By : Kelompok 1
Kelompok 1
Dina Herlina (060812818230
Farhan Fadila (06081281823024)
Nurmala Annisa (06081181823001)
Kgs. M. Syahrur Ramadhon (060812818230
Sejarah Bilangan
Sejarah menunjukkan bahwa awal mulanya ditemukan bilangan dalam Matema
tika berasal dari bangsa-bangsa yang bermukim di sepanjang aliran sungai, Me
reka memerlukan perhitungan, penanggalan yang bisa dipakai sesuai dengan p
erubahan musim. Karena itu, diperlukan alat-alat pengukur untuk mengukur p
ersil-persil tanah yang dimiliki. Peningkatan peradaban memerlukan cara meni
lai kegiatan perdagangan, keuangan dan pemungutan pajak. Untuk mempermu
dah keperluan-keperluan seperti itu diperlukan yang namanya “Bilangan”.
Bilangan dan angka
• Pengurangan dilakukan banyak cara yang sama seperti yang kita lakukan kecu
ali bahwa ketika seseorang meminjam, hal itu dilakukan dengan menulis sepu
luh simbol bukan satu pun.
Perkalian & Pembagian
Metode perkalian Mesir cukup pintar, tapi bisa memakan waktu lebih lam
a daripada metode modern. Ini adalah bagaimana mereka akan dikalikan 5 oleh 29
*1 29
*2 58 1 + 4 = 5 29 + 116 = 145
*4 116
Cara mereka melakukan pembagian sama dengan perkalian mereka. Untuk masala
h 98/7, mereka berpikir masalah ini sebagai 7 kali beberapa nomor sama dengan
98
*1 7
*2 14
2+4+8=14 14+28+56 = 98 *4 28
*8 56
4).Bangsa Mesir
Matematika Yunani merujuk pada matematik yang ditulis di dalam bahas
a Yunani. Matematika Yunani lebih berbobot daripada matematika yang dikem
bangkan oleh kebudayaan-kebudayaan pendahulunya. Semua naskah matemati
ka pra-Yunani yang masih terpelihara menunjukkan penggunaan penalaran ind
uktif, yakni pengamatan yang berulang-ulang yang digunakan untuk mendirika
n aturan praktis.
5).Bangsa Cina
Matematika Cina permulaan adalah berlainan bila dibandingkan dengan yang b
erasal dari belahan dunia lain, sehingga cukup masuk akal bila dianggap sebag
ai hasil pengembangan yang mandiri. Hal yang menjadi catatan khusus dari pe
nggunaan matematika Cina adalah sistem notasi posisional bilangan desimal, y
ang disebut pula "bilangan batang" di mana sandi-sandi yang berbeda diguna
kan untuk bilangan-bilangan antara 1 dan 10, dan sandi-sandi lainnya se
bagai perpangkatan dari sepuluh.
6).Bangsa Hindu-Arab
Orang - orang India menggunakan lingkaran kecil saat tempat pada angka tidak
mempunyai nilai, mereka menamai lingkaran kecil tersebut dengan nama suny
a, diambil dari bahasa sansekerta yang berarti ”kosong”. Sistem ini telah berke
mbang penuh sekitar tahun 800 Masehi , saat sistem ini juga di adaptasi di Bag
hdad . Orang Arab menggunakan titik sebagai simbol ”kosong”, dan memberi n
ama dengan arti yang sama dalam bahasa arab, sifr.
7).Bangsa Romawi
• Angka romawi menggunakan sistem bilangan berbasis 5. Angka I dan V
dalam angkaromawi terinspirasi dari bentuk tangan, yang merupakan alat
hitung alami. Sedangkan angka X/ lambang dari 10, adalah gabungan du
a garis miring yang melambangkan 5. Dan L, C, D,dan M, yang secara ur
ut mewakili 50, 100, 500, dan 1.000, merupakan modifikasi dari simbol V
dan X.
TERIMAKASIH