Seorang laki-laki usia 45 tahun, dibawa ke UGD RS X karena kecelakaan motor dengan
motor. Pasien terjatuh ke arah kanan dan bahunya terkena tepi jalan. Pasien merasa kesakitan
di daerah bahu kanan saat bergerak untuk bangun atau berbaring. Dokter kemudian
melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang serta memberikan penatalaksanaan
untuk pasien ini.
Jump 1
1. Bahu?
Jump 2
E = Exposure = Buka baju, cek pasien dari ujung rambut sampai ujung kaki. Hindari juga
pasien dari hipotermia dengan cara dilepas baju (kalau basah), lalu diselimuti or something.
DITAMBAH
Px Penunjang: EKG, Pulse oximetry, kateter urine, NGT, ventilatory rate, capneugraphy,
Complete Blood Count, X-Ray.
Anamnesis: Cek AMPLE, tanyakan mekanisme dan pattern injury (blunt, penetrating,
thermal injury)
Look – lihat apakah ada deformity, edema dan tanda-tanda inflamasi lainnya, bleeding,
Visual Analog Scale
Feel – Palpasi, rasakan apakah permukaan hangat/tidak, apakah pasien parestesia, apakah ada
nyeri tekan/tenderness, apakah ada krepitus. Do not elicit crepitus.
*Circulatory Evaluation – Cek CRT, pulse arteri di bagian distal dari tempat trauma kanan-
kiri *Ini di ATLS 10th Edition.
Px Penunjang: X-Ray, darah rutin, Head CT, dll sesuai yang diperlukan.
Kemungkinan pertama adalah inflamasi posttrauma, sehingga perlu cek tanda inflamasi,
kalau ada ya berarti inflamasi.
Kemungkinan kedua, rasa sakit mungkin berasal dari gangguan struktur, seperti fraktur,
dislokasi, nerve impingement.
Nerve entrapment = nyeri neurogenik; kaya panas, pins and needle, tingling, dll. Di bagian
bahu bisa terjadi biasanya ketika ada fraktur clavicle, 1/3 distal radius, dll.
Dislocation = nyerinya localised dengan VAS > 6 (nyeri banget), elicited by movement.
Fracture = nyeri banget (VAS > 6), elicited by movement, bisa ada tanda inflamasi (rubor,
tumor, dolor, kalor, functiolesa), deep hematoma.
Soft Tissue Injury = tendon rupture, shin ligament tear. Nyerinya elicited by movement di
beberapa kegiatan yang berhubungan dengan injury-nya.
- Usia laki2 di atas 60 tahun; Perempuan di atas 55 tahun. lebih berisiko kena trauma.
Usia 45 tahun apakah berisiko kena trauma? Hmmm...
- Kelakuan laki2 tu lebih gampang bikin trauma
5. Gawat Darurat?
Iya, Gawat Darurat. Dislokasi dan Fraktur merupakan kegawatdaruratan ortopedi. GaDar
dalam Ortopedi:
- Open fractures
- Compartment Syndrome
- Neurovascular Injuries
- Dislocations
- Cauda Equina Syndrome
- Septic Joints
6. Px Fisik dan Penunjang – Terjawab di Nomor 1, 2
Dislocation
- Look: Ada deformitas berupa loss of alignment, history (kalau pas jatuh internal
rotation dan adduksi = posterior disloc, kalau external rotation dan abduksi = anterior
disloc di shoulder)
- Feel: Palpasi, rasakan apakah permukaan hangat/tidak, apakah pasien parestesia,
apakah ada nyeri tekan/tenderness.
- Move: Decreased ROM.
Fracture
- Look: Closed or Open?, Alignment (tangan bengkok atau gimana), deformity, history,
bruising, Skin intak atau tidak.
- Feel: Circulation di distal dan proksimal, krepitus (tapi ingat jangan elicit krepitus),
tanda inflamasi, paresis, muscle weakness, refleks, struktur tulang-otot-neurovaskular.
- Move: ROM terbatas, krepitus, elicited by movement.
Nerve Entrapment
- Look: Muscle atrophy, atonus, deformity
- Feel: Sensasi nyeri neurogenik, prick test, numbness
- Move: muscle weakness; atonus; lesi di LMN = penurunan refleks fisiologis, tonus
menurun, refleks patologis hilang, muscle weakness, biasanya single muscle; lesi di
UMN = peningkatan refleks fisiologis, tonus meningkat, biasanya kena pada
sekelompok otot (Pada Px fisik, kadang lesi UMN yang masih baru bisa ada tanda
LMN).
Sprain or Strain
- Look: Deformity, tanda inflamasi lokal
- Feel: Elicited by movement, tenderness
- Move: Joint instability (stabilitas terganggu, sehingga mudah digoyang-goyangkan),
decreased ROM karena nyeri.