Anda di halaman 1dari 65

Rumah Sakit Jiwa Aceh

dr. Malawati., SpKJ


PENDAHULUAN
Gangguan jiwa secara garis besar terbagi dalam 2 (dua)
bagian :

1. Gangguan Psikotik, yaitu gangguan jiwa yang disertai


dengan gejala-gejala :
- Adanya waham
- Bicara kacau
- Halusinasi

2. Gangguan Nonpsikotik (Neurotik)


- Gangguan tidur
- Anxietas (gangguan cemas)
- Gangguan stress
- Depresi
- Gangguan prilaku

Para pengguna napza  gangguan jiwa, gangguan tipe


nonpsikotik -- gangguan psikotik karena napza
mempengaruhi susunan saraf pusat manusia terutama
otak.
Gangguan psikotik Rumah sakit Jiwa.

Mengalami ketergantungan yang nonpsikotik di


tempat Rehabilitasi narkoba.

Setelah mengalami pengobatan dan kesembuhan


proses rehabilitasi ketempat asalnya (keluarga dan
masyarakat asalnya), dukungan keluarga dan
masyarakat ini sangat diperlukan untuk kesembuhan
pasien agar tidak mengulanginya lagi.
NAPZA( Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya)
 adalah bahan/zat yang dapat mempengaruhi kondisi
kejiwaan/psikologis seseorang (pikiran, perasaan dan
perilakunya) serta dapat menimbulkan ketergantungan
fisik dan psikologik.

 Narkotika : Menurut UU R.I. No. 35/2009 tentang


Narkotika: adalah zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi
sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan. Narkotika dibedakan
dalam 3 golongan sebagai berikut :
 Golongan I
 Hanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan
 Tidak untuk terapi
 Ketergantungan kuat
 Contoh : Heroin, Kokain dan Ganja
Heroin, putauw
Kokain
Ganja, hashis, kanabis
 Golongan II
 Pilihan Terakhir untuk terapi
 Ketergantungan kuat tetapi kurang dari gol. I
 Contoh : Morfin, Petidin.
Morfin, petidin
 Golongan III
 Sering untuk therapy / pengobatan, pengembangan
ilmu pengetahuan
 Ketergantungan lebih ringan, contoh : Codein
 Psikotropika : menurut UU.RI. No.35/2009
Psikotropika : adalah zat atau obat, baik alamiah
maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas
pada aktivitas mental dan perilaku. Psikotropika
dibedakan dalam 4 golongan sebagai berikut :
 Golongan I
 Hanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan
 Tidak untuk Terapi
 Ketergantungan kuat
 Contoh : Ecstasy, MDMA, LSD.
Ecstasy
Party Drugs
Speed (ATS) - Main Type

Ice (crystal, crystal meth)


• methamphetamine crystal or coarse powder
• manufactured: Asia
• colour: translucent to white, may have tinge

• purity: high
Halusinogenik:
 Golongan II
 Bisa Untuk therapi, tetapi pilihan terakhir
 Ketergantungan tinggi tetapi kurang dari gol I
 Contoh : Amfetamin, metil fenidat (Ritalin),
metakualon.
Golongan III
 Sering untuk terapi
 Ketergantungan sedang
 Contoh : Fenobarbital, flunitrazepam.

Golongan IV
 Untuk terapi
 Ketergantungan ringan
 Contoh : Diazepam, klobazam, bromazepam.
Zat Adiktif lainnya: bahan atau zat yang
Mempengaruhi psikoaktif tubuh manusia diluar narkotika
dan psikotropika diantaranya :

1. Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alkohol, yang


berpengaruh menekan susunan saraf pusat, dan sering menjadi
bagian dari kehidupan manusia sehari – hari dalam kebudayaan
tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan Narkotika atau
Psikotropika akan memperkuat pengaruh obat / zat itu dalam
tubuh manusia. Ada 3 golongan minuman beralkohol :
a. Golongan A : kadar etanol 1 – 5 % ( Bir ).
b. Golongan B : kadar etanol 5 – 20 % ( Berbagai minuman
anggur )
c. Golongan C : kadar etanol 20 – 45 % ( Whisky, Vodca,
Manson House, Johny Walker ).

2. Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat pelarut ) mudah


menguap berupa senyawa organik, yang terdapat pada berbagai
barang keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai pelumas
mesin. Yang sering disalahgunakan adalah : Lem, Tiner,
Penghapus Cat Kuku, Bensin.
3. Nikotin
Pemakaian tembakau atau nikotin masih kontroversi
didalam masyarakat, dimana sebagian menganggap bagian
dari napza dan sebagian lagi tidak, karena dianggap tidak
merusak susunan saraf pusat.
Dalam upaya penanggulangan NAPZA di masyarakat,
pemakaian rokok dan alkohol terutama pada remaja, harus
menjadi bagian dari upaya pencegahan.
 Tembakau
 Pemakaian sangat luas di masyarakat.
 Kadar nikotin yang bisa diserap oleh tubuh per batangnya 1-3
mg.
 Dosis letal: 60 mg nikotin sekali pakai.
 Pemakaian ROKOK dan ALKOHOL terutama
pada remaja, pintu masuk penyalahgunaan
NAPZA
 Kafein
 zat stimulansia
 dapat menimbulkan ketergantungan jika dikonsumsi
melebihi 100 mg /hari atau lebih dari dua cangkir kopi
 ketergantungan psikologis.
 Minuman energi sering kali menambahkan kafein
dalam komposisinya.
Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari
NAPZA dapat digolongkan menjadi 3 golongan :
1. Golongan Depresan ( Downer ). Adalah jenis NAPZA yang
berfungsi mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Jenis ini
membuat pemakainya menjadi tenang dan bahkan membuat
tertidur bahkan tak sadarkan diri. Contohnya: Opioda ( Morfin,
Heroin, Codein ), sedative ( penenang ), Hipnotik (obat tidur)
dan Tranquilizer (anti cemas ).
2. Golongan Stimulan ( Upper ). Adalah jenis NAPZA yang merangsang
fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan kerja. Jenis ini menbuat
pemakainnya menjadi aktif, segar dan bersemangat. Contoh:
Amphetamine (Shabu, Ekstasi), Kokain.
3. Golongan Halusinogen.
Adalah jenis NAPZA yang dapat menimbulkan efek halusinasi
yang bersifat merubah perasaan, pikiran dan seringkali
menciptakan daya pandang yang berbeda sehingga seluruh
persaan dapat terganggu. Contoh: Kanabis ( ganja ) dan LSD.
Di Aceh, ganja termasuk napza yang sering disalahgunakan,
selain karena tumbuhnya subur juga kandungan kanabisnya
yang sangat tinggi. Hampir diatas 50% pasien di Rumah sakit
jiwa Aceh punya riwayat penggunaan ganja.
II. PENYALAHGUNAAN NAPZA
Di dalam masyarakat NAPZA yang sering disalahgunakan adalah
1. Opiada, terdapat 3 golongan besar :
a. Opioda alamiah ( Opiat ) : Morfin, Opium, Codein.
b. Opioda semisintetik : Heroin / putauw, Hidromorfin.
c. Opioda sintetik : Metadon.

Nama jalanan dari Putauw : ptw, black heroin, brown sugar.


Heroin yang murni berbentuk bubuk putih, sedangkan yang tidak
murni berwarna putih keabuan.
 Dari getah Opium poppy morfin dihasilkan putauw,
kekuatannya 10 kali melebihi morfin.
 Opioda sintetik (methadon), kekuatan 400 kali lebih kuat dari
morfin.
 Morfin, Codein, Methadon adalah zat yang digunakan oleh
dokter sebagai penghilang sakit yang sangat kuat, mis: operasi,
penderita cancer.
 Reaksi dari pemakaian ini sangat cepat  perasaan ingin
menyendiri untuk menikmati efek rasanya .
 Pada taraf kecanduan  kehilangan percaya diri, tak
mempunyai keinginan untuk bersosialisasi, pupil mata
mengecil, rasa mengantuk, bicara pelo, paranoid, euforia
berlebihan, hingga bisa menimbulkan gangguan psikotik.
2. KOKAIN : Kokain berupa kristal putih, sedikit pahit dan lebih
mudah larut,nama jalanan : koka, coke, happy dust, chalie,
srepet, snow / salju.
Cara pemakaiannya : membagi setumpuk kokain beberapa
bagian berbaris lurus diatas permukaan kaca atau alas yang
permukaannya datar kemudian dihirup menggunakan penyedot
seperti sedotan atau dengan cara dibakar bersama
tembakauberesiko kering dan luka sekitar lubang hidung
bagian dalam.
Efek pemakain kokain : pemakai akan merasa segar, kehilangan
nafsu makan, menambah percaya diri, dan dapat menghilangkan
rasa sakit dan lelah hingga gangguan psikotik
3.KANABIS: Nama jalanan : cimeng, ganja, gelek, hasish,
marijuana, grass, bhang.
Berasal dari tanaman kanabis sativa atau kanabis indica.
Cara penggunaan : dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai
rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.
Efek rasa dari kanabis tergolong cepat, pemakai cenderung
merasa lebih santai, rasa gembira berlebihan ( euphoria ), sering
berfantasi / menghayal, aktif berkomunikasi, selera makan
tinggi, sensitive, kering pada mulut dan tenggorokan, halusinasi,
waktu terasa lamban (10 menit terasa 1 jam) dan memicu
gangguan psikotik.
4. AMPHETAMINE : Nama jalanan : speed, meth, crystal, whiz.
Bentuknya ada yang berbentuk bubuk warna putih dan keabuan
dan juga tablet.Cara penggunaan : dengan cara dihirup.
Sedangkan yang berbentuk tablet diminum dengan air. Ada 2
jenis Amphetamine :
a. MDMA ( methylene dioxy methamphetamine )
Nama jalanan : Inex, xtc.
Dikemas dalam bentuk tablet dan capsul.
b. Metamphetamine ice, nama jalanan : SHABU, SS, ice.
Cara pengunaan dibakar dengan mengunakan alumunium
foil dan asapnya dihisap atau dibakar dengan
menggunakan botol kaca yang dirancang khusus (boong).
Bahan-bahan amphetamine ini sering dijumpai ditempat-
tempat hiburan seperti diskotik.
Di Aceh, pengguna shabu sudah cukup meningkat bahkan
menurut data kepolisian kasus shabu-shabu sudah
melebihi kasus pengguna ganja.
Efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan
amphetamine ini : denyut nadi meningkat, tekanan darah
tidak teratur, kelainan jantung, banyak keluar keringat
hingga dehidrasi, paranoid, emosi labil, hingga
menimbulkan gangguan psikotik.
5. LSD ( Lysergic Acid ), termasuk dalam golongan halusinogen.
Nama jalanan : acid, trips, tabs, kertas.
Bentuk : biasa didapatkan dalam bentuk kertas berukuran kotak
kecil sebesar seperempat perangko dalam banyak warna dan
gambar. Ada juga yang berbentuk pil dan kapsul.
Cara penggunaan : meletakan LSD pada permukaan lidah, dan
bereaksi setelah 30 – 60 menit kemudian, menghilang setelah 8
– 12 jam.
Efek rasa : terjadi halusinasi tempat, warna, dan waktu sehingga
timbul obsesi yang sangat indah dan bahkan menyeramkan dan
lama – lama menjadikan penggunanya paranoid dan cemas
berlebihan hingga psikotik.
6. SEDATIF / HIPNOTIK :
Termasuk golongan zat sedative ( obat penenang ) dan hipnotika
( obat tidur ).
Nama jalanan : Benzodiazepin : BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp.
Cara pemakaian : dengan diminum, disuntikkan atau dimasukan
lewat anus.
Digunakan di bidang medis untuk pengobatan pada pasien yang
mengalami kecemasan, kejang, stress, serta sebagai obat tidur.
7. SOLVENT / INHALASI :
Adalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup. Contohnya
: Aerosol, Lem, Isi korek api gas, Tiner, Cairan untuk dry
cleaning, Uap bensin.
Biasanya digunakan dengan cara coba – coba oleh anak di bawah
umur, pada golongan yang kurang mampu.
Efek yang ditimbulkan : pusing, kepala berputar, halusinasi
ringan, mual, muntah gangguan fungsi paru, jantung dan hati.
8. ALKOHOL :
Merupakan zat psikoaktif yang sering digunakan manusia
Diperoleh dari proses fermentasi madu, gula, sari buah dan
umbi – umbian yang mengahasilkan kadar alkohol tidak lebih
dari 15 %, setelah itu dilakukan proses penyulingan sehingga
dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi, bahkan 100 %.
Nama jalanan : booze, drink.
Efek yang ditimbulkan : euphoria, penurunan kesadaran,
gangguan fungsi hati, bahkan menimbulkan gangguan psikotik.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
 FAKTOR NAPZA ITU SENDIRI

 FAKTOR INDIVIDU
- Perubahan Biologik
- Perubahan Psikologik
- Perubahan Sosial

 FAKTOR LINGKUNGAN
- Lingkungan keluarga
- Lingkungan sekolah
- Lingkungan Masyarakat
TAHAPAN PENGGUNAAN NAPZA

 Coba – coba
 Sosial atau rekreasi
 Situasional
 Penyalahgunaan
 Ketergantungan
DAMPAK DAN KOMPLIKASI
HEROIN
 FISIK  MENTAL
 Infeksi : kulit, paru,  Gangguan psikotik
jantung, HIV/AIDS  Gangguan tidur
 Gangguan pencernaan  Gangguan depresi
 Gangguan haid  Gangguan cemas
 impotensi  Gangguan fungsi
seksual
 Usaha bunuh diri
DAMPAK DAN KOMPLIKASI
GANJA
 FISIK  MENTAL
 Mual  Depresi
 Nyeri otot  Cemas  panik
 Demam  Gelisah
 Berkeringat >>  Mudah tersinggung
 Nafsu makan <  Daya ingat ↓
 Mulut kering  Konsentrasi ↓
 Diare  Amotivasional syndrom
 Mata merah  psikotik
 BB ↓
 Bisa KLL
DAMPAK DAN KOMPLIKASI
AMPHETAMIN
 FISIK  MENTAL
 Nadi ↑, tidak teratur  Gangguan tingkah laku
 TD ↑, Kelainan jantung  Gangguan tidur
 Dehidrasi  Serangan panik
 Kejang  Mudah tersinggung
 Suhu tubuh ↑  paranoid
 Tidak
bertenaga/berdaya
DAMPAK DAN KOMPLIKASI
ZAT ADIKTIF LAINNYA (ALKOHOL)
 FISIK  MENTAL
 Gangguan fungsi hati  Gangguan psikotik
 Gangguan pencernaan  Gangguan cemas
 Gangguan saraf  Gangguan depresi
 Gangguan ginjal  dementia
 Masalah kardiovaskular
DAMPAK DAN KOMPLIKASI
ZAT ADIKTIF LAINNYA (INHALANSIA)
 FISIK  MENTAL
 Kekakuan pembuluh  Gangguan depresi
darah  Gangguan cemas
 Penekanan pernafasan  Gangguan panik
 Nadi tidak teratur  dementia
 Racun terhadap hati
 Gangguan ginjal
 Gangguan mata
DAMPAK DAN KOMPLIKASI
ZAT ADIKTIF LAINNYA (HALUSINOGEN)
 FISIK  MENTAL
 Kerusakan sel otak  Gangguan psikotik
 Gangguan cemas
 Gangguan depresi
 paranoid
DAMPAK SOSIAL NAPZA
 Prestasi akademik menurun
 Tidak disiplin
 kriminalitas
BAGAIMANA CARA MENDETEKSINYA?

 Sekalipun tidak mudah mengenalinya namun


seseorang dengan ciri-ciri tertentu (kelompok
yang beresiko tinggi) mempunyai potensi yang
lebih besar dibandingkan dengan yang tidak
mempunyai ciri-ciri kelompok resiko tinggi.
 Contoh: Kurang pengetahuan agama, Anak yang
merokok, Anak Broken Home, kurang perhatian
dari orang tua, lingkungan yang mendukung
penyalahgunaan tersebut.
Dalam tahap coba-coba pemakai belum memiliki
pengetahuan yang cukup tentang napza dan ikut-
ikutan dengan teman, tapi lama kelamaan dapat
timbul beberapa keadaan yang tidak diinginkan,
seperti Intoksikasi (keracunan) dan reaksi panik,
curiga dan sebagainya tergantung dari zat apa
yang dia gunakan.
KONDISI YANG PERLU DIWASAPAI
 Perubahan Sikap Dan Perilaku:
-Prestasi akademik turun, bolos,malas mengerjakan PR
-Kurang bertanggung jawab
-Mudah marah,tersinggung,kasar,dan pencuriga
-Bohong,berhutang,jual barang2 milik sendiri
-Pola tidur berubah
- Minat terhadap hobi berkurang
- Menghindari pertemuan dgn keluarga (ngurung diri)
-Pulang larut malam dan nginap dirumah teman
-Ke diskotik
PERUBAHAN FISIK
 Tampak ngantuk, jalan sempoyongan,bicara cadel,apatis
 Dosis ↑ : nadi ↓, kulit dingin, napas lambat
 Gejala putus zat, mata dan hidung berair, mual/muntah,
sakit diseluruh tubuh,takut air,kejang
 Jangka panjang BB menurun, pucat, tampak sakit,
kebersihan diri rendah, bekas jarum suntik (+)
Kondisi yang perlu diwaspadai
Ditemukannya NAPZA dan peralatannya:
 NAPZA : Tablet, serbuk, kristal atau lintingannya, tokok di
kantong, lipatan baju, dompet, tempat pinsil

 Peralatan : Botol Aqua yang berlubang di dindingnya,


plastik kecil – kecil, sedotan minuman, jarum suntik,
sendok yang bekas dibakar.
Bila Menemukan Kasus
Orang Tua Guru
 Jangan panik, memarahi  Dekati siswa
dan menghukum
 Jangan mengucilkan
 Ajak bicara
 Lakukan konseling
 Minta bantuan tenaga
medis  Bina kerja sama dengan
orang tua
 Masalah medis teratasi 
rehabilitasi
Mengasuh anak yang baik:
 Penuh kasih sayang
 Penanaman disiplin yang baik
 Mengajarkan mana yang baik dan yang buruk
 Mengembangkan kemandirian
 Memberikan kebebasan bertanggung jawab
 Mengembangkan harga diri anak
 Menghargai jika berbuat baik dan mencapai prestasi
tertentu
 Memperkuat kehidupan beragama:
diutamakan bukan ritual keagamaan , melainkan
memperkuat nilai moral yang terkandung dalam
agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-
hari.
Ciptakan suasana yang hangat dan bersahabat, hal ini membuat anak
rindu untuk pulang ke rumah.
Meluangkan waktu untuk kebersamaan.
Orang tua menjadi contoh yang baik.
Orang tua yang merokok akan menjadi contoh yang tidak baik bagi
anak.
Kembangkan komunikasi yang baik
Komunikasi dua arah, bersikap terbuka dan jujur, mendengarkan dan
menghormati pendapat anak.
Orang tua memahami masalah penyalahgunaan NAPZA agar dapat
berdiskusi dengan anak
 Pada anak seorang pengguna napza bila keadaan medis
sudah teratasi perlu dipikirkan rehabilitasi secara bertahap
yaitu mengembalikan anak ke lingkungan masyarakat dan
masyarakat harus menerima kembali anak tersebut.
Untuk Guru
 Dekatilah siswa tersebut agar mau berterus terang
 Upayakan untuk menyimpan rahasia ini agar tidak
diketahui oleh teman-temannya
 Jangan langsung menghukum siswa tersebut, misalnya:
menghukum didepan teman-temannya, memberi skorsing
bahkan mengeluarkannya dari sekolah, karena tindakan-
tindakan tersebut akan menambah beban si siswa untuk
kembali normal seperti semula.
 Lakukan konseling oleh guru pembina di sekolah
 Membina kerjasama yang baik dengan orang tua siswa bersangkutan
 Membina kerjasama dengan dokter/psikiater (dokter ahli jiwa) atau
psikolog
Untuk Ulama
 Tingkatkan pemahaman agama dalam masyarakat
 Jadikan ulama sebagai penasehat spiritual khususnya bagi pengguna
napza
 Membina hubungan baik dengan orang tua dan guru di sekolah
Untuk Masyarakat
 Harus mendukung upaya rehabilitasi dan pengobatan pasien
 Jangan langsung menjauhi dan memusuhi pengguna napza
 Harus proaktif dalam mencegah penyebarluasan napza, contohnya:
menangkap si pengedar sehingga memutus mata rantai penyebaran
napza
 Membina kerjasama yang baik dengan pihak aparat hukum (polisi)
Untuk Pemerintah
 Membuat kepastian hukum yang jelas mengenai napza
 Harus memberi hukuman yang seberat-beratnya terhadap pengguna,
pengedar dan produsen napza hingga hukuman mati sebagai efek jera
 Membersihkan oknum-oknum aparat hukum yang terlibat dalam
mendalangi penyebarluasan napza
 Membina kerjasama dengan negara lain dalam memberantas napza
secara global
 Memasukkan mata pelajaran yang berkaitan dengan penyalahgunaan
napza dalam kurikulum pendidikan
 Membangun pusat-pusat rehabilitasi napza di tiap-tiap daerah
PENANGGULANGAN
 PENCEGAHAN PRIMER
 Deteksi dini resiko tinggi + intervensi

 PENCEGAHAN SEKUNDER
 Mengobati  tidak lagi memakai

 PENCEGAHAN TERSIER
 Rehabilitasi
KESIMPULAN
 Agama menjadi benteng pertama untuk menghindari diri
dari penyalahgunaan napza, oleh karena itu Tingkatkan
Iman dan Taqwa terhadap ALLAH SWT
 Awal daripada pengguna napza sebagian besar berawal dari
coba-coba dan ikut-ikutan
 Jika sudah pernah mencoba sulit untuk melepaskan diri
dari napza, oleh karena itu Jangan pernah Mencoba-
coba!!
 Dalam menangani masalah napza harus ada kerjasama
yang baik antara orang tua, guru, masyarakat dan ulama,
serta pemerintah
 Masalah penyalahgunaan NAPZA bukan hanya masalah
departemen kesehatan, tapi masalah seluruh bangsa
Indonesia
 Pencegahan menjadi fokus utama dalam penyebarluasan
napza
 Kampanye dan seminar anti napza sangat berperan dalam
penyebaran informasi tentang penyalahgunaan napza

Anda mungkin juga menyukai