Sejarah Indonesia
Sejarah Indonesia
KELOMPOK 4
Disusun oleh:
1. Alfian Yudho
2. Elma Febriana
3. Naiz Sofiana Zulfa
4. Retno Wulandari
Perlawanan Banten terhadap
VOC
Latar Belakang
Latar belakang terjadinya perlawanan rakyat Banten terhadap
Belanda disebabkan karena VOC berusaha memonopoli
perdagangan dan menghalang-halangi perdagangan di
Banten. Saat Sultan Ageng Tirtayasa berkuasa perlawanan
Banten terhadap VOC dimulai, ditandai dengan ditolaknya segala
aturan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh VOC, ia pun
berusaha mengusir VOC dari Batavia.
Usaha VOC untuk melemahkan peran Banten sebagai bandar
perdagangan dilakukan dengan licik, yaitu melakukan blokade
kapal-kapal dagang dari Maluku yang akan menuju Banten.
SULTAN AGENG TIRTAYASA
Syarat perjanjian ini disetujui oleh Sultan Haji. Pada tahun 1681 VOC atas
nama Sultan Haji berhasil merebut Kesultanan Banten. Istana Surosowan
berhasil dikuasai. Sultan Haji menjadi Sultan Banten yang berkedudukan di
istana Surosowan. Sultan Ageng kemudian membangun istana yang baru
berpusat di Tirtayasa.
Sultan Ageng Tirtayasa berusaha merebut kembali Kesultanan Banten dari
Sultan Haji yang didukung VOC. Pada tahun 1682 pasukan Sultan Ageng
Tirtayasa berhasil mengepung istana Surosowan. Sultan Haji terdesak dan
segera meminta bantuan tentara VOC. Pasukan Sultan Ageng Tirtayasa dapat
dipukul mundur dan terdesak hingga ke Benteng Tirtayasa. Sultan Ageng
Tirtayasa akhirnya meloloskan diri bersama puteranya, pangeran Purbaya ke
hutan Lebak Baru setelah melalui tipu muslihat pada tahun 1683 Sultan Ageng
Tirtayasa berhasil ditangkap dan ditawan di Batavia sampai meninggalnya
pada tahun 1692.
Dampak positif perlawanan rakyat Banten terhadap VOC (Belanda) yaitu
membuat semangat juang untuk mengusir bangsa asing yang menduduki
wilayah Nusantara menjadi meningkat. Selain itu, perlawanan juga
mempengaruhi bandar perdagangan internasional di Banten sehingga bisa
menjadi ramai kembali walau hanya sebentar.