respon gelombang seismik yang manjalar dalam tanah dan kemudian direfleksikan atau direfraksikan sepanjang perbedaan lapisan tanah atau batas-batas batuan. Penjalaran gelombang seismic diadasarkan pada • Hukum snellius • Hukum fermat • Hukum Huygen Di dalam eksplorasi seismik dikenal 2 macam metode, yaitu: • Metode seismik bias (refraksi) • Metode seismik pantul (refleksi) SEISMIK REFRAKSI • Metode ini mencoba menentukan kecepatan gelombang seismik yang menjalar di bawah permukaan. Metode seismik refraksi didasarkan pada sifat penjalaran gelombang yang mengalami refraksi dengan sudut kritis tertentu yaitu bila dalam perambatannya, gelombang tersebut melalui bidang batas yang memisahkan suatu lapisan dengan lapisan yang di bawahnya yang mempunyai kecepatan gelombang lebih besar. Parameter yang diamati adalah karakteristik waktu tiba gelombang pada masing-masing geophone. • Data digunakan adalah waktu tiba gelombang pertama kali (first arrival time) yang selalu berupa gelombang P. • Menurut Sismanto (2002), metode ini digunakan dengan asumsi bahwa; 1. Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik dengan kecepatan yang berbeda- beda, 2. Makin bertambah kedalamannya, batuan lapisan akan semakin kompak, 3. Panjang gelombang seismik kurang dari ketebalan lapisan bumi. Hal ini memungkinkan setiap lapisan yang memenuhi syarat tersebut akan dapat terdeteksi, 4. Perambatan gelombang seismik dapat dipandang sebagai sinar, sehingga mematuhi hukum-hukum dasar lintasan sinar (Hukum Snellius), 5. Pada bidang batas antar lapisan, gelombang seismik merambat dengan kecepatan pada lapisan di bawahnya dan 6. Kecepatan gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman.