luar segmen saat ini. Dalam hal
ini, perusahaan memanfaatkan nama merek yang telah untuk menciptakan penjualan di
segmen baru. Pasar baru mungkin masih dalam satu wilayah nasional, misalnya di
provinsi lain. Atau, itu mungkin adalah pasar luar negeri. Contohnya adalah perusahaan
sepatu terkemuka seperti Adidas dan Nike, yang telah memasuki pasar internasional
untuk ekspansi. Demikian juga, ekspansi GoJek ke Vietnam dan Indofood ke Filipina
adalah adalah contoh sempurna dari pengembangan pasar.
Keuntungan strategi pengembangan pasar adalah mendapatkan pelanggan baru,
meningkatkan penjualan, dan pertumbuhan perusahaan. Jika diimplementasikan dengan
sukses, strategi ini dapat mengarah pada keunggulan kompetitif bagi beberapa
perusahaan.

2.3 Strategi Pengembangan Produk


A. Pengertian
Pengembangan produk adalah strategi dan proses yang dilakukan oleh perusahaan dalam
mengembangkan produk, memperbaiki produk lama atau memperbanyak kegunaan
produk ke segmen pasar yang ada dengan asumsi pelanggan menginginkan unsur-unsur
baru mengenai produk. Pengembangan produk adalah proses perubahan yang dilakukan
terhadap produk yang sudah ada sekaligus proses pencarian inovasi untuk menambah
nilai terhadap barang lama dengan mengkonversikannya ke dalam produk tersebut.
Dengan adanya pengembangan produk berarti perusahaan sudah memahami tentang
kebutuhan dan keinginan pasar.

5
B. Tujuan Pengembangan Produk
Tujuan pengembangan produk adalah untuk memberikan nilai maksimal bagi konsumen,
memenangkan persaingan perusahaan dengan memilih produk yang inovatif, produk
yang dimodifikasi serta mempunyai nilai yang tinggi baik dalam desain warna, ukuran,
kemasan, merek, dan ciri-ciri lain.
Menurut Kotler dan Keller (2008), umumnya tujuan pengembangan produk baru adalah:
1. Untuk memenuhi kebutuhan baru dan memperkuat reputasi perusahaan sebagai
investor, yaitu dengan menawarkan produk yang lebih baru dari pada produk
sebelumnya.
2. Untuk mempertahankan daya saing terhadap produk yang sudah ada, yaitu dengan
jalan menawarkan produk yang dapat memberikan jenis kepuasan yang baru.
Bentuknya bisa bertambah terhadap lini produk yang sudah ada maupun revisi
terhadap produk yang telah ada.
Sedangkan menurut Alma (2002), terdapat beberapa alasan yang membuat perusahaan
melakukan pengembangan produk, yaitu:
1. Untuk memenuhi keinginan konsumen.
2. Untuk menambah omzet penjualan.
3. Untuk mendayagunakan sumber-sumber produksi.
4. Untuk memenangkan persaingan.
5. Untuk meningkatkan keuntungan dengan pemakaian bahan yang sama.
6. Untuk mendayagunakan sisa-sisa bahan.
7. Untuk mencegah kebosanan konsumen.
8. Untuk menyederhanakan produk pembungkus.
C. Jenis-Jenis Pengembangan Produk
Setiap perusahaan harus mempunyai strategi dalam melakukan pengembangan produk.
Hal ini bertujuan agar produk yang akan dikembangkan dapat sesuai dengan kebutuhan
perusahaan dan konsumen yang sudah ada tetap tertarik dengan penawaran yang
diberikan oleh suatu perusahaan serta menarik konsumen baru. Menurut Kotler dan
Keller (2008), strategi pengembangan produk terdapat beberapa jenis, yaitu:
1. Memperbaiki yang sudah ada. Dalam hal ini perusahaan menggunakan teknologi dan
fasilitas yang ada untuk membuat variasi dan memperbaiki produk yang ada. Dalam
menggunakan cara ini perusahaan tidak memiliki resiko besar, karena hanya akan
melakukan perubahan yang menyeluruh.

6
2. Memperluas lini produk. Jenis pengembangan produk dilakukan perusahaan dengan
cara menambah item pada lini produk yang sudah ada atau menambah lini produk
baru.
3. Menambah produk yang ada. Perusahaan dalam hal ini menambah atau memberikan
variasi pada produk yang telah ada dan juga memperluas segmen pasar dengan
melayani berbagai macam konsumen atau pembeli yang memiliki selera yang
berbeda-beda.
4. Meniru strategi pesaing. Pada cara ini perusahaan meniru kebijakan pesaing yang
dianggap menguntungkan, seperti halnya penetapan harga.
5. Menambah lini produk. Biasanya perusahaan memerlukan dana besar dalam
penambahan produk baru yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan lini produk
yang telah ada. Karena produk yang belum pernah diproduksi sebelumnya, serta
dalam hal penggunaan fasilitas-fasilitas untuk mempromosikannya memerlukan
proses yang baru pula.
Sedangkan menurut Tjiptono (2008), terdapat tiga strategi pengembangan produk, yaitu:
1. Strategi peningkatan kualitas. Produsen dapat meningkatkan daya tahan produk atau
dengan meningkatkan kehandalan dan kecepatan pelayan terhadap konsumen.
2. Strategi peningkatan keistimewaan. Produk Ada empat indikator yang dapat
meningkatkan keistimewaan suatu produk, seperti kualitas bahan yang dipakai,
keanekaragaman, kenyamanan dalam pemakaian suatu produk bagi penggunaannya
dan aksesoris tambahan.
3. Strategi peningkatan gaya produk. Produsen bisa meningkatkan nilai suatu produk
dari segi pemilihan warna produk tersebut, rancangan atau desain yang menarik dan
yang terakhir adalah kemasan yang dapat memberi nilai tambah bagi produk tersebut.
D. Faktor Pendukung dan Penghambat Pengembangan Produk
a. Faktor Pendukung
Terdapat beberapa faktor yang mendorong perusahaan untuk melakukan
pengembangan produk, faktor-faktor ini harus dipertimbangkan agar terlaksananya
pengembangan produk yang berhasil. Menurut Stanton (1996) faktor pendorong atau
pendukung pengembangan produk adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan Teknologi. Perkembangan teknologi yang pesat memungkinkan
terciptanya sarana produksi yang baru untuk dimanfaatkan oleh perusahaan untuk
membuat dan menyempurnakan produk, sehingga kualitas produk menjadi lebih baik
dan jumlah produksi yang diperoleh akan dapat ditingkatkan.

7
2. Perubahan Selera Konsumen. Perubahan ini dipengaruhi oleh tingkat pendapatan,
tingkat perkembangan penduduk, tingkat pendidikan, serta kesetiaan konsumen
terhadap produk yang bersangkutan.
3. Persaingan. Adanya persaingan yang kuat di antara perusahaan yang sejenis akan
menyebabkan perusahaan berusaha untuk selalu mengembangkan produknya dengan
harapan dapat menyaingi volume produksi pesaing.
4. Adanya Kapasitas Produk Berlebihan. Dengan meningkatkan kapasitas mesin-mesin
yang dimiliki perusahaan, maka perusahaan berusaha untuk menggunakan kelebihan
kapasitas tersebut dengan jalan memproduksi perusahaan.
5. Siklus Hidup Produk yang Pendek. Siklus kehidupan produk yang pendek mendorong
perusahaan untuk terus mengembangkan produknya, sehingga konsumen tidak bosan
dengan produk-produk yang diproduksi perusahaan.
6. Adanya Keinginan untuk Meningkatkan Laba. Perusahaan mempunyai keinginan
untuk memperkuat posisi produknya di pasar, sera untuk memperluas pasar.
b. Faktor Penghambat
Menurut Kotler dan Keller (2008), terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab
terhambatnya proses pengembangan produk, yaitu:
1. Kekurangan gagasan mengenai produk baru yang penting dibidang tertentu. Mungkin
hanya ditemukan sedikit cara untuk memperbaiki beberapa produk dasar (seperti baja,
deterjen).
2. Pasar yang terbagi-bagi karena persaingan yang ketat. Perusahaan harus mengarahkan
produk baru mereka ke segmen pasar yang lebih kecil, hal ini berarti penjualan dan
laba yang lebih rendah untuk tiap produk.
3. Kendala sosial dan pemerintah. Produk baru harus memenuhi beberapa kriteria
seperti keamanan konsumen dan keseimbangan lingkungan.
4. Mahalnya proses pengembangan produk baru. Suatu perusahaan pada umumnya
harus menciptakan berbagai gagasan tentang produk baru untuk menemukan hanya
satu produk yang layak dikembangkan. Selanjutnya, perusahaan sering menghadapi
biaya litbang, manufaktur, dan pemasaran yang tinggi.
5. Kekurangan modal. Beberapa perusahaan yang memiliki gagasan-gagasan yang baik
tidak dapat mengumpulkan dana yang diperlukan untuk melakukan riset dan
meluncurkan produk baru.
6. Waktu pengembangan yang lebih singkat. Perusahaan-perusahaan yang tidak dapat
mengembangkan produk-produk baru secara cepat akan berada di pihak yang tidak
memiliki keunggulan. Perusahaan-perusahaan harus belajar bagaimana
8
mempersingkat waktu pengembangan dengan menggunakan teknik perancangan yang
dibantu komputer dan teknik manufaktur, mitra strategis, pengujian konsep awal, dan
perencanaan pemasaran tingkat tinggi. Perusahaan yang waspada akan menggunakan
pengembangan produk baru serentak, dimana kelompok lintas-fungsional bekerja
sama untuk mendorong produk baru melalui pengembangan dan menuju pasar.
7. Siklus hidup produk yang lebih singkat. Ketika suatu produk yang baru berhasil,
pesaing dengan cepat meniru.

2.4 Strategi STP


Strategi STP yaitu strategi memilih pasar yang terdiri dari segmentasi pasar (Segmentation),
pasar sasaran (Targeting), dan posisi pasar (Positioning)
1. Segmentasi Pasar (Market Segmentation)
Segmentasi pasar yaitu membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang
berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix yang berbeda pula.
Untuk melakukan segmentasi pasar terlebih dahulu tentukan variable-variabelnya sebab
segemntasi pasar itu sendiri terdiri dari beberapa variabel yang harus diperhatikan. Hal
ini bertujuan agar segmentasi yang telah dilakukan sesuai dan tepat sasaran. Variabel
yang dimaksudkan terbagi menjadi dua, yaitu segmentasi pasar konsumen dan
segmentasi pasar industrial.
Menurut Philip Kotler, variabel utama untuk menentukan segmentasi pasar konsumen,
yaitu.
1. Segmentasi berdasarkan geografis, terdiri dari bangsa, provinsi, kabupaten,
kecamatan, dan iklim.
2. Segmentasi berdasarkan demografis, terdiri dari umur, jenis kelamin, ukuran
keluarga, daur hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, dan
kebangsaan.
3. Segmentasi berdasarkan psikografis, terdiri dari kelas social, gaya hidup, dan
karakteristik pribadi.
4. Segmentasi berdasarkan perilaku, terdiri dari pengetahuan, sikap, kegunaan, dan
tanggap terhadap suatu produk.
Sedangkan variable utama untuk menentukan segmentasi pasar industrial, yaitu:
1. Segmentasi berdasarkan demografis, terdiri dari jenis industry, besar perusahaan, dan
lokasi perusahaan.
2. Segmentasi berdasarkan karakteristik pengoperasian, terdiri dari teknologi yang
difokuskan, status pengguna (berat, sedang, atau ringan) dan kemampuan pelanggan.
9
3. Segmentasi berdasarkan pendekatan pembeli, terdiri dari organisasi berfungsi
pembeli, sifat hubungan yang ada, struktur kekuatan, kebijakan pembelian umum,
dan criteria.
4. Segmentasi berdasarkan karakteristik personel industry, terdiri dari kesamaan
pembeli, sikap terhadap resiko, dan kesetiaan.
5. Segmentasi berdasarkan factor situasional, terdiri dari urgensi, pengguna khusus, dan
besarnya pesanan.
2. Pasar Sasaran (Market Targeting)
Menetapkan pasar sasaran adalah langkah lanjutan setelah Anda memilih segmentasi
pasar dimana Anda diharuskan mengevaluasi keaktifan setiap segmen yang telah dipilih
sebelumnya. Ketika menetapkan pasar sasaran, Anda juga harus mengembangkan ukuran
dan daya tarik segmen baru kemudian memilih pasar sasaran yang diinginkan. Kegiatan-
kegiatan untuk menetapkan pasar sasaran meliputi evaluasi segmen pasar dan memilih
segmen.
1. Evaluasi segmen pasar
 Ukuran dan pertumbuhan segmen : data tentang penjualan terakhir, proyeksi
laju pertumbuhan dan margin dari setiap segmen
 Melihat pesaing yang kuat dan agresif pada produk yang sama, serta
memperhitungkan ancaman produk pengganti
 Sasaran dan sumber daya perusahaan dengan memperhatikan sumber daya
manusia termasuk keterampilan yang dimiliki.
2. Memilih Segmen
 Pemasaran serbasama : melayani semua pasar dan tawaran pasar, serta
mencari persamaan dalam kebutuhan konsumen. Keuntungannya lebih bisa
menghemat biaya
 Pemasaran serbaaneka : merancang tawaran mulai dari pendapatan, tujuan,
atau kepribadian. Misalnya, beda desain untuk industry mobil. Pasar ini
memerlukan biaya tinggi.
 Pemasaran terpadu : pemasaran yang khusus untuk sumber daya manusia
yang terbatas pula.
3. Posisi Market (Market Positioning)
Strategi terakhir yaitu menentukan posisi yang kompetitif untuk produk atau suatu pasar.
Tujuannya untuk membangun dan mengomunikasikan keunggulan bersaing produk yang
dihasilkan ke dalam mindsetkonsumen.

10
1. Strategi penentuan posisi pasar
 Harga (Murah/Mahal)
 Kesempatan Pengguna (Fungsi Produk)
 Kelas Pengguna (Genre dan Usia)
 Menjadi brand teratas pada pasar sejenis
 Produk
2. Memilih dan melaksanakan strategi
 Identifikasi keunggulan kompetitif dengan perbedaan yang ada, seperti
diferensiasi produk, jasa, personel, ataupun citra.
 Memilih keunggulan kompetitif yang tepat, seperti berapa banyak perbedaan
dipromosikan.
 Mewujudkan dan mengomunikasikan posisi pasar yang telah dipilih.

2.5 Strategi 4P
A. Pengertian
Bauran pemasaran biasanya mengacu pada himpunan 4P yaitu. Product (produk), Price
(harga), Promotion (promosi), dan Place (tempat). Peran bauran pemasaran adalah untuk
mensintesis kualitas produk yang terlihat dan tidak terlihat dengan aspirasi klien yang
ditargetkan. Bauran pemasaran untuk produk manufaktur akan berbeda dari produk
sebagai layanan.
Neil Borden-lah yang pertama kali mempopulerkan gagasan bauran pemasaran pada
1950-an. Borden mendefinisikan eksekutif pemasaran sebagai seseorang yang
memadukan bahan-bahan untuk membuat resep yang tepat untuk memasarkan suatu
produk. Kemudian, E. Jerome McCarthy yang menyublimasikan konsep 4P pemasaran
dari ide-ide bauran pemasaran Borden. McCarthy telah menyoroti bahwa 4P yaitu.
Produk, harga, promosi, dan tempat merupakan elemen kontrol awal yang tersedia untuk
membentuk rencana pemasaran. Dia juga mengartikulasikan perubahan saldo variabel-
variabel ini dalam perspektif jangka panjang dengan produk yang paling sulit diubah.
B. Elemen dari Strategi 4P
1. Product (Produk)
Produk adalah jantung dari bauran pemasaran. Semua aktivitas pemasaran dimulai
dengan produk. Produk bukanlah entitas fisik saja; itu menangkap seluruh aspek
berwujud dan tidak berwujud seperti layanan, kepribadian, organisasi, dan ide. Tanpa
suatu produk, kita tidak memiliki harga, promosi atau tempat. Karenanya, dari semua

11
4 P, Produknya adalah P yang paling elemental. Di sini, penting untuk memahami
hubunngan tentang produk dan bauran pemasaran. Bauran produk adalah seluruh
rangkaian produk yang ditawarkan perusahaan kepada pelanggannya. Keputusan
mengenai bauran produk akan bergantung pada banyak faktor seperti:
 Rancangan
 Fitur
 Nama merk
 Variasi produk
 Kualitas
 Jasa
 Pengemasan, pengembalian, dll.
2.  Price (Harga)
Harga adalah nilai moneter yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh
atau memiliki produk suatu perusahaan. Ini adalah komponen penghasil pendapatan
yang penting bagi perusahaan. Keputusan penetapan harga harus diambil dengan
sangat hati-hati, karena ini adalah pedang bermata dua. Jika produk Anda dihargai
terlalu tinggi, produk Anda mungkin akan memberikan kesan berkualitas tinggi. Pada
saat yang sama, ini akan membuat produk Anda ditempatkan di toko terbatas dan.
Jadi, pemasar harus tahu seni menggunakan penetapan harga yang tepat. Keputusan
bauran harga perlu mempertimbangkan variabel pemasaran di bawah ini: Metode
penetapan harga; kebijakan; strategi
 Benefit
 Diskon, rabat
 Periode pembayaran
 Kebijakan kredit

Strategi penetapan harga bisnis Anda harus selaras dengan tujuan keseluruhan
organisasi Anda agar dapat berbaur dengan lancar. Apakah Anda ingin penetrasi
pasar atau membaca sepintas semua ini tergantung pada strategi penetapan harga
Anda.

3.  Promotion (Promosi)
Salah satu stratefi pemasaran 4P ini bertujuan untuk melayani dua tujuan. Pertama,
memberi tahu calon pelanggan tentang produk Anda dan kedua, membujuk mereka
untuk membeli produk Anda. Strategi promosi dengan demikian akan mencakup

12
berbagai cara yang dapat Anda gunakan untuk berkomunikasi dengan audiens target.
Bauran promosi yang efektif akan memastikan penjualan yang baik dan pemasar
harus berusaha untuk menciptakan lingkungan yang kondusif. Elemen utama bauran
promosi adalah:
 Periklanan
 Penjualan pribadi
 Hubungan Masyarakat
 Pemasaran langsung
 Publisitas -media sosial, cetak, dll.
 Promosi penjualan
4.  Place (Tempat) atau Distribusi
Tempat atau distribusi fisik berkaitan dengan pengalihan kepemilikan produk dari
produsen ke pelanggan. Margin keuntungan Anda bergantung pada seberapa cepat
Anda dapat menyerahkan barang. Semakin cepat produk mencapai titik penjualan,
semakin besar kemungkinannya untuk memuaskan pelanggan dan meningkatkan
loyalitas merek. Karenanya, faktor Tempat sangat penting dalam memastikan daya
saing produk Anda di pasar. Berikut ini adalah elemen-elemen campuran distribusi:
 Saluran distribusi
 Keputusan pergudangan
 Penanganan produk
 Logistik
 Kontrol inventaris
 Proses pemesanan
 Cakupan
C. Pentingnya Strategi Pemasaran 4P
Dasar-dasar bauran pemasaran berdasarkan strategi pemasaran 40 akan meningkatkan
kesuksesan produk Anda dengan meemberikan manfaat seperti  berikut:
1. Menciptakan sinergi
Strategi pemasaran 4P: Produk, Harga, Promosi, Tempat bila dikombinasikan dengan
benar menciptakan koordinasi yang memberikan promosi yang tepat untuk produk.
2. Loyalitas dan nilai merek
Karena pendekatan ini berfokus pada kebutuhan pelanggan dan kepuasan mereka,
produk tersebut akan menghasilkan loyalitas dan brand awareness yang baik di mata
konsumen.
13
3. Bergungsi untuk mendekatkan pelanggan
Fitur produk, harga, dan tempat berusaha untuk memperhitungkan harapan
pelanggan. Aspek promosi memberikan kepada pelanggan apa yang ditawarkan
perusahaan Anda dan dengan demikian memposisikan produk dengan lebih baik.
Nantinya, akan ada hubungan yang terjalin dengan baik antara konsumen dan
organisasi bisnis Anda.
4. Memungkinkan integrasi yang tepat
Perancangan strategi pemasaran 4P membutuhkan pemikiran kritis dan persepsi. Jika
digabungkan dengan benar, produk Anda akan menemukan ruang unik di benak
pelanggan.
5. Penduan dalam mengambil keputusan yang tepat
Saling ketergantungan dan sifat menyeluruh dari satu elemen di atas yang lain
memandu Anda dalam pengambilan keputusan. Misalnya: jika harga produk Anda
tinggi, maka dalam aktivitas promosi Anda, Anda harus menargetkan pelanggan
dengan demografi yang memiliki penghasilan tinggi, dan desain produk Anda harus
berdasarkan kualitas. Saluran distribusi dan lokasi, dll. Juga akan dipandu oleh
keputusan ini.
6. Volume penjualan lebih tinggi
Hasil dari semua upaya tersebut adalah kepuasan pelanggan yang lebih tinggi dan
pangsa pasar yang lebih besar yang diperparah dengan peningkatan penjualan produk.

2.6 Strategi Pemasaran Produk Jasa


A. Pengertian
Strategi pemasaran produk adalah usaha dalam memasarkan sebuah produk, barang atau
jasa dengan pola rencana tententu sehingga jumlah penjualan pun meningkat. Startegi
pemasaran juga bisa diartikan sebagai serangkaian upaya yang dilakukan oleh pelaku
usaha untuk mencapai target tertentu karena potensi untuk menjual proposisi terbatas
hanya pada jumlah orang yang tahu produk tersebut. Dengan strategi macam ini, maka
bisa memiliki peranan penting untuk perusahaan karena mampu menentukan nilai
ekonomi perusahaan, seperti harga barang atau jasa. Ada beberapa faktor penentu harga
barang dan jasa, seperti produksi, pemasaran dan konsumsi.
B. Tujuan Strategi Pemasaran Produk atau Jasa
Secara umum, ada 4 tujuan strategi pemasaran, antara lain:
 Untuk meningkatkan kualitas koordinasi antar individu di tim marketing
 Sebagai dasar yang masuk akal untuk pengambilan keputusan pemasaran
14
 Sebagai alat ukur hasil pemasaran berdasarkan standar prestasi yang sudah ditentukan
 Untuk meningkatkan kemampuan dalam beradaptasi bila terjadi perubahan dalam
pemasaran
C. Konsep Strategi Pemasaran
Pada strategi pemasaran produk atau jasa memiliki konsep khsusu sehingga ketika
menjalankannya lebih terarah. Berikut ulasannya:
1. Segmentasi Market
Sebagai pelaku bisnis, maka Anda harus melakukan klasifikasi market terlebih
dahulu, karena setiap orang pasti memiliki kebutuhan yang berbeda. Klasifikasi yang
bersifat heterogen ini menjadi satu-satuan pasar yang bersifat homogen.
2. Positioning Market
Agar Anda bisa semakin tepat dalam mendapatkan konsumen sesuai dengan usaha
bisnis Anda, maka sebaiknya tentukan pola yang spesifik. Pola ini dibuat agar
mendapatkan posisi kuat dalam market yakni segmen yang bisa menguntungkan
bisnis Anda. Hal ini karena tidak ada perusahaan yang bisa menguasai keseluruhan
pasar.
3. Market Entry Strategy
Strategi pemasan ini adalah strategi agar perusahaan bisa masuk pada segmen pasar
tertentu. Berikut cara yang bisa dilakukan:
 Membeli Perusahaan Lain
 Internal Development
 Kerjasama Dengan Perusahaan Lain
4. Marketing Mix Strategy
Marketing mix merupakan kumpulan dari banyak variable yang digunakan
perusahaan untuk dapat mempengaruhi tanggapan konsumen. Berikut variable pada
marketing mix:
 Product
 Price
 Place
 Promotion
 Participant
 Process
 People Physical Evidence
5. Timing Strategy
15
Strategi pemasaran produk lainnya adalah dengan pemilihan waktu yang tepat. Anda
perlu melakukan beberapa persiapan di bidang produksi dan menentukan waktu yang
tepat untuk mendistribusiakan produk ke pasar.
D. Experimental Marketing
A. Pengertian
Experiential marketing adalah strategi pemasaran yang memberikan pengalaman khas
brand Anda kepada konsumen. Hasilnya, brand Anda akan lebih “hidup” dan
membekas di hati konsumen karena mereka aktif berinteraksi dengannya. Ada tiga
alasan kenapa Anda harus mempertimbangkan untuk menjalankan experiential
marketing.
B. Membangun Koneksi dengan Konsumen
C. Meningkatkan Loyalitas Konsumen
D. Meroketkan Brand Awareness Anda
B. Jenis Experiential Marketing Beserta Contohnya
1. Pameran Produk
Pameran produk ini bisa Anda lakukan dengan dua cara: menggelar event khusus atau
sekedar menaruh produk baru Anda di toko.  Contoh experiential marketing  pertama
bisa Anda lihat pada PlayStation Events. Event ini merupakan acara tahunan untuk
memamerkan daftar video games yang akan dirilis di konsol PlayStation pada tahun
tersebut. Sepanjang event berjalan, para pengunjung bisa mencoba memainkan
semua video games tersebut di booth yang sudah disediakan. Sedangkan contoh
kedua bisa Anda temukan dengan mudah di toko smartphone resmi seperti Apple
Store atau Mi Store. Biasanya, beberapa smartphone rilisan terbaru dan terpopuler
akan ditaruh di atas meja sehingga pengunjung bisa mencoba semua fiturnya dengan
bebas.
2. Seminar
Menjalankan seminar atau workshop itu tak hanya membangun koneksi, tapi juga
mengedukasi konsumen Anda di saat yang sama. Jenis experiential marketing ini
juga tak kalah populer dari pameran produk dan sudah diterapkan oleh bisnis besar
maupun kecil. Bahkan, mungkin Anda juga pernah menjadi peserta dari experiential
marketing ini. Untuk contoh experiential marketing  seminar ini tak perlu jauh-jauh.
Di Niagahoster sendiri kami rutin menjalankan seminar gratis baik offline maupun
online seperti di bawah ini:
3. Event

16
Pada experiential marketing, event itu tak hanya terbatas pada event pameran produk
seperti nomor satu di atas. Namun, semua event seperti konser, festival, dan lain
sebagainya. Tinggal bagaimana tingkat kreativitas Anda dan jenis kecocokan dengan
bisnis yang dijalankan. Semakin unik dan kreatif event Anda,
semakin memorable pula di hati konsumen. Contoh experiential marketing event
yang unik bisa Anda temukan pada event bernama Building a Better Bay Area yang
diselenggarakan oleh Google pada tahun 2015 silam. Ceritanya, Google berniat
menyumbang $5,5 juta ke beberapa organisasi nonprofit yang ada di Bay Area. 
4. User Generated Content
User Generated Content (UGC) adalah konten yang dibuat oleh pengguna dari produk
Anda. Entah itu gambar, video, suara, dan lain sebagainya.  UGC termasuk
dalam experiential marketing karena Anda mengajak konsumen untuk terlibat secara
langsung dalam pemasaran produk. Ini tentu saja adalah pengalaman
yang memorable karena Anda menghargai konsumen dan membuat mereka merasa
menjadi bagian dari brand. 
5. Pengalaman Imersif
Bisa dikatakan, pengalaman imersif adalah mengajak konsumen untuk benar-benar
masuk dan merasakan dunia dari produk Anda. Anda bisa memanfaatkan teknologi
canggih seperti Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), dan Mixed Reality
(MR). Atau bisa juga dengan mengubah dunia nyata menjadi mirip dengan dunia
yang ada di dalam produk Anda. Jenis experiential marketing ini masih sangat jarang
diterapkan. Tak heran karena menggunakan teknologi yang cukup canggih. Sehingga
membutuhkan budget yang cenderung lebih besar dibandingkan jenis yang lainnya.
Contoh experiential marketing ini di Indonesia bisa Anda temukan
pada KCMTKU. Perusahaan kacamata ini menyediakan fitur bernama Virtual Try-
on yang menggunakan teknologi Augmented Reality (AR). Di websitenya, para
pengunjung bisa “mencoba” berbagai model kacamata via kamera HP/laptopnya.
E. Emotinal Branding
Emotional branding adalah sarana bagi konsumen dan brand dalam membangun
hubungan secara tidak disadari. Hubungan antara konsumen dan brand terbentuk atau
dibangun dengan menggunakan metode yang menggunakan faktor emosional. Emotional
Branding berperan sebagai penentu kesuksesan sebuah brand dalam kompetisi pasar.
Identitas sebuah brand dapat dibentuk dengan menghubungkan brand dan konsumen
secara personal. Membangun emosi ini biasanya mengacu pada rasa percaya konsumen
terhadap brand. Dengan kata lain, rasa percaya konsumen terbangun karena adanya
17
keterlibatan emosi mereka dengan sebuah brand. Mereka membeli produk
dari brand tertentu bukan semata-mata karena kebutuhan, tetapi transaksi yang dilakukan
berdasarkan keinginan atau hasrat mereka. Intinya, strategi branding yang terintegrasi
menjadi bagian penting dari emotional branding.
Tujuan utama emotional branding yaitu membangun brand yang kuat dimata audiens
dengan menciptakan branding yang mengacu pada pengalaman dan keinginan emosional
konsumen secara mendalam. Selain membangun hubungan dengan pelanggan juga untuk
memberikan nilai pada brand atau produk dalam jangka waktu panjang. Hal ini dilakukan
dengan memberikan pengalaman indrawi dan dibuat agar customer merasakan
keunggulan produk dan bersedia membeli. Membangun emosi pada pelanggan
dan brand bukan sekadar proses atau riset yang dilakukan secara teknis, namun mengacu
pada hubungan antar manusia. Hal ini dikarenakan dalam sektor perdagangan, manusia
atau pembeli adalah bagian yang paling fundamental.
Keinginan pembeli untuk memperoleh kepuasan secara materi dan pengalaman penuh
emosional lainnya adalah yang harus Anda upayakan dalam strategi ini. Melalui cara-
cara membangun keterkaitan produk dan konsumen dengan dorongan aspirasi yang
mendasari motivasi konsumen percaya pada brand, akan memberikan
diferensiasi brand Anda dengan brand lain. Kemitraan dan komunikasi adalah kunci
untuk menciptakan emotional brandingyang kuat. Investasi yang paling penting dalam
mengembangkan suatu brand adalah membangun emosi konsumen. Strategi ini
merupakan janji dan nilai yang diberikan kepada konsumen untuk
menikmati brand tersebut dengan panca indra mereka.
Terdapat empat pilar penting emotional branding yang perlu Anda ketahui. Berikut
penjelasannya.
1. Hubungan
Dalam membangun hubungan Anda harus menciptakan keterikatan secara mendalam
serta menunjukkan apresiasi terhadap konsumen. Selain itu juga memberikan
konsumen pengalaman emosional yang mereka inginkan dan berkesan.
2. Pengalaman
Pengalaman dibangun berdasarkan faktor panca indera yang bisa dirasakan dan
dinikmati konsumen secara langsung dan membangkitkan emosi mereka. Pada era
ini, memberikan pengalaman mendalam atas brand kepada konsumennya menjadi
salah satu peluang potensial pengembangan bisnis.
3. Imajinasi

18
Imajinasi berkaitan pada pembuatan desain brand dan upaya menciptakan
proses emotional branding yang kuat. Brand memiliki tantangan yang cukup sulit di
masa mendatang untuk tetap bisa menyenangkan dan mengejutkan konsumen melalui
imajinasi mereka.
4. Visi
Visi menjadi faktor utama bagi keberhasilan brand dalam jangka waktu yang
panjang. Brand berkembang dengan melalui proses life cycle  yang dialami dalam
pasar. Posisi brand harus stabil atau selalu berada dalam kondisi keseimbangan agar
dapat terus memperbarui brand ini secara berkelanjutan.

19
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Strategi adalah langkah-langkah yang harus dijalankan oleh  suatu perusahaa untuk mencapai
tujuan. Kadang-kadang langkah yang harus dihadapi terjal dan berliku-liku namun ada pula
langkah yang relatif mudah. Disamping itu banyak rintangan atau cobaan yang dihadapi
untuk mencapai tujuan, oleh karena itu setiap langkah harus dijalankan secara hati-hati dan
terarah.
Masalah marketing (pemasaran) senantiasa merupakan masalah yangsangat menarik, tidak
saja bagi mereka yang berkecimpung di dalam dunia usaha,tetapi bagi siapapun dari mulai
masyarakat kelas sosial terbawah sampaimasyarakat kelas soaial teratas. Karena di manapun
kita berada seringkali akanberhadapan dengan istilah pemasaran baik itu dalam pengertian
yang palingsederhana atau dalam pengertian yang seluas-luasnya.
Dilihat dari sedemikian pentingnya peranan pemasaran maka pada masasekarang telah mulai
muncul kesadaran baru dikalangan para manajer serta parailmuwan bahwa adalah suatu
kealpaan besar jika di dalam membicarakan masalahpemasaran kita tidak mengikutsertakan
juga masalah perancanaan strategi(strategic planning) sebab hal ini merupakan suatu konsep
kebijakan perusahaanyang luas. Hal demikian terutama sekali disadari oleh para manajer
pemasaranyang dalam pekerjaannya sering kali dihadapkan kepada pengambilan
keputusan,baik itu mengenai kebiksanaan maupun strategi pemasaran

3.2 Saran
Penyusun dalam menulis makalah ini menyadari masih banyak kekurangan oleh karena itu
pembaca diharapkan memberikan kritik dan saran jika menemukan kesalahan dalam
penulisan makalah ini.

1
DAFTAR PUSTAKA

https://cerdasco.com/penetrasi-pasar/

https://cerdasco.com/pengembangan-pasar/

https://www.kajianpustaka.com/2020/03/pengembangan-produk.html

https://grapadikonsultan.co.id/strategi-stp-segmentation-targeting-positioning-pada-bisnis/

https://accurate.id/marketing-manajemen/strategi-pemasaran-4p/

https://www.niagahoster.co.id/blog/experiential-marketing/

https://www.xendit.co/id/blog/apa-itu-emotional-branding-kenapa-ini-penting-untuk-sebuah
brand/

Anda mungkin juga menyukai