Chronic Renal Failure
Chronic Renal Failure
Anggota:
Wempi Augia
Fadhel Muhammad
Vita Andriyani
Yulia Yasmi
Definisi
LOGO
Keseimbngan glomerolus-
tubulus tdk dpt
dipertahankan dan
fleksibilitas pd proses eksresi
menjadi menurun
Gangguan metabolisme
LOGO
• Metabolisme Glukosa
– Pd pasien gagal ginjal yg tidak punya
hubungan dengan nefropati diabetik,sering
ditemukan gangguan ringan metabolisme
glukosa. Mekanismenya tidak diketahui,
diduga berhubungan dengan toksin
azotemia.
LOGO
• Metabolisme lemak
- Pd umumnya lemak bebas dan kolesterol
dalam bts normal kecuali pd sindrom
nefrotik
• Metabolisme protein
- Pada pasien, pembatasan jumlah protein
dalam menu tidak akan menyebabkan
keseimbangan negatif dari nitrogen.
LOGO
• Metabolisme Na+
– kemungkinan masih bisa dipertahankan pd
sebagian besar kasus. Berdasarkan konsep
intac nephron hypoyesis ,untuk
mempertahankan keseimbangan natrium dlm
tubuh akan diimbangi dengan peningkatan
eksresi natrium dr setiap nefron yg masih
utuh.
LOGO
• Metabolisme air
– Pd beberapa pasien dengan gagal ginjal
kronik dengan jumlah nefron yg makin
berkurang,fleksibilitas untuk eksresi air juga
akan berkurangwater overload renal
maupun ekstrarenalhiponatremia
Defisit air dan natrium(dehidrasi)
LOGO
Penurunan vol.cairan ekstraseluler
Penurunan LFG
• Metabolisme kalium
– Hiperkalemia : sangat jarang ditemukan,
keseimbangan kalium masih dapat
dipertahankan akibat peningkatan sekresi
kalium mll tubulus ginjal.
Hiperkalemia dapat disebabkan : diuretika,
asupan kalium, asidosis.
LOGO
• Keseimbangan asam-basa
– Pd CRF dpt terjadi gangguan eksresi ion H +
asidosis sistemik dengan penurunan pH
plasma dan darah. Patogenesis :
o Penurunan ekskresi amonia karena
kehilangan sejumlah nefron
o Penurunan ekskresi fosfat, karena asupan
dan absorbsi mll usus berkurang
o Kehilangan sejumlah bikarbonat mll urin
LOGO
• Metabolisme kalsium
– Sering ditemukan hipokalsemia yg
disebabkan o/ penurunan absorpsi kalsium
melalui usus,dan gangguan mobilisasi
kalsium dari tulang dan hiperfosfatemia
LOGO
• Metabolisme fosfat
– Keseimbangan fosfat serum diimbangi o/
penurunan reabsobsi fosfat pd stp
nefron,dan akhirnya fosfaturia dari setiap
nefron dpt meningkatkan sekresi hormon
paratiroid
LOGO
• Magnesium
– Kenaikan serum sangat jarang menimbulkan
gejala,kecuali magnesium yg mengandung
laksantif dan antasida yg dpt menekan SSP
Gagal ginjal
gg.Faal eksresi
Gangguan sis.regulasi pusat LOGO
pengurangan masa nephron ↑ toksin azotemia
↑ H + plasma
5(OH)2D3 Menghambat Vit.D
Buffer kalsium
↓absorbsi Ca di usus tulang
↑ fosfor plasma
↓ kalsium plasma
hiperparatiroidisme
• Kelainan hemopoeisis
sering ditemukan anemia normokrom
normositer, hipotesis mekanisme
anemia :
- azotemia-related anemia
- Penurunan masa hidup eritrosit
- Defisiensi Fe
- Defisiensi vitamin
- Perdarahan saluran cerna dan uterus
LOGO
• Kelainan mata
Terdapat gangguan visus hilang
(azotemia amaurosis). Dapat ditemukan
kelainan saraf seperti nistagmus, miosis,
dan pupil asimetris, dapat pula ditemukan
retinopati.
Penimbunan atau deposit garam kalsium
pada conjungtiva menyebabkan gejala
red-eye syndrome akibat iritasi dan
hipervaskularisasi.
LOGO
• Kelainan kulit
Gatal sering menggangu pasien, diduga
berhubungan dgn hiperparatiroidisme
sekunder.
Kulit biasanya kering dan bersisik, dan
terdapat timbunan kristal urea pada kulit
muka (urea frost)
Terdapat keadaan Easy bruishing, diduga
berhubungan dgn ggn faal trombosit dan
kenaikan permeabilitas kapiler PD.
LOGO
• Kelainan neuropsikiatri
- kelainan psikiatri : emosi labil, dilusi,
insomnia, gejala psikosis.
- kelainan neurologi : konvulsi atau
kejang. Hal ini mungkin disebabkan
karena hiponatremia yang menyebabkan
sembab jaringan otak, dan keadaan
azotemia.
LOGO
• Anamnesis
• Pemeriksaan lab :
– Px faal ginjal : pemeriksaan ureum,kreatinin
dan asam urat sudah mendekati sbg uji faal
ginjal,tapi harus ditegakkan lagi dengan px
klirens kreatinin dan radionuklida
LOGO
Urine :
Volume,Warna,Sedimen,Berat
jenis,Kreatinin,
Protein
• Darah :Bun / kreatinin,Hitung darah
lengkap,Sel darah merah,Natrium
serum,Kalium
Magnesium fosfat,Protein,Osmolaritas
serum
LOGO
• Pielografi intravena
– Menunjukkan abnormalitas pelvis ginjal dan
ureter
Pielografi retrograd
Dilakukan bila dicurigai ada obstruksi yang
reversibel
Arteriogram ginjal
Mengkaji sirkulasi ginjal dan mengidentifikasi
ekstravaskular, massa.
LOGO
• istouretrogram berkemih
Menunjukkan ukuran kandung kemih,
refluks kedalam ureter, retensi.
• Ultrasono ginjal
Menunjukkan ukuran kandung kemih,
dan adanya massa, kista, obstruksi pada
saluran perkemihan bagian atas.
LOGO
• Biopsi ginjal
Mungkin dilakukan secara endoskopi
untuk menentukan sel jaringan untuk
diagnosis histologis
• Endoskopi ginjal nefroskopi
Dilakukan untuk menentukan pelvis ginjal
; keluar batu, hematuria dan
pengangkatan tumor selektif
LOGO
• EKG
Mungkin abnormal menunjukkan
ketidakseimbangan elektrolit dan asam
basa, aritmia, hipertrofi ventrikel dan
tanda tanda perikarditis.
Penatalaksanaan
LOGO
• Terapi konservatif
– Mencegah memburuknya faal ginjal secara
progresif
– Meringkan keluhan-keluhan akibat akumulasi
toksin azotemia
– Mempertahankan dan memperbaiki metabolisme
secara optimal
– Memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit
LOGO
• Diet
– Terapi diet rendah protein : teapi ini
menguntungkan untuk mencegah atau
mengurangi toksin azotemia tetapi untuk
jangka lama dapat menyebabkan gangguan
keseimbangan negatif nitrogen
LOGO
• Kebutuhan kalori
– Konsumsi jmlh kalori untuk pasien sering
kurang karena keluhan-keluhan GIT(mual
dan muntah)
– Tujuan : mempertahankan status nutrisi
– Memelihara status nutrisi
– Memelihara arthometri(skinfokld thickness)
LOGO
• Kebutuhan cairan
– Bila ureum serum >150 mg% kebutuhan
cairan harus adekuat agar jumlah diuresis
mencapai 2L/hari
– Tujuan : mencegah dehidrasi
osmotik,memelihara status hidarasi
optimal,mengeliminasi toksin azotemia
LOGO
• Hiperkalemia
tindakan profilatik : hindari faktor
pencetus, beri oral ion exchange resin
(sodium/calcium sulfonate)
tindakan terapeutik : hemodialisis
LOGO
• Bikarbonat
– Keadaan asidosis harus dihindari krn dpt
memperberat hiperkalemia
– Tindakan profilaktik :larutan SHOHL(terdiri
ats 140gr asam sitrat dan 98gr natrium sitrat
dalam 1 L air
• Hiperfosfatemia
– Tindakan profilaktik : pembatasan konsumsi
protein hewani
Terapi simtomatik
LOGO
• Asidosis metabolik
A.Suplemen alkali : u/ mencegah dan terapi
asidosis metabolik
– Larutan shohl: terdiri dari 140gr sitrat,98gr
natrium sitrat dilarutkan dlm 1L air
– Kalsium karbonat 5gr/Hari
B.Terapi alkali :harus diberikan IV,bila pH
<7,35 atau serum bikarbonat <20mEq
LOGO
• Anemia
– Recombinant human eritropoeitin merupakan
obat pilihan utama
– Alternatif lain : Hormon androgen,dan
preparat kobalt
LOGO
• Keluhan GIT
– Anoreksi, mual, muntah :
– program dialisis adekuat
– Obat-obatan :
» Prochloperazine
» Trimethilbenzamide
– Ulserai mukosa :
– Terapi dialisis adekuat
– Medikamentosa:
» Metoclorpramide 5 mg P.O
» Cyprophetadine 4 mg P.O
» phenergan 25Mg P.O/IV
LOGO
• Kelainan CVS :
Forced diuresis, ultrafiltrasi yang diikuti
dengan dialisis, calcium antagonis, anti
platelet.
Terapi Pengganti Ginjal
LOGO
• Dialisis
- Hemodialisis
- Continuous ambulatory peritoneal
dialysis (CAPD)
• Transplantasi ginjal
LOGO
• Hemodialisis
Indikasi :
1. Indikasi Absolut: Pericarditis,
Ensefalopati / neuropati azotemik,
bendungan paru yang tidak responsif
dgn diuretik, hipertensi refrakter, muntah
persisten, BUN > 120 mg% dan kreatinin
> 10 mg%
2. Indikasi elektif
LFG antara 5 dan 8 ml/menit/1.73 m2
LOGO
• Dialisis peritoneal
Indikasi :
- Pasien anak dan orang tua >65 tahun
- Pasien yg menderita penyakit CVS
- Pasien yg mengalami perdarahan bila
dilakukan hemodialisis
- Kesulitan pembuata AV shunting
- Pasien stroke
Transplantasi ginjal
LOGO
• Pertimbangan program :
– Mengembalikan fungsi ginjal
– Kualitas hidup normal kembali
– Masa hidup lebih lama
• Kontraindikasi relatif
– Bisa mnimbulkan reaksi penolakan
– Antiglomerular basement memrane antibody
– Keganasan pada resipien
– Antibodi sitotoksik >5%
– Ulkus peptikum
LOGO
• Kontaindikasi mutlak
– gol,.darah ABO tidak ssuai
– Reaksi silang
– Sitotoksik antibodi pd resipien terhadap HLA
pendonor
– Infeksi aktif
LOGO
• Sumber ginjal
- Cadaver
- Donor hidup : saudara kandung, orang
tua, bukan keluarga
Referensi
LOGO
• Neurologi Klinik
• Patofisiologi Sylvia
• Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
LOGO
Terima Kasih