4. Menetapkan variable.
7. Menentukan sampel
balita
Masalah polio di Indonesia & program imunisasi
polio di Indonesia
Masalah drop out/ ketidaksinambungan imunisasi
Tujuan Khusus
1. U/ menget jenis sarana air bersih yg digunakan o/ masy
di kota Medan
2. U/ menget kondisi/kualitas fisik sarana air bersih tsb
3. U/ Menget hub antara kualitas fisik sarana air bersih
dgn kualitas airnya
4. U/ menget hub atr kualitas fisik sarana air bersih dgn
kejadian diare.
Apabila tu/ umum su/ penelitian tdk dpt/ tidak perlu
dispesifikasikan lagi, maka tdk perlu adanya tu/ umum &
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian adh kegunaan hasil penelitian nanti, baik bagi
kepentigan pengemb program maupun kepentingan Ilmu penget. O/s itu
dlm manfaat penelitian ini hrs diuraikan scr terinci manfaat/gunanya hsl
penelitian nanti. Dgn kata lain, data (inf) yg akan diperoleh dr penelitian tsb
akan dimanfaatkan u/ apa, dlm rangka pengemb program kes. Dr segi ilmu,
data/inf yg diperoleh dr penelitian tsb mempunyai kontribusi apa bagi
pengemb ilmu penget.
Contoh :
Hasil penelitian ini dpt digunakan u/ masukan dlm rangka meningkatkan
upaya2 pencegahan diare khususnya diwil kota Mdn
Hasil penelitian ini dpt menambah wawasan ilmu penget kes masy
khusnya dibidang sanitasi lingkungan (u/ ilmu)
Bbp peneliti (mahasiswa) kdg2 manfaat penelitian ini juga dilihat dari
kepentingan pribadi peneliti, yakni sbg pengalaman PBM khususnya
dlm bidang met lit.
TINJAUAN PUSTAKA/ LANDASAN TEORI
Pendidika Perilak
n u
Kualitas Kualitas
Fisik sarana Kejadian
Air Bersih Air Bersih
Diare
Status Status
Ekonomi Sosial
CTH
karakteristi
Pengetahua
n Kejadian
Sikap diare
Tindakan
Pendidikan
Sumber Bakteri
air
bersih
yg dimaksud “kerangka konsep” penelitian
adh su/ hub/ kaitan antara konsep 2/ var2 yg
akan diamati (diukur) melalui penelitian yg
dimaksud.
Konsep2 (var2) yg akan diamati berdasarkan
cth tsb adh : pendidikan , perilaku, status
social ekonomi konsumen, & kualitas sarana
air bersih, kualitas air bersih sebagai
independen var (var bebas) & kejadian
diare sbg dependen var (var terikat).
Sekaligus penelitian ini akan membuktikan
pengaruh dari tiap2 var bebas thp var tkt
(kejadian diare). Namun demikian kualitas air
bersih sbg var dependen u/ var2 bebas:
pendidikan, kualitas saraana air bersih, status
ekonomi dsbnya.
Hipotesis
Hipotesis adh su/ jawaban sementara dari
pertanyaan penelitian. Biasanya hipotesisi ini
dirumuskan dlm bentuk hub antara dua var;
var bebas dan var terikat. Hipotesis berfgs u/
menentukan kearah pembuktian, artinya
hipotesis ini merupakan pertanyaan yg hrs
dibuktikan. Kalau hipotesis tsb terbukti maka
menjadi “skripsi. o/s itu hipotesis seyogianya;
spesifik, konkrit, dan “observable” (dpt
diamati/diukur).
Kdg2hipotesis tsb dpt dijabarkan ke dlm
hipotesis2 yg lebih spesifik lagi (sub hipotesis)
Beberapa org sering membedakan adanya hipotesis mayor
dan hipotesis minor. Hipotesis mayor masih lebih bersifat
umum.
Sedangkan hipotesis minor merup penjabaran hipotesis
mayor, o/s lebih bersifat khusus (spesifik).
Contoh :
Hipotesis (hipotesis mayor)
Kualitas air bersih ditentukan o/ kualitas sarana air bersih,
perilaku, pendidikan dan social ekonomi
Sub hipotesisi (hipotesis minor)
1. Makin tinggi pendidikan makin baik kualitas air bersihnya
2. Makin baik kualitas sarana air bersih, makin baik kualitas air
bersih
3. Makin baik perilaku, makin baik kualitas air bersih
4. Makin tinggi tingkat ekonomi, makin baik kualitas air bersih.
Apabila su/ hipotesis sdh spesifik, & sdh tdk perlu dijabarkan
lagi, maka hipotesis minor (subhipotesis) tdk perlu disusun
lagi.
Definisi Operasional (DO)
A’kah data
bisa
Tidak Nominal
diurutkan ..?
ya
ya
Rasio
B. SKALA SIKAP
2. Menguji hipotesis
Desain penelitian
Kerangka sampel
Tentukan presisi
1. Rumus Slovin
n = N/N(d)2 + 1
n = sampel;
N = populasi;
d = nilai presisi 95% atau sig. = 0,05.
Misalnya, jumlah populasi adalah 125, dan tkt
kesalahan yg dikehendaki adh 5%, maka jumlah
sampel yg digunakan adh :
n = 125 / 125 (0,05)2 + 1 = 95,23, dibulatkan 95
TUJUAN: ESTIMASI PROPORSI
(1.2) Rumus Besar Sampel Untuk Estimasi Proporsi Dg
Presisi Mutlak
z12 / 2 P(1 P )
n
d2
P=Estimasi proposi
d=simpangan mutlak
Z(1-α/2) =nilai Z pada derajat kepercayaan
tertentu
Asumsi
Contoh desain: populasi tak terbatas dan
penggunaan:
sampel
Survei SRS imunisasi
cakupan
Survei prevalensi gizi buruk di masyarakat
Penelitian prevalensi hipertensi di
CONTOH: ESTIMASI PROPORSI DG PRESISI MUTLAK
Kepala Din Kes Kab Cianjur ingin mengetahui
prevalensi anemia pada ibu hamil. Berdasarkan
informasi pd survei gizi ibu hamil di Jawa Barat
diperoleh prevalensi anemia pd kehamilan sebesar
62%. Berdasarkan masalah dan informasi yg ada,
berapa jumlah sampel yg dibutuhkan jika Kepala
Dinas menginginkan presisi mutlak 10% dan
derajat kepercayaan 90%?
Jawab:
Prevalensi anemia (P)=0,62
Presisi mutlak (d)=0,1
Nilai Z pada derajat kepercayaan 90% (Z(1-/2))=
1,64
CONTOH: ESTIMASI PROPORSI DG PRESISI MUTLAK
n 63,37
Kesimpulan:
Jadi sampel yg dibutuhkan dalam
penelitian ini sebanyak 64 ibu hamil
TUJUAN: ESTIMASI RATA-RATA
(1.3)Rumus Besar Sampel Untuk Estimasi
Rata-rata Dg Presisi Mutlak
2
z
1 / 2 s 2
n 2
d
s=simpang baku
d=simpangan mutlak dari rata-rata
Z(1-α/2) =nilai Z pada derajat kepercayaan
tertentu
Asumsi desain: populasi tak terbatas dan
CONTOH: ESTIMASI RATA-RATA DG PRESISI MUTLAK
Jawab:
Simpangan baku (σ) = 50 kalori;
Presisi mutlak (d)=20 kalori;
Nilai Z pada derajat kerpercayaan 95% (Z1-α/2)= 1,96
CONTOH: ESTIMASI RATA-RATA DG PRESISI MUTLAK
n 24,01
Kesimpulan:
Jadi dalam penelitian ini dibutuhkan 25
anak balita.
TUJUAN: ESTIMASI RATA-RATA
zs
2 2
n 1 / 2
e m 2 2
s=simpang baku
e=simpangan relatif dari rata-rata
m=rata-rata
Z(1-α/2) =nilai Z pada derajat kepercayaan
tertentu
TUJUAN: ESTIMASI BEDA 2 PROPORSI (N2 = N1)
n
z 2
1 / 2 P1 (1 P1 ) P2 (1 P2 )
(d ) 2
Keterangan:
P1=Proporsi pd faktor yg berisiko dg outcome yg diteliti
P2= Proporsi pd faktor yg tidak berisiko dg outcome yg
diteliti
d =presisi mutlak
CONTOH: ESTIMASI BEDA PROPORSI (N1=N2)
Jawab:
Proporsi ibu hipertensi yg BBLR (P1)=0,18
Proporsi ibu hipertensi yg tidak BBLR (P2)=0,09
Presisi mutlak (d)=0,02
Nilai Z pada derajat kerpercayaan 95% (Z 1-α/2)= 1,96
CONTOH: ESTIMASI BEDA PROPORSI (N1=N2)
Dengan menggunakan rumus besar sampel untuk estimasi beda proporsi
Kesimpulan:
Jadi dalam penelitian ini dibutuhkan 2205 ibu yang menderita hipertensi dan 2205 ibu yang tidak hipertensi .
n
z 2
1 / 2 P1 (1 P1 ) P2 (1 P2 )
(d ) 2
n
1,96 0,18(1 0,18) 0,09(1 0,09)
(0,02) 2
n 2204,12
TUJUAN: UJI HIPOTESIS BEDA 2 PROPORSI
n
z
1 / 2 2 P (1 P ) z1 P1 (1 P1 ) P2 (1 P2 ) 2
( P1 P2 ) 2
Keterangan:
P1=Proporsi pd faktor yg berisiko dg outcome yg
diteliti
P2= Proporsi pd faktor yg tidak berisiko dg outcome
yg diteliti
=( P1+ P2)
Z(1-α/2) =nilai Z pada derajat kepercayaan tertentu
CONTOH: UJI HIPOTESIS BEDA 2 PROPORSI
Suatu obat “A” dikatakan dpt menghilangkan nyeri pd
80% pasien osteoartritis. Sedangkan parasetamol, yg
merup analgesik lama dpt menghilangkan nyeri pd 50%
pasien osteoartritis. Seorg peneliti ingin menguji a’kah
obat “A” memang lebih efektif dr parasetamol. Berapa
besar sampel yg diperlukan jika peneliti menginginkan
derajat kemaknaan 1% & kekuatan uji 80%?
Jawab:
P1=0,80;
P2=0,50;
=(0,80+0,50)/2=0,65
Nilai Z pd derajat kemaknaan 1% (Zα)= 2,33 ;
Nilai Z pd kekuatan uji 80% (Z1-β)= 0,84
CONTOH: UJI HIPOTESIS BEDA 2 PROPORSI
Dengan menggunakan rumus besar sampel
untuk uji hipotesis beda 2 proporsi:
n
2,33 2 * 0,65(1 0,65) 0,84 0,80(1 0,80) 0,50(1 0,50) 2
(0,80 0,50) 2
n 49,45
Kesimpulan:
Jadi dlm penelitian ini dibutuhkan 50 pas
osteoartritis yg diobati dengan obat “A” dan
50 pasien osteoartritis yg diobati dgn
MASALAH “ESTIMASI”
1. Tidak mungkin digunakan srs (misalnya survei)
jumlah dikoreksi dengan design effect
confounder
Hitung sampel u/ tiap faktor utama
2
z
1 2 P (1 P ) z1 P1(1 P1 ) P2 (1 P2 )
n
( P1 P2 ) 2
P1 = RR*P2
(OR ) P2
P1
(OR ) P2 (1 P2 )
CONTOH: RR
Su/ penelitian dilakukan u/ membandingkan hasil
terapi radiasi & pembedahan pada pasien Ca Cervix
Asumsi perhitungan sampel
Keluaran yg dinilai: hidup / mati dlm 5 th setelah
terapi
Dari ref, 35% pasien yg dibedah meninggal dalam
waktu 5 tahun
Hipotesis peneliti pasien yg diberikan radiasi
n
1,96 2 * 0,2625(1 0,2625) 1,28 0,175(1 0,175) 0,35(1 0,35)
2
(0,175 0,35) 2
n 131
Derajat kemaknaan: 5%
n
1,96 2 * 0,70(1 0,70) 0,84 0,79(1 0,79) 0,60(1 0,60) 2
(0,79 0,60) 2
n 94
Sampling Kuota,
Sampling Insidential,
Sampling Purposive,
Sampling Jenuh,
Snowball Sampling
YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENENTUAN
UKURAN SAMPEL
Ketelitian (presisi)
Keyakinan (confidence)
CARA /TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1. Instrumen Tes
Menurut Arikunto (2002:127) tes adh
serentetan pertanyaan/ latihan atau
alat lain yg digunakan u/ mengukur
keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan/ bakat yg dimiliki ind/ klp.
MACAM-MACAM INSTRUMEN TES: