BIO DATA

NAMA : R. GANI MUHAMAD,SH.MAP

NIP : 19690818199603 1001
JABATAN : KABAG PENGKAJIAN & EVALUASI
PRODUK HUKUM
INSTANSI : BIRO HUKUM KEMDAGRI
PENDIDIKAN : S-2
 PERATURAN MENTERI DALAM
NEGERI NOMOR 53 TAHUN 2011
TENTANG
PRODUK HUKUM DAERAH

DISAMPAIKAN OLEH :
R. GANI MUHAMAD, SH.MAP
KABAG PENGKAJIAN & EVALUASI PRODUK HUKUM
BIRO HUKUM
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
 DASAR
PERTIMBANGAN

bahwa dalam rangka tertib

administrasi pembentukan produk
hukum daerah perlu dilakukan
penyeragaman prosedur penyusunan
produk hukum daerah secara
terencana, terpadu dan
terkoordinasi;
 DASAR HUKUM

1. UU NO. 27 TAHUN 2009 TTG MPR, DPR, DPD DAN

DPRD
2. UU NO. 12 TAHUN 2011 TTG PEMBENTUKAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
3. PERATURAN PEMERINTAH NO. 16 TAHUN 2010
TTG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TENTANG TATA
TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
 PERLU PENYESUAIAN

1. Kepmendagri No. 169 Tahun 2004 ttg Pedoman

Penyusunan Program Legislasi Daerah,
2. Permendagri No. 15 Tahun 2006 ttg Jenis dan Bentuk
Produk Hukum Daerah,
3. Permendagri No 16 Tahun 2006 ttg Prosedur
Penyusunan Produk Hukum Daerah,
4. Permendagri No. 17 Tahun 2006 ttg Lembaran
Daerah dan Berita Daerah dan
5. Permendagri No. 53 Tahun 2007 ttg Pengawasan
Peraturan Daerah dan Kepala Daerah
sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan,
sehingga perlu diganti;
 SISTIMATIKA
BAB I KETENTUAN UMUM
BAB II PRODUK HUKUM DAERAH
BAB III PERENCANAAN
BAB IV PENYUSUNAN PRODUK HUKUM BERSIFAT
PENGATURAN
BAB V PENYUSUNAN PRODUK HUKUM BERSIFAT PENETAPAN
BAB VI P.GESAHAN, PENOMORAN, P.UNDANGAN &
AUTENTIFIKASI
BAB VII EVALUASI & KLARIFIKASI PERDA
BAB VIIIPENYEBARLUASAN
BAB IX PARTISIPASI MASYARAKAT
BAB X PEMBIAYAAN
BAB XI KETENTUAN LAIN-LAIN
BAB XII KETENTUAN PENUUTUP
PROSES PERENCANAAN
PEMBENTUKAN PERUNDANG-
PERDA
PERSIAPAN UNDANGAN
 PROLEGDA

PENYUSUNAN
PROLEGDA
BERDASARKAN ATAS :
PENYUSUNAN 1. PERINTAH PERAT
PERUU-AN YG LBH
PROLEGDA TINGGI
DILAKSANAKAN 2. RENCANA
PEMBANGUNAN
OLEH PEMDA DAERAH
DAN DPRD 3. PENYELEGARAAN
OTONOMI & TP
4. ASPIRASI MASY
DAERAH
- Kepala daerah  Penyusunan Prolegda di lingkungan
pemda dikoordinasikan oleh biro
memerintahkan pimpinan hukum atau bagian hukum.
SKPD menyusun Prolegda di  Penyusunan Prolegda dapat
lingkungan pemda. mengikutsertakan instansi vertikal
- Prolegda ditetapkan untuk terkait.
jangka waktu 1 (satu)  instansi vertikal terkait diikut sertakan
apabila sesuai dengan:
tahun berdasarkan skala
 kewenangan;
prioritas pembentukan
 materi muatan; atau
Rancangan Perda.
 kebutuhan dalam pengaturan.
- Penyusunan dan penetapan  Hasil penyusunan Prolegda diajukan
Prolegda dilakukan setiap biro hukum atau bagian hukum
tahun sebelum penetapan kepada kepala daerah melalui
sekretaris daerah.
Rancangan Perda tentang
APBD provinsi dan APBD  Kepala daerah menyampaikan hasil
penyusunan Prolegda di lingkungan
kabupaten/kota. pemeda kepada Balegda melalui
pimpinan DPRD.
 Balegda menyusun
Prolegda di lingkungan
DPRD.
 Prolegda ditetapkan untuk
jangka waktu 1 (satu) tahun
berdasarkan skala prioritas
pembentukan Rancangan
Perda.
 Penyusunan dan penetapan
Prolegda dilakukan setiap
tahun sebelum penetapan
Rancangan Perda tentang
APBD provinsi dan APBD
kabupaten/kota.
 Penyusunan Prolegda antara
pemerintah daerah dan DPRD
dikoordinasikan oleh DPRD
melalui Balegda.
 Hasil penyusunan Prolegda
antara pemerintah daerah dan
DPRD disepakati menjadi
prolegda dan ditetapkan
dalam rapat paripurna DPRD.
 Prolegda ditetapkan dengan
keputusan DPRD.
 DAFTAR KUMULATIF TERBUKA
1. AKIBAT PUTUSAN MA
2. APBD PEMBATALAN ATAU KLARIFIKASI DARI
MENDAGRI
3. PERINTAH DARI PERATURAN PERUU-AN YG LEBIH
TINGGI SETELAH PROLRGDA DITETAPKAN.

PROLRGDA KAB/KOTA DAPAT MEMUAT DAFTAR

KUMULATIF TERBUKA MENGENAI :
1. PEMBENTUKAN, PEMEKARAN & PENGGABUNGAN
KECAMATAN ATAU NAMA LAINNYA.
2. PEMBENTUKAN, PEMEKARAN & PENGGABUNGAN
DESA ATAU NAMA LAINNYA.
DALAM KEADAAN TERTENTU, DPRD ATAU
KDH DAPAT MENGAJUKAN RANPERDA
DILUAR PROLEGDA :

1. UNTUK MENGATASI KEADAAN LUAR BIASA,

KEADAAN KONFLIK, ATAU BENCANA ALAM;
2. AKIBAT KERJASAMA DENGAN PIHAK LAIN;
DAN
3. KEADAAN TERTENTU LAINNYA YG
MEMASTIKAN ADANYA URGENSI ATAS SUATU
RANPERDA YG DAPAT DISETUJUI BERSAMA
OLEH BALEGDA DAN BIRO/BAGIAN HUKUM.
PENYUSUNAN PERDA
1. KDH MEMERINTAHKAN KEPADA PIMPINAN SKPD
MENYUSUN RANPERDA BERDASARKAN PROLEGDA.
2. PIMP SKPD MENYUSUN RANPERDA DISERTAI NA DAN
/ATAU PENJELASAN.
3. RANPERDA DIAJUKAN KPD BIRO/BAG HUKUM
4. DALAM HAL RANPERDA MENGENAI :
a. APBD
c. PENCABUTAN PERDA, ATAU
d. PERUBAHAN PERDA YG HANYA TERBATAS
MENGUBAH BEBERAPA MATERI
HANYA DISERTAI DENGAN PENJELASAN ATAU
KETERANGAN .
1. RANPERDA YG BERASAL DARI KDH DIKOORDINASIKAN OLEH BIRO/BAGIAN
HUKUM UNTUK PENGHARMONISASIN, PEMBULATAN DAN PEMANTAPAN
KONSEPSI (DAPAT MENGIKUT SERTAKAN INSTANSI VERTIKAL).
2. KDH MEMBENTUK TIM PENYUSUNAN RANPERDA
a. KETUA : KEPALA DAERAH
b. PEMBINA : SEKDA
c. KETUA : KEPALA SKPD PEMRAKARSA
d. SEKRETARIS : KARO /KABAG HUKUM
e. ANGGOTA : SKPD TERKAIT SESUAI KEBUTUHAN
3. KETUA TIM MELAPORKAN PERKEMBANGAN RANPERDA KPD SEKDA
4. RANPERDA YG TELAH DIBAHS HARUS MENDAPATKAN PARAF KOORDINASI
DARI KARO/KABAG HUKUM & PIMPINAN SKPD TERKAIT.
5. PIMPINAN SKPD ATAU PEJABAT YG DITUNJUK MENGAJUKAN RANPERDA
YG TLH MNDAPAT PARAF KPD KDH MELALUI SEKDA
6. SEKDA MENYAMPAIKAN RANPERDA KEPADA KDH.
7. KDH MENYAMPAIKAN RANPERDA KEPADA PIMPINAN DPRD UTK
DILAKUKAN PEMBAHASAN
 PENYUSUNAN RANPERDA DI LIKUNGAN DPRD

1. RANPERDA YG BERASAL DARI DPRD DPT DIAJUKAN OLEH

ANGGOTA, KOMISI, GABBUNGAN KOMISI ATAU BALEGDA.
2. RANPERDA DISAMPAIKAN SCR TERTULIS KPD PIMPINAN DPRD
DISERTAI DGN NA, DAN/ATAU PENJELASAN ATAU KETERANGAN
YG MEMUAT POKOK PIKIRAN, DAN MATERI MUATAN YG
DIATUR, DAFTAR NAMA & TANDA TANGANPENGUSUL, DAN
DIBERIKAN NO POKOK OLEH SETWAN.
3. RANPERDA YANG DISUSUN OLEH ANGGOTA, KOMISI, DAN GAB
KOMISI DISAMPAIKAN KPD PIMPINAN DPRD.
4. PIMPINAN DPRD MENYAMPAIKAN RANPERDA KEPADA BALEGDA
UTK DILAKUKAN PENGKAJIAN (PENGHARMONISASIAN,
PEMBULATAN DAN PEMANTAPAN) KONSEPSI RANPERDA.
 PEMBAHASAN RANPERDA

1.RANPERDA YANG BERASAL DARI DPRD

ATAU KEPALA DAERAH DIBAHAS OLEH
DPRD & KEPALA DAERAH UNTUK
MENDAPATKAN PERSETUJUAN
BERSAMA.
2.PEMBAHASAN DILAKUKAN MELALUI 2
TINGKAT
1. RANPERDA YG TELAH DISETUJUI BERSAMA OLEH DPRD & KDH
DISAMPAIKAN OLEH PIMPINAN DPRD KEPADA KDH UTK
DITETAPKAN MENJADI PERDA.
2. PENYAMPAIN RANPERDA DILAKUKAN DLM JANGKA WAKTU
PALING LAMBAT 7 HARI TERHITUNG SEJAK TANGGAL
PERSETUJUAN BERSAMA.
3. KDH MENETAPKAN RANPERDA DGN MEMBUBUHKAN TANDA
TANGAN PALING LAMBAT 30 HARI SEJAK RANPERDA DISETUJUI
BERSAMA.
4. DALAM HAL KDH TDK MENANDATANGANI RANPERDA, RANPERDA
TSB SAH MENJADI PERDA DAN WAJIB DIUNDANGKAN DALAM
LEMBARAN DAERAH.
5. PERDA YG BERKAITAN DGN APBD, PDRD, DAN TATA RUANG
SBLM DIUNDANGKAN DALAM LEMBARAN DAERAH HARUS
DIEVALUASI OLEH PEMERINTAH/GUBERNUR.
 PENYUSUNAN PERKADA & PB KDH

1. PIMPINAN SKPD MENYUSUN RANCANGAN PERKADA &

PB KDH.
2. BIRO/BAGIAN HUKUM MELAKUKAN PEMBAHASAN UTK
HARMONISASI & SINKRONISASI DGN SKPD TERKAIT.
3. KDH MEMBENTUK TIM PENYUSUN PERKADA & PB KDH.
4. RANCANGAN PERKADA & PB KDH, HRS MENDAPATKAN
PARAF KOORDINASI KEPALA BIRO/KEPALA BAGIAM
HUKUM & PIMPINAN SKPD TERKAIT.
5. SELANJUTNYA PIMPINAN SKPD MENGAJUKAN
RANCANGAN PERKADA & PB KDH KEPADA KEPALA
DAERAH MELALUI SEKDA.
 PENGESAHAN,
PENOMORAN,
PENGUNDANGAN
DAN
AUTHENTIFIKASI
EVALUASI DAN
KLARIFIKASI
PERDA
 EVALUASI PERDA
PROVINSI
1. GUB MENYAMPAIKAN RANPERDA PROV TTG APBD,
PERUBAHAN APBD, PERTANGGUNGJAWABAN APBD,
PDRD, PALING LAMA 3 HARI SETELAHMENDAPATKAN
PERSETUJUAN BERSAMA KPD MENDAGRI UNTUK
MENDAPATKAN EVALUASI
2. RANPERDA APBD MELALUI DIRJEN KEUDA, TATA
RUANG MELALUI DIRJEN BANGDA.
3. DALAM MENGEVALUASI, MENDAGRI MEMBENTUK TIM
EVALUASI (PDRD, TATA RUANG DAERAH & APBD,
PERUBAHAN APBD, DAN PERTANGGUNGJAWABAN
APBD)
4. EVALUASI PDRD BERKOORDINASI DGN KEMENKEU
5. EVALUASI TATA RUANG DGN YG MEMBIDANGI TATA
RUANG (BKTRN)
1. MENDAGRI MENYAMPAIKAN HASIL
EVALUASI RANPERDA PROV KPD
GUBERNUR PALING LAMBAT 15 HARI
KERJA TERHITUNG SEJAK TANGGAL
DITERIMANYA RANCANGAN PERDA
DIMAKSUD.
2. GUB MENINDAKLANJUTI HASIL
EVALUASI PALING LAMBAT 7 HARI
SEJAK DITERIMANYA HASIL
EVALUASI.
3. DALAM HAL GUBERNUR TDK
MENINDAKLANJTI HASIL EVALUASI
DAN TETAP MENETAPKAN PERDA
DAN/ATAU PERGUB, MENDAGRI DPT
MEMBATALKAN PERDA ATAU
PERGUB DGN PERATURAN MENTERI
 EVALUASI PERDA
KAB/KOTA
1. BUP/WALIKOTA MENYAMPAIKAN RANPERDA KAB/KOTA
TTG APBD, PERUBAHAN APBD,
PERTANGGUNGJAWABAN APBD, PDRD, SERTA TATA
RUANG PALING LAMA 3 HARI SETELAH MENDAPATKAN
PERSETUJUAN BERSAMA DGN DPRD TERMASUK RANC.
PERBUP/PERWALI TTG PENJABARAN APBD KPD
GUBERNUR UNTUK MENDAPATKAN EVALUASI
2. GUB MEMBENTUK TIM EVALUASI
3. GUB MELAKUKAN EVALUASI RANPERDA TTG PDRD
TERLEBIH DAHULU BERKOORDINASI DGN KEMENKEU
DAN TTG TATA RUANG BERKOORDINASI DGN MENTERI
YG MEMBIDANGI URUSAN TATA RUANG.
4. HASIL KOORDINASI DIJADIKAN SBG BAHAN KEP.
GUBERNUR.
1. GUB MENYAMPAIKAN HASIL
EVALUASI RANPERDA KAB/KOTA
KPD BUP/WALKOT PALING LAMBAT
15 HARI KERJA TERHITUNG SEJAK
TANGGAL DITERIMANYA
RANCANGAN PERDA DIMAKSUD.
2. BUP/WALKOT MENINDAKLANJUTI
HASIL EVALUASI PALING LAMBAT 7
HARI SEJAK DITERIMANYA HASIL
EVALUASI.
3. DALAM HAL BUP/WALKOT TDK
MENINDAKLANJTI HASIL EVALUASI
DAN TETAP MENETAPKAN PERDA
DAN/ATAU PERGUB, GUB
MEMBATALKAN PERDA ATAU
PERGUB DGN PERATURAN
GUBERNUR
 KLARIFIKASI HASIL EVALUASI
PROVINSI

1.GUB MENYAMPAIKAN PERDA TTG PDRD, TATA

RUANG DAERAH, PERDA TTG APBD,
PERUBAHAN APBD, DAN PERDA TTG
PERTANGGUNGJAWABAN APBD PALING LAMBAT
7 HARI SETELAH DIUNDANGKAN KEPADA
MENDAGRI.
2.KLARIFIKASI DILAKSANAKAN OLEH TIM
EVALUASI.
3.HASIL KLARIFIKASI PERDA, APABILA TDK
SESUAI DGN HASIL EVALUASI , MAKA PERDA
DIMAKSUD DIBATALKAN OLEH MENDAGRI
1.PEMBATALAN PERDA TTG PDRD, TATA RUANG
DAERAH, PALING LAMBAT 7 HARI SEJAK
DITERIMANYA PEMBATALAN HARUS
DIHENTIKAN PELAKSANAANNYA.
2.PEMBATALAN PERDA TTG APBD, PERUBAHAN
APBD & PERTANGGUNGJAWABAN APBD,
SEKALIGUS DINYATAKAN BERLAKU PAGU
APBD AHUN ANGGARAN SEBELUMNYA/APBD
TANHUN ANGGARAN BERJALAN.
 KLARIFIKASI PERDA
PROVINSI

1. GUBERNUR MENYAMPAIKAN PERDA DAN PERKADA

KEPADA MENDAGRI MELALUI SEKJEN PALING LAMA 7
HARI SETELAH DITETAPKAN UTK MENDAPATKAN
KLARIFIKASI
2. BUP/WALIKOTA MENYAMPAIKAN PERDA DAN
PERBUP/PERWALI KEPADA GUB DAN KEPADA MENDAGRI
MELALUI SEKJEN PALING LAMA 7 HARI SETELAH
DITETAPKAN UNTUK MENDAPATKAN KLARIFIKASI.
3. SEKJEN A/N MENDAGRI MEMBENTUK TIM KLARIFIKASI
YG KEANGGOTAANNYA TERDIRI ATAS KOMPONEN
LINGKUP KEMDAGRI DAN KEMENTERIAN TERKAIT
SESUAI KEBUTUHAN YG DITETAPKAN DGN
KEPMENDAGRI.
 HASIL
KLARIFIKASI

HSL KLARIFIKASI
SUDAH SESUAI DGN BERTENTANGAN PERKADA YG
KEPENTINGAN UMUM DGN KEPENTINGAN BERTENTANGAN
& DAN/ATAU UMUM & DAN/ATAU DIJADIKAN BAHAN
PERATPERUU-AN YG PERATPERUU-AN YG PEMBATALAN OLEH
LEBIH TINGGI LEBIH TINGGI MENDAGRI

SURAT SEKJEN SURAT SEKJEN JIKA TDK DITINJUT

REKOMENDASI MENDAGRI USUL
PENYEMPURNAAN P,BATALAN KPD PRESIDEN
 KLARIFIKASI PERDA
KAB/KOTA

1. BUP/WALIKOTA MENYAMPAIKAN PERDA DAN

PERBUP/PERWALI KEPADA GUB DAN KEPADA MENDAGRI
MELALUI SEKJEN PALING LAMA 7 HARI SETELAH
DITETAPKAN UNTUK MENDAPATKAN KLARIFIKASI.
2. GUB MEMBENTUK TIM KLARIFIKASI YG
KEANGGOTAANNYA TERDIRI ATAS SKPD SESUAI
KEBUTUHAN YG DITETAPKAN DGN KEP. GUBERNUR.
 HASIL
KLARIFIKASI

HSL KLARIFIKASI
PER. KDH YG
SUDAH SESUAI DGN BERTENTANGAN
BERTENTANGAN
KEPENTINGAN UMUM DGN KEPENTINGAN
DIJADIKAN BAHAN
& DAN/ATAU UMUM & DAN/ATAU
USULAN
PERATPERUU-AN YG PERATPERUU-AN YG
PEMBATALAN OLEH
LEBIH TINGGI LEBIH TINGGI
GUB KPD MENDAGRI

SURAT SEKDA SURAT SEKDA JIKA TDK DITINJUT GUB

REKOMENDASI MELALUI MENDAGRI USUL
PENYEMPURNAAN P,BATALAN KPD PRESIDEN
 PEMANTAUAN & PELAPORAN

1. SEKJEN A/N MENDAGRI MELAKUKAN PEMANTAUAN THD

TUNJUT HSL EVALUASI & KLARIFIKASI PERDA &
PERKADA.
2. GUB MELAKUKAN PEMANTAUAN THD TINJUT HASIL
EVALUASI DAN KLARIFIKASI PERDA/PERKADA KAB/KOTA.
3. GUB MELAPORKAN PEMANTAUN HSL EVALUASI DAN
KLARIFIKASI PERDA & PERKADA KAB/KOTA KPD
MENDAGRI MELALUI SEKJEN.
4. LAPORAN DISAMPAIKAN PALING SEDIKIT 3 BULAN SEKALI
DAN/ATAU SEWAKTU-WAKTU JIKA DIPERLUKAN.
 PENYEBARLUASAN

1. PENYEBARLUASAN PERDA YG TELAH

DIUNDANGKAN DALAM LEMBARAN DAERAH
DILAKUKAN BERSAMA OLEH DPRD DAN
PEMDA.
2. NASKAH PRODUK HUKUM DAERAH YG
DISEBARLUASKAN HRS MERUPAKAN SALINAN
NASKAH YG TELAH DIAUTENTIFIKASI DAN
DIUNDANGKAN DALAM LEMBARAN DAERAH,
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH DAN BERITA
DAERAH.
 PARTISIPASI MASYARAKAT

1. BERUPA MASUKAN LISAN.TERTULIS

2. MASUKAN DISERAP MELALUI :
a. RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM;
b. KUNJUNGAN KERJA
c. SOSIALISASI, DAN/ATAU
d. SEMINAR, LOKAKARYA, DISKUSI
3. MASYARAKAT DAPAT PERORANGAN ATAU KELOMPOK ORANG YG
MEMPUNYAI KEPENTINGAN/SUBSTANSI ATAS RANPERDA, PERKADA
DAN/ATAU PB KDH.
4. SETIAP RANPERDA, RAN. PERKADA DAN RAN PB KDH HARUS
DAPAT DIAKSES DGN MUDAH OLEH MASYARAKAT.
 LANJUTAN

1. PENYEBARLUASAN DILAKUKAN OLEH DPRD DAN PEMDA

SEJAK PENYUSUNAN PROLEGDA, PENYUSUNAN RAPERDA,
PEMBAHASAN, HINGGA PENGUNDANGAN.
2. PENYEBARLUASAN DILAKUKAN UNTUK MEMBERIKAN
INFORMASI DAN/ATAU MEMPEROLEH MASUKAN MASYARAKAT
DAN PARA PEMANGKU KEPENTINGAN.
3. PENYEBARLUASAN PROLEGDA DILAKUKAN BERSAMA OLEH
DPRD & PEMDA YG DIKOORDINASIKAN OELH BALEGDA
4. PENYEBARLUASAN RANPERDA INISIATIF DPRD
DILAKSANAKAN OLEH ALAT KELENGKAPAN DPRD, YG DARI
PEMDA OLEH SEKDA
 KETENTUAN LAIN-LAIN

1. PENULISAN DIKETIK DENGAN DENGAN MENGGUNAKAN

JENIS HURUF TERTENTU
2. PRODUK HUKUM DAERAH DICETAK DALAM KERTAS
BERTANDA KHUSUS :
a. MENGGUNAKAN NO SERI DAN/ATAU HURUF YG
DILETAKAN PADA HALAMAN BELAKANG SAMPING KIRI
BAG BAWAH.
b. MENGGUNAKAN UKURAN KERTAS F4 BERWARNA
PUTIH.
3. NOMOR SERI DAN/TAU HURUF DITETAPKAN OLEH KEPALA
BIRO/BAGIAN HUKUM.
4. SETIAP TAHAPAN PENYUSUNAN PERDA/PERKADA
MENGIKUTSERTAKAN LEGAL DRAFTER DAN PENELITI ATAU
TENAGA AHLI.
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH