Anda di halaman 1dari 13

PENGHITUNGAN PPH ORANG

PRIBADI PENGUSAHA TERTENTU


PROGRAM DIPLOMA III PAJAK – SEMESTER I
TAHUN AKADEMIK 2018-2019
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
OUTLINE

Dasar Hukum
Definisi
Kewajiban Pendaftaran
Angsuran PPh Pasal 25
WP OPPT yang Melakukan Pembayaran Angsuran PPh Pasal 25
WP OPPT yang Tidak Melakukan Kegiatan Usaha sebagai
Pedagang Pengecer
Pembayaran dan Pelaporan PPh Pasal 25
Kewajiban Penyampaian SPT Tahunan
DASAR HUKUM

PMK-255/PMK.03/2008 s.t.d.d. PMK-


208/PMK.03/2009
• Penghitungan Besarnya Angsuran PPh Dalam Tahun Pajak Berjalan
ang Harus Dibayar Sendiri oleh WP Baru, Bank, SGU HO, BUMN,
BUMD, WP MB, WP Lainnya yang Berdasarkan Ketentuan
Diharuskan Membuat LK Berkala termasuk WP OPPT

PER-32/PJ/2010
• Pelaksanaan Pengenaan PPh Pasal 25 Bagi WP OPPT
DEFINISI

WP OP Pengusaha • WP OP yang melakukan kegiatan usaha sebagai


Pedagang Pengecer yang mempunyai 1 (satu) atau
Tertentu lebih tempat usaha

• Orang pribadi yang melakukan:


Pedagang • a. penjualan barang baik secara grosir maupun
eceran; dan/atau
Pengecer • b. penyerahan jasa,
• melalui suatu tempat usaha

Angsuran PPh • Angsuran PPh dalam Tahun Pajak berjalan untuk


Pasal 25 setiap bulan yang harus dibayar sendiri oleh WP
KEWAJIBAN PENDAFTARAN

1. WP OP Pengusaha Tertentu wajib mendaftarkan diri untuk


memperoleh NPWP bagi setiap tempat usaha di KPP yang
wilayah kerjanya meliputi tempat usaha tersebut dan di
KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal WP.
2. Ketentuan tersebut juga berlaku dalam hal tempat usaha dan
tempat tinggal WP OP Pengusaha Tertentu berada dalam
wilayah kerja KPP yang sama.
ANGSURAN PPH PASAL 25

Angsuran • 0,75% dari jumlah peredaran bruto setiap


bulan dari masing-masing tempat usaha

• Bank Persepsi atau Bank Devisa Persepsi atau


Kantor Pos Persepsi
Pembayaran • menggunakan SSP yang mencantumkan NPWP
• kredit pajak atas PPh yang terutang untuk
Tahun Pajak yang bersangkutan
WP OPPT YG MELAKUKAN PEMBAYARAN ANGSURAN PPH PS. 25

telah mendapat • dianggap telah menyampaikan SPT Masa


validasi dengan PPh Pasal 25 ke KPP sesuai dengan
NTPN tanggal validasi yang tercantum pada SSP

tidak mendapat • tetap harus menyampaikan SPT Masa


validasi dengan PPh Pasal 25 sesuai dengan ketentuan
NTPN yang berlaku
WP OPPT YANG TIDAK MELAKUKAN
USAHA SEBAGAI PEDAGANG PENGECER

Dalam hal WP OP Pengusaha Tertentu tidak melakukan usaha


sebagai Pedagang Pengecer di tempat tinggalnya
maka WP OP Pengusaha Tertentu tersebut tidak wajib
menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 25 di KPP yang wilayah
kerjanya meliputi tempat tinggal.
PEMBAYARAN DAN PELAPORAN PPH PASAL 25
sanksi administrasi
Setelah tanggal jatuh
berupa bunga
tempo pembayaran tetapi
sebagaimana dimaksud
belum melewati batas
dalam Pasal 9 ayat (2a) UU
akhir pelaporan
KUP

sanksi administrasi
berupa bunga
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (2a)
Setelah tanggal jatuh
Pembayaran dan Pelaporan
tempo pembayaran dan
Pajak Penghasilan Pasal 25
pelaporan
Sanksi administrasi
denda sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7
ayat (1) UU KUP

tidak menyampaikan SPT Sanksi administrasi berupa


Masa PPh Pasal 25 sampai denda sebagaimana
dengan tanggal jatuh dimaksud dalam Pasal 7
tempo pelaporan ayat (1) UU KUP
KEWAJIBAN PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN WP OP
PENGUSAHA TERTENTU
WP OP Pengusaha Tertentu wajib menyampaikan:
1. Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan
2. dengan melampirkan daftar jumlah penghasilan dan pembayaran
Pajak Penghasilan Pasal 25 dari masing-masing tempat usaha
3. ke Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat
tinggal Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu
4. dengan menggunakan formulir sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.
• Fandi mempunyai tempat tinggal di Perumahan Melati Asri, Pasuruan dan memiliki usaha sebagai
pedagang pakaian jadi di Pandaan Supermall, dengan trademark “Sudut Busana”. NPWP Fandi
adalah 06.123.456.7-624.000. Status Fandi adalah memiliki 1 istri dengan 2 anak (K/2). Omzet
selama tahun 2017 adalah sebagai berikut:
• Januari: 40.000.000; Februari: 30.000.000; Maret: 50.000.000; April: 45.000.000; Mei: 50.000.000;
Juni: 55.000.000; Juli: 70.000.000; Agustus: 95.000.000; September: 60.000.000; Oktober:
50.000.000; November: 55.000.000; Desember: 75.000.000.
• Mulai bulan Mei 2017 Fandi memiliki outlet “sudut busana” di SANTOS (SAMBEN TOWN
SQUARE) yang berlokasi di wilayah KPP Pratama Blitar. Data Omzet yang di Blitar adalah
sebagai berikut:
• Mei: 30.000.000; Juni: 35.000.000; Juli: 40.000.000; Agustus: 85.000.000; September: 50.000.000;
Oktober: 40.000.000; November: 35.000.000; Desember: 35.000.000.
• Berapa PPh yang terutang oleh Fandi?
• Budi berdasarkan Bukti Potong 1721 A1 tahun 2016 memperoleh penghasilan neto sebesar
Rp460.000.000,00 dengan nilai PPh Pasal 21 yang dipotong sebesar Rp25.000.000,00. Budi menikah
tahun 2000 dan mempunyai 3 orang anak, yaitu Siti, lahir 30 Juni 2002, Amir lahir 11 Agustus 2014, dan
Vera lahir 20 Januari 2016. Budi menanggung biaya hidup ibu mertuanya yang memperoleh pensiun dari
mendiang suaminya sebesar Rp750.000,00 sebulan, sementara biaya dokter dan lainnya sebulan sebesar
Rp3.000.000,00 sehingga kekurangannya menjadi tanggungan Budi. Budi juga menanggung kakaknya yang
tidak mempunyai pekerjaan dan sakit sakitan.
• Penghasilan lainnya sbb: 1) Penghasilan sewa tanah dan bangunan kepada PT. ABC sebesar
Rp200.000.000,00 setahun dipotong PPh Pasal 4(2) sebesar Rp20.000.000.00. 2) Penghasilan dari
menyewakan kendaraan kepada PT ABC sebesar Rp60.000.000,00 dan dipotong PPh Pasal 23 sebesar
Rp1.200.000,00. 3) Tahun 2016 Budi memperoleh warisan sebesar Rp500.000.000,00 dan penghasilan
bunga deposito sebesar Rp500.000.000,00 dengan bunga 12% sehingga penghasilan bunga sebesar
Rp60.000.000,00. 4) Atas prestasinya di lingkungan tempat tinggal, Budi memperoleh hadiah
Rp100.000.000,00 dan telah dipotong PPh Rp2.500.000,00. PPh Pasal 25 tahun 2016 yang dibayar setiap
bulan sebesar Rp2.000.000,00. Berapa PPh yang kurang (lebih) dibayar oleh Budi?
TERIMA KASIH
ANY QUESTIONS???

Anda mungkin juga menyukai