Anda di halaman 1dari 10

 

MOTIVASI 
BELAJAR PADA 
ORANG DEWASA
{
AGUS SETIAWAN  E 520173196
BAMBANG JULIANTO  E 520173201
LAILATUL MUJTAHIDAH E 520173217
IKA BEKTI RAHAYU  E 520173214
SRI GELARTI  E 502173228
Motivasi merupakan tenaga dorong untuk:

 mencari dan menemukan informasi mengenai hal-hal yang


dipelajari,
 menyerap informasi dan mengolahnya
 mengubah informasi yang didapat ini menjadi suatu hasil
( pengetahuan, perilaku, keterampilan, sikap, kreativitas ) dan,
 menerapkan hasil ini dalam kehidupan.
 Agar motivasi untuk belajar ini terpelihara, pendidik perlu
menciptakan suasana belajar yang positif dan menyajikan
langkah-langkah yang mendorong peserta didik untuk ingin
belajar dan ingin menerapkan hal-hal yang dipelajari.
Menciptakan suasana belajar yang positif. Belajar melalui
pengalaman berstruktur seperti kursus, penataran, lokakarya,
kadang-kadang tidak mudah bagi orang-orang dewasa.
Selain suasana belajar, yang perlu diperhatikan agar
memelihar motivasi belajar adalah materi pelajaran
format pelajaran sikap pandangan dan prioritas terhadap
pelajaran.
 isi sebagai sumber motivasi

 format informasi

 urutan penyajian

 nilai atau pandangan


A. ANALISA KEKUATAN MEDAN
Teori medan yang dikembangkan Miller
menjelaskan bahwa kelas sosial menunjukkan
tingkat pemenuhan kebutuhan. Menurut teori
hierarki kebutuhan Maslow, maka tingkatan
motivasi belajar masyarakat yang menentukan
tingkat peran serta akan bergerak menurut kelas
ekonomi yang dimiliki oleh warga masyarakat
yang bersangkutan.

Model-Model Pemotivasian Orang 
Dewasa Dalam Belajar
B. MODEL VALENSI HARAPAN
Valensi harapan ini dikembangkan oleh Robinson,
seorang pendidik berkebangsaan Swedia. Model
paradigma valensi harapan bertolak dari psikologi
mengenai motivasi sebagaimana dikaji oleh Lewin
Folmen MC Celland dan Atkinson. Para pakar
psikologi ini menjelaskan bahwa tingkah laku
manusia terjadi dalam batas interaksi individu dengan
lingkungannya. Kuatnya hasil yang merupakan hasil
motivasi individu ditentukan oleh pengkombinasian
antara kekuatan negative dengan kekuatan positif
yang ada dalam diri individu dan lingkungannya.

Model-Model Pemotivasian Orang 
Dewasa Dalam Belajar
C. MODEL KESELARASAN
Pengembang model keselarasan ini adalah Roger Bosshier
(1973). Seperti halnya Robinson dan Miller, Bosshier
meyakini bahwa motivasi untuk belajar merupakan fungsi
interaksi antara faktor psikologik internal dengan variabel
eksternal lingkungan atau sekurang-kurangnya persepsi
partisipan dan penafsiran akan faktor lingkungan. Bosshier
meneliti para peserta drop out dan orang yang tidak
berpartisipasi dalam suatu kursus, kesimpulan teoritik
adalah baik partisipasi pada pendidikan masyarakat
maupun yang drop out dapat dipahami terjadinya suatu
fungsi besarnya kesenjangan antara konsep diri partisipan
dengan aspek kunci (pada sebagian orang) dalam
lingkungan kependidikan.

Model-Model Pemotivasian Orang 
Dewasa Dalam Belajar
D. ANTICIPATED BENEFITS
Model ini dikemukakan oleh Allen Tough (1979), yang
menyatakan bahwa belajar orang dewasa lebih mengarah
pada self directing learning. Hal tersebut menunjukkan suatu
keyakinan bahwa orang dewasa tidak hanya mengarahkan
dirinya dalam belajar, melainkan juga memahami mengapa
mereka berharap melakukan kegiatan belajar. Orang dewasa
hadir dalam suatu kegiatan belajar karena mereka
mendapatkan gambaran ada keuntungan yang diperolehnya
untuk masa yang akan datang melalui kegiatan belajar
tersebut. Dengan demikian mereka melakukan analisis
keuntungan (benefits analisis) yang mungkin diperolehnya
dalam mengikuti kegiatan belajar.

Model-Model Pemotivasian Orang 
Dewasa Dalam Belajar
E. MODEL CHAIN OF RESPONSE
Model ini mengasumsikan bahwa peran serta dalam
kegiatan belajar, apakah dalam suatu kelas yang
terorganisasi ataupun tidak, bukanlah merupakan
tindakan yang tunggal, melainkan merupakan suatu
hasil dari respon/tanggapan masing-masing didasarkan
pada suatu penilaian akan suatu kedudukan individu
dalam lingkungannya.

Model-Model Pemotivasian Orang 
Dewasa Dalam Belajar

Anda mungkin juga menyukai