PPSS ((PPrriim
maarryy SSuurrvveeyy))
B : Breathing ventilasi
Fungsi paru : dinding dada dan diafragma
SSeeccoonnddaarryy SSuurrvveeyy
- head to toe examination
- re evaluasi px tanda vital
- pemeriksaan neurologis lengkap
- scor GCS
- foto rontgen
A. Anamnesis
A : alergi
M : medikasi sebelumnya
P : past illness (peny penyerta)
L : last meal
E : event / environment (lingkungan yang berhubungan dengan kejadian
perlukaan)
B. Pemeriksaan fisik
- Kepala
- Maxillo facial
- Vertebra servikal dan leher
11
SURGERY TEAM 2013
- Thoraks
- Abdomen
- Perineum
- Muskuloskeletal
- Neurologis
Status Urologi
CVA : bulging
NT CVA
Balotement
Suprapubik : NT
Massa
MUE : Darah
Lendir
Perineum : laserasi
22
SURGERY TEAM 2013
6. T8 ksifis sternum
7. T10 umbilikus
8. T12 simfisis
9. L4 bagian medial betis
10. L5 ruang antara jari kaki I dan II
11. S1 batas lateral pedis
12. S3 daerah tuberositas iskhii
13. S4 dan S5 daerah perianal
Prinsip penanganan kalau ada avuisi dan bone expose : tulang harus ditutup, tidak boleh
kelihatan.
33
SURGERY TEAM 2013
Perawatan luka paling baik dikerjakan dalam 6-8 jam sesudah terjadi kejadian
(GOLDEN PERIODE)
44
SURGERY TEAM 2013
SUTURE COMPOSITION
Surgical Gut submukosa (sheep intestine)
Dexon poly-glycolic acid
Vicryl co-polymer of glycolide
Polydioxanone (PDS) polyester of p-dioxane
55
SURGERY TEAM 2013
SUTURE COMPOSITION
Surgical silk silkworms spun
Nylon (ethylon) polyamide polymer
Polypropylene (Prolene) polymer of propylene
Ethibond polyesther fibers
Surgical stainless steel iron, nickel, crom
Lidocain : Aquadest
1cc 4 cc (dispo 5 cc)
2 cc 8 cc (dispo 10 cc)
Jarum :
Traumatis : jarum punya mata untuk memasukkan benang di bagian ujung
yang tumpul. Disebut traumatis karena pada bagian ujung / yang bermata ukuran
penampang lebih besar dari bagian ujung yang tajam sehingga akan menimbulkan
bekas luka yang lebih besar.
Keuntungan : Dapat dipakai berulang kali
Harga lebih murah
66
SURGERY TEAM 2013
SIMPUL
Tekhik simpul :
1. Reef knot
2. Surgeons knot
3. Deep tying
4. Slip knot
77
SURGERY TEAM 2013
Benang seide warna hitam tidak diserap tubuh jadi jahitan harus dibuka.
Benang cargut / Novafil warna bening diserap
Novafil biru tidak diserap non traumatik.
Cabut Benang
88
SURGERY TEAM 2013
PPaassaanngg K
Kaatteetteerr
99
SURGERY TEAM 2013
Cara :
1. Baringkan penderita
2. Operator di sebelah kiri
3. Pakai sarung tangan
4. Desinfeksi
1100
SURGERY TEAM 2013
Pasang kateter :
- Lebih mudah pada penderita perempuan o/k ureter lebih pendek
- Bila tidak bisa masuk, jangan paksa bisa jadi stricture uretra
PPaassaanngg IInnffuuss
Indikasi :
- Syok
- Akses untuk obat
1111
SURGERY TEAM 2013
Cara pasang :
- Desinfeksi tempat tusuk dengan betadine dari tengah ke tepi
- Identifikasi vena
- Bendung vena
- Tusuk sampai tembus intra lumen (darah tembus ke trokard)
- Tarik trokard, tinggal kanul
- Hubungkan dengan selang infus
- Set tetes cairan
- Taruh gaas betadine
- Fiksasi dengan plester
Paling bagus pasang infus di v. Sentral oleh karena : Flebitis kurang (tekanan hemostasis
kurang/ keci
N
NGGT T
1122
SURGERY TEAM 2013
Teknik :
Patokan dari glabela proc
Xyphoideus
Dari temporalis dorsum nasal proc
xyphoideus
Tahan nafas, mulut ditutup
epiglotis menutup trakea,
membuka jalan tr. Digestivus
Indikasi cabut :
- Jika sudah bisa makan / minum
oral
- Obst ileus tidak ada lagi (cairan
lambung/hari : 1500)
o peristaltik (+), flatus (+)
o Tidak kembung
Cara :
- ukur dr glabela ke proc
xyphoideus sampai angka 2
- Masukkan ke esofagus
- Disuruh menelan / tahan nafas
sehingga epiglotis menekan
1133
SURGERY TEAM 2013
DDRRAAIIN
NAASSEE SSUUPPRRAA PPUUBBIIKK
Indikasi :
- Penderita dengan retensi urin (strikture uretra, batu uretra, BPH yang besar)
- Neurogenik bladder
Indikasi Sistostomi :
1. Kateterisasi per urethram gagal
2. Diversi urin
3. Pemeriksaan Urodinamik
WSD
(Water Seal Drainage / Penyakit Sekat Air)
Fungsi :
- Mengembangkan paru-paru yang kolaps
- Mengeluarkan udara
- Mengeluarkan darah / cairan
1144
SURGERY TEAM 2013
1155
SURGERY TEAM 2013
F.
1. Fisura anus
2. Sfingter cekat / longgar
3. Ampula terisi feses / kosong
4. Massa +/- : Karsinoma rectum: konsistensi keras, ada drh melekat dan/lendir pd
sarung tangan
5. Prostat membesar benigna: agak padat, sulkus median, mukosa dpt digerakkan
pd permukaannya
Prostat maligna : noduler, agak keras, sulkus median tdk teraba, mukosa tdk dpt
digerakkan pd permukaannya
6. massa di kavum Douglasi
TREPANASI
1166
SURGERY TEAM 2013
The Skull:
The skull is a hard bony covering that encases and protects the brain.
The Meninges:
The three membrane layers inside the skull that cover the brain are called meninges.
These layers provide additional protection to the brain. They are called the dura,
arachnoid and pia.
Cerebrospinal Fluid (CSF):
Cerebrospinal fluid surrounds the brain in a space between the arachnoid and pia. It
provides a protective cushion. The fluid is normally clear and looks like water. It is made
inside the brain and provides nutrients to the brain.
The Cerebellum:
An area of the brain that lies at the back of the skull beneath the cerebral cortex is the
cerebellum. It helps to coordinate movement of the arms and legs and plays a role in
allowing a person to maintain balance and stand upright.
1177
SURGERY TEAM 2013
Jika ada proses hematom atau cedera otak maka akan terjadi herniasi.
Perdarahan subdural:
- akut : < 3 hari
- sub akut : 4 8 minggu
- kronik : > 8 minggu
Fraktur :
- Fraktur linier
- Fraktur depresi / kompresi (jika sudah melewati ketebalan 1 tabula)
- Fraktur basis crania
Fraktur tulang kepala
- Fraktur linier
- Fraktur impresi
o Terbuka
o Tertutup
- Fraktur basis
1188
SURGERY TEAM 2013
1199
SURGERY TEAM 2013
Perdarahan di :
- Fossa cranii ant : rinorea / perdarahan hidung, brill hematom (kiri dan kanan)
- Fossa cranii med : otorea cairan serebro spinal + darah, battle sign
- Fossa cranii post : biasa langsung mati.
Tanda-tanda herniasi :
- Bradikardi
- Nyeri kepala
- Kesadaran
Frontales : motorik
Temporalis : sensorik, memori
Occipitales : penglihatan
Parietalis : waspada
2200
SURGERY TEAM 2013
FRAKTUR BASIS CRANII, Biasanya lanjutan dari fraktur kalvarium/ Bisa berdiri
sendiri. Biasanya mengenai :
o Pars petriosa os. Temporalis
o Atap orbita
o Basis occipital
- Ant : rhinorea + brill hematom
- Med : othorea + battle sign
- Post : langsung mati
Tanda klinis :
a) Brille hematom seperti muka panda
b) Darah/CSF otorrhoe telinga berdarah akibat kerusakan N.VII pd fossa cranii
media
c) Darah/CSF rhinorrhoe hidung berdarah
d) Tinitus
e) Gangguan pendengaran (N.VIII)
f) Anosmia : gangguan telinga kerusakan N.I
g) Battle Sign ( hematoma di belakang telinga )
Nervus cranialis lain dapat mengalami fraktur, kontusio atau avulsi : N. II, III, IV, V, VI
2211
SURGERY TEAM 2013
Gejala :
1. Jejas di temporal
2. Nyeri kepala
3. Lucid interval
4. Gangguan kesadaran oleh karena trauma kepala (initial unconceiousness)
5. Gangguan kesadaran oleh karena kompresi oleh hematoma disertai oleh
gejala neurologis / lateralisasi
a. Pupil anisokor, dilatasi pada sisi hematoma
b. Hemiparesa kontralateral dari hematoma
c. Refleks patologi
6. Bradikardi
Foto kepala : fraktur tulang kepala pada sisi hematom
Pada CT-Scan tampak bikonveks
Rongga subaraknoid :
mengandung banyak pembuluh darah, berisi cairan otak
2222
SURGERY TEAM 2013
Fraktur cervikal
- tangani dulu airway
- tahan leher dengan 2 cara :
o Jaw thrust
o Chin lift
- Pasang penyangga leher, cervical coler
Gangguan airway :
- snoring : bunyi ngorok ok lidah jatuh ke belakang
- gargling : bunyi kumur ok ada cairan dalam mulut
2233
SURGERY TEAM 2013
2244
SURGERY TEAM 2013
Syok
CO = SV x HR
Shock memiliki grading dinilai dari jumlah (%) darah yang keluar
I = 1-15%
II = 15-30%
III = 30-40%
IV = > 40%
Produksi urine
1-1,5 cc/kgBB/jam
1,5-2 cc/kgBB/jam
2255
SURGERY TEAM 2013
Pengecualian:
Orang yang sudah tua (tanda2 penurunan suhu badan kurang jelas) dan anak-anak
Atlit / orang gunung
Penanganan:
1. Oksigen
2. Ringer laktat infus (2 L pertama kalo perlu guyur
3. 1 : 3 dengan catatan darah HB cukup
4. Tidak harus whole blood tapi idealnya Packed Red Cell.
5. Kontrol TNRS, kateter
A
APPPPE
ENND
DIIC
CIIT
TIISS
Jenis posisi :
- Iliacal
- Antecaecal
- Retrocaecal (intraperitoneal & retroperitoneal)
Posisi appendiks :
1. Posisi pelvika ujung appendiks terletak agak ke kaudal posisi ini app
mungkin melekat pada tuba/ovarium kanan
2. Posisi letak intraperitoneal (ujungnya bisa terletak dimana saja) kedudukan
menentukan letak keluhan
3. Retrosekal (retroperitoneal) nyeri kearah perut sisi kanan, nyeri saat berjalan
karena kontraksi otot polos mayor yang menegang ... Letak ini tidak
menimbulkan keluhan atau tanda yang disebabkan oleh regangan peritoneum
setempat, tanda nyeri perut kanan bawah tidak jelas, RT tidak nyeri
4. Iliosekal sering menyebabkan gejala diare, karena ada rangsangan dari reaksi
radang sehingga kontraksi peristaltik usus meningkat.
Persarafan :
- Parasimpatis : cab n. Vagus
- Simpatis : n. Torakalis X : karena itu nyeri viseral pada app bermula disekitar
umbilikus
2266
SURGERY TEAM 2013
Histologi :
1. Epitel kubik
2. Sub mucosa
3. Otot sirkuler
4. Otot longitudinal
5. Serosa
Etiologi :
Penyebab pasti Belum diketahui
Factor yang berpengaruh : obstruksi dan infeksi
Obstruksi :
1. Hiperplasia KGB 60%
2. Fecolith 35%
3. Corpus alienum 4%
4. Striktura lumen 1%
Infeksi : E. coli dan Streptokokus
Patofisiologi :
sertai
Sumbatan sekresi mucus APP AKUT FOKAL
Tekanan intralumen > nyeri visceral di ulu hati
Gangguan drainage limfe udem regangan mukosa,
Kuman ulserasi mucosa reffered pain Th-10
mual dan muntah
2277
SURGERY TEAM 2013
3. Perforasi
4. Infiltrat / abses
Bila proses berjalan lambat, ileum terminalis, caecum dan omentum akan membentuk
barier dalam bentuk infiltrat.
Pada anak-anak dimana omentum pendek dan orang tua dengan daya tahan tubuh yang
sudah menurun, sulit terbentuk infiltrat sehingga kemungkinan terjadi perforasi lebih
besar.
Diagnosa :
Anamnesa :
1. Nyeri (mula-mula di daerah epigastrium kemudian menjalar ke Mc. Burney)
2. Muntah (rangsang viseral)
3. Panas (infeksi akut)
Nyeri visceral : terjadi bila terdapat rangsangan pada organ/struktur dalam rongga perut,
mis: karena udara atau radang
Pasien yang merasakan nyeri viseral biasanya tidak dapat menunjukkan secara
tepat letak nyeri sehingga biasanya ia menggunakan seluruh telapak tangannya
untuk menunjuk daerah yang nyeri.
Pada nyeri khas sesuai dengan persarafan embrional saluran cerna :
1. Foregut (usus depan) : lambung, duodenum, sistem hepatobilier, pncreas
nyeri di ulu hati / epigastrium
2. Midgut (usus tengah) : usus halus dan usus besar sampai pertengahan
transversus nyeri disekitar umbilikus
3. Hindgut (usus belakang) : pertengahan colon transversum sampai
rektosigmoid + buli-buli nyeri di perut bagian bawah
Nyeri somatik : terjadi karena rangsangan pada bagian yang dipersarafi oleh saraf tepi
mis: remangan pada peritoneum parietal dan luka pada dinding perut.
Nyeri dirasakan seperti ditusuk/disayat
Pasien dapat menunjukkan secara tepat letakknya dengan jari
Pemeriksaan Fisik :
Status generalis :
- Tampak kesakitan
- Demam
- Perbedaan suhu axila dan rektal : > 1/2 0C
2288
SURGERY TEAM 2013
Blumberg sign (+) tekan di perut kiri bawah kemudian dilepas, nyeri di perut
kanan bawah
o Nyeri dirasakan karena ada udara yang berpindah dari kiri ke kanan (kolon
desenden meregang)?
- Psoas sign (+) pada appendiks retrocaecal
pasien diminta mengangkat tungkainya dengan lutut ekstensi dan pemeriksa
memberi tekanan melawan gerak tungkai sehingga m. Iliopsoas dipaksa
berkontraksi kuat bila appendiks yang meradang menempel di psoas, maka
nyeri (+).
2299
SURGERY TEAM 2013
Pemeriksaan penunjang :
Leukositosis, shift to the left : pd app akut
Pada app infiltrate LED meningkat
DD :
1. KET, ISK
2. Salphingitis akut (adnexitis)
3. Divertikel meckel
4. Batu ureter
5. Enteritis regional
6. Gastroenteritis akut
7. Amubiasis
8. Ileitis akut
9. Perforasi ulkus duodeni
10. Kolik ureter
11. Kista ovarium terpuntir
Penatalaksanaan :
1. Operasi cito (appendisitis akut, abses dan perforasi)
2. Operasi elektif (apendicitis kronik)
3. Konservatif kemudian operasi elektif (apendicitis infiltrat)
3300
SURGERY TEAM 2013
abses patologik
Greide iron sesuai laporan
Appendektomi langsung sampai ke perforasi untuk mencegah penyebaran infeksi
flegmon
Pada waktu buka preperitoneal fat, preperitoneal fat disingkirkan ke lat bawah, jangan ke
atas, oleh karena ada arteri epigastrika.
Ileum :
- Lebih kecil
- Lebih merah
- Tidak punya haustra
Omentum : pembungkus usus
disingkirkan ke atas ok origo insersinya diatas.
(O: lambung, I : colon transversal)
Bila posisi appendiks antecaecal tarik ke atas caecumnya karena origonya diatas
A. mesenterika sup :
- A. Colica dex colon ka
- A. colica sin colon ki
- A. colica media
Chromic catgut : cat gut yang dilapisi chrom
Untuk jahit purise string pake benang chromic catgut 3 0
3311
SURGERY TEAM 2013
Kulit : 7 hari
ascia : 3-4 mgg
Setelah operasi app penderita belum beraktifitas yang aktif setelah 6-8 minggu (1 -
2 bulan).
Pasien post op app jangan langsung dipulangkan. Biasanya dipulangkan seseudah 4 hari
post operasi karena biasanya infeksi timbul pada hari ke-4.
Insisi appendektomy
Menurut Mc Burney (grid iron/muscle splitting incision)
sayatan dilakukan pada garis yang tegak lurus pada garis yang menghubungkan
SIAS dengan umbilicus pada batas sepertiga lateral (titik Mc Burney) 1/3 atas
& 2/3 bwh dr titik Mc Burney
sayatan grid iron dilakukan sayatan secara tumpul untuk membuka serat-serat
otot sesuai dengan perjalanan seratnya :
o M. obliqus abd ext
o M. obliqus abd int
o M. tranversalis
Insisi Pararektal
dilakukan sayatan pada garis batas lateral m.r ektus abdominis dextra secara
vertikal dari kranial ke kaudal sepanjang 10 cm
untung : teknik ini dapat dipakai pada kasus-kasus apendiks yang belum pasti dan
kalau perlu sayatan dapat diperpanjang dengan mudah
rugi :
3322
SURGERY TEAM 2013
Kerugian :
- lapangan operasi terbatas dapat diperluas dengan memotong otot secara tajam
- Sulit diperluas
- Waktu operasi lebih lama
Jika waktu operasi ternyata apendiks normal, apa yang harus dilakukan?
kita harus memeriksa / eksplorasi adakah kelainan/penyakit lain sebagai penyebab
keluhan
1. Adakah peradangan pada divertikel meckel (dapat diketahui dengan
mengeluarkan ileum sejauh 60 cm dari ileocaecal junction)
2. Keadaan genitalia interna (adneksitis, ovarial abses, tuba falopii?)
3. Ileum terminalis, kemungkinan adanya ileitis terminalis atau adanya perforasi
ileum karena tifus abdominalis
4. Kelainan pada sekum berupa peradangan atau divertikulitis
5. Adakah perforasi duodenum atau lambung dan adakah perforasi kantong empedu
yaitu adanya cairan yang berwarna kehijauan di rongga perut bagian atas.
3333
SURGERY TEAM 2013
Manifestasi klinik :
- Peradangan awal kurang enak ulu hati/epigastrium, mungkin kolik
- Appendisitis mukosa nyeri tekan kanan bawah (rangsangan autonomik)
- Radang diseluruh ketebalan dinding nyeri sentral pindah ke kanan bawah,
mual, muntah
- Appendisitis komplit, radang peritoneum parietal apendiks rangsangan
peritoneum lokal (somatik) nyeri pada gerak aktif dan pasif, defans muskular
lokal
- Radang alat/jaringan yang menempel pada appendiks genitalia interna (tuba,
ovarium), ureter, m.psoas, VU, rectum
- Appendisitis gangrenosa demam sedang, takikardi, mulai toksik, leukositosis
- Perforasi nyeri dan defans muskular seluruh perut
Penanganan :
- Tidak berhasil s.d.a + demam tinggi, dehidrasi, syok, toksik
- Berhasil massa perut kanan bawah, keadaan umum berangsur membaik
- Abses demam rekuren, keadaan umum toksik, keluhan dan tanda
o Tindakan : insisi abses
3344
SURGERY TEAM 2013
A
Appppeennddiissiittiiss kkrroonniikk
Diagnosa pasti : PA
Diagnosa app kronik dapat ditegakkan jika dipenuhi semua syarat
- Riwayat nyeri perut kanan bawah > 2 minggu
- Radang kronik apendiks secara makro dan mikroskopik
- Keluhan menghilang setelah appendektomi
3355
SURGERY TEAM 2013
Jenis appendektomi :
- Antegrad : ligasi mesoapendiks dari ujung ke pangkal lalu potong
- Retrograd : ligasi mesoapendiks dari pangkal ke ujung lalu apendektomi
9 lapisan abdomen:
1. Kulit
2. Lemak subkutan
3. Fascia scarpel
4. M. obligus abd ext
5. M. obligus abd int
6. M. transversal and
7. Fascia transversalis
8. Lemak preperitoneal
9. Peritonium
TUMOR MAMMAE
Def : benjolan pada payudara
Klasifikasi :
- Non neoplastik
o Inflamasi :
Mastitis akut (piogenik)
Mastitis sel plasma
Nekrosis lemak
o Hiperplasia
Hipertrofi
Ginekomastia
o Displasia : mastitis chronica cyctica
- Neoplastik :
o Jinak
Parenkim adenoma, papiloma
Stroma lipoma, fibroma
Campuran fibroadenoma (FAM), cyctosarcoma phylloides
o Ganas :
Prognosa baik : Paget Ca, Komedo Ca
Prognosa dubia : schirrous, Ca dengan mucinasi
Prognosa buruk : mastitis carcinomatous
3366
SURGERY TEAM 2013
Diagnosa :
Kelompok High-Risk (Stark & Way) :
1. Wanita dengan thermogram meragukan dengan / tanpa mammogram meragukan
2. Wanita dengan benjolan payudara yang fibrokistik / dengan nipple discharge
3. Wanita dengan riwayat tumor jinak sebelumnya
3377
SURGERY TEAM 2013
Anamnesa :
1. Usia :
a. 15-25 tahun : fibroadenoma mammae
b. 25-35 tahun : mammary displasia
c. > 35 tahun : keganasan
2. Riwayat keluarga
3. Menarche / siklus haid / menopause /kehamilan
4. Pemakaian obat hormonal
5. Kapan mulai timbul
6. Gejala lokal / umum :
a. Sakit
b. Nyeri tekan
c. Nipple discharge
d. Perubahan berat badan
7. Riwayat penyakit dahulu Ca endometrium
8. Rasa nyeri umumnya tumor jinak dan tumor ganas pada permulaan sekali tidak
memberikan keluhan subyektif. Nyeri baru timbul pada tumor mammae lanjut.
Tetapi dapat juga dari mula sudah memberi gejala pegal, dingin, panas (rasa nyeri
adalah gejala yang tidak teratur pada Ca mammae dini).
Pemeriksaan fisik :
Pasien dalam posisi duduk :
3388
SURGERY TEAM 2013
1. Lengan ke bawah di samping tubuh, relax. Bandingkan mammae kiri & kanan
mengenai :
a. Simetrsi mammae kiri dan mamma kanan
b. Besarnya mammae
c. Tinggi dan besar kontur mamma, terutama lipatan bawah
d. Adanya perubahan bentuk oleh tumor (membesar / mengisut)
2. Lengan digerakkan perlahan-lahan keatas bersama-sama perhatikan :
a. Apakah ada tumor yang turut bergerak di bawah kulit
b. Tumor kecil dalam fase ini telah mungkin terlihat
3. Lengan tegak keatas di samping mama perhatikan:
a. Simetri mamma kiri dan kanan
b. Besar mamma
c. Tinggi dan besar kontur mamma, terutama kontur bawah
d. Tinggi dan besar papila dan areola mamma
e. Adanya perubahan bentuk oleh tumor
Posisi berbaring :
1. Pemeriksa berdiri disamping os sebelah mammae yang diperiksa
2. Inspeksi
a. Perubahan kulit : dimpling, retraksi (akibat serabut fascia yang melekatkan
kulit dan tumor mengalami pemendekan) terlihat jelas dengan tangan di
belakang kepala / crista iliaka & hiperekstensi (untuk menegangkan
fascia), gambaran vena perdarahan, edema
b. Perubahan mamae / areola : ekskoriasi, discharge (darah, sekret, nanah),
pointing nipple (arah putting susu biasanya berbelok ke arah tumor)
c. Peau dorange akibat obstruksi limfatis
d. Adanya tumor
3. Palpasi dilakukan dengan kulit volar phalanx II phalanx akhir dan jari II, III, IV
bersama-sama
a. Untuk pemeriksaan separuh lateral mamma lengan os diletakkan ke atas ke
samping kepala
b. Utk memeriksa separuh medial mamma lengan os diletakkan relax disamping
badan os
c. Palpasi dilakukan pada seluruh daerah mamma, sistematik dari clavicula
sampai iga ke-6, dari tepi sternum ke tepi latisimus dorsi, garis axilla depan.
3399
SURGERY TEAM 2013
4. batas
5. mobilitas
6. Dalam keadaan berbaring palpasi KGB
1. Axilla KGB dibagi dalam beberapa kelompok:
a. Paramammae dan paraglandula di tepi mammae dan m.pectoralis mayor
b. Interpectoralis dan subpectoralis di bawah m.pectoralis dan sebelah
dinding toraks
c. Subscapula disudut bawah scapula dan sebelah scapula
d. Sekitar v.axilla sebelah humerus
e. Di puncak axilla infrasubscapuler
2. Supraklavikula : kel leher yang pertama membesar di sudut clavikula-
sternocleidomastoideus
a. Pada pertemuan v. Jugularis dan subclavia
b. Pada pertemuan jugularis dan transversus coli
3. mammae kontralateral
4. axilla kontralateral
CTT : untuk menentukan tumor mammae sudah lengket pada iga / m. Interkostalis; os
diminta:
Melakukan kontraksi pectoralis dengan cara tekan tangan dua-dua, satu sama
lain diatas kepala / tekankan tangan diatas krista iliaka bila tumor bergerak berarti
LENGKET
Pemeriksaan penunjang :
1. laboratorium :
Hb. Leuko, diff , LED, trombosit
LFT : alkali fosfatase, serum Ca, P, SGPT
Ureum, kreatinin
sitologi vagina (pada wanita post menopause)
2. Mammograf, indikasi :
a. Adanya benjolan pada payudara
i. Baik dengan / tanpa rasa nyeri
ii. Dirasakan oleh os tetapi dokter belum dapat meraba
b. Adanya rasa tidak enak pada payudara, mis: nyeri, sangat peka dan
kelainan puting susu
c. Os dengan riwayat risiko tinggi menderita keganasan payudara
d. Pembesaran KGB axilla yang meragukan
e. Penyakit Paget dari putting susu
f. Adanya penyebaran metastasis tanpa diketahui asal tumor primer
g. Pada os dengan cancer fobia
3. Radiologi :
a. Foto thoraks
b. Foto polos perut hepar
4400
SURGERY TEAM 2013
5. Histopatologik :
a. Parafin
b. Potong beku
Biopsi yang dilakukan berupa :
- Biopsi insisional
- Biopsi eksisional
- Pungsi
- Sitodiagnostik
Penatalaksanaan :
Stadium I : mastektomi radikal
- Bila kGB axila tidak mengandung metastasis radiasi post op (-)
- Bila KGB axila metastasis (+) rad post op KGB regional
- Bila dilakukan mastektomi simpleks diikuti radiasi tumor bed + KGB regional
(rad lokal + regional)
Stadium IIIa : T3N0-1a mastektomi simpleks + rad tumor bed & KGB regional
Stadium lanjut :
1. Stad lanjut loko regional tanpa metastasis jauh:
T3N1-2M0 : SM + rad tumor bed & KGB regional
T3N2-3M0/T4N0-3M0 : super voltage pada tumor + KGB regional
Tehnik Operasi :
- Mastektomi simpleks : mengangkat seluruh jaringan payudara tanpa
mengangkat KGB regional tetapi dilakukan pengangkatan dascia pektoralis
4411
SURGERY TEAM 2013
Prognosa :
Tergantung:
1. Ukuran tumor
2. Jumlah, tempat, ukuran KGB yang terkena
3. Skin involvement
4. Fiksasi tumor primer / KGB (+)
5. Histologis : Ductal: baik meduler
Papiler cystadenoma
Comedo
Paget
Lambat Schirrous Ca
Degenerasi epiderm
Buruk Ca mastoides
Acinus : baik lobuler
6. Derajat anaplasia
7. Usia status menstruasi
8. Kelambatan terapi
9. Kehamilan
4422
SURGERY TEAM 2013
Contoh :
PRC = (10 7,7) x 50 x 3
= 2,3 x 150 = 345 cc = 2,3 kantong
H
HAAE
EMMO
ORRR
RHHO
OIID
D
Anatomi :
Hemoroid :
- H. Interna
Garis mukokutan (kripta morgagni)
- H. eksterna
Aliran darah :
V. Haemorrhoidalis sup v. Sigmoidalis v. Mesenterika inf v. porta
V. Haemorrhoidalis inf v. pudenda int v. iliaka int v. Cava inferior
Klasifikasi :
Haemorrhoid Interna :
- Berasal dari pl. Vena Haemorrhoidalis sup dan med
- Terletak 2/3 atas saluran anus
- Permukaannya mukosa (epitel toraks)
- 3 posisi primer H. interna :
Kanan depan
Kanan belakang
Kiri lateral
4433
SURGERY TEAM 2013
Haemorrhoid Externa :
- Berasal dari pl. Vena Haemorrhoidalis inf
- Terletak 1/3 bawah saluran anus
- Permukaannya kulit (epitel gepeng)
Etiologi :
1. Kelainan organis :
a. Sirosis hepatis
b. Trombosis vena porta
c. Tumor intraabdominal, terutama pelvis
2. Idiopatik, predisposisi :
a. Herediter (kelemahan pembuluh darah)
b. Faktor anatomi (tdk ada katup pd v.porta)
c. Faktor gravitasi (sering berdiri)
d. Tekanan intraabdomen tinggi kronik (batuk, dll)
e. Tonus sfingter ani lemah
Patofisiologi :
Haemorrhoid Interna :
Sumbatan aliran darah sistem porta menyebabkan timbulnya hipertensi portal dan
terbentuk kolateral pada v. Haemorrhoidalis sup
Haemorrhoid Eksterna :
Robeknya v. Haemorrhoidalis inf membentuk hematoma subkutis yang berbentuk
kebiruan, kenyal-keras dan nyeri.
Komplikasi :
Anemia, jarang terjadi
Trombosis akut pada prolaps rekti
Diagnosa :
Anamnesa :
1. BAB berdarah, biasanya berupa darah segar yang menetes pada akhir defekasi
2. Prolaps :
a. Grade 1 : prolaps (-), perdarahan (+)
b. Grade 2 : prolaps (+), masuk spontan
c. Grade 3 : prolaps (+), masuk dengan manual
d. Grade 4 : prolaps (+), inkarserata
3. BAB berlendir, lendir timbul karena iritasi mukosa rektum
4. Pruritis ani sampai dermatitis
5. Nyeri
6. Anemia sekunder (mungkin)
Pemeriksaan Fisik :
1. Inspeksi :
4444
SURGERY TEAM 2013
Diagnosa banding :
1. Prolaps rekti :
Tidak sakit
Permukaan mukosa dengan rugae
Jari dapat dimasukkan diantara benjolan dan kulit tapi tidak dalam
2. Prolaps anus : jari dapat dimasukkan di antara benjolan dan kulit tanpa tahanan
3. Fisura ani : nyeri dan obstipasi
Penatalaksanaan :
Konservatif :
- grade 1-2
- < 6 jam, belum terbentuk trombus
Cara :
1. Diet tinggi serat, faeces menjadi lunak
2. Rubber band ligation
3. Sclerosing agent
4. Phlebodynamic drugs, dinding vena lebih elastik
Operatif :
Indikasi :
- Grade 3-4
- Perdarahan
- Nyeri
Kontraindikasi :
Toleransi pasien terhadap operasi tidak baik
Timing operasi :
Secepatnya Grade 4 dpt lgs dilakukan operasi
Teknik operasi :
1. Langenback 5. Sulman
2. Modifikasi Langenback 6. Park
3. Whitehead 7. Taka
4. Morgan Milligan
4455
SURGERY TEAM 2013
Langenback :
- Eksisi radier dan jahitan primer
pada jam 3, 7, 11
- Untuk haemorrhoid yang tidak
begitu besar
- Operasi 15 menit,
penyembuhan baik
Modifikasi Langenback :
- Eksisi dan suture
- Penjahitan pedicle haemorrhoid
- Insisi kulit dari dasar berbentuk
V dan pembebasan jaringan
- Penjahitan zig-zag di bawah
klem
- Eksisi jaringan diatas klem
Whitehead :
- Eksisi sirkuler dan jahitan primer
longitudinal
- Hasil operasi lebih rapi
- Sering terjadi striktur anus
- Untuk mencegah striktur
dilatasi dengan Bougie dan
mukosa tidak diangkat (eksisi
dan ligasi)
Morgan Milligan :
- Eksisi dan ligasi rendah
- Semua primary piles diangkat,
untuk mencegah residif
Komplikasi Operasi :
Segera : sakit, perdarahan,
retention urine 48 jam
Lanjut : stenosis, abses, fistula ani
Prognosa :
Haemorrhoidectomy tampaknya
lebih efektif dan permanen, tetapi
mempunyai kerugian komplikasi post
operasi.
4466
SURGERY TEAM 2013
FISURA ANUS
merupakan luka epitel memanjang sejajar sumbu anus, terletak di garis tengah post
Etiologi :
- Iritasi akibat diare
- Penggunaan laksans
- Cedera partus
- Iatrogenik
Gambaran klinik :
Anamnesis :
konstipasi, feses keras disebabkan ketakutan defekasi sehingga ditunda terus
menerus
nyeri : spontan
sewaktu defekasi
darah segar dipermukaan tinja
Diagnosa :
nyeri : spontan
sewaktu defekasi
Perdarahan
Konstipasi
Spasme sfingter
Pada pemeriksaan :
o Fisura / tukak
o Papila hipertropik
o Umbai kulit
Terapi :
- Diit kaya serat
- Topikal anastetik
- Sfingterotomi intern
4477
SURGERY TEAM 2013
FFIISST
TEEL
L PPE
ERRIIA
ANNA
ALL
Letak :
- subkutis
- submukosa
- antar sfingter
- menembus sfingter
- lateral
- anterior bentuk lurus
- posterior / dorsal tidak lurus / bengkok ke depan karena radang dan pus
terdorong ke anterior di sekitar m.puborektalis dan dapat membentuk satu
lobang perforasi atau lebih di sebelah anterior, sesuai HUKUM GOODSALL
Bentuk :
- Lurus
- Bengkok
- Mirip sepatu kuda
Pada RT :
Fistel dapat diraba antara telunjuk di anus (bukan di rektum) dan ibu jari di kulit
perineum sebagai tali setebal kira-kira 3 mm.
4488
SURGERY TEAM 2013
Terapi :
- Fistulotomi : fistel dibuka dari lubang asaknya sampai ke lubang kulit. Kulit
dibiarkan terbuka sehingga penyembuhan mulai dari dasar per sekundam
intentionem.
Luka biasanya sembuh dalam waktu agak singkat. Kadang dibutuhkan operasi
2 tahap untuk hindari terpotongnya sfingter anus.
- Fistulektomi tracknya diangkat semua.
HHEERRNNIIAA
Def : Protrusi (penonjolan) isi suatu rongga melalui defek / bagian lemah dr dinding
rongga bersangkutan
Unsur :
1. kantung (peritoneum parietale)
2. Isi (viscus)
3. Cincin (locus minoris resistentiae)
Anatomi : dinding abdomen
Superfisial :
- kulit
- lemak
- fascia Scarpen
- m. Obliqus ext
- apponeurosis
Profunda :
- canalis inguinalis
- m. Oblique int
- m. Transversus abd
- fascia transversa
- peritoneum
4499
SURGERY TEAM 2013
Batas :
Atas apponeurosis m. Oblique ext
Medial conjoin tendon
Lateral lig. Inguinale
Bawah trig Hasselbach
Berisi :
1. Funikulus spermatikus
2. A/V spermatika
3. N. Ilioinguinal
4. N. Iliofemoral
Batas atas :
untuk menentukan apakah ada sesuatu dari atas yang turun ke testis.
Klasifikasi :
Hernia kongenital: Hernia umbilikalis
Hernia diafragmatika
Hernia inguinalis lateralis
Hernia didapat : Hernia inguinalis medialis
Hernia femoralis
Jika hernia inguinalis lateralis turun dalam scrotum disebut Hernia scrotalis.
Hernia inguinalis lateralis indirect
Hernia inguinalis medialis direct
Klinis:
- Reponibilitas
- Ireponibilitas (viscus melekat pada kantung, infeksi (+)
- Inkarserata (terdapat gangguan pasase usus)
Hernia lateralis bentuk : lonjong, masuk dari anulus inf, keluar ke anulus ext (kantong
lonjong)
Hernia medialis bentuk bulat langsung keluar dari trigonum Hasselbach
5500
SURGERY TEAM 2013
Anamnesis :
H. lateralis : benjolan turun sampai skrotum (+)
H. medialis : benjolan tidak pernah turun sampai skrotum.
Silk test :
Daerah inguinal digosok-gosok, teraba seperti ada lapisan kain sutra dibawah
kulit Hernia (+).
5511
SURGERY TEAM 2013
Ingat DD dengan hidrokel!! Bila pada hidrokel : benjolan tetap ada saat anak
tertidur.
Orang dewasa
Penderita mengeluh adanya benjolan di daerah inguinal / scrotum yang hilang bila
penderita tidur atau berbaring
Ingat!! Saat anamnesa harus dilengkapi dengan saat timbulnya hernia tersebut.
Biasanya ada faktor-faktor pencetus, seperti: mengangkat benda berat, batuk-
batuk kronik (asma, TBC, dll), serta hal-hal lain yang meningkatkan tekanan
intra-abdominal
Bila pada penderita pria yang usia tua tanyakan tentang pembesaran prostat
(BPH) karena sering mengedan saat BAK bisa sebagai pencetus timbulnya hernia.
Bila pada 1 penderita terdapat 2 hernia : 1 sisi terdapat H. Inguinalis lateralis, sisi lain
terdapat H. Inguinalis madialis disebut Pantaloon Hernia
Etiologi :
Hernia kongenital :
- Procesus vaginalis peritoneum persisten
- Dapat timbul pada masa bayi atau sesudah dewasa
- Hernia indirect pada bayi berhubungan dengan Kriptorkismus dan hidrocele
- Jika timbul pada usia tua, biasanya ada faktor predisposisi.
Hernia didapat
- Ada faktor predisposisi
- Kelemahan struktur apponeurosis dan fascia transversa
- Pada orang tua karena degenerasi / atrofi
5522
SURGERY TEAM 2013
- Jahitan subcutikuler
Jika ada ancaman strangulasi tapi tidak ada / tidak bisa; lakukan buka cincin potong
sampai apponeurosis MOE
Diagnosa :
Anamnesa :
- Timbul benjolan dilipat paha yang hilang timbul, pada keadaan lanjut dapat
menetap (irreponibilis), kecuali pada hernia inguinalis medialis tidak terjadi
irreponible
- Benjolan timbul jika tekanan intra-abdominal meningkat
- Benjolan dapat hilang jika pasien tiduran atau dimasukkan dengan tangan
(manual)
- Dapat terjadi gangguan pasase usus (obstruksi), terutama pada hernia inkarserata
- Nyeri pada keadaan strangulasi
- Terdapat faktor-faktor predisposisi
Pemeriksaan Fisik :
Benjolan pada lipat paha atau scrotum yang timbul pada waktu mengedan, batuk,
mengangkat beban berat
a. Menghilang pada waktu istirahat reponible
b.Perhatikan warna kulit benjolan, bandingkan dengan kulit sekitar
- batas atas tidak jelas, bising usus (+), transiluminasi (-).
- Hernia inguinalis lateralis :
terletak di atas lig inguinale
anulus internusnya lateral terhadap vasa epigastrika inferior
Jika dapat dimasukkan, kemudian pasien disuruh valsava dengan tangan di
cincin eksterna teraba tekanan pada ujung jari jalan keluar hernia tertutup.
Palpasi :
- Diraba konsistensinya
- Dicoba mendorong apakah benjolan dapat direposisi
(setelah benjolan tereposisi dengan jari ke V, kadang cincin hernia dapat diraba
berupa anulus inguinalis yang melebar)
- Batas atas tidak jelas
- Taktile impuls pada ujung jari ke V
5533
SURGERY TEAM 2013
Bila terdapat hernia inguinalis di kiri, maka kemungkinan besar di kanan juga ada.
Penatalaksanaan :
Konservatif
(6-8 jam) :
Terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan pemakaian penyangga untuk
mempertahankan isi hernia yang telah direposisi.
Reposisi tidak dilakukan pada H. Inguinalis strangulata, kecuali pada anak-anak
Reposisi dilakukan dengan menidurkan anak dalam posisi Tradelenberg dan
diberikan sedatif dan kompres es diatas hernia.
Jika reposisi hernia tidak brhasil, dalam waktu 6 jam harus operasi segera.
Operatif :
Pada saat operasi yang perlu dijaga : N. Iliinguinalis dan funikulus spermatikus.
Pada saat kantong sudah terlihat terlihat crus medial dan crus lateral
Pada keadaan inkarserata atau strangulata dilakukan operasi cito, namun KU diperbaiki
dahulu.
Operatif :
1. Herniotomi : sering dilakukan pada anak-anak
Kantong hernia dibebaskan, kantong dibuka, isi hernia dimasukkan. Kantong
dijahit ikat setinggi mungkin lalu dipotong.
2. Hernioplasti : sering dilakukan pada orang tua (karena kelemahan dinding
abdomen)
Tindakan memperkecil anulus ing internus dan memperkuat dinding belakang
canalis inguinalis
3. Hernioraphi : tindakan herniotomi yang kemudian dilanjutkan dengan hernioplasti
Tehnik operasi :
Herniotomi :
- A & antisepsis daerah operasi dan sekitarnya
- Sayatan sejajar lig inguinale (2 jari diatasnya)
- Sayat sampai fascia m. Obliqus ext
- Sisihkan n. iliofemoralis serta n. Ilioinguinalis
- Sayat sampai ketemu kentung hernia
- Kantung hernia dibuka, isinya didorong ke dalam rongga abdomen
- Kantong proksimal dan distal dipisahkan
- Kantong proksimal diikat setinggi mungkin, sampai dicapai pre-peritoneal fat
5544
SURGERY TEAM 2013
Herniorafi :
- setelah dilakukan herniotomi, sebelum luka operasi ditutup
- jahit conjoint tendon (jika tidak ada, pakai fascia m. Oblique int) dengan tuber
pubikum
- jahit conjoint tendon dengan lig inguinale
- luka operasi ditutup
Organ retroperitoneal :
- Duodenum
- Colon asenden
- Colon desenden
Hernia lateralis lebhi sering terjadi inkarserata dari pada hernia medialis, karena:
- Pada hernia lateralis terdapat anulus eksterna dimana dasar dari anulus adalah
simfisi yang merupakan jaringan keras, sehingga apabila ada usus yang masuk
ke kantong hernia, cincin tidak elastis dan akhirnya terjepit.
- Pada hernia medialis tidak terdapat cincin. Selain itu dasar dari hernia medialis
adalah trigonum hasselbach yang merupakan jaringan ikat yang elastis.
Teknik hernioplasti :
Insisi : sejajar SIAS tuberculum pubicum. Insisi mulai dari pertengahannya panjang
10 cm.
5555
SURGERY TEAM 2013
- Bassini
menjahitkan pertemuan m. Transversus internus abdominis dan m. Obligus
internus abdominis (dikenal dengan conjoint tendon) ke lig inguinal Poupart.
- Mc Vay
menjahitkan fascia transversa, m. Tranversus abdominis, m. Obligus internus
abdominis ke ligamentum Cooper.
- Shouldice
Langkah I : fascia transversa di iris / dibagi 2 dan dijahit ke dinding
belakang
Langkah II : fascia trasversa dan ligamentum inguinale dijahit secara
overlapping secara continous
Langkah III : conjoint tendon dan app ligamentum inguinal dijahit lagi
secara continous.
Gb hernia :
- H. ireponible
Kantong hernia tidak dapat masuk lagi
- Hernia akreta
Perlekatan isi kantong pada peritoneum kantong hernia
Menyebabkan hernia ireponible
- Hernia inkarserata
5566
SURGERY TEAM 2013
- Hernia strangulata
Isi kantong terperangkap
Disertai gangguan vaskularisasi
- Hernia Richter
Jika yang mengalami strangulasi hanya sebagian dinding usus
Biasanya pasase usus masih ada
- Hernia eksterna
Hernia yang menonjol keluar melalui dinding perut, pinggang atau
perineum
- Hernia interna
Tonjolan usus tanpa kantong hernia melalui suatu lobang dalam rongga
perut seperti foramen Winslow, resesus retrosekalis atau defek dapatan
pada mesenterium misalnya pada anastomosis usus.
- Hernia insipiens
Hernia yang berada di kanalis inguinalis yang ujungnya tidak keluar dari
anulus eksternus
- Hernia epigastrika
Menonjol melalui defek di linea alba kranial dari umbilikus
- Hernia spleghel
Hernia interstitial dengan atau tanpa isinya melalui fascia spleghel
Muncul melalui tempat lemah diantara tepi lateral m. Rektus
abdominalis dengan linea semisirkularis
5577
SURGERY TEAM 2013
- Hernia littre hernia dengan divertikulum meckel sebagai isi kantong hernia
- Hernia diafragmatika melalui foramen Bochdalek di diafragma
- Hernia lumbalis
Di dinding perut bagian lateral
Contoh : hernia sikatriks pada bekas luka operasi ginjal, hernia di
trigonum lumbale inferior petit dan di trigonum lumbale superior
Grijnfelt
Pada wanita :
- Lig rotundum
- N. ilioinguinal
- A/V femoralis
5588
SURGERY TEAM 2013
Perbedaan hernia inguinalis lateralis (indirect) dan hernia inguinalis medialis (direct) :
Hernia inguinalis lateralis Hernia inguinalis medialis
(indirect) (direct)
1. Embryologic 1. Acquired]
2. >> org muda (<< 50 thn) 2. >> org tua (> 50 thn)
3. timbul pelan-pelan 3. timbul cepat / spontan
4. hilang pelan-pelan 4. hilang cepat / spontan
5. bisa masuk ke skrotum 5. tidak masuk ke scrotum
6. bisa strangulasi 6. jarang strangulasi
7. impulse pada puncak jari 7. impulse pada permukaan / sisi jari
8. benjolan bentuk bulat
8. benjolan bentuk lonjong 9. batas atas tidak jelas
9. batas atas tidak jelas
5599
SURGERY TEAM 2013
Etiologi:
- Polip kolon yang berdegenerasi Ca
- Radang kronik colon (kolitis ulserosa, kolitis amuba kronik)
- Faktor genetik
- Kekurangan serat dan sayur, kelebihan lemak hewani faktor resiko
Letak : >> (70 75%) pada colon sigmoid dan rektum
sesuai lokasi polip kolitis ulserosa dan kolitis amuba kronik.
Tipe Ca :
1. Tipe polipoid / vegetatif
a. Tumbuh menonjol ke dalam lumen usus, berbentuk bunga kol
b. Terutama di sekum dan colon ascenden
2. Tipe Scirus (keras) / infiltratif
c. Mengakibatkan penyempitan sehingga terjadi stenosis dan gejala
obstruksi
d. Terutama di colon desenden, sigmoid dan rektum
3. Tipe ulseratif
e. Tjd krn nekrosis di bag sentral tdp di rektum
6600
SURGERY TEAM 2013
Gambaran klinik :
Kanan :
- Tidak khas
- Anemia dan kelemahan
- Dispepsia
- Darah di feses
- Perasaan kurang enak di perut kanan bawah
- Penurunan BB
- Tumor bentuk bunga kol
- Feses masih cair / diare sering terjadi stenosis, obstruksi
- Blood occult : gampang ulceratif mudah berdarah.
- Perdarahan tersembunyi
- Tes benzidine
Kiri :
Perubahan pola defekasi
- Konstipasi / defekasi dengan tenesmus
- Makin ke distal feses makin menipis (seperti kotoran kambing)
- Darah di feses (permukaan feses)
- Ca bersifat sklerotik feses padat sering timbulkan stenosis / obstruksi
- Bentuk tumor Chinus / sirkuler
Klasifikasi :
Colon kiri lebih dirasakan nyata daripada kolon kanan, nyeri dirasakan berbeda karena
asal embriologk berlainan yaitu usus tengah dan usus belakang.
1. Nyeri visceral colon kanan usus tengah dirasa di ulu hati / epigastrium dan
daerah atas pusat
2. Nyeri viseral colon kiri usus belakang dirasa diperut bagian bawah /
bermula di bawah pusat
3. Penyusupan Ca rektum ke daerah panggul dan / anus menyebabkan nyeri di
panggul dalam dasar panggul atau daerah anus.
6611
SURGERY TEAM 2013
Paliatif :
- Kemoterapi
- Radiasi
Kuratif
- Pembedahan abdominoperineal menurut Quenu-Miles
Rektum dan sigmoid dengan mesosigmoid diepaskan termasuk kelenjar limf
pararektum dan retroperitoneal sampai kelenjar limf retroperitoneal, kemudian
melalui insisi perineal anus di eksisi dan dikeluarkan seluruhnya dengan rektum
melalui abdomen.
- Reseksi anterior rendah (pada rektum)
Kerugian : tidak bersih, sering kambuh.
- Reseksi cara Hartman
Tindakan bedah yang didahului dan disusuli radioterapi disebut : TERAPI SANDWICH
Reseksi tumor secara paliatif bertujuan untuk mencegah / mengatasi obstruksi atau
menghentikan perdarahan supaya kualitas hidup penderita lebih baik.
Tumor tidak dapat diangkat dilakukan bedah ......... / anus preternateralis (kolostomi).
Macam-macam kolostoma :
- Kolostoma laras ganda (double barrel)
- Kolostoma kait (loop kolostoma) kolostomi partial
- Kolostoma ujung (end kolostoma)
Indikasi kolostomi :
- Dekompresi usus pada obstuksi
- Stoma sementara untuk bedah reseksi usus pada radang atau perforasi
- Sebagai anus setelah reseksi usus distal untuk melindungi anastomosis
distal
Kolostomi = kolokutanoustomi yang disebut juga anus preternaturalis yang dibuat untuk
sementara atau menetap.
- Sementara :
Pada anastomosis cara Hartmant
6622
SURGERY TEAM 2013
Pada penderita gawat perut dengan peritonitis yang telah dilakukan reseksi
sebagian kolon.
- Tetap : pada reseksi retroanal abdominopurine menurut QuineMiles
Indikasi Laparotomi
1. Trauma tumpul abdomen dengan DPL (Diagnosa Peritoneal Lavage) (+)
2. Trauma tumpul abdomen dengan syok lambung
3. Peritonitis
Tanda rangsangan peritonitis : DM (+)
RT : sfingter longgar, nyeri terus menerus
4. Perdarahan dari NGT, anus pada luka tembus
5. Eviserasi
6633
SURGERY TEAM 2013
3. LLD : Left Lateral Deability jangan kanan karena ada udara di lambung
4. Colon in loop / barium enema pasang NGT dulu. Terlihat sampai caecum. KI
: pada peritonitis / perforasi
Jika ada gambaran hearing bone (gambaran seperti tulang ikan) berarti ada distended
usus yang disebabkan adanya obstruksi usus.
Otot-otot pengunyah :
M. temporalis : os temporalis proc coronoideus
menutup rahang, menarik balik rahang bawah (retrusi)
m. masseter : arcus zygomaticus angulus mandibulae
menutup rahang
m. pterygoideus medialis : fossa pterygoidea os sfenoid angulus mandibula
menutup rahang
m. pterygoideus lateralis : proc pterygoidei proc condylaris mandibula
menutup rahang dan gerakan ke depan (protusi)
fraktur femur berbahaya bisa terjadi perdarahan 1500 cc. Sumber perdarahan
berasal dari dalam tulang atau dari a femoralis. Bila ada fraktur femur harus pasang infus
untuk hindari syok.
6644
SURGERY TEAM 2013
6655
SURGERY TEAM 2013
Kontraksi itu dirasakan sebagai nyeri kolik yang datang secara berkala, sesuai dengan
irama peristaltik ureter.
BULI - BULI
Anatomi:
- Fundus
- Trigonum
- Bladder neck (leher buli) ada muara uretra interna
Tdd 3 permukaan :
- Superior berbatasan dgn rongga peritoneum
- Inferiolat
- Posterior lokus minoris (daerah terlemah) dinding buli-buli.
Fungsi : menampung urine dari ureter dan mengeluarkan melalui uretra (miksi)
Buli-buli yang terisi penuh memberikan rangsangan pada saraf aferen menyebabkan
aktivasi pusat miksi di medula spinalis segmen sakral S2-4.
6666
SURGERY TEAM 2013
Hal ini menyebabkan kontraksi m. Detrusor, terbukanya leher buli-buli dan relaksasi
sfigter uretra terjadilah MIKSI
NYERI DI UROLOGI
Nyeri ginjal
Nyeri yang terjadi akibat regangan kapsul ginjal
Regangan dapat terjadi karena pielonefritis akut yang menyebabkan edema saluran kemih
yang menyebabkan hidronefrosis atau tumor ginjal.
Nyeri kolik
Nyeri terjadi akibat spasmus otot polos ureter karena gerakan peristaltiknya terhambat
oleh batu, bekuan darah atau benda asing
Nyeri sangat sakit, hilang timbul sesuai gerakan peristaltik ureter, awalnya dirasakan di
daerah CVA kemudian menjalar ke dinding depan abdomen ke regio inguinal hingga ke
daerah kemaluan.
Tidak jarang nyeri kolik diikuti dengan keluhan pada organ pencernaan seperti mual dan
muntah.
Nyeri vesica
Dirasakan di daerah suprasimfisis
Nyeri terjadi akibat over distensi buli-buli yang mengalami retensi urine atau ada
inflamasi pada buli-buli (sistitis interstitialis, TBC, sistomiasis)
Sering pasien sistitis merasa nyeri hebat, seperti ditusuk-tusuk pada akhir miksi kadang
disertai hematuria (disebut stranguria)
Nyeri prostat
Oleh karena inflamasi yang mengakibatkan edema kelenjar prostat dan distensi kapsul
prostat
Nyeri pada abdomen bawah, inguinal, perineal, lumbosakral atau nyeri rektum
Keluhan miksi (frekuensi, disuria, retensi urine)
6677
SURGERY TEAM 2013
Nyeri penis
Keluhan miksi
GEJALA OBSTRUKSI
Pada keadaan normal, saat sfingter uretra eksterna berelaksasi beberapa detik
kemudian urine mulai keluar.
Akibat adanya obstruksi intravesika, menyebabkan hesistensi atau awal keluarnya
urine menjadi lebih lama dan sering pasien harus mengejan untuk memulai miksi.
Setelah urine keluar, pancarannya menjadi lemah, tidak jauh, kecil, urine jatuh
di dekat pasien.
Dipertengahan miksi, miksi berhenti dan kemudian memancar lagi, keadaan ini
terjadi berulang-ulang disebut intermitensi
Miksi diakhiri dengan perasaan masih terasa ada sisa urine di dalam buli-buli
dengan masih keluar tetesan urine (terminal dribbling)
Jika pada suatu saat buli-buli tidak mampu lagi mengosongkan isinya,
menyebabkan retensi urine yang terasa nyeri pada daerah suprapubik dan diikuti
dengan keinginan miksi yang sangat sakit (urgensi).
Lama kelamaan buli-buli isinya makin penuh, sehingga keluar urine sering
menetes tanpa disadari, yang dikenal dengan inkontinensia paradoksal.
Obstruksi uretra oleh karena striktura uretra ant biasanya ditandai pancaran kecil,
deras, bercabang-cabang, kadang berputar-putar.
HIPERTROFI PROSTAT
Definisi
Hiperpalsi kelenjar periuretral (sel-sel glanduler dan intersisial) dari prostat.
Etiologi :
Belum diketahui dengan pasti, diduga adanya ketidakseimbangan antara hormon
androgen dan estrogen, pada usia lanjut estrogen relatif lebih banyak daripada androgen.
6688
SURGERY TEAM 2013
Pemeriksaan Bimanual:
Dengan melakukan RT dan penekanan pada suprapubik, jika teraba pembesaran prostat
maka dapat diperkirakan besar prostat > 50 gram.
Rectal Grading :
Dengan rectal touche:
Stage 0 : prostat teraba < 1 cm, berat < 10 gram
Stage 1 : prostat teraba 1-2 cm, berat 20-25 gram
Stage 2 : prostat teraba 2-3 cm, berat 25-60 gram
Stage 3 : prostat teraba 3-4 cm, berat 60-100 gram
Stage 4 : prostat teraba > 4 cm, berat > 100 gram
Clinical grading:
Pada pagi hari atau setelah banyak, pasien disuruh BAK sampai habis, dengan kateter
diukur sisa urin dalam buli-buli.
Normal : sisa urin tidak ada
Grade 1 : sisa urin 0 50 cc
Grade 2 : sisa urin 50-150 cc
Grade 3 : sisa urin > 150 cc
Grade 4 : retensio urin total
Intrauretral grading
Dilakukan pemeriksaan dengan panendoskopi untuk melihat seberapa jauh penonjolan
prostat ke dalam lumen uretra
Intravesikal grading:
Dengan menggunakan pemeriksaan Cystogram
Diagnosa:
Anamnesa:
Prostatismus :
1. BAK tidak lampias
2. BAK menetes
3. Nokturia
6699
SURGERY TEAM 2013
Pemeriksaan fisik :
- Palpasi suprapubik (vesika penuh, nyeri)
- RT + bimanual menentukan besar prostat
Pemeriksaan penunjang
- Rest urine (clinical grading)
- Foto polos perut : trabekulasi (penebalan otot detrusor)
- Sakulasi (kantung otot)
- IVP :Divertikel (mukosa menembus ke luar)
- Indentasi
- Endoskop
DD :
1. Ca Prostat :
> 60 tahun
Prostatismus + gross hematuria
Nyeri lumbosakral menjalar ke tungkai
RT : benjolan keras, melekat
Peningkatan fosfatase asam
2. Prostatitis :
Nyeri perineal
Demam
Disuri, polakisuri
Retentio urin akut
RT : jika terjadi abses fluktuasi (+)
3. Neurogenik bladder :
Lesi S2-4
Rest urin (+)
Inkontinensia urin
4. Striktura uretra :
Retentio urin
Pancaran urin bercabang
Penatalaksanaan : Operatif
Indikasi operasi :
1. Rest urin > 50 cc
2. Tanda sumbatan dengan fungsi ginjal menurun
3. Tanda sumbatan dengan infeksi
4. Retentio urin total
5. Retentio urin kronis
7700
SURGERY TEAM 2013
Teknik operasi:
1. Retropubik ekstra-vesikal (Millin)
2. Perineal (Reinshock)
3. Transvesikal (von Frey)
4. Transuretral reseksi (TUR)
Transuretral resection:
- Dilakukan jika perkiraan berat prostat < 50 gram
- Lama operasi < 1 jam
- Irigasi dengan air, jika > 1 jam timbul intoksikasi air hemodilusi
hiponatremia udem otak gangguan kesadaran
Komplikasi :
1. Perdarahan post operatif, bisa menyumbat vesika
2. Urin bocor lewat luka operasi
3. Infeksi dan striktur karena pemasangan kateter yang lama
4. retrograd ejakulasi ke dalam buli-buli (30-40%)
5. inkontinensia karena unstable blad
Anatomi :
7711
SURGERY TEAM 2013
Prostat tdd :
- Komponen kelenjar
- Stroma
- Otot polos
Topografi :
- Proksimal (basis prostate) = leher buli-buli
- Distal (apex prostate)
Diafragma urogenital / sfingter eks
Uretra anterior
Letak :
- Inf buli2, depan rektum, bungkus uretra post
- Btk spt buah kemiri, 4 x 3 x 2,5 cm, 20 g
Pembagian Anatomi :
1. Lowsley : 5 lobus Ant, post, med, lat D&S
2. McNeal : Zona perifer, sentral, transisional, sfingter preprostatika, segmen ant
5- reduktase
DHT
7722
SURGERY TEAM 2013
Patofisiologi :
Prostatismus Kompleks gangguan akibat penekanan/ sumbatan pd uretra (oleh BPH)
Manifestasi klinis
LUTS (Lower Urinary Tract Symptoms)
Gejala : sindroma prostatismus
Gejala obstruktif
- Hesistensi
- Weak stream
- Intermitten
- Voiding
- Incontinency
- Post voiding / terminal dribbling
Gejala iritatif
- Urgensi
- Nokturia
- Disuria
Pemeriksaan fisik
Px. Umum :
- tanda vital
- penyakit lain
Px. Urologis :
- pinggang .. massa, nyeri?
- Buli-buli .. penuh, kosng?
- Colok dubur ..
o Konsistensi prostat
o Besar prostate
o Menentukan s. saraf VUS (BCR)
7733
SURGERY TEAM 2013
- Uroflowmetri
- Imaging :
o KUB/BOF
o IVP (Intravenous pyelografi)
- USG :
o Transektal
o Abdominal
- Uretrosistoskopi
Terapi BPH
- Observasi (Watchfull waiting)
- Konservatif : untuk mengatasi retensio urin
Kateteral intermitten
Buli-buli dapat dikosngkan dan kateter segera dilepaskan. Beberapa pasien
kemudian akan dapat miksi sendiri dengan spontan.
Kateteral indwelling
Sangat berguna terutama bila penderiita dulunya juga pernah mengalami retensi
urin akut. Tiap hari pasien terpasang kateter dan membawa urine bag di setiap
waktu
- Medikamentosa
-bloker (prosasin, diuretic)
supresi androgen
- Operatif :
- Open :
suprapubik transvesikal (Freyer)
retropubik intravesikal (Millin)
transperineal
- Close :
TURP (Trans urethral Resection of the prostate)
TUIP (Trans urethral incision of the prostate)
Cat: Bila pada pasien BPH tidak bisa masuk kateter lakukan cystostomi untuk
mengatasi retensio urin (keadaan gawat darurat).
Indikasi operasi
- Retensi urin
- ISK berulang
- Sisa kencing pasca miksi > 100 ml
- BPH dengan penyulit
- Tx. Medikamentosa gagal
- Flowmetri pola obstruksi
Diagnosa banding
Striktura uretra
7744
SURGERY TEAM 2013
Penyulit BPH
Menurunnya kualitas hidup
ISK
Terbentuk batu buli
Sakulasi divertikel hidronefrosis
Hernia
Hemoroid
Hematuria
Gangguan fungsi ginjal
Inkonstinensia paradoksal
Cat:
TURP boleh lebih dari 1 jam
bisa jadi intoksikasi cairan, yang disebut sindroma
TURP :
- mual, gelisah, kesadaran menurun
- muntah, TD meningkat, bradikadi
- hiponatremi
- udem otak
7755
SURGERY TEAM 2013
stasis Infeksi
batu
Akibat hal itu terjadi:
- peningkatan tek. intravesikel
- peningkatan tek. intrauretral
- peningkatan tek. intrarenal
7766
SURGERY TEAM 2013
- Menetes 4
c
2. Apakah harus mengejan saat kencing Voiding
- Tidak 0
- Ya, mengejan 2
3. Jika ingin kencing dan sudah di WC, apakah air kencing bapak langsung mudah
keluar, atau harus menunggu dulu baru dapat keluar? Hesitancy
- Sesudah di WC langsung kencing dpt keluar 0
- Hrs ditunggu dl baru air kencing dpt keluar 3
8. Berapa kali bapak terbangun malam hari untuk kencing di WC? Nocturia
- Tdk pernah / kadang-kadang saja 1x semalam 0
- Sampai dua kali semalam 1
- Tiga-empat kali semalam 2
- Lebih dari empat kali semalam 3
7777
SURGERY TEAM 2013
9. Pada siang hari, berapa sering bapak buang air kecil? Diuria
- > 3 jam sekali / 3-4 kali selama siang hari 0
- Antara 2-3 jam sekali (5-6x kencing siang hari) 1
- Tiap 1-2 jam sekali (7-8 x kencing siang hari) 2
- Tiap sebentar kencing, tidak sampai 1 jam harus kencing lagi 3
HASIL:
RINGAN : < 10
SEDANG : 10-20
BERAT : > 20
UROSEPSIS
Definisi :
Septikemia yang berasal dari fokus infeksi di trak. Urinarius
Bawah atas
7788
SURGERY TEAM 2013
- Trauma ureter
- Trauma buli-buli
- Instrumentasi trak. Urinarius (bougle, sistokopi)
Pemeriksaan penunjang :
Untuk mengetahui adanya obstruksi lesi
- IVP px ureum dan kreatinin dulu, kalau tinggi : tidak boleh lakukan RPG
(Retropyelografi)
- USG
- Renogram
IVP mengetahui :
Macam kelainan primer urologi
Lokalisasi & derajat obstruksi
Fungsi dari ginjal
Renogram mengetahui :
- Fungsi masing-masing ginjal
- Adanya obstruksi traktus urinarius bagian atas.
USG mengetahui :
Kelainan anatomi ginjal :
o batu o hidronefrosis
o tumor o kista
Kelainan anatomi buli2 :
o Batu
o Tumor
o bekuan darah
o divertikel buli-buli
o BPH/ Ca prostat
Tx urosepsis
Antibiotika
Resusitasi cairan & elktrolit
Diversi urin sementara
Tindakan definitif terhadap
kelainan urologi primer
7799
SURGERY TEAM 2013
Pilihan antibiotika :
- Sesuai kultur urin
- Ampisilin + Bentamisin
- Sefalosporin generasi III
Definisi sepsis
SIRS terdapat paling sedikit dari 2 kriteria ini :
1. Suhu tubuh > 38oC atau < 36oC
2. Denyut nadi > 90
3. Frek. Napas > 20 atau PaCO2 < 32
4. Leukosit darah > 12.000 atau < 4.000 atau > 10 % bentuk leukosit muda
Sepsis berat Sepsis disertai hipotensi (sistole < 90) atau terdapat disfungsi organ,
atau hipoperfusi (terdapatnya salah satu dari keadaan: hipoksemi, peningkatan
as. Laktat, atau oliguri)
Teori :
- infeksi
- def. vit A
- hipersaturasi bahan-bahan yang relative tak larut dalam urin, mis: Oksalat, kalsium,
as. Urat, karena kurang minum, diet yang salah
- faktor lingkungan
Jenis batu :
1. Inorganic stones : kalsium-oksalat, triple phosphate, kalsium-phosphate
8800
SURGERY TEAM 2013
Secara radiologik :
- radiopaque inorganic stones
- radiolusccent organic stones
Diagnosa :
Anamnesa :
Batu buli-buli :
Pada anak-anak ditemui rasa sakit pada saat BAK sehingga anak menangis dan
menarik-naarik penisnya, kadang-kadang dapat terjadi prolapsus ani. Biasanya
anak akan mengambil posisi tertentu yang memungkinkan urin keluar.
Pada orang dewasa,
Trias : 1. Hematuria
2. Disuri
3. Gangguan pancaran
Nyeri dapat hilang pada perubahan posisi.
Jika batu sudah masuk ke dalam uretra maka akan terjadi retensio urin.
- Baru ureter :
Colic pain, menyebar dari pinggang kea rah testis. Nyeri tidak hilang pada
perubahan posisi.
Sering disertai perut kembung, nausea dan vomitus
Hematuria
- Batu ginjal
Tidak mempunyai keluhan yang khas
Keluhan dapat timbul akibat :
Infeksi (pielonefritis)
Batu masuk ke ureter (kolik)
Peregangan pelvio-kalises menyebabkan pegal2.
Kolik ginjal
8811
SURGERY TEAM 2013
Pemeriksaan penunjang:
LAB. : Perlu pemeriksaan kalsium, as. Urat, dan fosfat dalam darah atau urin 24 jam,
untuk menyelidiki faktor penyebab timbulnya batu yang penting untuk
pencegahan.
Radiologik :
1. Foto polos perut :
- Kontur ginjal
- Batu radiopaque
- Lokasi batu
- Besar batu
2. Intra vena pielografi :
- Fungsi eksresi ginjal
- Struktur sist. Pelviokalises
- Ureter
- Dinding buli-buli
- Batu radioluscent (filling defect)
8822
SURGERY TEAM 2013
Batu struvit ; batu MAP (magnesium amonium phosphate) disebut juga sebagai batu
infeksi karena terbentuknya batu ini disebabkan oleh adanya ISK.
Penatalaksanaan urolitiasis
Endourologi
Tindakan invasif minimal untuk mengeluarkan batu sal. kemih yang tdd dari
memecah batu, dan kemudian mengeluarkannya dari sal. kemih melalui alat
yang dimasukkan langsung ke dalam sal. kemih.
Alat dimasukkan melalui uretra atau insisi pada kulit (per kutan)
Proses pemecahan batu dapat dilakukan secara mekanik, dengan memakai :
energi hidraurik, energi gel. Suara atau energi laser.
8833
SURGERY TEAM 2013
2. Litotripsi
Pakai alat pemecah batu (litotripsi)
Pecahan batu dikeluarkan dgn evakuator Ellik
3. Ureteroskopi / uretero-renoskopi
Masukkan alat ureteroskopi per uretram
Dapat pecahakan batu dengan pakai energi tertentu
4. Ekstraksi Dormia :
Mengeluarkan batu ureter dengan manjaring melalui keranjang Dormia
Bedah terbuka:
Pielolitotomi Mengambil batu pd sal. ginjal
Nefrolitotomi
Ureterolitotomi
Nefrektomi
Diferensial Diagnosa :
Batu ginjal :
1. Pielonefritis akut
2. Adenocarcinoma ginjal
3. Tumor sel transisionil sist. Pelviokalises
4. TBC ginjal
5. Nekrosis papiler
6. Infark ginjal
Batu ureter :
1. Tumor primer ureter
2. Sumbatan bekuan darah dari ginjal
3. Pielonefritis akut
Batu buli-buli
1. Hipertrofi prostate
2. Striktur uretra
3. Tumor vesika bertangkai
Pada anak :
- Phimosis/paraphimosis
- Striktur uretra congenital
- Katup uretra posterior congenital
Penatalaksanaan :
Tujuan :
1. Menghilangkan batu untuk mempertahankan fungsi ginjal
8844
SURGERY TEAM 2013
Batu buli-buli :
Batu kecil < 1 mm konservatif
Batu 1-2 cm lithoripsi
Batu besar > 3 cm section alta
Batu ureter :
Ekstraksi dengan basket/loop untk batu < 1 cm, letak distal
Pull through pada batu letak distal
Uretrolitotomi
Grading bendungan :
Grade 1: Bendungan (+), cupping terlihat baik
Grade 2: Bendungan (+), cupping sudah mulai datar
Grade 3: Bendungan (+), cupping sudah menjadi bola
Cat:
Untuk batu ureter yang kecil, bentuk memanjang dan diameter < 1 cm sedangkan
bendungan yang ditimbulkan grade 1 atau 2, selalu diambil sikap menunggu, yaitu
dengan terapi konservatif (minum banyak, diuretika, antispasmodic) dan diobservasi 3-6
bulan.
Setelah itu dinilai lagi secara radiologik. Bila batu tetap ditempat semula dan bendungan
bertambah hebat berarti batu sudah melekat pada dinding (incrusted), harus dilakukan
uretrolitotomi.
Batu ginjal :
- Nefrolitotomi, atas indikasi :
Obstruksi
Gangguan fungsi ginjal
Nyeri yang mengganggu
- Nefrektomi, jika ginjal sudah tidak berfungsi lagi
- Hemi-nefrektomi, jika kerusakan pada salah satu pool ginjal.
Buli-buli :
miksi tiba-tiba berhenti,
disuri, hematuri, gangguan pancaran, dengan perubahan posisi lancer lagi
Pada anak-anak suka menarik penisnya
8855
SURGERY TEAM 2013
Uretra :
retensi urin
Full blast dan NT suprapubik
Kolik, batu kecil > gejala
Indikasi operasi :
- Tanda-tanda infeksi
- Batu > 5 cm
KI : fungsi ginjal (-)
Indikasi Nefrektomi :
- Ginjal sudah tidak berfungsi
- Berisi nanah (pionefrosis)
- Korteks sudah sangat tipis
- Mengalami pengkerutan akibat batu saluran kemih yang menimbulkan obstruksi
dan infeksi menahun
TRAUMA URETRA
8866
SURGERY TEAM 2013
Untuk membedakan cedera di daerah mana : posterior atau anterior lihat mekanisme
trauma.
Bila cedera disertai patah tulang panggul 90-95% disertai robekan uretra pars
membranosa.
Ruptur uretra anterior disebabkan oleh straddle injury (mis kecelakaan motor, dsb).
Pada pemeriksaan: hematom daerah selangkangan bentuk kupu-kupu disebut butterfly
hematoma
Ruptur uretra posterior :
RT : didapatkan prostate yang mengambang (floating prostate).
8877
SURGERY TEAM 2013
Penanganan :
Retensi urine urine dialihkan dengan cara sitostomi (buat saluran kencing buatan di
VU).
Suspek trauma uretra : jangan pasang kateter karena bisa sebabkan trauma tambah parah
timbul fistel uretracutaneus.
Pemeriksaan : Bipolar uretrosistografi.
8888
SURGERY TEAM 2013
USUS HALUS
Obstruksi simpleks :
o Tekanan 5 20 mmHg
o Limfe drainage
o Mempercepat penimbunan caran limfe
o Tek regurgitasi via lambung
8899
SURGERY TEAM 2013
Efek lokal :
1. kehilangan cairan + elektrolit
2. kehilangan plasma darah
3. proliferasi bakteri
4. perforasi
Efek umum :
1. vol ekstra sel
2. sirkulasi darah setempat
3. toxemia
4. peritonitis
Pemeriksaan Fisik
1. takikardia karena dehidrasi / peritonitis
2. hipotensi
3. demam kemungkinan strangulasi
4. turgor kulit
5. kelembaban mukosa
6. abdomen : distensi
d. steifung (peristaltic waves dr ddg abdomen)
scars (pasca bedah) -> jar ikat
hernia incarserata (orang gemuk samar-samar)
massa dalam abdomen : neoplasma, intususepsi
nyeri tekan abdomen (+)
nyeri lokal mungkin
nyeri rebound strangulasi
defence musculorum
9900
SURGERY TEAM 2013
Pemeriksaan Roentgen:
Untuk lebih tepat tentukan lokasi obstruksi
Multiple gas fluid levels pada usus dan distensi usus
Bentuk U terbalik foto tagak : gas diatas & cairan dibawah.
9911
SURGERY TEAM 2013
9922
SURGERY TEAM 2013
- Leukosit 50
- Perlangsungan cepat me strangulasi
- Shock, timbul cepat pada strangulasi
- .. strangulasi begitu meyakinkan
- operasi harus cepat < 4 jam ( 4 6 jam)
kec ada alasan-alasan khusus dapat ditunda
X-Ray plain :
legal
LLO / samping
- follow through
Faktor-faktor penunjang obstruksi strangulasi :
- Nyeri mendadak
9933
SURGERY TEAM 2013
Terapi pembedahan
1. Obstruksi sederhana lepaskan obsruksi (H. incarserata, adhesi)
2. Intestinal cypos (obstr Chrons disease) anastomosis ileum, colon
transverstomi
3. Fistula entero cutaneus colostomy prox dp colon
4. Eksisi lesi / anastomosis reseksi ileo transverocolostomi (hemicolostomi)
Colon bagian kiri 3 tahap
Colon bagian kanan hemikolektomi
By pass ileo transv colostomy
Causa :
- Ca 90%
- Volvulus
- Faeces (orang tua)
Distensi timbul kemudian (> besar)
Muntah timbul kemudian
9944
SURGERY TEAM 2013
Pendekatan operasi :
Selalu melalui laparotomi (insisi garis tengah perut)
Kec pada obstruksi oleh hernia inguinalis
Obstruksi COLON
Colon kiri (3 tahap)
kolostomi prox
reseksi anastomosis + kolostomi tetap
tutup kolostomi
Colon kanan
hemikolektomi kanan + ileotransverso colostomy
By pass ileo trans colost (poor risk P)
Ileus ParalItIk
Etiologi :
1. Faktor neurologik refluks intestino-intestinalis
2. Faktor metabolic hipokalemi
Pemeriksaan Rontgen :
Foto iktisar perut tengah : batas udara cairan
gb anak tangga
dinding usus yang melebar tebal
fluid level yang kecil kecil dan multiple
Obstruksi mekanik
Paralitik obstruksi
9955
SURGERY TEAM 2013
V
VOOL
LVVU
ULLU
USS
Etiologi :
Volvulus sekum :
Terjadi karena kelainan bawaan kolon kanan yang tidak terletak retroperitoneal
tetapi tergantung pada perpanjangan mesenterium usus halus, jadi ada faktor
mesenterium yang panjang dan sekum yang mbil karena tidak terfiksasi.
Sumbu rotasi volvulus terletak sekitar a. Ileokolika, rotasi bisa mencapai 720 derajat.
Vovulus sigmoid :
Mesenterium yang panjang dengan basis yang sempit.
Diagnosis volvulus :
Nyeri kolik
Antara koluik terdapat nyeri perut menetap
Perut besar sekali karena distensi
Kadang mual muntah
Gambaran foto rontgen :
o Ban mobil karena belokan raksasa
o Dengan bubuk barium rektal terlihat tanda paruh burung
Sikap :
Sigmoidektomi dengan anastomisis termino-terminal
Bila keadaan umum buruk prosedur Hartman
9966
SURGERY TEAM 2013
D
DIIV
VEER
RTTIIK
KEEL
LMME
ECCK
KEEL
L
Terjadi : berhubungan dengan perkembangan midgut dan yolk sac, berhubungan dengan
suatu tuba dalam umbilical cord (ductus omphalomesenterikus) yang umumnya hilang
dalam minggu VII
9977
SURGERY TEAM 2013
- Demam
- Lekositosis
Perdarahan :
- Feses campur darah
- Tanpa nyeri
- Perasaan tidak enak
bandingkan dengan invaginasi
9988
SURGERY TEAM 2013
d. RT :
- spincter cekat
- ampulla recti kolaps
- pseudo portio ( bila puncak/ apeks invaginasi sudah sampairektum)
- sarung tangan : darah + lendir
Distal prox
Trias invaginasi :
1. sakit perut (kolik) + muntah
2. massa tumor
3. red currant jelly stool
9999
SURGERY TEAM 2013
KOLELITHIASIS
A. Ductus hepatikus
B. Ductus sistikus
C. Ductus koledokus
D. Ductus pancreas
1. Hepar
2. Kantong empedu
3. Lambung
4. Pilorus
5. Duodenum
6. Pankreas
7. Papila Vateri (sfingter Oddi)
110000
SURGERY TEAM 2013
Hepatolitiasis: batu empedu yang terdapat di dalam saluran empedu dan awal
percabangan ductus hepaticus kanan dan kiri meskipun percabangan tersebut mungkin
terdapat di luar parenkim hati.
Batu dapat berpindah ke dalam ductus koledokus melalui duktus sistikus. Kalau batu
berhenti didalam duct sistikus karena diameternya terlalu besar atau tertahan oleh striktur,
batu akan tetap berada disana sebagai batu duct sistikus (kolesistolitiasis).
Anamnesis:
- - 2/3 penderita batu empedu : asimptomatik, dyspepsia disertai intolerans
makanan berlemak
- Simtomatik :
Nyeri daerah epigastrium, kuadran atas kanan atau prekordium
Kolik bilier, mungkin memanjang > 15 menit, kadang menghilang beberapa
jam kemudian awal nyeri kebanyakan perlahan-lahan, tapi 1/5 kasus timbul
tiba-tiba.
- Pada batu ductus koledokus : riwayat nyeri atau kolik di epigastrium dan perut
kanan atas akan disertai tanda sepsis, seperti demam dan menggigil bila terjadi
kolangitis.
- Biasanya terdapat ikterus, ikterus yang hilang timbul, berbeda dengan ikterus
karena hepatitis
- Urin berwarna gelap yang hilang timbul
- Pruritus ditemukan pada ikterus obstrukstif yang berkepanjangan dan lebih banyak
ditemukan di daerah tungkai dari pada di badan
- Pada kolangitis dengan sepsis yang berat dapat terjadi keadaan kegawatan disertai
syok dan gangguan kesadaran.
Pemeriksaan Fisik:
Batu kandung empedu:
- Kalau ditemukan kelainan, biasanya berhubungan dengan komplikasi seperti:
kolesistitis akut dengan peritonitis local atau umum, hidrops kandung empedu,
empiema kandung empedu, atau pankreatitis
- Ditemukan nyeri tekan dengan pungtum maksimum di daerah letak anatomic
kandung empedu.
110011
SURGERY TEAM 2013
- Tanda Murphy (+) : apabila nyeri tekan bertambah sewaktu penderita menarik
napas panjang, karena kandung empedu yang meradang tersentuh ujung jari tangan
pemeriksa dan pasien berhenti menarik napas.
110022
SURGERY TEAM 2013
Periumbilikal
Obstruksi Usus
Apendisitis
Pankreatitis akut
Oklusi pembuluh darah mesenterial
Hernia strangulasi
Ruptur Aneurisma aorta
Divertikulitis
STRUMA
Anatomi :
- kelenjar tiroid berada di region coli anterior dengan batas-batas m.
sternocleidomastoideus, m. digastrikus, dan manubrium sterni. Kelenjar tiroid
diluar region ini disebut tiroid ektopik atau struma aberrant.
- Berat normal 20-30 gram
- Kelenjar tiroid terdiri dari 2 lobus yang dihubungkan oleh 1 lobus piramidalis
yang berada di garis media
- Kartilago tiroidea melekat pada trakea, sehingga pada saat menelan, kelenjar
tiroid ikut bergerak.
Klasifikasi :
1. Struma non-toksik
2. Struma toksik
i. Difusa : Grave, tirotoksikosis primer
ii. Nodosa : tirotoksikosis sekunder
110033
SURGERY TEAM 2013
Neoplasma :
1. Jinak (adenoma) :
a. Folikuler
b. Papiler
c. Hurtle
2. Ganas
a. Adenocarcinoma :
i. Folikuler
ii. Papiler
iii. Mixed
b. Carcinoma anaplastik
c. Carcinoma meduler (embrional)
Etiologi :
1. Iodium defisiensi endemic goiter, gravida
2. Autoimun tiroiditis Hashimoto
3. Defisiensi enzim congenital dyshormogenetic goiter
4. Idiopatik : struma Riedel, de Quervains, Grave, Neoplasma
Diagnosa :
Anamnesa
- Benjolan pada leher, lama dan pembesarannya
- Gangguan menelan suara serak (gejala penekanan)
- Asal / tempat tinggal
- Riwayat keluarga
- Struma toksik :
1. Kurus
2. Irritable
3. Keringat banyak
4. Nervous
5. Palpitasi
6. Tidak tahan udara panas
- Struma non-toksik :
1. Gemuk
2. Malas dan banyak tidur
3. Gangguan pertumbuhan
Pemeriksaan Fisik :
Status Generalis
- Tekanan darah meningkat (systole)
- Nadi meningkat
- Mata :
1. Exoftalmus
110044
SURGERY TEAM 2013
2. Stellwag sign : palpebra sup tidak mengikuti bulbus okuli waktu melihat
ke bawah
3. Morbius sign : sukar konvergensi
4. Joffroy sign : tidak dapat mengerutkan dahi
5. Rossenbach sign : tremor palpebra jika mata ditutup
- Hipertoni simpatis : kulit basah dingin, tremor
- Jantung : takikardia
Struma kistik :
- mengenai 1 lobus
- Bulat, batas tegas, permukaan licin
- Fluktuasi (+)
Struma nodosa :
- Batas jelas
- Konsistensi kenyal sampai keras
- Bila keras, curiga neoplasma
Struma difusa :
- Batas tidak jelas
- Konsistensi kenyal
Struma vaskulosa :
- Tampak pembuluh darah
- Berdenyut
Pemeriksaan penunjang :
1. Scanning tiroid
Dasar : presentasi uptake dari I 131 yang didistribusikan tiroid.
110055
SURGERY TEAM 2013
1. Ultrasonografi
Membedakan kelainan kistik atau solid
Neoplasma biasanya solid
2. Radiologik
- Foto leher : carcinoma kadang-kadang disertai perkapuran
- Foto soft tissue : jika batas bawah tidak jelas (retrosternal)
- Foto thoraks :
coin lesion Ca tiroid papiler
cloudy Ca tiroid folikuler
- Bone scanning : bone survey
3. Fungsi tiroid
- BMR : (0,75 x N) + (0,74 x N) 72% (formula read)
- PBI, mendekati kadar hormone tiroid, normal 4-8%
- Serum kolesterol, meningkat hipertiroid (N: 150-300 mg%)
- Free tiroksin index : T3 / T4
5. Needle biopsy
- Large needle cutting biopsy : jarum besar, sering perdarahan
- Fine needle aspiration biopsy : jarum no.22
110066
SURGERY TEAM 2013
Diagnosa banding :
1. Colloid goiter
2. Tiroiditis
3. Dishormonognetic goiter
4. Struma Riedel
5. Neoplasma
Penatalaksanaan :
Konservatif
Indikasi :
12. Toleransi operasi tidak baik
13. Struma yang residif
14. Pasien usia lanjut
Struma toksik :
- bed rest
- Lugol 5-10 mg 3 x sehari, selama 14 hari
- PTu 100 -200 mg 3 x sehari, periksa leukosit
- I 131
Operatif :
Indikasi :
1. Curiga / pasti ganas
2. Timbul tanda-tanda desakan trakea / esophagus
3. Struma toksik
4. Struma besar (kosmetik)
5. Struma retrosternal
110077
SURGERY TEAM 2013
6. Preventif
Persiapan operasi :
- Rawat, best rest
- Laboratorium, terutama protrombin time (obat anti-tiroid mempengaruhi
pembekuan darah)
- BMR
- Lugolisasi : 3 x gtt I s/d gtt XXX
- Takikardia : propanolol 2 x 10 mg
- Neomereazale (anti tiroid) : 3 x tabs I
- Hemostatic drugs
Jenis operasi :
1. Lobectomi / isthmolobectomi : pada tonjolan jinak
2. Subtotal tiroidektomi : pada kelainan metabolic
Radiasi : keganasan dengan metastase jauh
3. Total tiroidektomi
a. Perikapsuler nodul dan jaringan areolar : tumor terbatas pada kelenjar
tiroid
b. Compartmental dissection : KGB terdapat di sepanjang jalan n. reccurens
diseksi diantara carotid shealth dari incisura jugularis sampai bagian atas
kartilago tiroidea
c. Radical Beck Dissection (RND) : terdapat pembesaran KGB leher lainnya
Komplikasi operasi :
1. Perdarahan, terutama a. tiroidea superior
2. Kel. Paratiroid terangkat hipokalsemia tetani
3. Gangguan n. reccurens
4. Tracheomalasia
5. Krisis tiroid (8-24 jam pasca operasi)
KRISIS TIROID
Tanda :
- Gelisah
- Gangguan GIT
- Kulit hangat dan basah
- Suhu > 380C
110088
SURGERY TEAM 2013
Terapi :
1. NaI 1-2 gr dalam dextrose 10% IVFD dalam 24 jam Neomercazole 100-200 mg
2. Inderal 20-80 mg/4 jam
3. Antipiretik
4. Hidrokortison 100-300 mg/24 jam IM
5. Oksigen
6. Digitalisasi
7. Diuretik
8. Lytic Cocktail :
a. Largactil 100 mg
b. Fenergan 90 mg
c. Pethidin 100 mg
Dalam dextrose 10% 500 cc IVFD
TRAUMA ABDOMEN
Kerusakan intra-abdominal yang tidak ditemukan akibat trauma abdominal tetap sering
merupakan sebab kematian yang menyedihkan, kematian mana sebenarnya dapat dicegah
:
Tanda-tanda peritoneal sering kurang jelas
Tanda-tanda dikalahkan oleh nyeri trauma extra abdominal
Ditutupi oleh tanda-tanda Trauma kepala/intoksikasi
Cavum peritonei adalah suatu reservoir potensial
Setiap penderita dengan kerusakkan deselerasi/luka tembus perut harus dianggap
telah merusak alat/organ dalam perut.
REGIO ABDOMEN
3 Kompartemen Anatomis :
1. Cavum peritonei
- Abdomen bagian atas (Upper Abd) :
Batas dinding thoraks bagian bawah : diafragma, hati, limpa, lambung,
colon transversum
- Abdomen Bagian bawah (Lower Abd ) : Usus halus, Colon
Intraabdomen
2. Spatium Retroperitoneal
Aorta, vena cava, pankreas, ginjal, ureter, kolon retroperitoneal, Duodenum
3. Pelvis
- Rektum
- Kandung kencing
- Pembuluh darah iliaca
110099
SURGERY TEAM 2013
Penilaian :
Faktor utama dalam penilaian trauma abdomen adalah menentukan bahwa telah terjadi
suatu kerusakan intraabdomen dan bukan diagnosis yang tepat oleh salah satu jenis
kerusakan :
A. Riwayat kejadian
B. Pemeriksaan fisik
C. Intubasi
D. Pemeriksaan darah
E. Pemeriksaan Sinar tembus
F. Pemeriksaan Diagnostik khusus
PEMERIKSAAN FISIK
Insp : Pakaian ditanggalkan Perut depan / belakang, dada
bagian bawah dan perineum :
- Luka-luka lecet
- Memar jaringan
- Luka laserasi
- Luka tembus
Auskultasi : Bising usus + / -
Perkusi :
Palpasi : Nyeri
Tanda rangsangan peritoneum
Pem. Rektum :Darah, fraktur / trauma pelvis, posisi prostat
Pem. Vagina
Pem. Genitalia Externa.
INTUBASI
Pipa Lambung (Nasogastric tube)
- Mengeluarkan isi lambung
* Volume lambung berkurang
* Tekanan lambung berkurang
* Aspirasi berkurang
- Diagnosa kerusakan trauma gastro intestinal
bagian atas (darah dalam esophagus dan lambung).
111100
SURGERY TEAM 2013
PEMERIKSAAN DARAH
- Golongan darah / Cross Match
- Hematokrit / Hb
- Leukosit / DIFF. Count
- Urinalysis
- Amylase
- Tes kehamilan / Alkohol / obat lain
111111
SURGERY TEAM 2013
Indikasi DPL/CT-SCAN
1. Pemeriksaan ragu (fraktur iga, pelvis dan fraktur vertebra lumbalis
2. Pemeriksaan tak dapat dipercaya oleh karena ada :
trauma kepala
intoksikasi
paraplegia
3. Pemeriksaan tak praktis oleh karena lamanya pemeriksaan radiologi/CT-Scan
BIOMEKANIKA CEDERA
Fase Anamnesa :
1. Tipe trauma : - tabrakan
- jatuh
- luka tembus
2. Intensitas energi :
- kecepatan mobil
- ketinggian tempat jatuh
- kaliber senjata, dll.
3. Jenis trauma : mobil, pohon, pisau, peluru.
A. Benturan penumpang/pengemudi
B. Benturan organ/tabrakan
C. Cedera pejalan kaki
D. Cedera Roda dua/sepeda
E. Terjatuh
F. Cedera ledak (blast injury).
TRAUMA
Organ yang paling sering rusak :
Organ padat : Limpa (trauma tumpul)
Hati (trauma tajam)
Organ berongga : Usus halus.
111122
SURGERY TEAM 2013
Common sites :
- Ekstremitas
- Orbita
- Skull
- Ginjal
- Abdomen
Common cause :
Trauma : fraktura, crush, blast
Lain-lain : ischemia
Komplikasi DPL
- Perdarahan dinding abdomen
- Peritonitis
- Laserasi kandung kencing
111133
SURGERY TEAM 2013
- Kecepatan/cara trauma :
Benturan langsung
Benturan tarikan
Closed loop
- Diafragma
- Duodenum
- Pankreas
- Genitourinary
- Usus halus
111144
SURGERY TEAM 2013
- Ujung bawah scapula sela iga VII batas belakang kerusakan organ-organ intra
abdomen.
KESIMPULAN
2 tipe trauma abdomen :
trauma tumpul
trauma tembus
Trauma tumpul
Diagnosa sukar
Tanda/gejala sering kurang jelas/menyesatkan
DPL kadangkala diperlukan
Trauma tembus
Semua luka tembus harus dievaluasi yaitu trauma tembus di pinggang, bokong, dada
bagian bawah.
111155
SURGERY TEAM 2013
Unstable Stable
Evisceration
Peritoneal Signs
Eksploratory Lokal
Laparatomy Eksploration
111166
SURGERY TEAM 2013
111177
SURGERY TEAM 2013
FFR
RAAK
KTTU
URR
Definisi :
putusnya hubungan kesinambungan / diskontinuitas permukaan tulang dan atau tulang
rawan.
Klasifikasi :
111188
SURGERY TEAM 2013
V. Berdasarkan lokasinya
o Tulang panjang :
1/3 proksimal
1/3 tengah
1/3 distal
o Tulang letak melintang :
medial
lateral
Diagnosa :
Anamnesa :
1. Umur dan jenis kelamin : menentukan jenis fraktur patologis
2. Riwayat trauma
3. Lokalisasi nyeri
4. Gangguan fungsi
5. riwayat penyakit dahulu : kelenjar paratiroid
111199
SURGERY TEAM 2013
Pemeriksaan Fisik :
LOOK :
- Fraktur terbuka : deformitas (udema, hematoma, dll)
- Fraktur tertutup :
Deformitas
Vulnus
Perdarahan
Fragmen tulang
FEEL :
- Nyeri tekan setempat
- Nyeri tekan sumbu
- Krepitasi
MOVE :
- Nyeri pada pergerakan pasif
- Nyeri pada pergerakan aktif
Pemeriksaan Radiologik :
Untuk menentukan :
- Jenis fraktur
- Jumlah fraktur
- Kedudukan fraktur
Penatalaksanaan :
Reposisi : mengembalikan kedudukan tulang yang patah ke tempat semula.
Cara :
- manual
- traksi
- operasi
Imobilisasi : mempertahankan agar tulang yang patah tidak banyak melakukan pergerakan
yang akan memperlambat proses penyembuhan.
Jenis :
- Fiksasi eksterna: gips, traksi, dll
- Fiksasi interna
Fraktur Femur
Klasifikasi :
112200
SURGERY TEAM 2013
c. Dasar collum
Fraktur inter-trochanter
Fraktur sub-trochanter
Fraktur inter-condyler
Fraktur supra-condyler
Penatalaksanaan :
Fraktur tertutup :
- reposisi
- imobilisasi
Fraktur terbuka :
- perbaiki KU
- tutup luka dengan kassa bersih
- debridemant, kultur
- ATS toxoid, antibiotik
- Reposisi
- Imobiliassi
Jenis traksi :
Skin traction:
a. Bryants traction/ Gallows traction
b. Russel traction
Skeletal traction : Balanced traction
112211
SURGERY TEAM 2013
Pemeriksaan radiologist 2 hari sekali sampai didapat reposisi yang sempurna dengan cara
mengatur traksi dan manipulasi. Setelah didapat reposisi yang benar pemeriksaan radiologist
1 minggu sekali.
Jika kedudukan sudah baik, traksi dikurangi beratnya sampai 5 kg, tergantung keadaan
penderita. Setelah terjadi Clinical-union, traksi dilepas.
Latihan tungkai bawah kaki dan jari kaki harus segera dimulai. Latihan terhadap
m.quadriceps dimuali setelah 1-2 minggu. Latihan terhadap m.flexores dimulai pada minggu
ke-4.
Periksa urin secara klinis, dan radiologist setelah kira-kira 12-14 minggu. Bila union
meragukan, teruskan traksi dengan beban yang dikurangi 4-8 minggu.
OPERATIF
Indikasi (relatif) :
- Sukar reposisi tertutup
112222
SURGERY TEAM 2013
- Usia lanjut
- Fraktur tungkai bawah multiple
- Frikasi
- Fraktur patologis
Kontraindikasi :
- toleransi operasi tidak baik
- terjadi infeksi
- anak-anak dan remaja
Timing :
- < 4 jam pada fraktur terbuka + kelainan neurovaskuler
- Secepat mungkin
Tehnik :
Pre-operatif dilakukan Skin-traksi (Russels atau Bucks) dengan tujuan mengurangi spasme
otot-otot femur
Intramedullary Nail KUNTSCHER NAIL
Ideal untuk fraktur 1/3 proksimal atau 1/3 tengah
Dipasang kira-kira 5 cm di bawah trochanter minor, 7 cm proksimal insersi adduktor
Fiksasi 3 titik :
1. tempat fraktur
2. proksimal
3. distal (os cancelleous)
Komplikasi :
- Shock neurogenik / hipovolemik
- Infeksi
- Crush syndrome
- Emboli lemak
- Trombosis vena
- Emboli paru
- Decubitus
- Kekakuan otot dan sendi
Deformitas tulang :
- Shortening : pemendekan
- Angulasi : bengkok
- Rotasi : terputar
- Distraksi : pemanjangan
- Overridong
- Impaksi
- Berkesampingan
112233
SURGERY TEAM 2013
Pelvis :
Klasifikasi fraktur panggul menurut Qiunby
1. Tanpa komplikasi, hanya berupa fraktur sederhana tanpa pergeseran, tidak ditemukan
syok dan tidak diperlukan transfusi, tidak ditemukan komplikasi pada abdominal atau
urologis
2. Fraktur dengan trauma pada organ-organ lain disertai perdarahan dan syok. perlu
transfusi segera dan eksplorasi untuk mengatasi kerusakan yang lain
3. Fraktur dengan perdarahan yang masif dan segera terdapat pergeseran sendi
sakroiliaka, denyut arteri pada satu tungkai menghilang karena adanya robekan pada
salah satu cabang arteri iliaka interna. Penderita masuk dalam keadaan syok dan
diperlukan transfusi masif sampai 8 liter.
Fiksasi
- Rigid
Interna : plat & screw, K-wive, intermedulary nail
Eksterna
- Non rigid
Traksi
Skin traksi
Skeletal traksi
gips
sirkuler
slab
back slab
112244
SURGERY TEAM 2013
fore slab
FRAKTUR PELVIS
!!! Penting karena sering disertai trauma jaringan lunak, perdarahan, syok
2/3 akibat KLL dan 10 % disertai disertai trauma pada alat-alat dalam rongga
pelvis urethra, buli-buli, rektum serta pembuluh darah.
Angka Mortalitas 10 %
Fungsi Panggul
o Mentransmisi berat badan melalui SI joints ke ilium, asetabulum dan dilanjutkan ke
femur
o Melindungi struktur dalam rongga panggul
Anatomi:
Pelvic Ring 2 tulang Inominata dan Os Sacrum
Tulang Inominata dibentuk oleh penyatuan os ilium, os ischium dan os pubis melalui suatu
Tri radiate cartilage
Pada posisi berdiri maka rongga pelvis tertutup baik dari depan dan atas obliq
Pada posisi supine obliq longitudinal
112255
SURGERY TEAM 2013
Os Ilium
112266
SURGERY TEAM 2013
SEVEN NERVES
1. Sciatic nerve
2. Superior gluteal nerve
3. Inferior gluteal nerve
4. Internal pudendal nerve
5. Posterior femoral cutaneous nerve
6. Nerve to quadratus femoris
7. Nerve to obturator externus
112277
SURGERY TEAM 2013
ONE MUSCLE
Piriformis
Os Ischium
Hamstring muscle :
Semimembranosus, semitendinosus, adductor magnus
Os Pubis
Os sacrum 5 vertebrae
112288
SURGERY TEAM 2013
- Tipe A : stabil
A1 : fraktur pelvis tidak mengenai cincin
A2 : stabil, trdpt pergeseran cincin yang minimal dari fraktur
tipe A termasuk fraktur avulsi atau fraktur yang mengenai cincin panggul tanpa
atau sedikit sekali pergeseran cincin.
112299
SURGERY TEAM 2013
3. ATS profilaksis
4. Analgetik
5. Debridemant
6. Reposisi
7. Fiksasi
8. Bone graft (bila perlu tulang diambil dari os pelvis kemudian disambungkan ke
tempat yang memerlukan)
9. Biarkan luka terbuka
10. Rehabilitasi
Derajat II :
- Luas luka > 1 cm2 disertai kerusakan yg tdk luas
- Luka terkontaminasi
- Bentuk fraktur comminutive sedang
Derajat III :
A. Luas luka > 2 cm2, kerusakan yang luas dari jaringan lunak (otot, saraf, kulit).
Kontaminasi berat. Jaringan lunak masih cukup menutupi tulang yang patah.
Bentuk fraktur comminutive berat atau segmental
B. Jaringan lunak yg rusak tidak cukup menutupi tulang yg patah. Sebagian tulang yg
patah terbuka disertai juga kerusakan periosteum
C. Apabila disertai cedera vaskuler
Digrading untuk :
- menentukan penanganan
- menentukan prognosis
113300
SURGERY TEAM 2013
Menurut Pozo
Angka maksimal
1. Kerusakan kulit luas yg memerlukan skin graft jar / 2
myocutaneus flap
2. Patah tulang sangat comminutive atau kehilangan segmen 2
tulang
3. Kerusakan otot-otot yang perlu dilakukan eksisi 2
4. Kerusakan pembuluh darah yang mengenai a. Femoralis, a.
Poplitea atau a. Tibialis 2
5. Kerusakan saraf termasuk sciaticus atau n. Tibialis post
6. kontaminasi 2
Bila skor mencapai angka 8 untuk kerusakan otot, kulit, tulang serta kontaminasi yang cukup
berat, prognostik untuk menyelamatkan tungkai bawah hasilnya buruk.
Level amputasi yang harus dihindari :
- Disarticulatio coxae
- Disarticulatio genu
- Disarticulatio falocrun?
113311
SURGERY TEAM 2013
- Symes
Mekanisme :Jatuh pada permukaan tangan sebelah volar menyebabkan dislokasi fragmen
Fraktur disebelah distal arah dorsal
Dislokasi ini menyebabkan bentuk lengan bawah dan tangan dilihat dari samping seperti
Garpu.
Kebalikannya fraktur Smith
FRAKTUR SMITH
Jatuh pada permukaan tangan dorsal menyebabkan dislokasi ke arah volar
>> pada wanita
Fraktur Galeazzi : fraktur 1/3 distal radius + dislokasi sendi radioulna distal
Fraktur Barton : fraktur pada radius distal dengan fragmen distal melalui sendi dan terjadi
pergeseran fraktur serta seluruh komponen sendi ke arah volar.
113322
SURGERY TEAM 2013
Pulled Elbow : fraktur sendi siku (os radius) karena adanya traksi longitudinal yang
mendadak sewaktu sendi siku dalam posisi ekstensi dan lengan bawah dalam keadaan
pronasi. (banyak pada wanita).
Daerah sensibilitas nervus medianus serta inervasinya ke otot profundus jari telunjuk dan
tengah (C) dan fleskor pollicis longus (D)
Daerah sensibilitas nervus ulnaris serta mempersarafi fleksi falang distal jari manis dan
kelingking (C)
113333
SURGERY TEAM 2013
Daerah sensibilitas nervus radialis serta uji untuk lesi nervus letak tinggi (C)
- TWO OCCASIONS :
Kalau perlu foto dalam 2 kesempatan, sebab kadang-kadang pada foto pertama segera
sesudah trauma tidak jelas adanya fraktur sebaiknya sesudah kira-kira 10 hari, dibuat
foto ulangan, karena dengan resorbsi tulang pada tempat fraktur maka garis fraktur jadi
jelas. (mis pada fraktur naviculare).
- TWO JOINS :
Bagian fraktur harus difoto sekaligus meliputi dua sendi terdekat (satu proksimal dan
satu distal dari tempat fraktur).
- TWO LIMBS :
Sering perlu untuk perbandingan dilakukan foto dari bagian yang sehat. Terutama pada
anak-anak misalnya trauma siku dimana epifise yang normal dapat keliru sebagai satu
fraktur, dan gambaran dari siku lainnya yang normal akan sangat membantu diagnosa.
Jadi dikerjakan pada fraktur disekitar sendi.
113344
SURGERY TEAM 2013
Macam-macam gips :
Untuk anggota gerak :
- U-Slabs (lempengan U)
untuk fraktur humerus
Gips dipasang dari bhu ke distal melingkari siku, ke proksimal
sampai dibawah ketiak
- Full length arm plester (pembalut gips lengan penuh) hanging cast
(pemasangan gips tergantung)
Untuk fraktur antebrachii
Gips dr bawah ketiak sampai dekat artikulasi
metacarpophalangeal, siku fleksi 900
Posisi tangan : palmar manus menghadap badan kalau fraktur di
region brachialis palmar menghadap ke bawah dengan ..
Lokasi fraktur :
1/3 prox : posisi tangan supinasi
1/3 tengah : posisi netral
1/3 distal : posisi pronasi
Untuk badan :
Pembalut gips Minerva untuk vertebra cervical dan Thoraks bagian atas
- Spica bahu
- Jaket spica
- Hip spica
b. Imobilisasi dengan traksi
Traksi kulit (skin traction)
1. Bucks ekstension
- Paling sederhana
- Plester dilekatkan pada kedua sisi tungkai lalu dilakukan penarikan
- Untuk fraktur femur, pada orang dewasa post luksasi coxae
113355
SURGERY TEAM 2013
4. Traksi Dunlop
- Untuk fraktur cupracondyler atau trancondyler anak (yang sukar
dilakukan reposisi manual / karena ancaman gangguan sirkulasi
kalau siku difleksikan)
- Traksi diganti dengan pemakaian gips atau collar and cuff sling jika
sudah mulai union
- Traksi pada ujung tangan (beban 5 kg) dan melalui sling diatas siku
pada tempat fraktur (beban 1-1,5 kg)
113366
SURGERY TEAM 2013
d. Intramedulary nail :
Satu pen dipasang intrameduler
Co :
- Pada fraktur femur dipasang Kuntscher pin
- Fraktur collum femur dipakai Smith Peterson pin
Wire : dilakukan pengikatan dgn kawat
Co :
- Kirschner (K-wire)
- Tension band wiring pd fraktur olecranon / patella
!! Fiksasi interna tidak dianjurkan sebagai tindakan definitif pada patah tulang
terbuka
V. Fiksasi Eksterna
2 atau 3 pin / screw dipasang pada tiap fragmen tulang (proksimal dan distal)
dan sesudah fraktur direposisi lalu pin tersebut di fiksasi dengan suatu external
bars hingga posisi jadi rigid.
5P : (Compartement syndrome) :
- Pain
- Pallor (pucat)
- Pulselessness / [araesthesia
113377
SURGERY TEAM 2013
- Paralysis
- Puffunes (bengkok)
113388
SURGERY TEAM 2013
Ada fr asetabulum
Kolum femoris terus masuk ke dalam asetabulum
FFrraakkttuurr kkllaavviikkuullaa
K
Kllaassiiffiikkaassii ::
11.. SSeeppeerrttiiggaa tteennggaahh ((8800% %))
22.. SSeeppeerrttiiggaa llaatteerraall ((1155%
%))
33.. SSeeppeerrttiiggaa mmeeddiiaall ((55% %))
G
GKK ::
A
Adaannyyaa aannaam
d mnneessiiss ttrraauum
maa ddaann ppeem
mbbeennggkkaakkaann sseerrttaa nnyyeerrii ppaaddaa ddaaeerraahh kkllaavviikkuullaa
G
Gaam
mbbaarr sskkeemmaattiiss llookkaalliissaassii ffrraakkttuurr ppaaddaa ssccaappuullaa ddaann kkllaavviikkuullaa ::
11.. FFrraakkttuurr kkllaavviikkuullaa 11//33 tteennggaahh
22.. FFrraakkttuurr kkllaavviikkuullaa 11//33 llaatteerraall
33.. FFrraakkttuurr kkllaavviikkuullaa 11//33 m meeddiiaall
44.. FFrraakkttuurr lleehheerr ssccaappuullaa
55.. FFrraakkttuurr pprroosseessuuss aakkrroom miioonn
66.. FFrraakkttuurr pprroosseessuuss kkoorraakkooiidd
77.. FFrraakkttuurr bbaaddaann sskkaappuullaa
113399
SURGERY TEAM 2013
PPeennggoobbaattaann ::
11.. K Koonnsseerrvvaattiiff
DDeennggaann m miitteellaa,, vveerrbbaann bbeennttuukk ddeellaappaann
22.. OOppeerraassii
SSeebbaaggiiaann bbeessaarr sseem mbbuuhh ddeennggaann bbaaiikk..
IInnddiikkaassii ooppeerraassii ::
11.. FFrraakkttuurr tteerrbbuukkaa
22.. A Addaannyyaa tteekkaannaann ppaaddaa ppeem mbbuulluuhh ddaarraahh
33.. N Noonn--uunniioonn
44.. FFrraakkttuurr 11//33 llaatteerraall
55.. PPeennddeerriittaa aakkttiiff yyaanngg sseeggeerraa kkeemmbbaallii ppaaddaa ppeekkeerrjjaaaann sseem
muullaa
OOperasi dengan memasang pin Kirschner atau plate and screw..
p e r a s i d en g a n m em a s a n g p i n K i rs c h n er a t a u p l a t e an d s cr e w
K
Koom
mpplliikkaassii ::
11.. M Maall--uunniioonn
22.. K Keerruussaakkaann ppeem mbbuulluuhh ddaarraahh aattaauu ppaarruu--ppaarruu
33.. N o n -
Non-unionu n i o n
44.. D Deeffoorrm miittaass yyaanngg jjeelleekk bbeerruuppaa ppeennoonnjjoollaann ttuullaanngg kkee aarraahh kkuulliitt
55.. A Artritiss ppaassccaa ttrraauum
rt ri t i maattiicc
FFrraakkttuurr H
Huum
meerruuss
L
Lookkaalliissaassii ffrraakkttuurr ppaaddaa hhuum
meerruuss
11.. FFrraakkttuurr lleehheerr
22.. FFrraakkttuurr ttuubbeerrkkuulluum mmmaayyuuss
33.. FFrraattkkuurr ddiiaaffiissiiss
44.. FFrraakkttuurr ssuupprraakkoonnddiilleerr
55.. FFrraakkttuurr kkoonnddiilleerr
66.. FFrraakkttuurr eeppiiccoonnddyylluuss m meeddiiaalliiss
PPeennggoobbaattaann ::
114400
SURGERY TEAM 2013
PPrriinnssiipp ppeennggoobbaattaann ffrraakkttuurr ddiiaaffiissiiss hhuummeerruuss aaddaallaahh kkoonnsseerrvvaattiiff kkaarreennaa aanngguullaassii ddaappaatt tteerrttuuttuupp
oolleehh oottoott ddaann sseeccaarraa ffuunnggssiioonnaall ttiiddaakk tteerrjjaaddii ggaanngggguuaann..
-- PPeem maassaannggaann U U ssaallbb
-- PPeem maassaannggaann ggiippss tteerrggaannttuunngg ((hhaannggiinngg ccaasstt))
PPeennggoobbaattaann ooppeerraattiiff ddeennggaann ppeem maassaannggnn ppllaattee aanndd ssccrreew w aattaauu ppiinn ddaarrii R
Ruusshh aattaauu ppaaddaa ffrraakkttuurr
tteerrbbuukkaa ddeennggaann ffiikkssaassii eekksstteerrnnaa..
IInnddiikkaassii ooppeerraassii ::
11.. FFrraakkttuurr tteerrbbuukkaa
22.. TTeerrjjaaddii lleessii nneerrvvuuss rraaddiiaalliiss sseetteellaahh ddiillaakkuukkaann rreeppoossiissii
33.. N Noonn--uunniioonn
44.. PPddeerriittaa yygg sseeggeerraa iinnggiinn kkeem mbbaallii bbeekkeerrjjaa ssccrr aakkttiiff..
FFrraakkttuurr PPrroosseessuuss O
Olleekkrraannoonn
KKllaassiiffiikkaassii ::
TTiippee II :: ttjjdd kkeerreettaakkaann oolleekkrraannoonn aaddaa ppeem
miissaahhaann
TTiippee IIII :: kkeerreettaakkaann ddiisseerrttaaii ppeem
miissaahhaann
TTiippee IIIIII :: ffrraakkttuurr kkoommuniittiiff
u n
PPeennggoobbttaann ::
PPeennggoobbaattaann ttiippee II ddeennggaann tteerraappii kkoonnsseerrvvaattiiff ddeennggaann ggiippss ssiirrkkuulleerr..
TTiippee IIII ddeennggaann ttiinnddaakkaann ooppeerraattiiff ddaann ffiikkssaassii iinntteerrnnaa m meenngggguunnaakkaann ssccrreew w aattaauu tteennssiioonn bbaanndd
wwiirriinngg..
TTiippee IIIIII ddeennggaann ccaarraa eekkssiissii ffrraaggm
meenn ddaann m meelleekkaattkkaann kkeem mbbaallii ttrriisseepp ppaaddaa oolleekkrraannoonn..
FFrraakkttuurr M
Moonntteeggggiiaa
PPeennggoobbaattaann ::
114411
SURGERY TEAM 2013
PPaaddaa oorraanngg ddeew waassaa sseebbaaiikknnyyaa ddiillaakkuukkaann ooppeerraassii ddeennggaann ffiikkssaassii iinntteerrnnaa yyaanngg rriiggiidd ddaann
mmobilisasi segeraa sseennddii ssiikkuu..
o b i l i s as i s eger
TTiippee II ((A
A)) TTiippee IIIIII ((B
B&&C
C))
FFrraakkttuurr D
Diiaaffiissiiss R
Raaddiiuuss U
Ullnnaa
PPeennggoobbaattaann ::
PPeennggoobbaattaann ffrraakkttuurr yyaanngg ttiiddaakk bbeerrggeesseerr bbeerruuppaa ppeem maassaannggaann ggiippss ddiiaattaass ssiikkuu ddeennggaann
mmeelleettaakkkkaann lleennggaann bbaaw waahh ddaallaam m ppoossiissii pprroonnaassii ppaaddaa ffrraakkttuurr 11//33 ddiissttaall,, ppoossiissii nneettrraall ppaaddaa
ffrraakkttuurr 11//33 tteennggaahh ddaann ppaaddaa ffrraakkttuurr 11//33 pprrookkssiimmaall ddeennggaann ppeem maassaannggaann ggiippss ddiiaattaass ssiikkuu ddaallaam
m
ppoossiissii ssuuppiinnaassii..
AAppaabbiillaa aaddaa kkeellaaiinnaann ppeerrlleekkaattaann oottoott pprroonnaattoorr ddaann ssuuppiinnaattoorr ttuullaanngg rraaddiiuuss ddaann uullnnaa,, rreedduukkssii
sseerrttaa iimmoobbiilliissaassii yyaanngg bbaaiikk ssuulliitt ddiillaakkuukkaann.. R Reedduukkssii yyaanngg aakkuurraatt ssaannggaatt ddiippeerrlluukkaann kkaarreennaa
ttaannggaann yyaanngg m mempunyai fungsi untuk pronassii ddaann ssuuppiinnaassii.. PPeennggoobbaattaann yyaanngg ppaalliinngg bbaaiikk
em p u n ya i fu n g s i u n t u k p ro n a
aaddaallaahh ddeennggaann ppeem maassaannggaann ffiikkssaassii rriiggiidd ddeennggaann ppllaattee aanndd ssccrreew
w..
FFrraakkttuurr G Gaalleeaazzzzii
FFrraakkttuurr ppaaddaa 11//33 ddiissttaall rraaddiiuuss ddiisseerrttaaii ddiissllookkaassii sseennddii rraaddiioo--uullnnaarr ddiissttaall..
114422
SURGERY TEAM 2013
PPeennggoobbaattaann ::
HHaarruuss ddiillaakkuukkaann rreeppoossiissii sseeccaarraa aakkuurraatt ddaann mmoobbiilliissaassii sseeggeerraa kkaarreennaa bbaaggiiaann ddiissttaall m
meennggaallaam
mii
ddiissllookkaassii.. DDeennggaann rreeppoossiissii yyaanngg aakkuurraatt ddaann cceeppaatt m maakkaa ddiissllookkaassii sseennddii uullnnaa ddiissttaall jjuuggaa
tteerreeppoossiissii ddeennggnn sseennddiirriinnyyaa.. A
Apabila reposisi spontan ttiiddaakk tteerrjjaaddii m
p a b i l a re p o s i s i s p o n t an maakkaa rreeppoossiissii ddllaakkuukkaann
ddeennggaann ffiikkssaassii KK--wwiirree.. OOppeerraassii tteerrbbuukkaa ddeennggaann ffiikkssaassii rriiggiidd m
meem mppeerrgguunnaakkaann ppllaattee aanndd ssccrreeww..
FFrraakkttuurr D
Diissttaall R
Raaddiiuuss
11.. FFrraakkttuurr C
Coolllleess
GGK K ::
TTeerrddaappaatt rriiw
waayyaatt ttrraauum maa ddeennggaann ppeem mbbeennggkkaakkaann ppeerrggeellaannggaann ttaannggaann ppaaddaa oorraanngg yygg bbeerruum muurr
>> 5500 tthhnn,, nnyyeerrii ddaann ddeeffoorrm miittaass ggaarrppuu.. G Gaam mbbaarraann iinnii tteerrjjaaddii kkaarreennaa aaddaannyyaa aanngguullaassii ddaann
ppeerrggeesseerraann kkee ddoorrssaall,, ddeevviiaassii rraaddiiaall,, ssuuppiinnaassii ddaann iim
mppaakkssii kkee aarraahh pprrookkssiim
maall..
PPeennggoobbaattaann ::
FFrraakkttuurr ttaannppaa ppeerrggeesseerraann ddiioobbaattii ddeennggaann ppeem maassaannggaann ggiippss ssiirrkkuulleerr ddiibbaaw waahh ssiikkuu,, lleennggaann
bbaaw wah dalam keadaan pronasi, deviasi ulna erta fleksi. Pada fraktur dennggaann ppeerrggeesseerraann
a h d a l am k e ad aa n p r o n a s i , d e v i as i u l n a e rt a fl ek s i . P a d a fr a k t u r d e
ffrraaggm
meenn ddiillaakkuukkaann rreeppoossiissii ddeennggaann G GA A.. IImmoobbiilliissaassii ddeennggaann ggiippss ddiillaakkuukkaann sseellaam
maa 66 m
miinngggguu
ddaann ddiillaannjjuuttkkaann ddeennggaann ffiissiiootteerraappii yyaanngg iinntteennssiiff..
114433
SURGERY TEAM 2013
FFrraakkttuurr ppaatteellaa
PPaatteellaa m meerruuppaakkaann ttuullaanngg sseessaam mooiidd yyaanngg ppaalliinngg bbeessaarr ppaaddaa ttuubbuuhh ddaann m meem mppuunnyyaaii ffuunnggssii
mmeekkaanniiss ddaallaamm eekksstteennssii aannggggoottaa ggeerraakk bbaaw waahh..
DDisebelah proksimal melekat otot kuadriseppss ddaann ddii bbaaggiiaann ddiissttaall m
i s e b e l ah p r o k s i m al m e l ek a t o t o t k u a d r i s e meelleekkaatt lliiggaam
meenntt ppaatteellllaa..
M
Meekkaanniissm
mee ttrraauum
maa::
11.. K Kontrakssii yyaanngg hheebbaatt oottoott kkuuaaddrriisseeppss,, m
o n t ra k miissaallnnyyaa m
meenneekkuukk sseeccaarraa kkeerraass ddaann ttiibbaa--ttiibbaa
22.. JJaattuuhh ddaann mmeennggeennaaii llaannggssuunngg ttuullaanngg ppaatteellllaa..
KKllaassiiffiikkaassii ::
TTiippee II :: ffrraakkttuurr ttaannppaa aaddaannyyaa ppeerrggeesseerraann ddaann bbeerrssiiffaatt ttrraannssvveerrssaall ((ffrraakkttuurr ccrraacckk))
TTiippee IIII :: ffrraakkttuurr ttrraannssvveerrssaall ddeennggaann ppeerrggeesseerraann
TTiippee IIIIII :: ffrraakkttuurr ttrraannssvveerrssaall ppaaddaa kkuuttuubb aattaass//bbaaw
waahh
TTiippee IIV V :: ffrraakkttuurr kkoom muunniittiiff
TTiippee V : fr a k t u r
V : fraktur vertical v e r t i cal
GGK K ::
AAddaannyyaa ttrraauum maa ppaaddaa ddaaeerraahh lluuttuutt ddiisseerrttaaii ppeem mbbeennggkkaakkaann,, nnyyeerrii ddaann hheemmaarrttrroossiiss.. M
Muunnggkkiinn
ddaappaatt ddiirraabbaa aaddaannyyaa rruuaanngg ffrraaggm men patella. Pada pemeriksaan didapatkan adanya ceekkuunnggaann
e n p a t e l l a. P a d a p e m e r i k s aa n d i d ap at k a n ad a n y a c
ddaann ppeennddeerriittaa ttiiddaakk ddaappaatt m
meellaakkuukkaann eekksstteennssii aannggggoottaa ggeerraakk bbaaw
waahh..
PPeennggoobbaattaann ::
11.. FFrraakkttuurr yyaanngg ttiiddaakk bbeerrggeesseerr.. B Biillaa aaddaa hheem maarrttoossiiss yyaanngg bbeessaarr,, ddiillaakkuukkaann aassppiirraassii
sseeccaarraa sstteerriill ddaann ddiippaassaanngg ggiippss ssiilliinnddeerr sseellaam
maa 44--66 m miinngggguu..
114444
SURGERY TEAM 2013
22.. FFrraakkttuurr yyaanngg bbeerrggeesseerr.. PPaaddaa ffrraakkttuurr ttrraannssvveerrssaall ddiippeerrlluukkaann ooppeerraassii ddaann rreekkoonnssttrruukkssii
kkeem mbbaallii eekkssppaannssii eekksstteennssoorr sseerrttaa ttuullaanngg ppaatteellllaa ddeennggaann m meenngggguunnaakkaann tteennssiioonn bbaanndd--
wwiirriinngg..
33.. FFrraakkttuurr kkuuttuubb bbaaw waahh.. FFrraaggm meenn kkeecciill yyaanngg kkoom muunniittiiff ddiillaakkuukkaann eekkssiissii ddaann
rreekkoonnssttrruukkssii kkeem
maallii lliiggaam
meenntt ppaatteellllaa..
44.. FFrraakkttuurr kkoom munitif. Teruttaam
u n i t i f. T e ru maa ppaaddaa oorraanngg ttuuaa ddiim maannaa rreekkoonnssttrruukkssii kkeem mbbaallii ppaatteellllaa
ttiiddaakk m
muunnggkkiinn ddiillaakkuukkaann,, sseebbaaiikknnyyaa ppaatteellllaa ddiieekkssiissii..
FFR
RAAK
KTTU
URRD
DAAN
NDDIISSL
LOOK
KAASSII SSE
ENND
DII PPA
ADDA
AAAN
NAAK
K
A
Attaass ddaassaarr ppeerrbbeeddaaaann aannaattoom mii,, bbiioom meekkaanniikk ddaann ffiissiioollooggiiss,, m maakkaa ffrraakkttuurr ppaaddaa aannaakk--aannaakk
m e m p u n y a i g a m b a
mempunyai gambaran khusus, yaitu:r a n k h u s u s , y ai t u :
11.. LLeebbiihh sseerriinngg ddiitteemmuukkaann
22.. PPeerriioosstteeuumm sangatt aakkttiiff ddaann kkuuaatt
s an g a
33.. PPeennyyeem mbbuuhhaann ffrraakkttuurr ssaannggaatt cceeppaatt
44.. TTeerrddaappaatt pprroobblleem m kkhhuussuuss ddaallaam m ddiiaaggnnoossiiss
55.. K Koorreekkssii ssppoonnttaann ppaaddaa ssuuaattuu ddeeffoorrm miittaass rreessiidduuaall
66.. TTeerrddaappaatt ppeerrbbeeddaaaann ddiiddaallaam m komplliikkaassii
k o m p
77.. B Berbeda dalam metode penggoobbaattaann
e r b ed a d a l a m m e t o d e p e n
88.. R Roobbeekkaann lliiggaam meenntt ddaann ddiissllookkaassii lleebbiihh jjaarraanngg ddiitteem
muukkaann
99.. K u ra n g t o l er a n s i t e rh a d
Kurang toleransi terhadap kehilangan darah a p k e h i l an g a n d a r a h
M
Maaccaam m--mmaaccaam m ffrraakkttuurr ppaaddaa aannaakk ::
aa.. B Bennggkkookk
e
bb.. G Grreeeenn ssttiicckk
cc.. B Buucckkllee
dd.. LLeennggkkaapp
114455
SURGERY TEAM 2013
K
Kllaassiiffiikkaassii ffrraakkttuurr lleem
mppeenngg eeppiiffiissiiss m
meennuurruutt SSaalltteerr -- H
Haarriiss
TTiippee II
TTeerrjjaaddii ppeemmiissaahhaann ttoottaall lleem mppeenngg eeppiiffiissiiss ttaannppaa aaddaannyyaa ffrraakkttuurr ppaaddaa ttuullaanngg,, sseell--sseell
ppeerrttuummbbuuhhaann lleem mppeenngg eeppiiffiissiiss m maassiihh m meelleekkaatt ppaaddaa eeppiiffiissiiss.. FFrraakkttuurr iinnii tteerrjjaaddii oolleehh kkaarreennaa
aaddaannyyaa sshheeaarriinngg ffoorrccee ddaann sseerriinngg tteerrjjaaddii ppaaddaa bbaayyii bbaarruu llaahhiirr ddaann ppaaddaa aannaakk--aannaakk yyaanngg lleebbiihh
mmuuddaa.. PPeennggoobbaattaann ddeennggaann rreedduukkssii tteerrttuuttuupp m muuddaahh oolleehh kkaarreennaa m maassiihh aaddaa ppeerrlleekkaattaann ppeerriissoott
yyaanngg uuttuuhh ddaann iinnttaakk.. PPrrooggnnoossiiss bbiiaassaannyyaa bbaaiikk bbiillaa ddiirreeppoossiissii ddeennggaann cceeppaatt..
TTiippee IIII
MMeerruuppaakkaann jjeenniiss ffrraakkttuurr yyaanngg sseerriinngg ddiitteem muukkaann.. G Gaarriiss ffrraakkttuurr mmeellaalluuii sseeppaannjjaanngg lleem mppeenngg
eeppiiffiissiiss ddaann m meem mbbeellookk kkee m meettaaffiissiiss ddaann aakkaann m meem mbbeennttuukk ssuuaattuu ffrraaggm meenn m meettaaffiissiiss yyaanngg
bbeerrbbeennttuukk sseeggiittiiggaa yyaanngg ddiisseebbuutt ttaannddaa TThhuurrssttoonn--H
Holland. Sel-sel pertumbuhan ppaaddaa lleem
o l l an d . S e l -s e l p e r t u m b u h a n mppeenngg
eeppiiffiissiiss jjuuggaa m maassiihh m meelleekkaatt.. TTrraauum maa yyaanngg m meenngghhaassiillkkaann jjeenniiss ffrraakkttuurr iinnii bbiiaassaannyyaa tteerrjjaaddii
kkaarreennaa ttrraauum ma shearing force dan membengkookk ddaann uum
a s h e ari n g f o r c e d a n m em b e n g k muum mnnyyaa tteerrjjaaddii ppaaddaa aannaakk--aannaakk yyaanngg
lleebbiihh ttuuaa.. PPeerriissootteeuummm meennggaallaammii rroobbeekkaann ppaaddaa ddaaeerraahh kkoonnvveekkss tteettaappii tteettaapp uuttuuhh ppaaddaa ddaaeerraahh
kkoonnkkaaff.. PPeennggoobbaattaann ddeennggaann rreeppoossiissii sseecceeppaattnnyyaa ttiiddaakk bbeeggiittuu ssuulliitt kkeeccuuaallii bbiillaa rreeppoossiissii
tteerrllaammbbaatt hhaarruuss ddiillaakkuukkaann ttiinnddaakkaann ooppeerraassii.. PPrrooggnnoossiiss bbiiaassaannyyaa bbaaiikk,, tteerrggaannttuunngg kkeerruussaakkaann
ppeem mbbuulluuhh ddaarraahh..
TTiippee IIIIII
MMeerruuppaakkaann ffrraakkttuurr iinnttrraa--aarrttkkuulleerr..
GGaarriiss ffrraakkttuurr m muullaaii ppeerrm muukkaaaann sseennddii m meelleew waattii lleem mppeenngg eeppiiffiissiiss kkeem muuddiiaann sseeppaannjjaanngg ggaarriiss
lleemmpeng epifisis. Jenis fraktur ini bersifat intra-artikuler dan biasanya ddiitteem
p e n g e p i fi s i s . J en i s fra k t u r i n i b e r s i fa t i n t ra - a r t i k u l er d a n b i as a n y a muukkaann ppaaddaa eeppiiffiissiiss
ttiibbiiaa ddiissttaall.. O Olleehh kkaarreennaa ffrraakkttuurr iinnii bbeerrssiiffaatt iinnttrraa--aarrttiikkuulleerr ddaann ddiippeerrlluukkaann rreedduukkssii yyaanngg aakkuurraatt
mmaka sebaiknnyyaa ddiillaakkuukkaann ooppeerraassii tteerrbbuukkaa ddaann ffiikkssaassii iinntteerrnnaa ddeennggaann m
a k a s e b a i k meem mppeerrgguunnaakkaann ppiinn
yyaanngg hhaalluuss..
T
Tiippee IIV
V
114466
SURGERY TEAM 2013
TTiippee V V
MMeerruuppaakkaann ffrraakkttuurr aakkiibbaatt hhaannccuurrnnyyaa eeppiiffiissiiss yyaanngg ddiitteerruusskkaann ppaaddaa lleem
mppeenngg eeppiiffiissiiss.. B
Biiaassaannyyaa
tteerrjjaaddii ppaaddaa ddaaeerraahh sseennddii ppeennooppaanngg bbaaddaann yyaaiittuu sseennddii ppeerrggeellaannggaann kkaakkii ddaann sseennddii lluuttuutt..
DDiiaaggnnoossiiss ssuulliitt kkaarreennaa sseeccaarraa rraaddiioollooggiikk ttiiddaakk ddaappaatt ddiilliihhaatt.. PPrrooggnnoossiiss jjeelleekk kkaarreennaa ddaappaatt
tteerrjjaaddii kkeerruussaakkaann sseebbaaggiiaann aattaauu sseelluurruuhh lleem
mppeenngg ppeerrttuum mbbuuhhaann..
114477