Anda di halaman 1dari 12

RESTRIKTIF

PENYAKIT PARU

NUR AMBAR RINI ILYAS


DEFINISI

Penyakit paru muncul akibat gangguan ventilasi yang dapat


diklasifikasikan menjadi dua tipe yaitu tipe restriktif dan obstruktif. Penyakit
paru restriktif merupakan penyakit paru yang insidennya lebih jarang dan
hanya dalam jumlah terbatas yang bersifat reversibel. Penyakit paru restriktif
juga dapat terjadi secara bersamaan dengan penyakit paru obstruktif.
 Restriksi adalah keterbatasan kemampuan paru untuk mengembang dan
mengempis sesuai aliran udara yang masuk dan keluar.
 Paru menjadi kaku, daya tarik ke dalam lebih kuat sehingga dinding dada
mengecil, iga menyempit dan volume paru mengecil.
 Restriksi paru dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti adanya fibrosis,
sisa infeksi (pneumonitis) maupun gangguan pada neuromuskular
Pada penyakit restriktif paru diperoleh :
1. Penurunan Total Lung Capcity (TLC), Functional Residual Capacity (FRC) dan
Residual Volume (RV).
2. Penurunan Forced Expiratory Volume in one second (FEV1) dan Forced Vital
capacity (FVC) dengan nilai normal atau peningkatan rasio FEV1 terhadap FVC
menunjukkan suatu kondisi restriktif.
3. Diagnosa penyakit restriktif didasarkan atas penurunan TLC.
Etiologi
Penyakit paru intrinsik yaitu penyakit yang melibatkan parenkim paru
1 dapat berupa inflamasi/interstisial lung disease atau pneumonitis.

1. Penyakit Fibrosis Idiopatik meliputi peneumonia interstisial akut, pneumonitis


interstisial limfositik dan pneumonitis interstisial desquamatif.
2. Penyakit kolagen vaskular yaitu : skleroderma, polimiositis, dermatomiositis, SLE,
RA dan ankilosing spondilitis

2 Gangguan Ekstrinsik

1. Penyakit nonmuskular dinding thorax baik primer atau sekunder seperti kiposis,
polio, muskular distropi, fibrothorax, efusi pleura masif, obesitas, ankilosing
spondilitis dll.
2. Gangguan neuromuskular seperti miasteniagrapis, miopati atau miositis,
quadraplegia, dll.
3. Gangguan pleura meliputi efusi, asbestosis dll.
Gejala

1 GEJALA INSTRINSIK

1. Sesak nafas
2. Batuk kering.
3. Hemoptisis pada pasien sindroma alveolar difus hemorage dan
vaskulitis
4. Wheezing merupakan manifestasi yang jarang, tetapi dapat timbul
pada pasien dengan limpangitic carcinomatosis, pneumonia eosinopili
kronik dan bronkiolitis respiratori
5. Nyeri dada merupakan gejala yang sangat jarang, tetapi dapat terjadi
oleh karena nyeri pleuritik karena reumatoid artritis, sistemik Lupus
Eritematosus.
Gejala

2 GEJALA EKSTRINSIK
1. Penyakit nonmuskular pada dinding thorax yaitu kiposkoliosis. Pasien
dengan usia < 35 tahun biasanya bersifat asimtomatik, sedangkan usia
dewasa menengah biasanya mengalami dispneu, menurunnya toleransi
latihan dan infeksi pada sistem respirasi.
2. Penyebab gagal nafas biasanya bersifat multifaktorial dan merupakan
penyebab kedua dari deformitas spinal, kelemahan otot, gangguan kontrol
ventilasi, gangguan bernafas dan penyakit saluran nafas.
3. Gangguan neuromuskular muncul sesuai dengan progresifitas kelemahan
otot bantu nafas. Pasien mengalami sesak nafas saat latihan, diikuti
dispneu saat istirahat dan kondisi ini berpotensi untuk terjadinya gagal
nafas.
4. Pasien dengan gangguan neuromuskular menimbulkan kelemahan otot
nafas dan menyebabkan kelelahan, dispneu, gangguan kontrol sekresi dan
serangan infeksi saluran nafas berulang
PENYAKIT RESTRIKTIF PARU

1. Gangguan Pleura
a. Efusi Pleura
b. Pneumothoraks
2. Gangguan Parenkim Paru
a. Atelektasis
b. Pneumonia
c. Fibrosis Paru
JENIS-JENIS PENYAKIT RESTRIKTIF PARU

1. ATELEKTASIS, adalah suatu kondisi ketika sebagian atau satu lobus (segmen)
paru-paru pada seseorang tidak berfungsi. Pada atelektasis, kantung-kantung udara
(lveoli) pada paru-paru mengempis sehingga mengganggu fungsi pernapasan.
2. PNEUMONIA, adalah penyakit infeksi yang menyerang paru, sehingga
menyebabkan kantung udara di dalam paru meradang dan membengkak. Kondisi
ini biasa disebut paru-paru basah, karena paru bisa saja dipenuhi oleh air atau
cairan lendir.
3. TUBERKULOSIS, adalah penyakit menular paru-paru yang disebabkan oleh basil
Myobacterium Tuberculosis. Penyakit ini ditularkan dari penderita TB Aktif yang
batuk dan mengeluarkan titik-titik kecil air liur.
4. FIBROSIS PULMONAL, adalah munculnya jaringan parut pada paru-paru yang
menyebabkan kerusakan dan terganggunya fungsi paru-paru. Kerusakan ini
menyebabkan jaringan disekitar kantung udara di dalam paru-paru (alveolus)
menebal dan kaku sehingga sulit bagi oksigen untuk masuk ke dalam darah.
JENIS-JENIS PENYAKIT RESTRIKTIF PARU

5. EFUSI PLEURA, adalah kondisi yang ditandai oleh penumpukan cairan di


antara dua lapisan pleura. Pleura merupakan membran yang memisahkan
paru-paru dengan dinding dada bagian dalam. Cairan yang diproduksi
pleura ini sebenarnya berfungsi sebagai pelumas yang membantu
kelancaran pergerakan paru-paru ketika bernapas.
6. PNEUMOTHORAKS, adalah suatu kondisi dimana ruang antara dinding
rongga dada dan paru-paru terisi udara sehingga menyebabkan paru-paru
menciut/mengecil.
7. SKOLIOSIS, adalah kelainan pada rangka tubuh yang berupa
kelengkungan tulang belakang. Kelengkungan tulang ini dapat
menyebabkan ruang untuk paru dan jantung dapat mengecil lantaran
tertutup tulang yang membengkok.
JENIS-JENIS PENYAKIT RESTRIKTIF PARU

1. PENYAKIT PARU INTERSTISIAL


2. KANKER PARU-PARU
3. FIBROSIS YANG DISEBABKAN OLEH RADIASI
4. RADANG SENDI
5. BAYI DAN SYNDROME GANGGUAN PERNAPASAN AKUT
6. PENYAKIT RADANG USUS (IBD)
7. LUPUS SISTEMIK.
8. PENYAKIT / KONDISI NEUROMUSCULAR, seperti ALS dan Distropi otot.
9. KEGEMUKAN
10. MYASTHENIA GRAVIS, atau kelemahan otot intermitten.
11. TUMOR GANAS
12. KERUSAKAN RUSUK, atau patah tulang
13. PARALISIS DIAFRAGHMA
14. KYPHOSIS
15. HERNIA DIAFRAGHMA
16. GAGAL JANTUNG.
Perbedaan Restriktif dan Obstruktif Paru

• Penyakit pada paru-paru Restriksi adalah gangguan pengembangan paru-paru


sehingga pasien sulit melakukan Inspirasi sedangan pada Paru-paru Obtruksi
adalah gangguan hambatan aliran napas disebabkan adanya sumbatan atau
penyempitan saluran napas.
• Penyakit paru restriktif merupakan penyakit paru yang ditandai dengan
gangguan pada parenkim, pleura, dinding thorax atau neuromuskular dan
penurunan Total Lung (TLC). Sedangkan pada penyakit paru obstruktif
contohnya asma dan COPD (Chronic Obstructif Pulmonary Disease), terjadi
peningkatan TLC.
TERIMA KASIH
Atas Partisipasinya 

Anda mungkin juga menyukai